Episode 20. Petunjuk Dan Jurus Jitu Wulan

“Panggil arwah Leluhurmu! Di sana ada rumah, tetapi terhalang gerbang gaib. Hanya Leluhur Suci yang bisa membuka penghalang itu,” titah arwah Laura.

Wulan terkejut dengan pernyataan tempat yang ditunjuk Laura itu hanyalah tanah kosong. Saat ia akan bertanya lagi, arwah Laura hilang.

Ia memang memiliki kelebihan bisa memanggil arwah dan Roh, Adakalanya kelebihannya ini, membuatnya risih.

Kadang saat ia sedang bekerja menyelidiki kasus. Tiba-tiba ada arwah yang meminta bantuannya untuk menyampaikan pesan pada keluarganya.

“Lan, kamu kenapa? Kayak linglung gitu?” tanya Petra heran dengan sikap Wulan yang berubah.

“Aku harus memanggil Leluhur untuk membuka gerbang gaib itu,” jelas Wulan.

“Apa maksudmu, Lan?” tanya Petra penasaran.

“Arwah Laura menyuruhku untuk memanggil Leluhurku. Di sana ada rumah yang tak bisa dilihat oleh mata karena terhalang gerbang gaib,” jelas Wulan lagi.

Ia tahu banyak pertanyaan yang berkecamuk dalam pikiran dan ingin Petra ungkapkan.

“Maaf, aku tidak memberitahumu kalau aku bisa melihat dan memanggil arwah orang yang sudah meninggal.”

“Serius? Kamu indigo? Sejak kapan?” tanya Petra masih tidak percaya.

“Dari masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak,” jawab Wulan.

Wulan mengeluarkan dupa stik tiga batang dan Canang Sari untuk ritual, dan mengambil posisi duduk bersila.

"Eh, kamu selalu bawa barang ginian, Lan? "

" Iya, emang napa? Masalah buat lo?" Tanya Wulan cuek.

" Di Belanda juga?" Tanya Petra penasaran.

" Iya! Bawel! " Jawab Wulan mulai kesal.

" Buset, Liat gayamu gini, udah berasa kayak di film pembasmi Vampire aja. Lan! " Goda Petra.

"Sssst … Berisik! Ini Sakral! Jaga ucapan kalau nggak mau kesambet! " Hardik Wulan sambil melotot kesal.

Melihat itu, Petra menjadi ciut nyalinya. Baginya lebih baik menghadapi musuh nyata daripada musuh astral.

Wulan memejamkan mata, merapal mantra dan mulai memanggil Roh suci Leluhur.

Angin kencang dan suara gemerisik dahan pohon mengiringi kedatangan Sang Leluhur.

“Om Swastiastu. Rupanya sedang dalam kesulitan, cucuku? Tanya Leluhur Suci yang sudah berada di hadapan Wulan.

Sang Leluhur Suci berbusana resi pertapa berwarna serba putih dan selendang kebesaran sutra berwarna kuning. Wajahnya tampan bercahaya. Rambut putihnya diikat ke atas seperti budaya rambut Majapahit Kuno, dengan hiasan emas melingkar.

Petra yang tak melihat apa-apa hanya bergidik ngeri dan merinding. Ia tak menyangka dalam menyelesaikan kasus ini akan berhubungan dengan hal-hal mistis.

“Om Swastiastu. Betul Sang Agung. Apakah Sang Agung bisa membuka gerbang gaib yang menghalangi rumah di sana?” tanya Wulan sambil menunjuk tanah kosong yang tak jauh dari tempatnya berada.

“Ya, di sana memang ada rumah. Rumah itu memiliki aura jahat yang sangat kuat. akan membuka gerbang gaibnya. kamu harus hati-hati.” Leluhur Suci berpesan pada Wulan.

Kemudian Sang Leluhur Suci membaca mantra agar gerbang gaib itu musnah.

Asap membumbung tinggi ke angkasa. Wulan dan Petra mengibaskan tangan di depan mata untuk menghalau asap itu. Perlahan asap itu lenyap.

Bersamaan dengan munculnya rumah minimalis dengan pagar kayu yang cukup tinggi.

Wulan mengucapkan terima kasih dengan mengangkat kedua tangan yang disatukan.

Leluhur Suci hanya tersenyum dan berjanji akan melindunginya dan akan melakukan apapun untuk menjaga cucunya dari segala hal jahat.

Wangi dan sumbu dupa yang mulai habis mengiringi menghilangnya sosok Leluhur Suci.

Wulan mengajak Petra untuk menyelidiki rumah itu. Petra membuka pagar rumah diikuti Wulan di belakangnya. Keberadaan rumah ini sangat aneh karena ada di tengah-tengah hutan.

Siapa juga yang mau tinggal di sini tanpa tetangga dan kehidupan di sekitarnya selain makhluk dari dunia lain.

Wulan bisa merasakan hawa panas dari rumah ini. Ia yakin, ada sesuatu di dalam sana.

Wulan mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

"Om Swastiastu!"

Namun tak ada sahutan dari dalam rumah. Akhirnya dengan kesepakatan bersama, Petra mendobrak pintu itu.

Mereka berdua masuk ke dalam. Barang-barang di dalam tak ada yang mewah bahkan sangat sederhana karena kursi dan lemari terbuat dari kayu.

Wulan merasakan energi yang sangat dahsyat dari salah satu ruangan yang berjajar di sana. Ia melangkah dan membuka ruangan berurutan empat yang ada di pojok.

Untungnya pintu tidak di kunci. Ia masuk ke dalam. Tidak ada apa pun di dalam sana. Hanya ada kursi saja. Namun ia tak menyerah.

Wulan mengikuti hawa panas yang dirasakannya. Ia menemukan tombol di balik buku ensiklopedi, lalu menekankannya. Sebuah pintu rahasia terbuka.

Wulan dan Petra masuk ke dalam sana. Ruangan dengan pencahayaan yang remang-remang. Ruang ini lebih mirip dengan ruang operasi karena ada peralatan kedokteran yang cukup lengkap.

Wulan melihat banyak berbotol-botol darah yang ada di rak dan juga toples yang berisi jantung manusia.

Petra memotret hasil penyelidikannya.

Akhirnya selama berbulan-bulan, sekarang mulai ada titik terang tentang kasus ini. Pria itu yakin sebentar lagi, pelaku pembunuhan ini pasti akan segera ditemukan.

Petra menyelidiki lebih dalam Wulan mengikut ke mana pun Petra pergi karena ia sudah dibayar mahal untuk membantu sahabatnya itu memecahkan kasus ini.

Saking senangnya mereka karena mulai menemukan petunjuk, ada orang lain yang diam-diam mengikuti mereka dari belakang.

Di dua tangannya ada jarum suntik, Dalam kondisi luang, orang itu mencoba menyerang untuk menancapkan jarum suntik itu pada Petra dan Wulan.

Di dua tangannya ada jarum suntik, Dalam kondisi luang, orang itu mencoba menyerang untuk menancapkan jarum suntik itu pada Petra dan Wulan.

Wulan reflek berkelit dan menendang bokong orang itu hingga tersungkur.

Di dua tangannya ada jarum suntik, Dalam kondisi luang, orang itu mencoba menyerang untuk menancapkan jarum suntik itu pada Petra dan Wulan.

Wulan reflek berkelit dan menendang bokong orang itu hingga tersungkur.

Melihat ini , Petra langsung menodongkan pistol ke arah orang tersebut.

Wajah orang itu seakan tidak takut. Malah senyum menyeringai.

" Dia kesurupan Tra! Jangan tembak!" Cegah Wulan.

"Haa?! Kesurupan? " Petra tidak percaya.

" Lihat matanya dan air liur yang menetes!"

Betul saja, kedua mata orang tersebut berwarna putih. Air liur terus menetes dari mulutnya.

"Lan , awas! Dia mau nyerang lagi nih!"

" Biar aku yang tangani! Lindungi aku!"

Wulan memejamkan mata dan merapal mantra. Dari tangan kanannya keluar asap putih.

Letnan Petra cuma bengong melihatnya.

"Lan! Awas!"

Orang itu mulai menyerang Wulan dengan jarum suntiknya.

Wulan melompat salto menghindari tubuh penyerang, lalu di titik yang tepat, tangan kanannya ditempelkan ke dahi orang itu.

Kontan orang tersebut berteriak kesakitan. Suaranya berubah seperti lengkingan Babi Hutan yang sekarat.

Orang itu jatuh terkapar dan kejang-kejang.

15 menit kemudian, tubuh orang itu mulai lemas dan pingsan.

"Duh, dia nggak mati kan, Lan? Bisik Petra agak ngeri.

" Tra, kamu bawa air Aqua?" Tanya Wulan mengalihkan pertanyaan.

"Di mobil." Petra menggaruk-garukkan kepalanya.

" Tolong ambilkan ya, buat orang ini."

"Siap. Beta laksanakan." Petra berlari menuju mobilnya.

Sementara Wulan memeriksa nafas orang itu.

"Sudah normal. Tidak apa apa." Gumam Wulan.

Tak lama kemudian, Petra datang dan memberikan botol berisi air minum.

" Lan, nggak nyangka beta. Kamu bisa salto gaya Shaolin! Belajar dimana? "

" Itu bukan jurus Shaolin. Tapi Wing Chun. Sejak SMP aku belajar dengan Master keturunan YIP MAN di Amerika. "

" Wow Kereen! Ehh, kamu pernah tinggal di Amerika? "

" Pernah, waktu mami ikut papi sambung dinas di New York."

" Emang papi mu kerja apa? Lan."

" Dinas militer! Papi kan asli Amrik."

" Buset dah! Pantes kamu trampil dan militan banget. "

" Tapi kok bisa pindah ke Belanda sih? "

" Papi gugur waktu Tugas PBB. Dan Mami memutuskan pilih Negeri Belanda untuk menghabiskan sisa hidup."

...****************...

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!