Devina

Pagi hari yang Cerah, Kini Devi dan Diva sudah rapih dengan Seragam sekolahnya. Mereka menikmati bubur kacang ijo buatan ibunya pagi itu, dengan segelas susu. Devi makan sambil membaca buku sementara Diva makan sambil sibuk mengotak atik handphone miliknya.

"Kalian makan dulu yah,Ibu mau kepasar dulu, udah siang soalnya". Ucap Nindi ibu devi dan diva sambil menenteng tas anyaman ditangannya.

"loh, ibu gak bareng devi?," tanya diva heran pasalnya sebelum berangkat kesekolah devi selalu ke pasar terlebih dahulu bersama ibunya untuk membantu membersihkan toko dan menata barang jualan yang masih baru.

"Aku gak bisa ke pasar hari ini, soalnya aku mau belajar buat olimpiade nanti siang" Terang devi sambil menyuapkan sesendok penuh bubur kacang ijo ditangannya.

"kenapa gak bilang dari tadi!, yaudah kalau gitu ibu barenh diva aja, sekalian diva mau singgah di bengkel bentar" Tawar Diva sambil menyuapkan suapan terakhir bubur kacang ijo nya.

"Gak usah ibu jalan aja_," Tolak nindi tak ingin merepotkan anak bungsunya itu

"bu..,selama kita masih ada ibu gak boleh nolak" Final Diva yang saat itu juga langsung meneguk habis susu di gelas nya.

Nindi tersenyum haru melihat kelakuan anaknya yang begitu menyayanginya. Nindi lalu mengusap lembut rambut devi yang juga langsung menyalami tangan ibunya.

"Hati hati yah bu, maaf devi gak bisa bantu" ucap devi sambil mengusap pelan punggung tangan ibunya

Nindi tersenyum

"gak papa, kamu semangat belajarnya, biar nanti lolos olimpiade lagi!" Ucap nindi lemah lembut sambil mengelus lembut pipi chuby nan tirus devi.

Devi mengangguk lalu kemudian ikut berdiri menyusul diva dan ibunya keluar rumah.

Diva menyalakan mesin motor sportnya lalu memakai jaket kulit hitam untuk menutupi seragamnya.

"Tutup pintunya, jangan langsung buka kalau ada yang ngetuk, intip dulu dari jendela, kalau ada apa apa cepetan telpon gue!" Tegas Diva sambil memakai helm fuulrace merah hitamnya itu sambil menatap penuh peringatan kearah devi kakaknya.

Devi memutar bola matanya malas lalu kemudian menghembuskan nafas pelan

"iya iya bawel ah lu!" Pasrah devi sambil berkacak pinggang

Setelah nindi naik ke jok belakang motor diva tak kunjung juga menjalankan motornya.

"Kenapa gak pergi?" heran devi melihat diva yang masih berada di hadapannya

"lu ngapain masih disitu?, cepetan masuk sana!"

tanya balik diva dengan nada tegas

Diva menggelengkan kepalanya melihat sikap adiknya yang perhatian namun sedikit berlebihan. tanpa berkata apa apa lagi, devi langsung masuk kedalam rumah dan mengunci pintu. ia membuka sedikit gorden jendela disamping pintu.

Setelah memastikan devi sudah masuk dan mengunci pintu rumah, Diva mengeluarkan beberapa puntung rokok di saku jaketnya dan melemparkannya ke teras rumah, hal tersebut tak lepas dari pandangan ibunya. Nindi hanya tersenyum melihat tingkat diva dan langsung memeluk putri bungsunya itu agar tidak jatuh saat diva menjalankan motornya.

Diva menjalankan motornya dengan kecepatan sedang meninggal devi yang sedari tadi melambaikan tangannya dari balik jendela rumah.

Devi menatap motor yang dikendarai diva semakin menjauh dan hilang dibalik jalan, devi berbalik dan menatap jam yang masih menunjukan pukul 06.07 menit, itu artinya dia masih mempunyai waktu sekitar 1 jam 3 menit sebelum berangkat kesekolah. ia pun kembali ke meja makan dan melanjutkan kegiatan belajarnya.

Selama kurang lebih 10 menit, Diva dan ibunya sudah sampai di pasar dan langsung berjalan menuju tokonya yang berada di sudut pasar. Diva membantu ibunya membuka toko campuran ibunya dan membersihkannya, tak lupa pula diva menata peralatan dapur yang dijual ibunya dan beberapa bahan makan siap saji.

Jam menunjukan pukul 06.30, diva berpamitan kepada ibunya, lalu kemudian bergegas meninggalkan toko, sepanjang perjalanan ia memasang wajah datar yang membuat banyak orang yang dilewatinya enggan untuk menyapa, ia hanya menyapa Satpam di komplek pasar lama itu. Berbeda dengan devi yang selalu tersenyum ramah kepada semua orang yang ditemuinya.

Devi Membereskan rumah terlebih dahulu lalu kemudian kembali ke kamarnya untuk belajar. Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit, devi pun menutup buku pelajarannya dan bergegas berangkat ke sekolah. Sebelum itu, ia terlebih dahulu memperbaiki pita rambutnya dan pastinya menata poni anti badai nya. ia berputar kekanan dan kekiri melihat tubuhnya yang mungil.

Devi mengenakan cardingan rajut pinknya lalu kemudian memakai ransel kulit yang menambah kesan cantik dan lucu pada dirinya. Devi mengedipkan sebelah matanya lalu tersenyum manis.

"Cantiknya papa udah siap" ucap devi sambil berbalik menatap foto seorang pria berbadan kekar dengan jas hitam di dinding.

Devi berjalan keluar rumah dan memasang flatshoes kulitnya. ia sedikit jengkel melihat puntung rokok yang berserakan.

"Banyak banget sih, ngotorin rumah aja deh" keluh devi yang setiap hari melihat pemandangan puntung rokok yang pastinya ulah adiknya.

Devi menaiki Sepeda miliknya dan menjalankannya menuju kesekolahnya yang tidak terlalu jauh dari kontarakannya.

Setelah kurang lebih 20 menit, Devi tiba di pekarangan sekolah menengah atas yang bertuliskan

SMA BAKTI RAHENDRA . Devi memarkirkan sepedanya di parkiran khusus sepeda dan kemudian berjalan menuju pekarangan sekolah. Devi berjalan santai melewati koridor sekolahnya dimana para pria yang melihatnya selalu terpanah akan kecantikan dan keluguan di wajahnya. Sementara para gadis memberikan respon yang berbeda beda, ada yang mengagumi kecantikannya, berdoa agar menular, namun ada juga sirik dengan devi. yah begitulah kaum hawa.

Devi tidak terlalu menghiraukan tatapan orang orang padanya, ia sudah terbiasa akan hal itu. ia hanya memfokuskan pikirannya untuk olimpiade nanti siang. Devi berjalan melewati Aula sekolah yang dimana para anak osis sedang sibuk mempersiapkan ruangan untuk olimpiade nanti, karena sekolahnya lah yang menjadi tuan rumah.

Devi berjalan santai dengan mengotak atik hpnya mencari sesuatu didalamnya. tanpa ia sadari ia pun menabrak seorang cowo yang sedari tadi juga sibuk berjalan dengan memerhatikan map map di tangannya

brukk..,

suara buku jatuh terdengar di sekitar Aula, Siswa siswi yang berada tak jauh dari sana sontak histeris melihat pemandangan Ketua osis tamvan mereka sedang menahan tubuh seorang gadis cantik dan berprestasi di sekolahnya yang tak lain adalah devina.

suara sorak histeris siswa siswi terdengar menggema dan membuat 2 remaja yang menjadi pusat perhatian menjadi salah tingkah. devi memperbaiki pose nya lalu kemudian tersenyum canggung kearah cowo yang menolongnya

"mmakasih, eh maaf" ucap devi dengan terbata bata dan langsung memunguti buku dan map yang berserakan di sekitarnya.

cowo tadi juga ikut membantu devi sambil sesekali menatap wajah devi yang memerah. setelah selesai keduanya pun kembali berdiri.

"sorry yah, tadi gue gak hati hati jalannya", ucap cowo tadi yang tak lain adalah Azzam Areksa Putra, ketos SMA BAKTI RAHENDRA.

"iiya gak papa, aaku juga minta maaf" jawab devi sambil menunduk malu

"yaudah, aku duluann yah!" pamit devi dan segera beranjak meninggalkan Azzam

" eh div," Tahan azzam yang membuat devi semakin dag dig dug tak karuan

devi membalikkan badannya menatap azzam yg juga menatapnya

"tadi bu caca bilang, kamu langsung ke Lab Fisika aja, gak usah kelas" ucap Azzam dengan nada santai sambil tersenyum tipis.

"oowh iya, makasih yah!" jawab devi yang saat itu juga langsung mengubah arahnya yang tadinya ingin ke kelas dan berbalik ke arah yang berlawanan untuk ke lab Fisika.

Interaksi keduanya tidak lepas dari pandangan 2 orang gadis yang berada di pintu aula.

"DEVINA!!!" geram salah seorang gadis diantaranya dengan suara lirih namun masih terdengar jelas oleh temannya

Terpopuler

Comments

Niki Fujoshi

Niki Fujoshi

Buatku terbawa suasana banget. Gimana thor bisa bikin ceritanya seperti itu?

2023-10-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!