Divana

Jam menunjukan pukul 08.00, Seorang gadis berambut hitam panjang,berjaket hitam dengan rok diatas paha terlihat sedang berdiri di didepan sebuah pohon disamping pagar tinggi.

"akhh,ini semua gara gara angkot tadi!" keluh Diva sambil menendang batu di depan kakinya.

Diva berjalan sambil menghentakan kakinya menuju ke pohon. Ia lalu memanjat pohon tersebut dan melihat situasi di dalam sekolah yang terlihat cukup sepi.

"Bakalan jadi sejarah sih ini, seorang diva memanjat pager karna terlambat" ucap diva bermonolog di atas pohon yg cukup lebat.

Diva melangkahkan kaki nya meraih bagian atas pagar sekolahnya dengan hati hati. setelah berpindah tempat dari pohon ke atas pagar, diva pun melompat kearah tong sampah yang berada di sudut tembok pagar dibawahnya.

Dengan sangat hati hati akhirnya, Diva pun berhasil masuk ke dalam sekolah meski harus melewati tong sampah yang terbilang bau.

"akhirnyaaa" lega diva saat telah berada di dalam sekolah,

saat akan melangkahkan kakinya tiba tiba saja diva melihat seorang pria berpakaian Satpam sedang berada tak jauh dari tempatnya. Satpam itu adalah pak wedi, Seorang satpam yang terkenal cepu dengan guru guru. Pak wedi terlihat sibuk berjalan di koridor sekolah dan menatap ke kanan dan ke kiri. Diva sontak ketar ketir apalagi saat pak wedi akan berbalik ke arahnya, Di tengah situasi pelik itu Otak diva tiba tiba saja dianugrahi pemikiran cerdas, ia lalu membalik kan dirinya seolah olah akan memanjat pagar dari dalam.

ide diva ternyata membuahkan hasil, pak wedi yang melihatnya langsung segera ke arahnya dan mengira ia akan bolos.

"eeeh, mau kemana kamu?" ucap pak wedi sambil menarik ransel kulit hitam milik diva.

Diva lalu menahan senyumnya dan menggantinya dengan muka polos

"eh bapak, ee, anu pak, ituu, saya lupa bawa baju olahraga, makanya saya mau balik ngambil dulu pak" ucap diva berbohong dengan wajah yang sangat menyakinkan

"Kenapa gak izin di bk aja, alasan kamu ini!" tolak pak wedi sambil berkacak pinggang.

"kalau izin di bk ribet pak, dikira nanti saya boong lagi" ucap diva menyakinkan pak wedi

"iya juga sih, lagi pula hari ini kan ada olimpiade, palingan nanti kamu juga jamkos, udah gak usah balik!" Ucap pak wedi dengan nada santai

"owh iya juga ya pak, yaudah deh saya gak jadi bolos deh pak, makasih yah pak udah ngingetin" ucao diva sambil menunduk sopan ke pak wedi lalu kemudian bergegas meninggalkan pak wedi yang geleng geleng kepala.

"ada ada saja anak jaman sekarang" ucap wedi sambil menggelengkan kepalanya

diva berjalan santai tak percaya aksinya berjalan dengan mulus, ia lalu mengeluarkan botol farfumnya dan menyemprotkan nya ke tubuhnya yang sudah terkontaminasi bau bau sampah. koridor sekolah nampak sangat sepi, bagaimana tdk semua sudah sibuk dengan tugasnya masing masing, dan hanya diva yg terlambat. Benar saja saat tiba di kelas, ternyata hanya ada sebagian temanya yang bersantai. Hari ini benar benar jamkos.

Diva menghembuskan nafas lega lalu berjalan masuk ke kelas menuju bangkunya. Teman temannya hanya menatap nya dengan tatapan yang berbeda. Suasana kelas XI IPA 1 terlihat cukup tenang namun di isi dengan berbagai aktifitas berbeda oleh para penghuninya.

Diva meregangkan pinggung nya yang terasa pegal. ia pun membuka jaketnya dan menaruhnya didalam tas. Diva mengambil hp nya dan membuka room chat yang bertuliskan CIKINDI, disitu ia melihat foto ban motornya yg kempes.

| CIKINDI |

• From : Chiko

@divaa, lu abis ke rumah gue?

• From : Irfan imut

wih ban motorlo keknya udah lelah berjuang tuh div

• From : me

@Chiko, iyaa tadi gue mau ngambil charger yg ketinggalan, tau tau ban motor gue juga ikut kempes, jadi gue simpen disitu aja dulu.

• From : Chiko

@divaa, charger yg mana,gue gak ngeliat charger lo disini.

• From : Nahendra

@divaa, charger lo ada di gue

• From : me

@nahendra ok deh

• From : Kinan

P, balap

• From : me

infokan

• From : Chiko

Gas!

• From : Nahendra

👍

• From : Irfan

sip

Bel istirahat berbunyi, Diva mengakhiri chatnya dan langsung beranjak dari duduknya menuju keluar kelas, ia berjalan santai, tiba tiba saja ia kepikiran akan devi, ia pun memutuskan untuk singgah di kelas devi di XI IPA Unggulan meskipun iya tdk tahu ingin apa, dia pun melirik ke dalam kelas devi namun tak menemukan batang hidung sosok yang dicari. sebenarnya ia cukup heran karena biasanya devi pasti masih belajar di dalam kelas saat jam istirahat. Diva ingin bertanya oada teman sekelas devi, namun ia sangat malas untuk memulai pembicaraan. Diva kemudian berbalik dan memutuskan untuk ke kantin, namun tiba tiba saja seorang menghentikan langkahnya

"nyari devi yah?, dia lagi bimbingan di lab fisika" ucap seorang yang suara terdengar tdk begitu asing di telinga diva,

diva lalu berbalik dan mendapati maurin, teman dekat devi sejak smp.

diva hanya tersenyum tipis lalu berbalik badan

"hem, makasih" singkat diva lalu bergegas pergi ke kantin

maurin hanya menggelengkan kepalanya melihat tinggah kembaran sahabatnya itu.

Diva duduk di kursi paling sudut kantin dengan sebuah gado gado didepan mejanya. Diva makan dengan santai sambil membuka room Chatnya.

Ditengah tengah keasyikannya tiba tiba saja terdengar suara suara yang mengusik telinga diva.

"emang kegatelan banget sih tuh devi, emang harus dikasih pelajaran tuh anak" ucap salah seorang gadi s ber rok setengah paha dan baju yang super ketat seginggah membentuk lekuk tubuh bagian atasnya serta rambut pirang gelombang yang terurai hingga dadanya.

"shut, ada diva disana" ucap salah seorang gadis yang penampilannya tdk jauh berbeda dengan gadis disebelahnya.

Diva hanya berdehem, tanpa berbalik menatap kedua gadis yg sebenarnya sudah diketahuinya.

kedua gadis tadi sontak meninggalkan tempatnya dan segera menjauh dari diva.

diva lalu membuka salah satu room chat yang bertuliskan Deviii

• From : me

dimana?

• From : Deviii

Lab Fisika

• From : me

ok, hati hati yah!

Saat akan beranjak dari duduknya diva mendengar keriuhan para siswi yang membicarakan para tamu tamu olimpiade yang mulai berdatangan.

"dasar cewe gatel" umpat diva dalam hati merasa geli mendengar pembicaraan para siswi di kantin.

Diva berjalan santai melewati koridor sekolah yang dipenuhi dengan siswa siswi lokal dan para tamu dan peserta olimpiade dari sekolah lain. Diva hanya melirik sekilas kearah para peserta dari sekolah lain, namun matanya malah tertuju pada seorang pria Berseragam khas SMA NUSA BANGSA yang berbadan kekar, dengan rambut lebat mata tajam dan bibir pisau yang menambah kesan arogan padanya. Saat tengah fokus menatap pria itu tiba tiba saja pria itu juga menatap diva, pandangan keduanya pun bertemu sejenak sebelum diva mengalihkan pandangannya.

"mukanya ko gak asing ya?" batin diva bertanya tanya

Terpopuler

Comments

Beerus

Beerus

Saya suka banget dengan cerita ini, teruslah menulis thor!

2023-10-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!