Balapan

Diva menjalankan motornya dengan begitu cepat tanpa menghiraukan orang orang yang ia lewati. pikirannya berkecamuk, bingung, sekaligus tak tahu harus berbuat apa saat ini. Apa yang ia temukan tadi pagi cukup membuat nya shock. Mata diva menatap tajam kearah jalanan yang semakin lama semakin sepi pula. ia tak tau ingin kemana, ia hanya menjalankan motornya dan membiarkannya membawanya ke suatu tempat. Semakin lama, jalan yang dilewati diva semakin sepi, hingga tak terasa diva memasukan motornya ke dalam sebuah lapangan terbengkalai yang dimana disana sudah banyak anak geng motor liar yang sudah bersiap untuk memulai balapan.

Diva sedikit kaget saat tak merasa. benar benar pergi ke tdmpat balapan liar itu, ia lalu segera mendaftar pada salah seorang preman yang tengah memegang buku dan mencatat nama orang orang gang ingin ikut balapan malam itu.

"Avid" ucap diva menyamarkan namanya saat berada di hadapan preman itu

preman itu lalu memindai penampilan diva dari ujung kaki ke ujung kepala. untung saja tadi diva membawa masker, jadi ia tidak begitu mencolok dan dikenali banyak orang karena menggunakan masker.

"dari geng mana kamu?" ucap preman itu sambil mencatat nama samaran diva yang sebenarnya hanya kebalikan dari nama aslinya

"gak ada" singkat diva lalu segera beranjak menuju ke arena balap.

diva melihat ke sekelilingnya dan memperhatikan para peserta dan juga penoton. ini adalah kali pertama diva ikut balapan tanpa kinan si master balap dan sahabatnya yang lain. terlebih ini adalah balap liar. diva bermaksud ikut karena ia ingin menenangkan pikirannya, disisi lain, dia juga butuh uang lebih. Nampak kebanyakan orang di sana adalah pria, apalagi pesertanya. hal itu membuat dirinya menjadi pusat perhatian penonton yang hadir, sebelum akhirnya pandangan mereka ikut teralihkan pada seorang wanita dengan motor sport putih yang juga ikut mengambil start tak jauh dari posisi diva saat itu.

samar samar terdengar lirih suara penonton terdengar juga di telinga diva yang saat itu tengah fokus berperang dengan pikirannya.

"widih, tumben banget ada dua cewe"

"kira kira yang satu itu siapa yah"

"paling cuman mau caper kali"

"emang dia siapa sihh"

"udahlah, paling juga yang menang tetep si kayla"

diva mempertajam pendengarannya mendengar pembicaraan para ponoton yang tak jaug dari diva.

"owh ternyata disini udah ada queen nya ternyata" gumam diva lalu kembali memfokuskan pandangannya.

Seorang wanita dengan pakaian yang cukup sexy berjalan kearah garis start sambil membawa sebuah bendera sponsor dan kemudian menggerakkannya ke kanan dan kekiri hingga akhirnya menaikannya ke atas bersamaan dengan itu ssemua peserta pun melajukann motormya dengan begitu cepat dan membuat kebisingan di sekitar arena balapan karena motor mereka yang sudah di modifikasi

Diva sedikit kesal mendengar keributan yang ditimbulkan oleh sebagian motor para peserta. kesannya saat pertama kali mengikuti balap liar ini tidak begitu baik. pantas saja polisi selalu menghentikan aksi balap liar, ternyata memang sangat tidak baik. pikir diva sendiri sambil melajukan motornya dan menempati posisi nomor 2 sekarang. Diva memperhatikan punggung peserta yang ada di depannya. uraian rambut hitam panjang nan sedikit bergelombang di ujungnya cukup membuat diva terkejut.

"jago juga ni cewe, dia siapa yah kira kira" gumam diva sambil berusaha menyalip peserta di depannya itu.

kini posisi diva berdampingan dengan cewe tadi yang nampak tak ingin kalah juga. diva lalu memfokuskan pandangannya dan berusaha mencapai garis finish lebih dulu. namun cewe di sampingnya nampak tak ingin mengalah, keduanya terus berdampingan hingga saat mendekati garis finish suara sorakan para penontin terdengar meriah menyambut kedangan para pemenang. Semua orang mencoba menebak siapa yang datang dan mendekati gasris finish terlebih dahulu sambil menyebutkan nama jagoanya masing masing dan berharap jika jagoannya lah yang datang itu. namun dibalik banyaknya teriakan, ada 1 nama yang cukup membuat diva penasaran

"kayla!"

"kayla"

"kayla"

"kayla"

suara sorakan para penonton membuat 2 peserta yang hampir tiba di garis finish itu semakin bersikeras untuk memenangkan pertandingan lebih dulu. namun pada akhirnya, mereka mencapai garis finish bersamaan.

sorakan penonton terdengar meriah menyambut kemenangan keduanya. terdengar ,tak sedikit dari para penonton mempertanya seorang diva yang asing bagi mereka.

"eh itu bukannya cewe tadi yah?"

"jago juga dia, emang siapa sih dia?"

"ga tau juga sih, gue baru liat dia di sekitaran sini"

ucap sekelompok pria berjaket biru hitam sambil menatap kearah diva yang kini sudah berdiri di atas panggung bersiap untuk menerima hadiah.

diva mengalihkan padangannya ke arah cewe di sampingnya yang nampak meliriknya sekilas lalu kembali memalingkan pandangannya saat tahu diva juga memandangnya. ia lalu mengangkat amplop coklat berisi sejumlah uang dan memamerkannya ke arah penonton yang turut bersorak ria. sementara diva yang juga menerima hadiah yang sama hanya menyunggingkan senyumnya di balik masker.

"segampang ini ternyata buat menang" gumam diva yang sudah terbiasa ikut balapan yang di adakan oleh masyarakat, ataupun beberapa perusahaan tertentu di kota. yang pastinya bukan balapan liar.

Diva kembali melirik kerah cewe di sampingnya yang tengah sibuk menghitung uang dari balik amplop coklat itu. pandangan diva tertuju pada pergelangab tangan cewe itu yang sedikit terlihat karena lengan jaketnya yang terangkat. Diva mengerutkan kedua alisnya dan menatap lekat wajah cewe di sampingnya itu. diva merasa tidak asing dengan cewe di sampingnya itu, dari sorot matanya diva nampak tahu siapa cewe itu. andai saja cewe itu tak menggunakan masker, mungkin sedari tadi diva mengenalinya..

Jam menunjukan pukul 22.00, semua penonton dan peserta lainnya mulai bubar dan meninggalkan arena balap, sebelum polisi datang dan menangkap mereka. Diva kini sudah berada di atas kuda besinya dan bersiap untuk melajukan motornya keluar dari pekarangan terminal lama itu. namun baru saja diva akan melajukan motornya tiba tiba saja ia dihadang oleh beberapa pria dengan jaket yang sama bernuansa biru hitam bertuliskan T.R.T ( The Rider Terminal )

diva hanya menatap malas kerah 8 orang pria yang berdiri mengelilingi motornya, diva lalu membunyikan klaksonnya sekencang mungkin yang membuat pria pria itu menutup telinganya. dan satu orang di antaranya langsung memegang tangan kiri diva berharap ia menghentikannya. diva lalu melirik kearah pria yang memegangi tangannya itu dengan tatapan datar. dan

Brukkkk,,,

Diva lalu menendang belakang lutut pria itu yang langsung membuat si pria itu terjatuh.

Diva menghembuskan nafas kasar dan memutar bola matanya malas, nampaknya ke delapan pria itu memang ingin mencari gara gara dengan diva. 1 lawan 8 memang terlihat tak mungkin, namun tidak dengan diva yang merupakan si ahli bela diri itu. diva menatap tajam kearah 8 pria yang semakin mendekat kearahnya.

"mau apa lo pada?!" tanya diva dengan nada datar sambil berdiri di samping motornya dengan santainya.

"widih, jangan marah marah dong cantik, kita ka cuman pengen kenalan"

"lo siapa?, anak baru ya dissini?"

tanya 2 orang pria yang nampak menatap mengintimidasi diva. diva hanya memutar bola matanya malas dan menatap datar. kearah 8 pria dii hadapannya. dari balik. helm.

"cuek banget sih, mbak, santai aja kali kita kan cuman pengen kenalan" ucap seorang pria bertubuh besara yang kemudian diiringi gelak tawa dari teman temannya sambil menatap diva dari bawah ke atas.

"karena lo anak baru, mending lo ikut kita!" ucap pria satu lagi sambil mendekat kearah diva dan berniat menyentuh diva. namun belum juga tangganya mengenai lengan diva, diva sudah lebih dulu menangkap pegelangan tangan pria itu dan menekannya sekuat mungkin dan membuat pria itu meringis kesakitan. diva lalu menendang inti kehidupan pria itu dengan keras yang membuatnya terhempas kebelakang tepat di depan teman temannya.

"makan tuh!, udah tua masih aja belagu!" ucap diva mengatai pria yang tadi ingin menyentuhnya.

sementara itu, ke tujuh pria lain yang mrlihat temannya di hantam oleh diva lalu mengalihkan pandangannya ke arah diva dan bersiap menyerangnya.

"wah cari mati nih Cewe"ucap salah seorang pria yang lebih dulu melangkah mendekat kearah diva dan bersiap untuk mengadu kekuatannya dengan diva.

diva yang melihat ke tujuh pria itu mulai terpancing, langsung mempersiapkan dirinya dan akhrinya, diva memutar tubuhnya melakukan gerakan rol kebelakang melewati body motornya sambil menendang 3 orang pria di hadapannya.

kini posisi diva berada di sisi kanan motornya semantara ke 7 pria itu berada di sisi kiri motor diva yang menjadi penghalang. tanpa basa basi ke tuju pria itu lalu menyerang diva, yang nampak tak kesulitan melawan mereka, Perkelahian itu pun terjadi antara 1 cewe melawan 7 pria di pekarangan terminal yang sepi. Saat tengah asyik menghantam satu persatu pria yang menyerang bersamaan, tiba tiba saja seorang berlari kearah diva dan langsung membantu diva melawan ke 7 pria itu.

"dasar brengsek!" umpat orang itu sambil menendang punggung 3 orang preman di hadapannya bergantian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!