Skorsing

"Masuk!" ucap firda sambil menatap kearah pintu menunggu seseorang yang mengetuk pintu dari luar

pintu terbuka dan menampilkan sosok gadis lugu dengan rok dibawah lutut dan baju lusuh serta kacamata bulat dan rambut kepang berjalan memasuki ruang bk sambil tertunduk.

"Alin?, ada apa?" tanya bu firda mengerutkan kedua alisnya melihat kedatangan alin seorang siswi yang selalu menjadi bahan bulian disekolahnya itu

alin hanya menatap sekilas pada anya tika dan diva yang seolaah menpertanyakan kehadiranya.

"Alin, kemari! ada yang membuli kamu lagi?" tanya firda sambil melambaikan tangannya seolah menyuruh alin mendekat padanya.

Alin mendekat kearah meja bu firda dan memberanikan dirinya untuk mengangkat kepalanya menatap bu firda.

"Maaf kalau saya mengganggu bu, tapi saya mau melaporkan perudungan yang terjadi kemarin!" ucap alin terbata bata yang langsung membuat anya dan juga tika bersitatap seolah bertukar pikiran

bu firda mengerutkan kedua alisnya dan menghembuskan nafas pelan, pikirannya begitu pusing pagi ini.

"alin coba kamu duduk dulu dan ceritakan dengan baik!" pinta bu firda yang langsung di angguki alin

Alin mengambil sebuah kursi yang tak jauh dari bu firda dan mendudukan dirinya di kursi tersebut.

"Bu kemarin siang, waktu saya lagi jajan dikantin saya ngeliat perudungan, saya gak berani bantu karena saya juga takut dibuli, makanya saya mutusin buat video aja sebagai barang bukti" jelas alin dengan suara lirih yang masih didengat jelas oleh firda.

firda menatap heran kearah alin yang menyodorkan ponselnya di hadapannya. ia lalu mengambil alih ponsel alin dan memutar video yang ada disana.

anya tika dan diva berusaha menyimak pembicaraan antara firda dan alin. mereka bersitegang dengan apa yang alin laporkan.

firda meletakkan handphone milik alin diatas mejanya dan beralih menatap ketiga murid yang ada didepannya.

"Semua sudah jelas, anya tika!, kalian ini sudah banyak sekali melakukan banyak pelanggaran, dan sudah bukan sekali 2 kali kalian masuk diruangan ibu, dan hari ini kalian malah melaporkan hal yang justru berkebalikan dari fakta sebenarnya iya?!" geram firda dengan nada yang semakin meninggi di akhir kalimat.

anya dan tika sontak kaget melihat respon bu firda yang tiba tiba berubah setelah melihat sesuatu di hp alin. mereka berdua lalu menatap sinis ke arah alin yang seketika langsung menunduk takut.

anya dan tika langsung mengambil hp alin di atas meja dan segera memutar video yang ada disana. mereka mengerjabkan matanya melihat video yang ada disana. anya lalu menaruh hp alin diatas meja dan langsung bangkit dari duduknya

"bohong bu! itu bukan kejadian sebenernya! disitu diva sendiri yang nyuruh aku buat nampar dia, dan saat aku nyiram dia itu juga karena dia sendiri bu, dia ngalangin kaki yang buat aku hampir jatuh, untung aja ada tika disebelah aku jadi aku gak jatuh tapi air aku jatuh ke diva, dan yah, saat aku ngejambak rambut diva itu karena diva duluan yang mulai nginjek kaki aku dengan keras ibu!" terang anya panjang lebar berusaha menyakinkan firda yang nampak menatap malas kearahnya.

"udah boong nya?!, ibu udah muak ngeliat kamu bikin masalah disini anya, tika, kamu ibu skorsing selama 2 hari!, ibu harap kalian bisa merenungi dan mengubah sikap kalian it_," bekum juga firda menyelesaikan ucapannya, tika sudah lebih dulu memotong ucapannya.

"bu! ko ibu main skorsing sih! kejadian sebenarnya itu, diva yang buly kita, dan video itu, itu semua akal akalannya diva biar terlihat baik dimata ibu!" murka tika sambil menunjuk kesal kearah diva dengan nada meninggi

"memangnya kalian bisa membuktikan kalau diva membuli kalian?,tidak kan?!" ucap bu firda sambil menatap malas kearah anya dan tika

"kita udah cari rekaman cctv kantin kemarin bu, tapi gak rekaman yang menunjukan kejadian saat itu, kita juga gak punya saksi karena saatt itu kantin lagi sepi, tapi kita jujur ko bu!" ucap anya terus menyakinkan firda yang nampak sudah muak dengan keduanya.

"itu artinya kalian berbohong! ucapan kalian berdua itu sudah tidak bisa lagi dipercaya, kalian sudah cukup membuat ibu pusing!" lelah firda sambil mendudukan dirinya dikursi sambil memijat kepalanya yang terasa nyeri.

anya dan tika lalu berdengkus kesal dan mentap sinis kearah diva yang justru menatap mereka dengan tatapan kemenangan.

"yaudah kalau ibu ngehukum kita, ibu juga harus ngehukum diva, karena disitu diva juga ngelawan kan bu!" putus anya menyadarkan firda yang ssaat itu juga langsung mengalihkan oandangannya ke diva yang mengangguk terima.

"oke kalian berdua ibu skorsing 2 hari, dan kamu diva kamu ibu skorsing 1 hari saja, gimana adilkan?" putus firda yang sedari tadi ingin menyelesaikan pertikaian diruangannya itu.

anya dan tika mengangguk lalu tersenyum tipis kearah diva

"tapi bu!," ucap diva membuka suara setelah sekian lama hanya menyimak

firda mengalihkan pandangannya kearah diva dan menaikan sebela alisnya.

"saya gak terima mereka di skorsing cuman 2 hari!, perlu ibu ketahui sebelum membuli saya mereka membuli deci terlebih dahulu sampai devi gak bisa ikut olimpiade kemarin," ucap diva sambil menyodorkan hpnya kearah meja firda

firda lalu menerima hp diva dan memutar video yang ada disana

"itu adalah rekaman cctv di sudut ruang toilet wanita kemarin, cctv itu mengarah kearah pintu pintu toilet, disitu ibu bisa liat kalau devi masuk ke salah satu toilet dan saat pintu toilet itu dibuka, anya dan tika melemparkan seember air bekas pel kedalam toilet, lalu kemudian ikut masuk kedalam toilet dan keluar setelah beberapa menit dengan wajah penuh amarah. stelah itu saya datang dan ibu bisa liat kondisi devi disana" jelas diva dengan hati hati sambil melirik sekilas kearah anya dan tika yang nampak merenungi kebodohannya.

anya dan tika saling menatap dan kemudian memukul kepala mereka sendiri. bagaimana tidak, ia yang melapor namun malah iya sendiri yang menerima hukuman.

Firda menggelengkan kepalanya melihat kelakuan 2 siswi dihadapannya itu.

bu firda tidak mengucapkan sepah katapun, ia meletakan hp diva di atas meja dan langsung mengambil 2 lembar surat dari dalam laci dan menandatangi surat tersebut. bu firda lalu menyerahkan surat tersebut ke arah tika dan juga anya yag sudah tau isi surat itu.

"kamu tahu kan surat apa ini??, kalian sudah mendapatkan surat semacam ini berulang ulang kali, dan ibu harap ini yang terakhir!, entah konsekuensinya kalian akan dikeluarkan atau bagaimana, intinya besok kedua orang tua kalian akan menghadap dengan kepala sekolah, dan kalian ibu skorsing 1 pekan!" final firda sambil kembali menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.

anya dan tika mengerjabkan matanya berulang kali mendengar kata "dikeluarkan", tika meremas kuat surat itu lalu bersiap mengelurakan kata kata dari mulutnya itu namun bu firda sudah lebih dulu menghentikannya.

"shuttt! ibu gak mau denger protes kalian lagi, skarang keluar dari ruangan dan kemas barang barang kalian, mulai hari ini skorsing kalian berlaku!" tegas firda sambil memejamkan matanya

anya dan tika menghentakkan kakinya dilantai melampiaskan kekesalannya dan berjalan keluar dari ruang bk dengan wajah penuh emosi.

alin yang merasa tugasnya sudah selesai lalu beranjak dari duduknya dan berpamitan dengan bu firda. alin segera meninggalkan ruang bk yg terasa sangat menyesakkan, alin berjalan menyusuri koridor dengan wajah yang nampak sedikit lega namun masih sedikit ketakutan, saat akan memperbaiki kacamata nya, tiba tiba saja sebuah tangan menahan sebelah tangannya dari belakang

"alin tunggu!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!