CHAPTER 5

ZAYRA!

Dalam kondisi terikat, hantu penunggu kamar datang membuka kain yang menutup mulut ku.

Barulah aku bisa menghirup udara lepas. Entahlah aku tidak tahu kenapa Zahira melakukan semua ini padaku? Padahal tadi aku sudah bela-belain bantu dia dengan memberikan sedikit asupan tenaga dalam padanya.

Eh malah ini balasan yang ku dapatkan.

" Jangan! " Aku cepat mencegah hantu itu melepaskan ikatan yang membelit tubuh ini.

" Tolong lepaskan kalung ku saja " Imbuhku, hantu itu melongo di depan wajah ku.

" Astaghfirullah" Bagaimana pun aku kaget juga Tiba-tiba wajah pucat nya berada tepat di depan mata ku.

" Aku bisa melepaskan mu, kenapa kamu malah minta aku melepaskan kalung mu? " Tanyanya.

" Nanti kamu akan tahu sendiri " Jawabku.

Akhirnya dia mau membantu menunaikan permintaan ini. Hantu itu cukup terkejut melihat kedua mataku bersinar lebih terang.

" Waaaaahhh kayak robot adikku"

Astaga, aku disamain sama robot. Kacamata yang tergeletak di lantai perlahan mengambang lalu terpasang dengan sendirinya. Hantu itu semakin takjub.

" Kamu bisa sulap? "

Aku hanya geleng-geleng kepala menanggapi kepolosan hantu tersebut.

" Namamu siapa? " Hal itu lah yang ingin aku tahu sejak beberapa hari yang lalu.

" Apa tidak ada yang menyebut namaku di sini? " Hantu itu balik bertanya, Aku menjawab dengan gelengan kepala.

" Aku Rima "

" Kenapa kamu meninggal disini? "

Hantu Rima tidak menjawab pertanyaan ku, ia nampak sedih sekali. Tubuh membungkuk lalu duduk melantai dihadapan ku.

( Rima mulai bercerita)

Sebelum aku sakit keras, aku kerap kali didatangi oleh sosok makhluk tinggi berbulu dan berkepala kambing.

Aku selalu diteror oleh makhluk itu, hingga aku di ruqyah oleh ustadz Mas'ari. Tapi semua nihil, malah aku jatuh sakit.

Pihak sekolah menghubungi Bapak, tapi ternyata nomor Bapak tidak bisa dihubungi. Hingga pihak sekolah mengantar ku pulang ke rumah.

Dan ternyata yang ku dapati rumah itu sudah kosong. Bapak pergi menghilang entah kemana?

Pihak sekolah akhirnya membawa ku kembali ke sekolah. Karena semua kerabat tidak ada yang mau merawat ku.

Aku terlantar di kamar ini hingga aku menghembuskan nafas terakhir.

( Rima menyudahi kisah nya )

" Sampai sekarang kamu nggak tahu kemana Bapak mu pergi? " Tanyaku, Rima menggeleng lemah.

" Kamu punya fotonya? " Aku lanjut bertanya, Rima menggeleng lagi. Ini sangat sulit, bagaimana bisa mencari Bapak Rima kalau fotonya pun tidak ada.

" Ohya, aku pernah bertemu dengan adikmu "

Wajah Rima terangkat.

" Dimana? " Ia sangat bersemangat sekali.

" Di.... " Tak tega rasanya aku mengatakannya, tapi dia harus tahu.

" Di kuburan"

Rima terperangah.

" Maksud mu? "

" Dia sudah meninggal "

Rima seperti menahan ledakan dalam dirinya. Rasanya ini sulit untuk dipercaya.

Tiba-tiba hantu Rima menghilang, aku sampai celingukan kesana-kemari mencari nya. Tapi dia benar-benar menghilang.

Kasian sekali dia,,,,

Lama aku menunggu Zahira datang, sampai mengantuk dan tanpa sengaja aku tertidur.

Semburan air yang dingin ke wajah ku membuatku terjaga.

" Enak kali kau tidur? "

Aku tersenyum mendengar ucapan Zahira , merasa lucu aku bisa tertidur dalam posisi terikat seperti ini.

" Kamu tahu kenapa aku melakukan ini padamu? "

Sudah tentu aku menggeleng kan kepala, bagaimana aku bisa tahu coba.

" Sebenarnya, kau siapa? "

" Zayra " Jawab ku seadanya, kan emang aku Zayra . Zahira aneh!

" Itu sudah aku tahu, tapi.... "

Zahira menggantung kalimatnya, Tubuh Zahira mematung menatap ku. Apakah dia menyadari perubahan ku?

BRAK

Aku kaget tiba-tiba daun pintu kamar ku terbuka lebar, lalu muncul sosok pria menghampiri ku. Melepaskan ikatan ku kemudian memeluk tubuhku.

Perasaan ku tidak enak, aura pria itu sangat kuat. Seperti memiliki ikatan dengan aura yang ku miliki saat ini.

Apalagi disaat pria itu menahan tubuh Zahira menggunakan kekuatan nya, Hatiku semakin yakin.

Terjadi sedikit argumen diantara Zahira dan pria yang dipanggil Papa oleh Zahira . Aku hanya diam dalam pelukan perempuan yang tadi pagi berada di tempat penyembuhan.

Hingga akhirnya perempuan itu menyela untuk membawa ku pulang. Ya pasti aku menolak toh, meskipun mereka keluarga ku yang sebenarnya. Sejak awal aku sudah memantapkan diri bahwa hanya Bapak sama Ibu orang tua ku. Aku tidak akan membuang mereka, meskipun ternyata orang tua kandung ku sangat lah kaya raya.

" Tapi... "

" Tolong hargai keputusan saya " Aku memotong kalimat Papa Zahira dengan cepat, sebelum dia meluncurkan bujuk rayunya.

Dapat dilihat dengan jelas, Zahira tersenyum miring mendengar jawaban ku. Jadi anak songong itu adalah saudara kembar ku. Tapi kenapa dia begitu lemah?

" Baiklah, mungkin kamu butuh waktu untuk menerima kenyataan ini Nak " Pria itu rupanya tidak menyerah.

" Akan ku beri kamu waktu, ayo Zahira ! Urusan mu dengan Papa belum selesai" Pria itu menyeret lengan Zahira keluar dari kamar ku.

Perempuan itu berpamitan lalu ikut keluar, teman-teman Zahira turut pergi satu persatu.

Aku menghela nafas lega, setelah ini pasti Zahira akan berpikir dua kali untuk mencelak4iku. Hem???

Ku tutup pintu kamar, ku cari kalung ku kemudian ku pasang kembali. Sungguh semua yang terjadi diluar dugaan. Aku bertemu dengan keluarga kandung ku.

Tapi disisi lain aku tidak ingin mengecewakan Bapak sama Ibuk. Biarlah, yang penting aku sudah tahu anak siapa aku ini.

TOK TOK TOK

Baru aku mau duduk di bibir kasur, sudah ada orang yang mengetuk pintu kamar.

" Siapa lagi sih? " Aku menggerutu sembari berjalan untuk memutar handle pintu.

" Za.. " Ida dan Lexi meluruh masuk ke dalam. Mereka seperti wartawan saja .

" Ada apa? "

" Katanya kamu saudara kembar Zahira? " Imbuh Ida , Lexi meraih rahang wajah ku kemudian membolak-balik nya. Tidak lupa dia melepas kacamata ku.

" Iya, aku baru sadar kalau kamu mirip dengan Zahira " Ucap Lexi .

" Apa-apaan sih! " Ku rebut kembali kacamata ku lalu ku pasang.

" Kamu kok nggak kaget sih Za? " Ida kembali bertanya pertanyaan konyol " Apa kamu sebenarnya sudah tahu? "

Aku duduk di bibir kasur sembari memeluk bantal. Ida dan Lexi pun duduk di tempat yang sama.

" Nggak, aku nggak tahu. Hanya saja aku sudah menyiapkan mental sebelum datang ke tempat ini, jika suatu hari nanti aku akan bertemu keluarga kandung ku " Jawaban yang senada dengan hati ku ucapkan.

" Kalau aku jadi kamu pasti aku akan ikut mereka Za, dan tidak perlu lagi kamu bersusah payah untuk mencari kerja" Ulas Lexi .

Itu memang benar, tapi entah kenapa jika aku lakukan itu? Aku merasa seperti mengkhianati Bapak sama Ibu di kampung.

Meskipun mereka pasti akan memahami nya. Aku tetap merasa tidak ingin membuat hati mereka sedih.

Perjuangan mereka membesarkan aku bukan main-main.

Terpopuler

Comments

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

makin kagum sama sifat zayra.

2024-04-11

0

Devi

Devi

cerita sebelum ya apa judul ya kaka

2024-02-28

1

V3

V3

dari awal aku suka karakter nya Zayra ,, lemah lembut dan penuh kasih sayang 😘😘
beda dg Zahira yg sllu kasar , sombong dn jahat. 🤬😡

2024-02-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!