CHAPTER 6

JAMALUDDIN!

Aku memutuskan untuk menunggu Zahira menyelesaikan kelasnya.

Kami duduk di gazebo yang tersedia di lorong sekolah tak jauh dari kelas Zahira . Begitu bel berbunyi, aku dan Layla bergegas mencari Zahira .

Eh rupanya anak itu berjalan cepat bersama teman-temannya menuju ke satu titik.

" Mau kemana Zahira ? " Tanyaku, Layla pun bingung. Karena itu bukan arah jalan pulang.

Kami mengikuti Zahira hingga ke lantai lima sebuah asrama. Di sana aku menemukan teman-teman Zahira berdiri di luar kamar. Tapi Zahira tidak bersama dengan mereka.

" Angga , kemana Zahira ? " Aku bertanya kepada Angga , karena hanya dia yang ku kenal dari semua teman Zahira .

Angga tidak menjawab, ia terlihat ketakutan. Begitu pula dengan yang lain. Mereka saling cuit mencuit satu sama lain.

Perasaan ku jadi tak tenang, pasti ada sesuatu di kamar ini. Langsung ku dobrak saja pintu kamar nya. Dan benar saja, Zahira tengah menganiaya seorang gadis yang seumuran dengan nya.

Setelah ku periksa, rupanya dia adalah putri ku. Bola matanya mengingat kan ku saat ia baru saja dilahirkan.

-~-

Keadaan hening, tidak ada yang berani bersuara. Aku larut dalam pikiranku sendiri, kenapa Zayra tidak mau ikut bersama ku? Kenapa dia sama sekali tidak terkejut setelah tahu bahwa dirinya adalah anakku?

Apakah Zahira sudah mencuci otaknya, agar menolak untuk berkumpul bersama dengan kami?

Ku lirik Zahira yang duduk di belakang supir, ia tampak memperhatikan jalanan. Dadaku terasa sesak memikirkan anak gadis ku ini, kenapa lah dia punya tabiat begini? Sifat siapa yang menurun kepada nya?

Setibanya di rumah, aku tetap menyeret nya masuk. Meskipun dia memohon ampun dan Layla juga ikut meminta agar tidak bersikap kasar, tapi aku sudah tidak bisa mentolerir lagi.

" Eyang... " Zahira merintih memohon pertolongan Kakek Idris. Pria yang sudah sepuh itu terhenyak melihat tindakan ku.

" Udin, apa-apaan ini ? "

Terpaksa ku lepaskan Zahira , anak itu berlari kepangkuan Eyangnya.

Ayah dan ibu ikut berkumpul menanyakan hal yang sama.

" Ada apa ini Udin? "

Aku diam memperhatikan Zahira yang bertindak manipulatif. Ia menangis dipangkuan Kakek Idris.

" Din " Ibuku menggoyang bahuku.

" Dia sudah menemukan saudari nya, Zayra " Jawab ku, dan hal itu bagai goncangan gempa di dalam rumah ini .

Apesnya, Prilly turut datang. Mungkin ia penasaran karena ada keributan.

" Dan Zahira berhasil mencuci otaknya Zayra , untuk tidak menerima kenyataan bahwa aku adalah Ayah kandungnya "

" Tidak, Zahira tidak melakukan itu " Zahira membantah disela Isak tangisannya.

" Diam kau Zahira ! " Aku mulai emosi, ingin rasanya ku sakiti tubuh Zahira agar dia tahu bagaimana rasanya sakit.

" Zahira ... Zahira tidak melakukan itu Eyang. Memang Zahira mengikatnya, karena Zahira ingin tahu apa motif dia datang? Papa nggak tahu dia sangat mengerikan " Lagi-lagi Zahira berusaha menunjukkan bahwa dirinya yang teraniaya. Padahal sudah jelas jika dia yang sudah mengikat tubuh Zayra .

" Kau... " Hatiku sudah hilang kesabaran, ku angkat kakiku untuk menyeretnya. Tiba-tiba tongkat Prilly menghadang tepat di depan wajah ku.

" Jangan sekali-kali kamu menyakiti ataupun menyentuh Zahira " Suara Prilly sangat tegas dan mendalam.

" Sayang, dia sudah sengaja menutupi keberadaan Zayra " Aku berusaha menjelaskan.

" Tidak Mama, Zahira belum tahu pasti dia saudara Zahira . Itu Tante itu " Zahira menunjuk ke arah Layla.

" Tadi dia meminta Zahira untuk menyembuhkan seorang anak, dia kritis sekali. Hampir saja Zahira tidak mampu menyelamatkan anak itu, tiba-tiba Zahira merasakan sesuatu energi yang sangat besar mengalir dalam tubuh ini sehingga Zahira mampu mengobati anak itu "

" Zahira meminta Zayra untuk menyadap CCTV, agar Zahira bisa mendapatkan hasil rekaman adegan itu, karena Zayra pintar jadi hacker. Dari hasil rekaman itulah Zahira tahu jika Zayra yang memberikan energi untuk menyelamatkan anak itu "

Semua orang terdiam mendengar kan cerita Zahira yang nampak jujur. Di tambah lagi dia menunjuk kan hasil rekaman video yang telah disadap Zayra .

Kami semua saling berpandangan satu sama lain.

" Cepat kita temui anak itu" Ibu langsung membuat keputusan.

" Tidak!!!" Tapi Prilly menolak.

" Sayang" Aku berusaha untuk merayu Prilly, tapi tetap saja istri ku ini mengelak.

" Kamu sendiri yang bilang bahwa anak itu menolak bukan? Kita harus hargai itu "

Entah apa yang ada dalam pikiran Prilly? Kenapa dia bisa mengatakan hal demikian?

" Zahira , Ayo ikut Mama " Prilly mengulurkan tangannya, Zahira gegas bangkit dan langsung memegang tangan ibunya. Keduanya masuk ke dalam meninggalkan ruang tamu.

" Istri mu kenapa bersikap demikian Din? Apa dia tidak ingin bertemu dengan putri nya? " Ibu ku berkomentar, aku hanya merespon dengan gelengan kepala.

Semua tidak bisa berkata apapun lagi, seolah-olah kenyataan ini ditolak mentah-mentah oleh keputusan Prilly.

Zayra ... Anakku yang malang... Maafkan Papa Nak...

Hatiku berbisik lirih, berkali-kali aku melihat video di ponsel Zahira . Memang aku akui kekuatan Zayra sangat luar biasa. Dan anehnya, dia masih belia tapi bisa mengendalikan kekuatan nya dengan sangat baik.

Dari sinar matanya, sangat jelas ia berusaha menutupi kekuatan nya. Ah iya, kenapa aku tidak menemukan dua jimat ku? Kalau dua jimat itu tidak ada dalam tubuh Zayra , lalu? Menghilang kemana mereka?

" Din "

Aku tersentak dan langsung menoleh, rupanya Ayah dan Ibuku datang. Mereka duduk berhadapan dengan ku.

" Meskipun Prilly menolak untuk menerima anak itu, tapi Ayah dan Ibu akan tetap membawanya ke rumah ini " Ujar Ibuku yang dibenarkan oleh Ayah.

" Udin juga ingin melakukan nya Ibu, tapi masalahnya anak itu menolak"

Ibu dan Ayah saling bertukar pandangan.

" Kenapa? " Tanya Ayah.

Aku menjawab dengan gelengan kepala.

" Dia ada dimana Din? " Sambung Ibu.

" Zayra satu sekolah dengan Zahira Bu "

Kedua orang tua ku saling bertatapan, seolah memberikan kode tertentu yang hanya mereka yang tahu.

Ketika aku masuk ke dalam kamar, ku temukan Prilly tengah menangis memeluk Pony. Gegas aku mendekati nya.

" Sayang... " Ku bingkai wajahnya yang sembab, sepertinya sudah lama ia menangis.

" Kamu kenapa? "

" Maafkan aku Mas, maafkan aku... Bukan aku tidak mau menerima Zayra . Tapi, aku ingin menjaga hati Zahira . Dia yang paling terluka Mas, karena kebohongan Ibu "

Aku memeluk Prilly dengan erat, jadi karena alasan ini dia menolak untuk menjemput Zayra . Memang ini bagai memakan buah simalakama, apalagi sifat Zahira yang seperti ini. Akan sulit untuk kami menyatukan mereka berdua.

Ya Tuhan.... Bagaimana ini?

Terpopuler

Comments

lizah meon

lizah meon

best

2024-02-29

0

V3

V3

gak apa-apa Zayra ttp tinggal di Asrama , yg ptg uang nya ttp mengalir dong 🤣🤣🤣

2024-02-21

2

Widodo Wilujeng

Widodo Wilujeng

orang kaya kok bingung.. kasih Zayra rumah sendiri biar tinggal sama Cahaya dan pangeran Asad.. asal gak serumah sama Zahira.. biar Zayra dididik Cahaya jadi orang hebat

2024-01-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!