TWINS SERIES

TWINS SERIES

CHAPTER 1

ZAHIRA!

Aku semangat sekali untuk ke sekolah hari ini, Bagaimana tidak? Ini adalah hari pertama aku berhasil menaklukkan anak songong itu, ZAYRA!

Tanpa sarapan terlebih dahulu, aku langsung pergi ke sekolah. Tentu Angga juga ikut serta. Di sana teman-teman ku sudah menunggu, tadi aku sempat memberi tahu mereka lewat grup kalau aku akan berangkat lebih awal.

Jadi sudah seharusnya mereka lebih awal dari ku, itu peraturan gank kami.

" Ra, kita mau ngapain sepagi ini sudah di sekolah? " Tanya Fely disertai menguap panjang.

Aku memberi jawaban dengan jentikan jemari ku, supaya mereka mengikuti langkah ku.

Aku berjalan menuju gedung Asrama yang tidak jauh dari kawasan sekolah. Kami berlima langsung naik ke lantai dimana kamar Zayra berada.

Fely berisik sekali, dia bersembunyi di balik punggung ku karena ketakutan. Lantai nomor lima memang terkenal angker sejak kematian Dara , Senior ku.

Tapi aku biasa saja, hantu sudah sering aku lihat. Itulah kelebihan turun temurun dari keluarga ku sejak generasi lampau.

" Zika ! " Aku mengangkat daguku sebagai tanda perintah agar Zika menggedor pintu kamar Zayra.

Zika mengangkat tangan nya, belum sempat ia menggedor pintu, tiba-tiba daun pintu sudah terbuka lebar.

Zayra muncul!

" Ngapain kalian disini? " Tanya dia dengan mimik wajah heran.

Ku lipat kedua tanganku di dada.

" Apa kamu lupa bahwa kamu sekarang bekerja sama aku? "

Zayra menggeleng.

" Tapi ini masih terlalu pagi " Zayra komplain.

" Pembantu di rumah ku sudah bekerja sebelum matahari terbit " Aku membandingkan Zayra dengan para pelayan di rumah besar ku. Bukan kah sekarang status Zayra sama dengan mereka.

" Iya tapi aku mau sarapan dulu" Zayra masih ngeles, membuat bertambah muak.

" Cepat ambil tas sekolah mu dan ikuti aku " Malas rasanya jika harus berdebat panjang lebar. Aku berbalik lalu pergi, tanpa diperintah Zika mendorong Zayra untuk mengikuti langkah ku.

Meskipun Zayra masih saja berlagak, tapi ia sudah lebih jinak dari sebelumnya. Aku puas sekali!

Aku mendudukkan tubuh ku di atas kursi yang memanjang di ruang makan. Teman-teman ku pun mengikuti, tapi saat ingin duduk aku cepat mencegahnya.

" Kau ngapain ikut-ikutan duduk? "

Zayra melongo heran, ia memandangi kami secara bergilir.

" Kamu tidak boleh makan sebelum kami makan, dan sekarang cepat ambilkan aku makanan! " Aku menunjuk tempat makanan yang sudah disediakan menggunakan tangan kiri.

Zayra tampak menghela nafas berat, teman-teman ku seperginya sangat menikmati sikapku memperbud*k Zayra .

" Aku mau soto, kalian mau apa? " Tanyaku kepada yang lain.

" Aku pecel " Fely menjawab cepat, kalau soal makanan tidak heran kalau dia yang paling garcep.

" Aku mie goreng" Zika juga memesan makanan.

" Roti bakar saja " Nilam bersuara, saat aku melihat ke arah Angga , dia tidak memesan makanan. Melainkan....

" Aku bisa ambil sendiri"

Mataku mendelik tajam, ia langsung ciut.

" Ok, aku aku roti bakar" Dia tidak berani menentang keinginan ku, coba saja kalau berani?

Zayra menghela nafas kasar seraya pergi menuju meja penyajian makanan. Satu persatu makanan yang dipesan ia hidangkan.

Dan sudah tentu hal itu menjadi tontonan gratis di pagi hari. Dua teman Zayra juga menyaksikannya, mereka lah mata-mata ku sekarang.

Zayra melirik sekilas ke arah mereka, lalu melanjutkan langkahnya. Aku tersenyum puas.

Setelah semua pesanan semua siap dihidangkan, Zayra balik lagi. Aku mengernyit heran, Mau kemana dia? pikir ku.

Setelah ku ikuti dengan mataku, rupanya dia mengambil makanan untuk nya sendiri.

" Eh eh... " Seruku begitu dia ingin meletakkan p4nt4tnya di atas kursi. Zayra mendongak!

" Kamu mau apa? "

" Makanlah " Ia menjawab cetus.

" Yang suruh kamu makan siapa? Kamu nggak boleh makan kalau bukan perintah ku " Disini aku menegaskan kekuasaan ku padanya.

Ia diam beberapa saat, tiba-tiba Zayra memutar tas ransel di punggungnya. Lalu mengeluarkan sesuatu.

" Nih, uang yang kamu kasih ke aku. Belum aku apa-apain... Mulai sekarang aku bukan babu kamu lagi " Ia meletakkan uang yang aku kasih di atas meja. Kemudian Zayra duduk untuk makan.

Kepala ku terasa panas, tidak! Aku tidak mau melepaskan nya begitu saja.

" Ok, makanlah sepuas mu " Tak ada jalan lain kecuali aku bekerja sama dengan keinginan nya. Ternyata menguasai nya tidak lah mudah.

Aku lega dia masih bersedia mengambil uang itu. Kalau saja tidak? Aku bakalan susah untuk menemukan kesempatan ini lagi.

Usai sarapan, kami semua berangkat ke sekolah bareng-bareng. Tak lupa kami memberikan tas kami kepada Zayra agar dibawa nya.

Hanya Angga yang menolak untuk merepotkan Zayra , ia bisa bawa sendiri katanya. Ya udah...

Nilam ikut-ikutan menolak, tapi karena Zika memelototinya, ia pun memberikan tas nya sembari mengucapkan maaf kepada Zayra .

Dasar anak cupu, kalau saja kamu bukan anak rekan bisnis Papa? Ogah aku berteman sama kamu Nilam.

Baru saja aku dan the gank masuk ke area sekolah untuk anak SMP, Tiba-tiba saja dua orang berpakaian kaos hitam yang ketat. Sehingga menonjolkan otot-otot mereka, menghadang langkah ku.

Semua bertanya-tanya, siapa mereka?

" Siapa disini yang bernama Zahira ? " Tanya salah satu dari mereka.

" Aku! Ada apa? " Ketusku, meskipun mereka terlihat garang. Tapi sedikitpun aku tidak takut sama sekali.

" Mari ikut kami Nona"

Dua orang itu langsung mengapit ku. Zika maju untuk melindungi, karena itu adalah tugasnya.

" Menjauh lah kalian, atau aku akan teriak" Ancam Zika tegas.

" Kalau Nona tidak bisa bekerja sama dengan kami, maka gadis itu akan kami habisi"

Aku mengikuti arah telunjuk si pria itu, rupanya di luar pintu gerbang ada sebuah mobil hitam terparkir. Pintu tengah mobil itu terbuka, di sana ada seorang wanita yang sangat tidak asing sekali wajahnya.

Ohya! Aku ingat, dia salah satu pegawai kantor yang sering datang ke rumah. Bagaimana ini? jika aku menolak keras, takut nya wanita itu benar-benar cel4ka.

Sebenarnya aku masa bod0h, tapi aku harus tetap menjaga nama baikku dihadapan Papa. Akhirnya aku pun mau bekerjasama dengan mereka.

Teman-teman ku ingin mengikuti ku, tapi dicegah oleh dua orang pria kekar ini. Akhirnya aku hanya ingin Zayra ikut, entah kenapa? Meskipun dia pemberontak, tapi aku ingin dia disisi ku.

" Kami hanya ingin Nona saja " Mereka tetap menolak keinginan ku.

" Aku tidak merasa aman jika tidak bisa bersama salah satu dari mereka " Tandasku.

Kedua pria itu saling berpandangan satu sama lain. Akhirnya mereka pun mengijinkan.

Zayra dan Aku digiring masuk ke dalam mobil itu, lalu kami dibawa pergi dari sekolah.

Terpopuler

Comments

Laila Zayn

Laila Zayn

jeng,,, jeng....... aku mampir, thor..... 😚

2024-03-21

1

Lutfi Sukarna

Lutfi Sukarna

Terimakasih telah meninggalkan jejak

2024-02-22

0

Amelia

Amelia

hadir nih ❤️🙏

2024-02-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!