Bab 3. Blood

...Kelopak mawar merah yang jatuh ke atas darah. Itulah caraku mencintaimu....

...Tidak peduli tetesan darah, yang menyerupai merahmu. Makna indahnya tidak akan berkurang....

Edward.

Cup cake itu ditatapnya. Hadiah ulang tahun yang didapatkannya secara langsung untuk pertama kali. Ayahnya selalu menitipkan pada sang sekretaris. Tidak ada perayaan khusus untuknya. Anak perempuan di sekolahan hanya cekikikan, begitu berisik, meletakkan hadiah di mejanya.

Tapi hadiah ini dari Rachel? Dirinya terdiam, senyuman menyungging di wajahnya.

"Dia hanya seonggok daging yang kebetulan dapat berjalan. Tidak penting dalam hidupku." Itulah yang ada dalam otak Edward saat ini, memungut cup cake yang sedikit hancur itu. Tamtam? Bukanlah hal yang penting baginya.

"Rachel, ayo kita ke kamar dan menyalakan lilin." Ucapnya tersenyum, anak yang dapat tersenyum tulus.

"Emmm!" Rachel mengangguk, tersenyum mengikutinya.

"Edwardku yang manis! Saat dewasa nanti kamu tidak akan menjadi pembunuh berantai seperti dalam novel. Astaga! Betapa dewasa dan baiknya anak ini! Bahkan berkata-kata kasar saja tidak bisa!" Batin Rachel, ingin berteriak rasanya. Mengubah alur dan sifat tokoh kesayangannya.

Berjalan mengikutinya, langkah demi langkah.

Hingga.

Brak!

Tamtam yang emosi melempar asbak, namun sedikit meleset hampir mengenai bahu Rachel."Ka...kamu hanya pelayan! Dan satunya lagi anak haram! Berani-beraninya kalian padaku!" teriaknya.

Asbak yang terjatuh di lantai. Senyuman menyungging di wajah Edward. Anak itu tertawa kecil memungut asbak. Suasana hening sejenak, entah kenapa Tamtam menelan ludahnya kasar.

"Hutang harus dibayar cepat atau lambat..." kalimat yang diucapkan Edward dengan darah yang mengalir dari pelipisnya. Akibat benturan sudut meja yang sebelumnya dialaminya. Tapi anehnya kala darah itu mengalir, sudut bibirnya masih terangkat.

"E... Edward ayo kita ke kamar, sekalian obati lukamu. Ingat kamu boleh mengumpat atau berkata-kata kasar. Tapi tidak boleh menyimpan dendam." Kalimat manis dari Rachel. Dijawab dengan anggukan oleh Edward.

Sementara entah kenapa Tamtam gemetar, menelan ludah kasar. Mungkin sebuah insting untuk bertahan hidup. Dirinya yang melukai Edward, tapi entah kenapa dirinya sendiri yang ketakutan.

*

"Rachel, ini menyakitkan..." Ucap Edward kala Rachel mengobati pelipisnya.

"Betapa manisnya! Boleh aku mencubit pipimu!" Ucap Rachel gemas, tangan kecilnya yang baru saja mengobati luka Edward, mulai bergerak mencubit pipinya pelan. Rasanya benar-benar kenyal dan lembut. Ini gila! Tidak mungkin anak ini tumbuh menjadi seorang psikopat.

"Berbaringlah!" Edward menjatuhkan dirinya di atas tempat tidur. Diikuti oleh Rachel.

"Kita adalah teman. Teman tidak akan saling meninggalkan. Jadi kamu tidak boleh meninggalkanku sama sekali!" Ucap anak laki-laki berusia 10 tahun itu, memeluk anak berusia 8 tahun erat.

Rachel mengangguk."Kita adalah teman, teman tidak akan meninggalkan temannya. Kecuali kamu sudah memiliki pasangan untuk hidup bersama."

"Jadi teman memiliki batas waktu untuk bersama?" pertanyaan dari Edward. Sedangkan Rachel memeluknya menepuk punggungnya. Berharap dapat menenangkan pemeran antagonis yang memiliki kehidupan masa kecil yang buruk ini.

Rachel mengangguk, berucap tidak sesuai usianya. Ingat! Dirinya hanya Rania pembaca novel yang entah bagaimana dapat terjebak dalam dunia di novel yang pernah dibacanya."Memang memiliki batasan. Suatu hari nanti kamu akan menemukan orang yang kamu cintai seperti pangeran menemukan putri yang cantik. Aku juga sama, saat dewasa nanti aku akan menemukan seorang."

Anak laki-laki itu hanya terdiam, mengeratkan pelukannya. Tidak ada kalimat yang diucapkan olehnya.

*

Hari ini Rachel memecahkan celengannya. Dirinya merupakan anak pelayan di tempat ini. Ibunya yang merupakan seorang pelayan melarikan diri dua tahun yang lalu, meninggalkannya di rumah besar ini. Sedangkan ayahnya seorang supir di kediaman ini, sudah meninggal tiga tahun yang lalu.

Dirinya sebatang kara, sudah bagus tidak dititipkan di panti asuhan. Jadi hal yang dilakukan saat ini, sebagai tokoh sampingan penuh perencanaan adalah, menempel di kaki tokoh antagonis (Edward).

Sudah dua bulan dirinya terjebak dalam dunia novel yang baginya aneh ini. Novel yang sejatinya berlatarbelakang dunia modern. Tapi mengingat cerita novel seharusnya dimulai ketika Alira (tokoh utama wanita) bekerja. Jadi saat ini, masih merupakan jaman dimana teknologi belum begitu maju.

Jangankan smart phone, bahkan warnet saja tidak ada. Karena itu untuk mendapatkan tunjangan pendidikan, kemewahan sebagai pelayan, uang jajan yang banyak. Eh, salah! Maksudnya demi menyelamatkan nyawa banyak orang yang akan dibunuh Edward di masa depan, serta demi masa kecil Edward yang bahagia. Dirinya harus menghubungi ayah kandung Edward yang tinggal di luar negeri.

Mengatakan bagaimana Edward mendapatkan kekerasan dari bibi dan pamannya yang gendut dan serakah. Membawa setumpuk uang tabungannya yang sejatinya tidak seberapa. Berbekal nomor telepon internasional milik ayah Edward. Dirinya mendatangi wartel (warung telekomunikasi, mirip tempat telepon umum. Tapi tidak menggunakan koin, berbayar sesuai panggilan).

Dirinya mulai membuka salah satu bilik. Tangannya bergerak cepat menekan nomor tersebut tidak sabaran.

"Good afternoon, who is itu?" pertanyaan dari seseorang dari seberang sana.

"Saya pelayan Edward! Bisa bicara dengan tuan besar!?" tanyanya cepat, menelan ludah menatap cepatnya saldo yang berjalan.

"Tunggu sebentar." Kalimat yang diucapkan sang sekretaris. Hingga suara seorang pria lainnya terdengar.

"Ada apa?" Suara yang benar-benar berkharisma. Tapi sekali lagi, saldo yang terus berjalan membuat anak itu tercengang.

"Tuan! Ini saya pelayan Edward! Tuan muda dihajar! Dipukuli! Bahkan diminta mengatakan ingin mobil baru! Padahal mobil barunya digunakan oleh ayah dan ibunya Tamtam!" Kalimat singkat cepat super kilat dari Rachel, mematikan panggilan dengan cepat. Menghirup napas dalam-dalam. Ingin menangis rasanya, uangnya yang bertumpuk-tumpuk habis hanya menyisakan 700 rupiah. Hanya untuk panggilan internasional sialan.

"Uangku!" teriak Rachel menangis pada akhirnya. Gila! Betapa mahalnya komunikasi di jaman ini. Dengan cepat menghapus air matanya sendiri."Tidak boleh seperti ini. Ini namanya investasi! Setelah Edward berjaya, selaku lintah kecil yang menempel di kaki antagonis maka aku akan menjadi lintah gemuk."

Itulah yang ada dalam fikiran Rachel. Senyuman menyungging di wajahnya. Sudah dapat menerima dirinya bertransmigrasi ke dalam dunia pararel ini. Yang harus dilakukannya hanya hidup dengan baik. Menjadikan antagonis yang ditempelinya berjaya, menjodohkannya dengan pemeran utama wanita.

Setelah itu dirinya dapat hidup bahagia selama-lamanya. Walaupun dirinya tidak yakin, karena Rachel dalam cerita novel asli hanya terdapat dalam beberapa baris kalimat. Mati karena sakit parah saat masa remaja Edward.

Tapi dirinya dan Rachel dalam novel kan berbeda. Rachel dalam novel hanya anak pelayan pemalu, sedangkan dirinya adalah lintah yang menempel pada tuan muda. Apalagi dirinya di kehidupan sebelumnya merupakan calon dokter.

Senyuman menyungging di wajahnya. Dirinya membayar menggunakan banyak uang receh pada penjaga wartel. Kemudian membawakannya oleh-oleh untuk Edward.

*

Sementara di tempat lain.

Edward tersenyum dari balkon kala seekor anj*ng tetangga kebetulan lewat, sedangkan Tamtam tengah memakan donat di atas ayunan. Meniup peluit khusus, peluit yang tidak mengeluarkan suara.

Anehnya anj*ng yang kebetulan lewat itu bagaikan terganggu. Berlari ke arah Tamtam tanpa menggonggong.

"Agghhh! Sakit tolong aku!" teriak Tamtam, kala sang anj*ng menyerang dirinya.

"Errgh!"

"Errgh!"

Dua orang pelayan mencoba menyelamatkan Tamtam. Memukul anj*Ng itu menggunakan balok kayu.

Namun, cakaran, gigitan. Berapa jahitan yang akan diterima Tamtam! Entahlah anak itu hanya menangis dimasukkan ke dalam mobil. Hendak dibawa ke rumah sakit.

Sedangkan Edward hanya terdiam. Masih duduk di balkon kamarnya, wajahnya tersenyum kala angin lembut itu menyapa. Peluit khusus yang suaranya hanya dapat didengarkan anj*ng atau kelelawar, itulah yang baru saja dibunyikannya.

"Kalian boleh menyentuhku. Tapi tidak untuk menyentuh Rachel..."

Terpopuler

Comments

Jarmini Wijayanti

Jarmini Wijayanti

Edward Edward dendam juga

2024-07-08

0

Bzaa

Bzaa

wahhhhh Edward ternyata membalas diam2

2024-06-18

0

endang sri sejati

endang sri sejati

si tuan muda yg bucin 😂😂

2024-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Menjadi Pelayan Antagonis
2 Bab 2. Ucapkan Jangan Dipendam
3 Bab 3. Blood
4 Bab 4. Protect
5 Bab 5. Rapuh
6 Bab 6. Ayah
7 Bab 7. Bencilah
8 Bab 8. Tidur Seranjang
9 Bab 9. Fake
10 Bab 10. Saudara
11 Bab 11. Family Time
12 Bab 12. Menyalahkan Diri
13 Bab 13. Tempat Pemeran Utama
14 Bab 14. Permen
15 Bab 15. Teman Baru
16 Bab 16. Ibu
17 Bab 17. Jangan Mencium Bibir Anak Perempuan
18 Bab 18. Trik
19 Bab 19. Salah Bicara
20 Bab 20. Aku Adalah Rachel Asli
21 Bab 21. Bertemu
22 Bab 22. Tugas
23 Bab 23. Ekspektasi
24 Bab 24. Orang Miskin
25 Bab 25. Alfred Russel
26 Bab 26. Mencari Di Tumpukan Jerami
27 Bab 27. Jin Aladin
28 Bab 28. Tidak Seharusnya
29 Bab 29. Kawin Lari
30 Bab 30. Pipis Di Celana
31 Bab 31. Cinta Abadi
32 Bab 32. Kok Bisa?
33 Bab 33. Jembatan
34 Bab 34. Blood
35 Bab 35. Noda
36 Bab 36. Kedua
37 Bab 37. Jika Aku
38 Bab 38. Belajar Dengan Adikku
39 Bab 39. Hidden Story
40 Bab 40. Pelaku
41 Bab 41. Hanya Rindu
42 Bab 42. Konyol
43 Bab 43. Sengketa
44 Bab 44. Desas-desus
45 Bab 45. Merindukanmu
46 Bab 46. Menjadi Paman
47 Bab 47. Memiliki
48 Bab 48. Taruhan
49 Bab 49. Lose
50 Bab 50. Adikku Yang Cantik
51 Bab 51. Date
52 Bab 52. Protagonis Wanita
53 Bab 53. Pernah Bahagia
54 Bab 54. Kenangan
55 Bab 55. Sebab
56 Bab 56. Delusi
57 Bab 57. Ibu Mertua Pemilih
58 Bab 58. Hak Milik
59 Bab 59. Seorang Kakak
60 Bab 60. Butler
61 Bab 61. Akhir
62 Bab 62. Time Line 1. Bagian 1
63 Bab 63. Time Line 1. Bagian 2
64 Bab 64. Time Line 1. Bagian 3
65 Bab 65. Time Line 1. Bagian 4
66 Bab 66. Aku Mencintaimu
67 Bab 67. Menyimpang
68 Bab 68. Akan Merindukanmu
69 Bab 69. Mencari Cara
70 Bab 70. Choco Lava
71 Bab 71. Tangkap!
72 Bab 72. One Night
73 Bab 73. Hoax
74 Bab 74. Liar
75 Bab 75. Belum Dapat
76 Bab 76. Terbalik
77 Bab 77. Kembali
78 Bab 78. Angin
79 Bab 79. Tidak Romantis
80 Bab 80. Arti
81 Bab 81. Villain
82 Bab 82. Hujan
83 Bab 83. Nasehat
84 Bab 84. Tidak Sesuai
85 Bab 85. Strawberry Cake
86 Bab 86. Kecurigaan
87 Bab 87. Sepotong Kue
88 Bab 88. Serakah
89 Bab 89. Time Line 1. Bagian 5
90 Bab 90. Time line 1. Bagian 6
91 Bab 91. Box
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1. Menjadi Pelayan Antagonis
2
Bab 2. Ucapkan Jangan Dipendam
3
Bab 3. Blood
4
Bab 4. Protect
5
Bab 5. Rapuh
6
Bab 6. Ayah
7
Bab 7. Bencilah
8
Bab 8. Tidur Seranjang
9
Bab 9. Fake
10
Bab 10. Saudara
11
Bab 11. Family Time
12
Bab 12. Menyalahkan Diri
13
Bab 13. Tempat Pemeran Utama
14
Bab 14. Permen
15
Bab 15. Teman Baru
16
Bab 16. Ibu
17
Bab 17. Jangan Mencium Bibir Anak Perempuan
18
Bab 18. Trik
19
Bab 19. Salah Bicara
20
Bab 20. Aku Adalah Rachel Asli
21
Bab 21. Bertemu
22
Bab 22. Tugas
23
Bab 23. Ekspektasi
24
Bab 24. Orang Miskin
25
Bab 25. Alfred Russel
26
Bab 26. Mencari Di Tumpukan Jerami
27
Bab 27. Jin Aladin
28
Bab 28. Tidak Seharusnya
29
Bab 29. Kawin Lari
30
Bab 30. Pipis Di Celana
31
Bab 31. Cinta Abadi
32
Bab 32. Kok Bisa?
33
Bab 33. Jembatan
34
Bab 34. Blood
35
Bab 35. Noda
36
Bab 36. Kedua
37
Bab 37. Jika Aku
38
Bab 38. Belajar Dengan Adikku
39
Bab 39. Hidden Story
40
Bab 40. Pelaku
41
Bab 41. Hanya Rindu
42
Bab 42. Konyol
43
Bab 43. Sengketa
44
Bab 44. Desas-desus
45
Bab 45. Merindukanmu
46
Bab 46. Menjadi Paman
47
Bab 47. Memiliki
48
Bab 48. Taruhan
49
Bab 49. Lose
50
Bab 50. Adikku Yang Cantik
51
Bab 51. Date
52
Bab 52. Protagonis Wanita
53
Bab 53. Pernah Bahagia
54
Bab 54. Kenangan
55
Bab 55. Sebab
56
Bab 56. Delusi
57
Bab 57. Ibu Mertua Pemilih
58
Bab 58. Hak Milik
59
Bab 59. Seorang Kakak
60
Bab 60. Butler
61
Bab 61. Akhir
62
Bab 62. Time Line 1. Bagian 1
63
Bab 63. Time Line 1. Bagian 2
64
Bab 64. Time Line 1. Bagian 3
65
Bab 65. Time Line 1. Bagian 4
66
Bab 66. Aku Mencintaimu
67
Bab 67. Menyimpang
68
Bab 68. Akan Merindukanmu
69
Bab 69. Mencari Cara
70
Bab 70. Choco Lava
71
Bab 71. Tangkap!
72
Bab 72. One Night
73
Bab 73. Hoax
74
Bab 74. Liar
75
Bab 75. Belum Dapat
76
Bab 76. Terbalik
77
Bab 77. Kembali
78
Bab 78. Angin
79
Bab 79. Tidak Romantis
80
Bab 80. Arti
81
Bab 81. Villain
82
Bab 82. Hujan
83
Bab 83. Nasehat
84
Bab 84. Tidak Sesuai
85
Bab 85. Strawberry Cake
86
Bab 86. Kecurigaan
87
Bab 87. Sepotong Kue
88
Bab 88. Serakah
89
Bab 89. Time Line 1. Bagian 5
90
Bab 90. Time line 1. Bagian 6
91
Bab 91. Box

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!