Setibanya di sekolah ia langsung memarkirkan motornya ke parkiran khusus, diva melirik kearah parkiran khusus sepeda di sampingnya dan mencari sepeda milik devi. ia menghembuskan nafas lega saat melihat sepeda diva sudah ada di sana. diva memperbaiki rambutnya yang cukup berantakan sambil. berjalan menuju ke gedung sekolahnya. Sesekali diva melirik ke arah jam tangannya yang hampir menunjuka pukul 07.15, duva mempercepat langkahnya menuju ke kelasnya sebelum guru masuk.
Setibanya di kelas, diva lalu masuk dan bergegas menuju ke mejanya. diva melirik sekilas saat ia melewati meja alin. seperti biasa alin selalu nampak ketakutan saat diva di dekatnya. diva meletakkan tasnya di gantungan di pinggir meja. ia lalu menatap alin yang duduk hanya berbatasan dengan 1 kursi di sampingnya. diva kembali mengalihksn pandangannya ke arah jendela disampingnya.
"gue harus cari tau" batin diva smabil menatap keluar jendela
drrtt
getaran hp yang ada si genggaman diva membuat lamunannya buyar seketika. ia lalu melihat notifikasi pesan dari seseorang di handphone miliknya
•| Devii |•
from : devii
div, bu caca nyariin tadi
from : devii
katanya kamu harus ikut bimbingan nanti
from : me
bilangin gue gak bisa
from : devii
mau kemana lagi?, kamu mau nama kamu di coreng?
from : devii
kalau kamu ga ikut nanti bu caca bisa laporin kamu ke kepsek, ingat kita itu oenerima beasiswa, gak bisa seenaknya
from : me
paansih, ggue ada urusan nanti, besok aja
diva lalu mengakhiri cahattingannya bersama sang kakak dan meletakkan handphonenya di meja.
Diva menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi dan mendengkus kesal. tak lama kemudian gurupun datang dan mereka pun memulai pelajaran.
Diva sesekali mrlirik ke arah alin yang nampak meregangkan tubuhnya, ia nampak kelelahan memijit tangannya. diva mengerutkan tangannya merasa aneh dengan alin. biasanya ia hanya cuek dan tidak pernah peduli dengan siapa pun itu. namun kali ini seperti sangat memperhatikan alin seolah ada sesuatu yang perlu ia selidiki dibaliknya.
Tringggggggggggg
suara bel berbunyi. semua siswa berjalan keluar kelas mereka masing masing setelah belajar vukup lama di dalam kelas. seperti biasa diva tetap tinggal di kelas dan menunggu agar keadaan kelas suah sepi dan ia dapat dengan leluasa keluar tanpa harus berdesakan.
Diva berjalan ke luar kelas dan menuju ke kantin. seperti biasa ia selalu melirik ke dalam kelas devi memastikan bahwa kakaknya itu ada disana atau sudah keluar lebih dulu. saat tengah melirik ke dalam kelas devi sambil berjalan tiba tiba saja
Brukkk
diva terjatuh saat tubuhnya tak sengaja beradu dengan seseorang di depannya.
"akh" ringis diva pelan saat tangannya terhempas ke lantai
"sorry, sorry!" seru seorang pria bertubuh atletis dengan rambut yang di sisir rapih di hadapan diva sambil mengulurkan tangannya ke arah diva
diva mendongak dan menatap pria yang mengulurkan tangannya di hadapannya. diva mengerutkan kedua alisnya dan menatap datar. dia memindai penampilan pria yang nampak cukup asing di hadapannya itu. pria itu tersenyum dan semakin memajukan tanggannya untuk membantu diva namun diva memilih untuk berdiri sendiri tanpa menghiraukan pria dihadapannya. pria itu lalu menarik tangannya yang terasa kaku saat diva mengacangi dirinya.
"makasih, dan maaf juga" singkat diva lalu segera berlalu meninggalkan pria itu yang malah ikut berbalik dan menatap dirinya yang semakin menjauh.
pria itu menyipitkan matanya menatap diva yang semakin menjauh.
"dia gak kenal gue apa?" gumam pria itu lalu menatap tangannya yang tadi di kacangin oleh diva.
pria itu lalu mengendikan bahunya dengan memayunkan bibirnya sejenak dan kembali melanjutkan jalannya.
Kantin terlihat cukup ramai dengan para siswa siswi yang kelaparan. diva terlihat duduk di meja pojok sambil memakan semangkok soto dan memainkan ponselnya.
•| CIKINDI |•
from : me
eh nanti sebelum open,ngumpul dulu yah
from : irfan imut
buat apa?
from : me
ada yang pengen gue omongin
from : chiko
lu kenapa lagi?,
from : irfan
kesambet angin rindu keknya
from : me
wah keknya tuh dua pengangguran masih pada molor deh di kanar lu chi
from : chiko
pastinya
from : irfan imut
hha
diva mematikan ponselnya saat makannya juga sudah selesai. ia lalu beranjak dari duduknya dan bergegas kembali ke kelas.
waktu berjalan begitu cepat, tak terasa ini sudah waktunya untuk pulang sekolah. para siswa siswi berhamburan menuju ke luar gedung sekolah dan pulang ke rumah masing masing. ada yang langsung ke parkiran mengambil kendaraannya, ada pula yang menunggu jemputan di depan gerbang atau halte sekolah.
Diva berjalan melewati koridor sekolahnya yang mulai sepi. diva menyipitkan matanya melihat seorang wanita dari kejauhan yang nampak sedang melambaikan tangannya ke arah diva. diva membelalakan matanya saat tahu siapa yang memanggilnya dari kejauhan. diva lalu berlari menuju ke luar gedung sambil sesekali bersembunyi di balik loker.
"anj, gwat, bu caca ngapain lagi sih, untung aja gue cepet kaburnya" omel diva sambil berjalan menuju ke arah motornya.
Saat sedang memasang helmnya,pandangan diva tertuju pada alin yang nampak berjalan ke arah gerbang dan menghentikan taksi. diva lalu segera menghidupkan mesin motornya dan segera beranjak keluar dari sekolah. mengikuti arah taksi yang membawa alin di dalamnya.
Diva menjalankan motornya dengan sedikit kebih lambat agar ada jarak antara taksi itu dan dirinya, sehinggah tidak menimbulkan ke curigaan. diva menghentikan mobilnya saat melihat taksi yang membawa alin berhenti di depan sebuah gang perumahan kecil yang tak jauh dari kota. Diva mengamati alin dari kejauhan yang nampak masuk kedalam salah satu rumah di perumaha tersebut, diva memajukan motornya agar sedikit lebih dekat dari rumah yang dimasuki oleh alin. diva mengintai rumah yang di masuki alin
"itu rumah alin?," ucap diva menatap heran kearah rumah yang tadi dimasuki oleh alin
diva lalu mengeluarkan ponselnya dan bersiap mengambil. gambar rumah sederhana itu. namun baru saja akan membuka kamera, tiba tiba saja diva dikejutkan dengan seorang wanita yang keluar dari rumah itu. Wanita itu nampak mengenakan seragam yang sama dengan diva, rok pendek diatas lutut dan baju yang cukup pas di tubuhnya, sepatu branded dan tas branded terlihat memberikan kesan mahal pada wanita yang tengah menata rambut nya yang di urai dengan poni yang di singgirkan ke samping dan memamerkan dahi mulusnya.
"kayla?," gumam diva menatap heran ke arah wanita itu
wanita itu nampak menyeka air matanya dan kembali berjalan menuju ke luar perumahan dan menghentikan taksi. diva yang melihat wanita itu menuju ke bahu jalan langsung bersembunyi di balik body motornya.
setelah melihat wanita tadi pergi, diva lalu segera menaiki motornya dan kembali mengikuti taksi yang membawa wanita itu. ia terus mengikuti dari belakang dan kembali menghentikan motornya saat taksi itu berhenti di depan sebuah apartemen mewah.
"dia ngapain ke sana?" tanya diva sambil memperhatikan pergerakan wanita tadi yang nampak langsung menuju ke parkiran apartemen itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments