CHAPTER 12

ZAYRA!

Aku harus semangat!!

Ku buang semua udara di dalam paru-paru dengan sekali hembusan. Lalu ku tegakkan punggung ini untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Asrama.

Tidak dapat rejeki hari ini, siapa tahu besok dapat. Aku tidak boleh menyerah! Fighting!

Hatiku berbisik menyemangati diri sendiri.

Saat melewati sebuah minimarket, Aku melihat dua orang pria menodongkan pistol kepada kasir.

Sang kasir yang merupakan seorang pria tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menuruti perintah dari dua perampok itu.

Aku memeriksa ke seluruh area, sepi!! Padahal ini baru jam sembilan malam. Pantas para perampok itu berani melakukan aksinya.

Aku tidak bisa tinggal diam, ku buka kalung ku lalu ku masukkan ke dalam saku jaket Hoodie. Kemudian ku pasang topi Hoodie dan berjalan masuk ke dalam mini market.

Kedua perampok itu menatap ku heran, mereka saling memberikan kode disaat aku mengambil pop mie.

Aku berjalan seperti tidak terjadi apa-apa menuju tempat kasir.

" Berapa Pak? " Tanyaku kepada kasir, pria itu gemetaran. Sehingga dia tidak menjawab pertanyaan ku.

" Cantik uy " Ucap salah satu perampok yang berada di sisi kanan. Perampok lainnya mengiyakan.

" Pak, kok bengong sih? Tolong cepat dihitung, berapa semua nya? " Pintaku akting sok tidak perduli.

Jakun Pak Kasur naik turun, matanya melirik kedua perampok itu.

" Udah gratis aja Neng, Asal Neng mau ikut kami Hahahahahaha "

Mereka menganggap aku sebuah lelucon, Ok! Kini kalian berurusan dengan ku.

Tanpa memalingkan wajah, Aku angkat tangan kanan ini meraih kepala salah satu perampok. Kemudian ku hentakan ke atas meja kasir.

Semua kaget, karena sekali hentak meja itu langsung ambruk. Kepala si perampok terluka dan bercucuran darah.

Wajahnya tegang, seolah tidak percaya jika aku melakukan nya hanya dengan satu tangan.

Sementara perampok di sebelah kiri gemetar ketakutan hingga ngompol.

Ku lepaskan si perampok yang berada di tangan ku dengan posisi kepala masih melekat di atas meja yang ambrol.

Lalu ku ambil alih senapan yang dipegang oleh rekan si perampok. Ia tidak melawan disebabkan menggigil ketakutan.

Setelah di cek, senapan itu sudah terisi. Jadi ini bukan gertakan saja. Ku lepaskan peluru mengarah ke lantai nyaris mengenai kakinya.

DORRR!

Eh dia langsung pingsan, aku tersenyum geli.

Senapan itu ku lemparkan ke tubuh perampok yang pingsan, kemudian aku bayar pop mie yang tadi di ambil.

" Terimakasih" Ucapku, Pria kasir tak menjawab. Ia masih shock dengan peristiwa ini.

Aku pergi dari Mini Market tersebut dan kembali ke Asrama.

Huhhhhhh

Ku rebahkan tubuh lelah ini ke atas perbaringan. Bila hanya seorang diri, angan melayang jauh merindukan kasih sayang Bapak dan Ibu.

Entah bagaimana kabar mereka? Semoga Bapak dan Ibu sehat selalu, Amiiiinnnnn.

GRRRRRRRRR

Mata yang tertutup, sontak terbuka kembali saat aku mendengar suara erangan seperti Harimau.

Tapi masak di sini ada Harimau? Kan tahayul namanya. Ah mungkin saja hanya igawan ku yang hampir terlena.

Segala pikiran buruk ku tepis jauh, dan ku lanjutkan tidurku dengan tenang.

GERRRRRRRRRR

Mataku kembali membulat lebar, tidak.. Ini bukan tahayul. Gegas aku bangun dan mencari asal muasal suara.

Pertama aku memeriksa keadaan di luar melalui jendela, Aman!

Kolong ranjang sampai kamar mandi, Tidak ada apapun yang mencurigakan.

Tiba-tiba sesuatu bercahaya menembus dinding, dan itu adalah seekor Harimau putih.

Aku langsung merunduk, bersembunyi di balik tempat tidur.

"GERRRRRRRRRR ini kamar 504, tapi kok kosong? Apa aku salah kamar? "

Harimau itu menembus pintu dengan hanya sebatas kepala saja, lalu kembali masuk.

" Betul, ini kamar 504... Terus kemana anak si Udin? "

Anak si Udin? Siapa yang dicari Harimau jadi-jadian itu? Pikiran aku teralihkan oleh tingkah si Harimau mengendus lantai layaknya seekor Anjing.

Ia terus mengendus hingga bisa mengetahui tempat persembunyian ku. Harimau itu mengangkat kepalanya, ia memperhatikan aku dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Aku diam tak berkutik.

" Hallo"

Tiba-tiba Harimau putih itu melambaikan tangan sambil tersenyum lebar. Sungguh Harimau aneh , mirip sekali dengan animasi.

" Kau Zayra kan? "

Ku iyakan pertanyaan nya.

" Kenalkan, Aku Kujang " Ia mengulurkan tangannya padaku.

Posisi nya pun terlihat lucu, ia duduk selayaknya manusia. Apakah ini mimpi? Aku menepuk pipi ku sendiri, sakit.

" Hehehehehehe kau tidak percaya aku nyata? " Harimau yang mengaku bernama Kujang meledek.

Aku tersenyum malu.

" Aku adalah abdi dalem dari keluarga besar mu. Sejak nenek buyut mu, eh salah... " Ia menutup mulutnya sendiri.

" Sejak Kakek buyut mu Yang bernama Muhammad Ibrahim, terus turun ke Reyhan, ke Ilyas, ke Idris Eyang mu ! Dia masih hidup. Masih bernyawa tuh sampai sekarang , tak tahu kapan dia mau m4ti, dilanjutkan ke Cahaya, Nenekmu. Lalu Udin Ayahmu "

Aku tersenyum geli mendengar celotehan nya, Kok ada ya Harimau berbulu putih bercahaya, pinter ngelawak malah mengump4t orang pula. Hadooohhh....

" Emmmm ngomong-ngomong" Kujang beringsut lebih mendekatiku.

" Kenapa kamu menolak untuk berkumpul bersama dengan orang tua mu? "

Ohhh jadi itu tujuan nya datang mencari ku.

Aku diam, merangkai kata singkat untuk menjelaskan alasan ku.

" Seumpama ada orang menyayangi mu setulus hati, Apa kamu akan tega meninggalkannya sebelum kau balas budi? "

Kujang menggeleng ragu, mungkin dia tengah mencerna ucapan ku.

" Katakan kepada Ayah Ibuku, doakan saja aku, dan ampuni semua dosa-dosa ku "

Kujang diam, ia menatap ku lekat.

Tiba-tiba Rima datang, tubuhnya lemas jatuh tersungkur ke lantai. Aku dan Kujang sedikit terkejut. Kami hampir bersamaan menghampiri nya.

" Rima, kamu kenapa? "

Kujang mengendus tubuh Rima.

" Dia kelelahan habis kerja paksa"

Penjelasan Kujang tidak bisa ku mengerti.

" Apa maksud mu? "

" Dia bagian dari anak-anak yang ditumbalkan, Oleh orang yang melakukan pesugihan kambing hitam "

Aku baru ingat cerita Rima sebelum ia wafat, mengenai sosok berkepala kambing.

" Siapa yang melakukan ini? " Aku bertanya karena mungkin saja Kujang tahu, tapi dia justru menggeleng lemah.

" Biasanya itu dilakukan oleh orang-orang terdekat, ataupun orang-orang yang sangat mengenal keluarga nya "

Hal ini yang belum bisa aku buka tabir nya, mengenai kem4tian Rima dan Adiknya. Kenapa harus mereka? Siapa pelakunya?

Terpopuler

Comments

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

jangan2 ayah nya rima lagi.

2024-04-12

0

Roro Suprihatin

Roro Suprihatin

kujang nih lucu banget aku suka karakternya ...ngelawak terus

2024-02-27

0

V3

V3

benar-benar di Harimau Putih ,, aku mpe ngakak Loch baca nya gegara omongan dia 🤣🤣🤣🤣🤣

2024-02-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!