4 Pemuda Kebo!

Diva menggelengkan kepalanya sambil berjalan masuk ke dalam kamar chiko. pemandangan ke empat pemuda pemalas yang tengah tertidur pulas dengan banyak camilan dan juga ponsel mereka yang tergeletak begitu saja di samping mereka maisng maisng. Diva sudah menduga pasti mereka begadang dan bermain game bersama. diva memutar bola matanya malas dan berjalan mendekati kasur saat akan mengeluarkan suaranya untuk membangunkan ke empat sahabatnya yang sudah seperti saudaranya itu tiba tiba saja perhatian diva teralihkan pada tv yang masih menyala dan memutar sebuah film dan menampilkan adegan romantis di sana. diva membelalakan matanya dan terdiam sejenak melihat film yang baru terputar setengah itu.

"anj, ini mereka dapat rekomendasi flm dari mana coba," ucap diva sambil berkacak pinggang.

diva lalu kembali mengalihkan pandangannya kearah ke empat pemuda yang nampak masih nyaman di posisi mereka masing masing. nahendra tidur terlentang seperti orang pada umumnya dengan sebelah lengannya menutupi matanya. disampingnya ada kinan yang tidur telungkup dengan bertelanjang dada, sementara di samping kinan ada chiko yang tertidur sedikit menyamping sehingga kakunya berada di atas perut kinan sambil memeluk guling. Dan tak lupa, dibawah mereka ada irfan yang tertidur telungkup diujung kasur dan tangannya yang menjuntai kebawah. sangat estetik. untung diva sudah biasa melihat pemandangan ini dari masa kemasa. jadi tidak begitu kaget saat ini.

"oi, bangun lu pada!" teriak diva dengan lantang, namun tidak mengusik ke empat pemuda di hadapannya itu.

"oi!" teriak diva sekali lagi lalu menghembuskan nafas kasar

"oi, gimana caranya kalian mo dapat jodoh orang bangunnya aja kesiangan gini!" teriak diva dengan nada lebih keras hinggah membuat mereka sedikit terusik dan mengubah posisi tidurnya.

"emang bener bener yh nih orang, udah tua masih aja kebo!" ucap diva sambil berdecak kesal.

diva melangkah mendekat kearah kasur dan mengeluarkan ponselnya dan segera memutar lantunan bacaan surah yasin dengan keras dan melempar ponselnya ke tengah tengah kasur tepatnya di samping kinan.

suara lantunan surah yasin membuat keempatnya terusik dan mulai mengerjabkan matanya. irfan mulai mengibaskan baju kaos yang menutup tubuhnya.

"akh, kok tiba tiba panas sih anj" ucap irfan berbalik dari posisinya dengan mata yang amsih tertutup

"nah setan ditubuh lo itu udah kepanasan tuh, cepetan bangun!" gertak diva membuat keempat sahabatnya terusik dan menatap kearahnya.

"apaansih div masih pagi loh!" ucap kinan sambil mematikan lantunan yasin yang diputar diva.

"pagi apanya, ini udah hampir setengah 7!" ucap diva memperbaiki posisinya dan kembali berkacak pinggang

"trus?" singkat chiko sambil memperbaiki posisinya untuk kembali tidur

"will you marry me?"

"yes! yes!"

kinan, irfan, chiko dan narendra pun mendadak membuka matanya dan memfokuskan pandangann keraah tv yang tengah menampilkan adengan romantis kedua pasangan yang baru saja melamar dan di lamar itu.

diva menghembuskan kesal dan menatap kearah keempat sahabatnya yang nampak fokus memperhatikan layar tv yang mrnampilkan adegan cium*an itu.

diva menggelengkan kepalanya sejenak dan menatap datar keempat sahabatnya itu

"nah, giliran yang kek gini aja cepet lu!" ucap diva dengan tegas sambil menatap jengkel kearah sahabat sahabatnya itu

"apaansih div, dah lu keluar aja deh, ngomel mulu dari tadi, cepet tua lu nanti!" ucap irfan sambil tetap fokus menatap layar tv.

Diva membulatkan matanya jengkel mendengar ucapan irfan. ia lalu mendekati kasur dan mengambil bantal disamping chiko dan melemparnya ke wajah irfan.

"rasain tuh!" ucap diva setelah bantal itu mengenai wajah imut irfan

"akh!, divaaa, lu ganggu orang nontin aja deh lo yah!" gertak irfan sambil mengusap kasar wajahnya

"nonntin nonton, eh lu tuh belum legal huat nontin bginian, lu pada juga,ngapain ngajak nih bocah nonton flm kek gini!" omel diva sambil menunjuk keempat pemuda di hadapannya itu

"dih, lu tadi juga nonton kan div?, lu kan juga belum legal!" balas irfan tak mau kalah

"apaan nonton, lagipula gue kan tinggal 2 bulan lagi, dari pada lu, setaun lagi hu!" balas diva sambil menunjuk irfan tak suka dan memalingkan pandangannya.

baru saja irfan membuka mulutnya bersiap untuk bicara namun diva sudah lebih duulu memberi kode untuk diam

"sshhut! diam lu. liat tuh jam, 15 menit lagi jam 7, lo sam chiko masih mau sekolah kan?, gausah ikut ikutan sama duo pengangguran disamping kalain itu! ucap diva dengan tegas sambil menunjuk ke arah kinan dan narendra yang bersiap untuk kembali melanjutkan tidurnya.

Chiko dan irfan membelalakan matanya saat melihat jam dinding sudah menunjukan pukul 06.45, dimana mereka hanya punya waktu 15 menit lagi untuk bersiap siap, sementara irfan harus kembali kerumahnya dan berganti pakaian.

"anj, kenapa baru bangunin sih!" umpat chiko langsung beranjak dari posisinya dan bergerak menuju kamar mandi.

"lu sih!,ngomel mu_" ucapan irfan terjeda saat narendra menendangnya pelan namun mampu membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke lantai karena saat itu dia duduk di pinggir kasur

"dah, bukannya terima kasih di bangunin malah sibuk marah aja lu!, sono skolah yang bener!" ucap narendra santai sambil kembali memperbaiki posisinya untuk tidur.

diva hanya memutar bola matanya malas mendengar ucapan sahabatnya yang sangat baik itu. Irfan bergegas keluar kamar untuk kembali kerumahnya secepat mungkin agar tidak terlambat ke sekolah. sementara diva juga lalu bergegas keluar kamar merasa tugasnya sudah selesai. namun saat berada di ambang pintu ia baru teringat tujuannya kesini pagi ini.

"akh, lupa lagi!" ucap diva sambil memukul pelan kepalanya

narendra yang tak sengaja melihat diva memukul kepalanya sendiri sontak beranjak dari tidurnya dan terduduk menatap cemas ke arah diva

"kenapa div?" tanya narendra penuh kekhawatiran

diva berbalik dan tersenyum singkat kearah nrendra ,

"ga papa, ntar sore ngumpul disini lagi yah, gue pengen ngomong sesuatu!" ucap diva lalu segera beranjak meninggalkan kamar.

narendra mengangguk lalu meraih remote tv di atas meja di sampinya dan segera mematikannya. ia berniat untuk melanjutkan tidurnya kembali, namun chiko sudah keluar dari kamar mandi dan hanya mengenakan baju mandi selutut.

"naanti beresin kamar gue dulu baru pergi yah!" pesan chiko sambil membuka lemari yang taak jauh dari pintu kamar mandi

narendra berbalik sejenak dan berdehem dan kembali melanjutkan tidurnya bersama kinan ung sudah sedari tadi kembali ke alam mimpinya.

sementara itu di bawah, diva sudah berpamitan untuk kesekolah bersama ibu dan ayah chiko

"tan, om, diva kesekolah yah!" seru diva berteriak menuju ke pintu utama

"eh div, sarapan dulu?" tawar calista sambil melambaikan tangannya ke arah diva

"udah di rumah tan!" ucap diva bersiap melanjutkan jalannya

"hati hati yah kamu!" ucap calista sambil menyendok bubur di hadapannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!