CHAPTER 10

ZAHIRA!

Heran melihat Ida dan Lexi jalan berdua saja, iseng-iseng ku tanyakan kemana si Zayra .

" Pergi ke ruang pertemuan wali murid, katanya ada yang nyariin" Jawaban Ida sontak membuat perasaan ku tak nyaman.

Aku gegas pergi ke tempat yang dimaksud oleh Ida , tanpa memperdulikan bahwa bel tanda masuk kelas sudah berbunyi.

Ternyata benar, disana ada Mama tengah berbincang dengan Zayra . Hatiku semakin sakit, padahal kemarin Mama bilang hanya aku anak Mama.

Dan sekarang bukan hanya hatiku yang sakit, tubuh ini pun sama. Kekuatan Zayra cukup membuat ku terpental hingga membentur dinding.

Kali ini aku menangis, menangis yang sesungguhnya. Dia, Zayra ! Lebih segala nya dari pada aku. Segalanya...

Aku berlari dan terus berlari, Mama yang kini sudah bisa melihat. Mengejar ku dan menyerukan namaku berkali-kali.

Biarlah, aku sudah tidak perduli lagi. Di depan gerbang sekolah, tanpa sengaja aku berpapasan dengan Kakek dan Nenek.

DEGH!!

Perasaan ku semakin kacau, mereka pasti akan bertemu dengan Zayra . Mama sudah berada di belakang ku, wajah Kakek dan Nenek nampak terkejut mengetahui Mama sudah bisa melihat.

" Prilly!!"

Mama tersenyum menahan haru, ia mengangguk kan kepalanya. Disini aku semakin merasa tidak menemukan tempat. Hanya Zayra dan Zayra ... Pasti mereka bangga karena Zayra mampu menyembuhkan Mama.

Tak ada pilihan lain, aku berlari keluar gerbang sekolah. Meninggalkan orang-orang yang sangat kej4m terhadap hatiku.

Saat tengah berlari, tiba-tiba tanpa sengaja aku menabrak seorang wanita tua yang bungkuk.

" Si4l " Umpatku kesal, salah sendiri kenapa berdiri di tengah jalan? Aku terus melanjutkan langkah ku.

" Zayra bisa kau kalah kan "

Suara renta menghentikan langkah ku, aku menoleh. Wanita tua itu tersenyum ke arah ku.

Apa aku salah dengar? Jarak antara aku dan wanita itu sekitar beberapa meter. Tapi suaranya sangat jelas dan menggema di pendengaran ku.

Ia mengangguk kan kepalanya, tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat di depan ku. Seorang pria turun dari dalam mobil tersebut. Wajahnya tampan dan pakaiannya rapi diselimuti setelan jas. Ia tersenyum sembari mendekat.

" Kau Zahira ? " Sapanya, aku tidak menjawab. Kepala ku berpaling ke tempat Wanita tua tadi. Anehnya dia sudah tidak ada di tempat, menghilang kemana dia?

" Jika ingin bertemu dengan Eyang sepuh, ikut lah dengan ku. Dia bisa membantu mu untuk mencapai semua keinginan mu sekarang. Termasuk, menaklukkan saudara mu "

Untaian kata yang diucapkan sungguh sangat meyakinkan, Ia sepertinya bisa membaca pikiran seseorang, aku mulai terpengaruh. Tapi bagaimana kalau dia berbohong? Ah tidak ada salahnya aku mencoba. Toh aku bisa melindungi diri sendiri jika memang mereka berniat jahat padaku.

Pria itu mengulurkan tangannya, aku pun menyambut nya. Kemudian ia mempersilahkan aku untuk masuk ke dalam mobil itu bak seorang putri.

Ternyata aku dibawa ke sebuah kastil yang megah, sebelas dua belas dengan rumah ku. Bedanya cuma di desain, Rumah ku desain nya minimalis modern. Sedangkan kastil ini sangat mewah dengan warna gold terang.

Kedatangan ku disambut hangat, karpet merah dibentang untuk alas di setiap langkah hingga masuk ke dalam kastil.

Di sana sudah menunggu Nenek tua yang bungkuk itu. Aneh, kapan dia pergi ? dan tiba-tiba sudah ada disini.

Aku dipersilahkan duduk berhadapan dengan Nenek tua itu, pakaian jubah hitam sang Nenek sebenarnya tidak sepadan dengan kondisi kastil ini. Lusuh dan banyak kain yang ditambal sana sini.

Tapi semua orang nampak tidak perduli, mereka sangat menghormati sang Nenek.

" Selamat datang cucuku" Suara yang sama persis seperti yang tadi ku dengar.

" Aku sangat teruja karena cucu mau berkenan datang menemui ku " Imbuh nya.

" Aku datang karena kau mengatakan jika aku bisa mengalahkan Zayra " Cetusku.

Hehehehehehehehe

Nenek itu justru tertawa cekikikan, sangat mengerikan.

" Bisa... Itu sangat gampang. Tapi, apa Cucu bersedia memenuhi syarat nya? "

" Syarat? Syarat apa? " Perasaan ku tak nyaman mendengar hal itu.

" Cucu harus menjadi murid ku "

Aku tidak bisa menahan senyum.

" Itu gampang " Aku menjawab enteng.

Wanita itu menggeleng.

" Tidak gampang Cucu, kau harus menjadi musuh keluarga mu"

Keningku otomatis berkerut, Apa hubungan nya dengan keluarga ku? Aneh!

" Kau tahu kenapa Zayra menolak untuk ikut dengan keluarga mu? "

Aku menggeleng pelan.

" Karena itu adalah syarat dari kekuatan yang dia miliki "

Aku cukup terkejut, benarkah itu? Pantas dia lebih hebat dari ku. Kekuatan nya sangat luar biasa. Jadi dia menjadikan hubungan darah sebagai tumbal untuk mendapatkan kekuatan nya. Hemmmm licik sekali kau Zayra .

Nenek bungkuk itu tersenyum melihat ku.

" Bagaimana Cucu? "

Kalau Zayra bisa kenapa aku tidak? Toh keluarga ku sekarang sudah tidak perduli lagi kepada ku.

" Baiklah"

Hehehehehehehehheheheheheh

Nenek itu cekikikan panjang, yang disambut senyum puas dari semua orang yang berada di ruangan ini.

Aku sampai merinding mendengar nya. Tapi tak apalah, lambat laun aku pasti akan terbiasa dengan tawa aneh Nenek itu.

" Tapi aku ingin pulang dulu, akan ku ambil beberapa pakaian" Ujar ku saat si Nenek menghentikan tawanya.

Kebetulan sekali aku pamit untuk pindah sekolah. Akan ku jadikan hal itu sebagai kedok agar aku bisa belajar ilmu kepada si Nenek tanpa dicurigai oleh Papa.

Mereka mengangguk setuju.

" Mari ku antar pulang" Pria yang tadi menjemput ku menggunakan mobil menawarkan jasa.

Pulang?? Aku merasa terlalu cepat jika aku pulang sekarang. Mama, Nenek dan Kakek saat ini pasti sedang bertemu dengan Zayra .

" Tolong ijinkan aku disini sebentar"

Hatiku perih sekali , luka yang tadi sempat ku lupakan kini sakitnya dua kali lipat dari sebelumnya.

" Baiklah, jika ingin menenangkan diri mari ku tunjukkan tempat yang nyaman" Rupanya pria itu tidak berputus asa, tangan nya terulur. Aku terima saja penawaran nya.

Aku terpesona begitu melihat tempat yang dimaksud oleh Pria itu. Sebuah lorong yang terbuat dari kaca, dan di atas ku adalah sebuah Aquarium besar.

Banyak jenis ikan disana, termasuk pari dan hiu raksasa. Aku sangat takjub, sampai kehilangan kata-kata.

Tubuh ku melompat kegirangan, ini sangat luar biasa. Apalagi tidak ada orang lain lagi kecuali aku dan Pria itu. Ia mengayomi ku selayaknya seorang Kakak kepada adiknya.

" Waaaaahhh" Ku sentuh kaca yang kebetulan seekor kura-kura bertengger disana. Eh kura-kura itu berenang pergi seakan-akan merasakan sentuhan ku.

Gemas sekali rasanya, aku terus berjalan menyusuri lorong aquarium itu. Pemandangan semakin menakjubkan. Hingga tidak ada hentinya aku berdecak kagum.

Memang benar, semua ini mampu membuat ku melupakan segala rasa sakit di hati. Pria itu ku pandangi, baru sekarang aku merasa dibahagiakan oleh seseorang. Sayangnya itu dilakukan oleh orang yang tidak aku kenal.

Terpopuler

Comments

Suharnani

Suharnani

Otak sudah berpikiran licik, di tambah dengki, di pengaruhi iblis... jadi lengkap sudah bikin keluarganya sendiri hancur

2024-05-04

0

Suharnani

Suharnani

Dih najis. kok ada orang pikirannya begitu

2024-05-04

0

Suharnani

Suharnani

Pikiran goblok🙏. dr kecil sampe remaja,kan lo udh dapet semua. bener"pikiran goblok 🙏emang

2024-05-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!