CHAPTER 8

ZAHIRA!

" Pa... Ma... " Aku menciptakan suara gugup agar semua orang percaya bahwa aku sungguh-sungguh dengan perkataan ku.

" Ada apa sayang? " Mamaku yang menjawab.

" Emmm Zahira ... pengen pindah sekolah "

Sesuai ekspektasi ku, semua orang nampak terkejut. Termasuk Tante Naya dan Om Rizal.

" Kenapa tiba-tiba Zahira ingin pindah? " Eyang Idris bertanya.

" Emmmm Zahira dan Zayra perlu ruang untuk beradaptasi Eyang. Bener kata Papa, Zayra punya hak untuk tinggal disini. Karena itu Zahira memilih untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri, supaya Zayra punya ruang di rumah ini. Lambat laun kami pasti akan akrab dengan sendirinya " Akting memang bakatku sejak lahir, dan hal itu sudah mendarah daging dalam tubuh ku.

" Zahira , Apa Zahira lupa apa kata Mama kemarin? " Mama mengingat kan ku pada ucapan nya.

Dan hal ini dia tidak tahu jika ucapan manis nya sungguh tidak berfaedah.

" Iya Ma, Zahira ingat. Tapi Zahira tidak mau egois" Aku berharap filsafat bijak ini mampu membuat seluruh keluarga menyetujui rencana ku. Sehingga semuanya dapat berjalan mulus.

Tidak ada yang bicara sepatah kata pun, hanya saling berpandangan satu sama lain. Angga menatap ku lekat, entah apa yang dipikirkan oleh dia?

" Papa akan pikirkan dulu" Jawaban Papa sebenarnya sedikit menyakiti hatiku, bagaimana tidak? Papa sama sekali tidak berpura-pura menahan ku. Berarti memang Papa ingin Zayra ada disini.

" Kamu serius mau pindah sekolah Za? " Tanya Angga saat kami dalam perjalanan ke sekolah.

Aku mengiyakan, Angga terdiam ia perlahan memalingkan wajahnya.

Aku tidak perduli apa yang ada dala pikiran Angga , saat ini aku harus fokus pada rencana ku.

Tak sabar rasanya melihat Zayra pergi dengan luka. Memang waktu yang ku butuh kan tidak lah sebentar, tapi tidak mengapa. Yang penting Zayra pergi tanpa harus mengotori tangan ku.

Dewangga sudah menunggu ku, ia tersenyum lebar menyambut kedatangan ku. Tanpa basa-basi, Dewangga menarik tangan ku untuk ikut dengan nya.

" Sekarang coba ceritakan apa yang terjadi? " Dewangga duduk berjongkok di depanku, sebucin itu kah dia padaku.

" Tadi aku pamit mau pindah sekolah ke luar negeri, aku pikir lebih baik aku tinggal jauh dengan keluarga ku semua"

Dewangga terperangah, ia langsung bangkit dari duduknya.

" Jadi kamu berniat untuk meninggalkan ku? "

" Aku tidak punya pilihan Dewa, Papa sama sekali tidak menahan keinginan ku. Berarti Papa dan semua orang di rumah sangat menginginkan Zayra bukan aku " Air mata ku meluruh bebas , sakit juga bila membayangkan hal itu.

" Itu hanya perasaan mu saja " Dewangga membantu mengesat air mata ku.

" Kamu nggak tahu gimana perasaan aku kan? Aku seperti dikhianati, sakit Dewa "

Dewangga menarik kepala ku ke dalam pelukannya, ia diam tapi bahasa tubuh nya seperti menenangkan ku.

Bel sekolah berbunyi, pelukan kami terlerai. Dewangga menggenggam tanganku erat, ia terus menggandeng sampai masuk ke dalam kelas.

Jam istirahat aku sengaja menciptakan pertemuan dengan Zayra . Tapi ku buat seolah-olah semua tidak direncanakan.

Namun Zayra terlihat cuek bebek, ia hanya melihat sekilas kemudian pergi bersama dengan Ida dan Lexi.

" Hey " Seru ku, ketiga siswi itu menghentikan langkahnya. Aku mendekati Zayra hingga kami berhadapan satu sama lain.

" Selamat ya! " Ku ulurkan tanganku kepada nya. Namun ia sama sekali tidak membalas uluran tangan ini.

" Selamat untuk apa? " Sinis sekali jawaban yang ia berikan. Belum apa-apa dia sudah sangat sombong sekali.

" Selamat karena kehadiran mu telah berhasil memporak-porandakan kehidupan ku "

Zayra tersenyum miring.

" Tidak usah lebay deh, semua orang disini tahu aku tidak melakukan apapun "

Santai sekali jawaban nya, padahal kalau saja dia tidak sekolah disini. Kemungkinan besar hal ini tidak akan pernah terjadi.

" Memang, tapi aku tahu semua sudah kamu rencana kan dengan baik. Ku kira kau cupu, ternyata suhu " Balasku tak kalah sengit.

" Begitu Rupanya?? Ok ?? Terserah anggapan mu apa? " Ia berbalik lalu pergi begitu saja. Menambah emosi ku semakin meledak.

" Sabar Za " Zika mengusap punggung ku lembut.

" Dia jahat Zika dia sangat jahat " Gumamku disertai amarah yang tertahan di dada.

Zika memeluk ku, Fely pun turut memeluk ku. Nilam dengan lembut mengusap air mata yang jatuh di pipi.

Dalam adegan ini, semua orang akan menilai jika aku lah korban nya. Dan itulah tujuan ku... Selamat datang Zayra , selamat datang di Neraka ciptaan ku.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

DEWANGGA!!!

Aku tidak bisa fokus mengikuti pelajaran hari ini. Bagaimana jika Zahira benar-benar pindah sekolah? Aku tidak bisa kalau harus jauh dengan nya.

" Bro... " Suara Steve membuyarkan pikiran ku " Kamu kenapa? Sejak tadi ku lihat termenung terus? "

" Hahahahaha seperti nya dia masih berada di alam mimpi " Celoteh Zaka.

" Lagi tengkar ya sama Zahira ? " Thufa menerka semaunya. Aku langsung menjawab dengan gelengan kepala.

" Terus kenapa? " Sambung Thufa.

" Zahira lagi ada masalah keluarga " Aku mengawali cerita tentang Zahira . Semua ku ceritakan termasuk Zayra yang ternyata adalah saudara kembar Zahira .

" Yang bener? " Ketiga teman ku nampak kaget, mereka shock dan pasti tidak percaya.

" Kemungkinan besar apa yang dikatakan oleh Zahira itu benar? Kenapa dia harus sekolah disini? Padahal dia kan jauh tuh tempat tinggal nya" Thufa seolah-olah membuat ku sadar jika Zayra memang berniat untuk merampas milik Zahira .

" Wah... padahal dia kelihatan polos, lugu, kutu buku... Tapi rupanya" Zaka geleng-geleng kepala.

" Orang seperti itu yang sebenarnya sangat berbahaya, diam-diam menghanyutkan " Steve turut berkomentar.

Aku mendengar kan saja sambil menelaah setiap kemungkinan. Jika Zayra sejahat itu, kasihan sekali Zahira . Dia harus tersingkir dari keluarga nya sendiri.

Membayangkan nya saja sudah membuat aku sakit hati.

" Kenapa tidak diusir saja dia dari sekolah ini" Tiba-tiba Zaka menciptakan solusi ekstrim.

" Ya tidak mungkin lah Bro, sekarang kedudukannya setara dengan Zahira . Kalian kan tahu seperti apa kekuasaan Zahira di sekolah ini. Anak sultan " Hasil pemikiran Thufa memang sangat ekonomis.

Aku jadi semakin yakin jika Zayra adalah manusia paling licik yang ku temui di dunia ini.

Ada ya manusia seperti itu? Padahal dia hilang juga bukan kesalahan Zahira . Kenapa harus Zahira yang mendapatkan balasan? Sungguh sangat keterlaluan kau Zayra .

Tangan ku mengepal tanpa disadari, amarah ku hampir meledak. Gadis yang awalnya ku anggap sangat lemah, rupanya seperti seekor Hyena yang licik.

Ingin rasanya ku balas kan rasa sakit di hati Zahira , tapi bagaimana caranya?

Terpopuler

Comments

Suharnani

Suharnani

Lih sendiri yg jahat. bikin penyakit sendiri geh

2024-05-04

0

Suharnani

Suharnani

Aneh, punya saudara kembar bukannya gembira, seneng, kenalan biar lebih dekat, malah sikap egois, iri yg timbul

2024-05-04

0

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

wah udah kena hasutannya zahira nih, jahat juga ya dia.

2024-04-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!