Pengganti Papa

Diva mengotak atik handphonenya dan membuka room chat di handphonenya. Diva membuka room chatnya dengan irfan sahabatnnya sambil berjalan meninggalkan kantin menuju ke kelasnya untuk mengambil tas.

•| Irfan Imut |•

From : me (14.50)

         woi

From : Irfan Imut (14.51)

         ha?

From : me (14.51)

         Bajak cctv skolah gue cepetan!

From : Irfan imut (14.51)

         apasi

From : Irfan imut (14.51)

         kenapa gak telpon aja sih biar lebih jelas?

From : me (14.52)

         gabisa gue lagu diluar,nanti ada yg denger

From : Irfan imut (14.53)

         Bagian?

From : me (14.53)

         kantin, cctv utama

From : Irfan Imut (14.58)

         Sate perempatan 1 porsi

From : me (14.58)

         👍

From : me (15.00)

         eh cek cctv toilet cewe skalian!

From : Irfan imut (15.02)

         Ngadi² lo, lo pengen mata gue ternodai?

From : me (15.02)

         apasi, cctv ruang toilet doang, bukan dalam toilet!

From : Irfan imut (15.07)

         Sate perempatan 2 porsi

From : me (15.07)

         hmm

From : me (15.40)

         Oi!

From : Irfan imut (15.41)

         Sate perempatan 3 porsi

From : me (15.41)

         foto 1x lihat

^^^^^^...         

...^^^^^^

From : me (15.41)

         tutup anying

From : Irfan imut (15.42)

         yah gagal mukbang deh gue

From : me (15.42)

         jadi?

From : Irfan Imut (15.42)

         yaudah deh gausah

From : me (15.43)

         akhirnya duit gue selamat

From : Irfan imut (15.45)

         eh ibu² yg tadi itu jualan apa ya?

From : me (15.46)

         jeruk

From : Irfan imut (15.46)

         nah enak tuh, yaudah itu ajadeh

From : me (15.46)

         anj

From : Irfan imut (15.47)

         yaudah jadi g usah gue kirim yah videonya

From : me (15.50)

         berapa kilo?

From : Irfan imut (15.50)

         2 aja

From : me (15.51)

         🖕

From : Irfan imut (15.51)

         😱

...****************...

Devi sedikit tak percaya melihat siasat luar biasa adiknya yang berhasil membuat drama yang berhasil membuat anya dan tika. ditambah saat iya tau kalau diva juga menyuruh sahabatnya untuk membajak cctv sekolahnya dan mengambil bukti dari sana. Devi cukup terpengaga aaat membaca chat antara diva dan irfan yang amat sangat gercep membalas pesan satu sama lain, seolah olah mereka sedang membahasa hal yang biasa saja, padahal ini menyangkut tentang data sekolah yang luar biasa penjagaanya.

Devi menggelengkan kepalanya tak percaya adiknya bisa sehebat itu. Devi menatap siva yang sudha sedari tadi tertidur saat teelah menyelesaikan ceritanya dan memberikan handphone milik nya ke devi.

"Papa gak salah ngajarin diva banyak hal yang ternyata berguna banget sekarang" gumam devi sambil meletakkan handphone diva di atas meja belajarnya

"papa liat kan sekarang, diva itu udah kayak pelindung devi sama ibu, diva gantiin posisi papa yang selalu ngejagain kita, tapi mirisnya dia lupa buat jaga dirinya sendiri, devi cuman bisa bantu doa, semoga diva dapat pelindung yang jauh lebih baik dari papa dan dirinya sendiri." ucap lirih devi sambil menatap sebuah foto yang terpasang di dinding kamarnya dan kemudian menatap wajah diva yang tertidur pulas dengan wajah yang sangat teduh.

Devi menerbitkan senyumnya lalu beranjak dari duduknya dan menuju kasur nya, saat diva mulai bercerita devi ikut mendekat ke kasur diva, jadi sekarang ia harus kembali ke kasurnya dan mematikan lampu untuk segera bergabung ke alam mimpi bersama saudari kembar beda 30 menit nya itu.

...----------------...

Pagi yang cerah, Matahari mulai menampakkan dirinya diiringi dengan kicauan burung yang saling saut menyaut dan hembusan angin pagi yang menggoyangkan pohon pohon sehinggah menimbulkan suara suara yang lembut dan dapat membuat orang yang mendengarnya merasakan kesegaran pagi hari.

Jam menunjukkan pukul 05.00, seorang gadis berambut blonde, nampak masih nyaman memeluk bantal guling nya dengan mata yang tertutup rapat dan menampilkan wajah penuh ketenangan. Sementara itu di ruang tamu nampak Dua orang wanita tengah sibuk mengikat dan mengumpulkan ikatan sayur sayuran segar yang baru saja di petik dari kebun di belakang rumahnya. wanita itu nampak telaten dalam mengerjakan pekerjaannya itu, meskipun sesekali tak jarang keduanya bergantian menguap menahan rasa kantuk.

"Devi belum bangun juga?" tanya wanita yang lebih tua yang tak lain adalah nindi

Diva menggelengkan kepalanya sambil menguap dan langsung menutup mulutnya. Diva mengambil helai demi helai sayur kangkung di hadapannya dan mengikatnya menjadi 1 bagian yang lumayan banyak.

"pekan ini lumayan juga yah bu hasil panen kita" ucap diva sambil merebahkan dirinya di sofa sambil terus melanjutkan pekerjaannya

"Syukurlah, jadi pekan ini kita bisa dapat uang lebih buat di tabung" ucap nindi menyandarkan punggungnya di sandaran sofa

"tomat sama cabe di belakang kayanya gak lama lagi juga panen tuh bu" ucap diva sambil mengulurkan tangannya ke arah meja dan berusaba meraih remote tv di depannya

"kalau udah panen, nanti ibu mau tambahin bibit baru juga disana, mumpung maish ada lahan kosong," ucap nindi sambil terus mengikat sayur bayam di pangkuannya

"ibu mau nanam apa lagi?" tanya diva sambil menaikan sedikit volume tv

"menurut kamu aya hang bagus di tanem? tanya nindi mengulurkan tangannya mengambil sayur bayam di hadapannya lalu mengikatnya menjadi satu ikatan yang lebih banyak

diva lalu bangkit dari baringnya dan berpikir sejenak

"Gimana kalau timun aja?, akhir akhir inikan harga timun juga makin naik, jadi kalau kita nanem dan sukses, kan bisa juga nambah nambah pemasukan" usul diva yang langsung di angguki oleh ibunya.

keduanya terus berbincang mengenai banyak hal, mulai dari kebun, pasar, pelanggan, acaran tv yang di tonton, dan malah mereka sambungkan dengan masalah politik. memang random juga ibu dan anak satu ini. di tengah keasyikan perbincangan mereka, tiba tiba saja pintu kamar utama yang berada di depan ruang tamu dibuka dari dalam dan menampilkan seorang gadis berambut blonde yang mengembang layaknya singa yang baru bangun tidur. gadis itu mengerjabkan matanya berulang kali sambil menggaruk kepalanya yang terasa gatal.

Diva dan nindi mengalihkan pandangannya ke arah pintu dan melihat diva yang sedang mengumpulkan nyawa di depan pintu sambil menguap

"Morning plincesss!" ucap diva dengan nada mengejek sambil terus melanjutkan ikatannya.

devi hanya menatap malas kearah diva dan meregangkan kedua tangannya keatas sambil menguap

"Kok gak ada yang bangunin devi sih!" ucap devi dengan nada khas bangun tidur yang disertai uapan besar nya

nindi menyunggingkan senyum tipis di wajah nya dan menggelengkan kepalanya sejenak

"bukan gak di bangunin, kamu aja yang kebo!" ucap nindi dengan nada lembut sambil memfokuskan pandangannya ke tv

Diva tak lagi mengubris pembahasan antara devi dan ibunya yang menurutnya sudah tak penting lagi, kini ia memfokuskan pandangannya ke arah tv yang tengah menyiarkan siaran berita pagi. Perhatian diva terlihkan dengan topik pembahasan di berita tersebut.

nindi dan devi yang tadinya sibuk berbicara kini ikut mengalihkan pandangannya ke arah tv. devi yang tadinya ingin ke toilet langsung mengurungkan niat nya dan ikut bergabung bersama diva dan ibunya di ruang tamu yang juga sebagai ruang tv di ruang keluarga.

nindi membulatkan matanya melihat berita yang disiarkan di tv, perlahan ia mengepalkan kuat tangannya dan menatap penuh amarah pada layar tv.

~ tv di matikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!