Pujian demi pujian

"Tidak usah memasak hari ini." ujar Ivan saat melihat Elvira bangun pagi ini. Keduanya saling berhadapan dan Ivan pun langsung melanjutkan ucapannya. "Makanan hari ini akan dimasak oleh chef dari hotel yang sudah aku pesan."

Mendengar hal itu perasaan yang Elvira pun campur aduk, ia pikir Ivan sudah tidak lagi percaya pada masakannya. Walaupun ia sendiri merasa bahwa itu adalah hal yang wajar saja mengingat kesalahannya pada saat itu. Akan tetapi ia tak bisa berbohong pada perasaannya bahwa ia merasa kecewa.

"Apakah karena alergi Qilla?" ucap Elvira memastikan.

"Ya, tapi ini bukan salahmu. Hanya saja aku sudah memecat semua pelayan yang bekerja di dapur, jadi untuk sementara waktu kita akan menyewa chef untuk memasak di rumah, sampai pelayan baru dipekerjakan."

Mendengar hal itu Elvira pun kaget, ia tidak menyangka bahwa kesalahannya itu akan membuat orang-orang kehilangan pekerjaannya. Padahal semua itu murni atas kesalahannya sendiri.

"Kenapa kamu memecat mereka semua? bukankah ini adalah salahku?"

"Kamu adalah istriku dan kamu adalah nyonya rumah di rumah ini. Sedangkan mereka adalah pelayan dan mereka memiliki kewajiban untuk mengingatkanmu jika ada sesuatu yang salah. Mereka dibayar sangat mahal untuk melakukan hal itu, dan mereka lalai jadi sudah sewajarnya jika aku menyuruh mereka pergi saat itu juga."

"Tapi..."

"Elvira... Aku adalah suami mu dan aku adalah pemimpin di rumah tangga kita. Jadi jangan pertanyaan keputusan ku soal apapun yang bersangkutan dengan keamanan di rumah ini. Aku tau apa yang aku putuskan."

Elvira pun langsung terdiam, ia tidak lagi mempertanyakan apapun yang diputuskan oleh suaminya. Saat itu juga ia pun menyadari bahwa sikap lembut Ivan tidak berlaku jika menyangkut sesuatu terkait keamanan dan kenyamanan keluarganya. Hal itu membuat Elvira menyadari bahwa mungkin sifat inilah yang membuat ia berhasil di perusahaan dan pekerjaannya sebagai seorang CEO.

"Kalau begitu maafkan aku." ucap Elvira tulus.

"Tidak, kamu tidak membuat kesalahan apapun. Semua terjadi karena ketidaktahuan mu, akan tetapi sekarang kamu tahu apa yang harus kamu lakukan, jadi aku harap kamu tidak akan mengulanginya lagi."

"Ya, aku akan belajar melalui kejadian itu."

Setelah itu keduanya pun makan bersama, lalu mengantarkan bubur hangat ke kamar untuk dikonsumsi oleh putri mereka.

Kegiatan semacam ini berlangsung hingga beberapa hari setelahnya. Ivan tidak bekerja untuk menjaga putrinya dan hanya mengerjakan pekerjaan melalui internet, serta dokumen langsung yang di bawakan oleh sekertaris ke ruang kerjanya.

Dalam beberapa waktu hubungan mereka bertiga menjadi sangat dekat dan intim. Seperti halnya yang dirasakan oleh keluarga utuh yang harmonis dan bahagia. Ivan bahkan tak segan untuk memeluk istrinya lagi karena keduanya kini tak lagi merasa Canggung untuk sekedar bersentuhan.

"Keputusan terbaik yang pernah aku lakukan dalam hidupku, mungkin salah satunya adalah menyetujui untuk menikah denganmu."

Mendengar hal itu Elvira pun tersenyum. "Ya, aku senang pada diriku di masa lalu dan ingin berterima kasih padanya karena tidak menolak saat disuruh untuk menikah denganmu."

Keduanya memiliki kekaguman masing-masing terhadap kepribadian satu sama lain. Tak ada yang bertentangan dalam diri mereka akan hal tersebut. Ivan adalah laki-laki yang tegas, bijaksana dan juga sangat lembut. Sedangkan Elvira adalah seorang gadis yang teguh pendirian, anggun, pintar dan juga menurut. Keduanya mengerti posisi mereka masing-masing dan tahu bagaimana harus bersikap dan mengambil keputusan dalam setiap aspek di rumah tangga mereka.

"Saat aku mendengar tentang pernikahanmu dengan adikku, aku merasa bahwa kalian terlalu kecil untuk menikah. Kamu adalah wanita yang masih muda dan memiliki masa depan yang masih panjang. Tapi sepertinya aku salah paham akan hal itu, kamu jauh lebih dewasa dari yang aku bayangkan dan kamu pantas menyandang gelar seorang istri dan juga seorang ibu."

Mendengar hal itu Elvira pun tertawa. Zayden dan dirinya memang sangat muda pada saat itu untuk memutuskan sebuah pernikahan yang sakral. Mereka begitu mantap dan merasa bahwa mereka telah siap untuk membina rumah tangga dan hidup dalam satu kesatuan dalam waktu yang tak terbatas.

Di masa lalu Elvira dapat mengakui bahwa dirinya tak sedewasa saat ini. Tapi berterima kasihlah pada Zayden, karena laki-laki itu telah berhasil menampar semua fantasi dan imajinasinya, dan membuatnya tersadar bahwa kenyataan tidak pernah seindah itu. Hingga ia menjadi begitu realistis dan membuka mata lebar-lebar bahwa Ivan jauh lebih baik darinya.

"Aku sebelumnya tidak lah sedewasa ini, tapi berterima kasihlah pada adikmu karena membuatku tersadar bahwa angan-anganku di masa lalu terlalu mewah untuk diwujudkan di dunia nyata. Hingga aku tersadar bahwa aku perlu membuka mata, bahwa kenyataan ternyata jauh lebih manis apabila bersama dengan orang yang tepat. Kamu dan Qilla adalah adalah kenyataan yang jauh lebih manis dari semua angan-angan yang pernah aku bayangkan."

Pujian demi pujian telah diberikan Elvira pada Ivan dan itu telah berhasil membuat laki-laki itu terpana. "Ya, mungkin lain kali aku harus berterima kasih padanya karena telah melepas seorang wanita seperti dirimu untuk aku nikahi. Ini seperti memenangkan sebuah lotre dari seseorang yang memberiku tiket secara gratis."

Keduanya tertawa dan pujian itu masih terus berlanjut untuk waktu yang lama. Keduanya saling memuji tentang kepribadian dan keberuntungan mereka karena saling mendapatkan satu sama lain untuk dinikahi. Elvira merasa begitu beruntung karena dari sekian banyak laki-laki Ivan lah yang berhasil ia nikahi. Akan tetapi Ivan pun tak kalah beruntung karena menikahi wanita yang begitu baik untuk dirinya dan putrinya seperti Elvira.

Mungkin Tuhan begitu sayang pada mereka sehingga mempersatukan mereka dalam sebuah ikatan pernikahan dan menjadikan mereka satu ikatan.

Keduanya berharap keharmonisan ini akan berlangsung untuk waktu yang sangat lama bahkan selamanya. Mereka tidak memerlukan cinta yang menggebu-gebu, mereka hanya perlu untuk merasa nyaman satu sama lain, dan saling menghargai dan mengerti bahwa kebahagiaan bisa mereka rasakan dengan cara yang sederhana.

Akan tetapi dua orang dewasa itu selalu tahu bahwa hidup tidak mungkin semulus itu. Mereka tidak tahu harus membayar dengan apa semua senyuman yang mereka alami saat ini. Mereka hanya tahu bahwa mereka saling memiliki satu sama lain dan akan menghadapi semuanya bersama-sama.

"Perjalanan kita sebagai suami istri baru saja dimulai. Awal langkah kita benar-benar buta dan tidak terarah, akan tetapi aku bersyukur bahwa kita memulai hubungan ini dengan sangat baik. Aku tidak tahu apa yang terjadi di depan kita, akan tetapi aku berharap kamu menjadi wanita terakhir yang akan aku nikahi seumur hidup ku. Jadi aku harap kita bisa bertahan selamanya."

Terpopuler

Comments

Andi Fitri

Andi Fitri

Ivan suami idaman

2023-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan harus berlangsung
2 Pernikahan tanpa cinta
3 Hanya berdua
4 Salah memilih
5 Bertemu di meja makan
6 Selalu bersama
7 Pergi
8 kondisi ivan
9 Bertemu keluarga Ivan
10 malam pertama
11 Ahli waris
12 Memasak untuk keluarga
13 Keberuntungan Elvira
14 Dia istriku
15 Kita bertiga
16 Pujian demi pujian
17 Pasangan baru
18 Nyonya CEO
19 Ketahuan
20 Patah hati nasional
21 Kesempatan
22 Proyek tertunda
23 Berkenalan
24 Ditolak
25 Pantas atau tidak
26 Mirip Ivan
27 Bahagia
28 Putri kita
29 Kembali lagi
30 Dia ada disini
31 Pergi
32 Kita bertemu
33 Memaksa
34 Berjuang kembali
35 Ibu membantu
36 Cinta Sena
37 Jauhi Zayden
38 Berita heboh
39 Elvira milikku
40 Butuh waktu
41 Ibu datang
42 Kemana Elvira?
43 Kita bertemu
44 Dia ibuku
45 Ceraikan Elvira
46 Ivan harus bahagia
47 Aku bersamamu
48 Zayden bisa menunggu
49 Hubungan kita
50 Aku kakakmu
51 Kacau
52 Mabuk
53 Emosi
54 Selesaikan
55 Memeriksa
56 Berjanjilah
57 Kamu pulang
58 Selamat
59 Kakak ipar
60 Selesaikan saja
61 Sambutan
62 Keluarga
63 Cucu pertama
64 Pelukan
65 tidak bisa bohong
66 Keputusan
67 awal baru
68 Pamer
69 Keluarga
70 Kemarilah
71 Kasar
72 Tidak normal
73 Terluka
74 Aneh
75 Harapan
76 Keadilan
77 Waktu berdua
78 Bangun
79 Menyadari
80 Mengingat
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pernikahan harus berlangsung
2
Pernikahan tanpa cinta
3
Hanya berdua
4
Salah memilih
5
Bertemu di meja makan
6
Selalu bersama
7
Pergi
8
kondisi ivan
9
Bertemu keluarga Ivan
10
malam pertama
11
Ahli waris
12
Memasak untuk keluarga
13
Keberuntungan Elvira
14
Dia istriku
15
Kita bertiga
16
Pujian demi pujian
17
Pasangan baru
18
Nyonya CEO
19
Ketahuan
20
Patah hati nasional
21
Kesempatan
22
Proyek tertunda
23
Berkenalan
24
Ditolak
25
Pantas atau tidak
26
Mirip Ivan
27
Bahagia
28
Putri kita
29
Kembali lagi
30
Dia ada disini
31
Pergi
32
Kita bertemu
33
Memaksa
34
Berjuang kembali
35
Ibu membantu
36
Cinta Sena
37
Jauhi Zayden
38
Berita heboh
39
Elvira milikku
40
Butuh waktu
41
Ibu datang
42
Kemana Elvira?
43
Kita bertemu
44
Dia ibuku
45
Ceraikan Elvira
46
Ivan harus bahagia
47
Aku bersamamu
48
Zayden bisa menunggu
49
Hubungan kita
50
Aku kakakmu
51
Kacau
52
Mabuk
53
Emosi
54
Selesaikan
55
Memeriksa
56
Berjanjilah
57
Kamu pulang
58
Selamat
59
Kakak ipar
60
Selesaikan saja
61
Sambutan
62
Keluarga
63
Cucu pertama
64
Pelukan
65
tidak bisa bohong
66
Keputusan
67
awal baru
68
Pamer
69
Keluarga
70
Kemarilah
71
Kasar
72
Tidak normal
73
Terluka
74
Aneh
75
Harapan
76
Keadilan
77
Waktu berdua
78
Bangun
79
Menyadari
80
Mengingat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!