Bab 18

Pukul 01:30 dini hari Regan baru kembali ke rumah nya, mbok sum yang mengetahui tuan muda nya baru kembali pun langsung berjalan tergopoh-gopoh untuk menghampiri Regan.

"Tuan, " panggil mbok sum menghentikan langkah kaki Regan yang akan menaiki anak tangga.

"Belum tidur? " Tanya Regan datar.

"Belum tuan mbok tidak bisa tidur, " jawab nya menatap sendu Regan yang sudah seperti putranya sendiri.

"Ada apa? " Tanya Regan menatap mbok sum penuh selidik.

"Tuan maaf jika mbok lancang, tapi apa tidak sebaiknya jika nona di beri tahu apa yang sedang terjadi?" Ucap mbok sum.

"Tidak perlu. " Ucap Regan.

"Tuan tadi mbok lihat nona menangis, apakah tuan tidak merasa kasihan sedikitpun kepadanya? " Ucap mbok sum, tanpa memberikan jawaban Regan langsung berjalan menaiki anak tangga.

Mbok sum menatap kepergian Regan, wanita paruh baya itu sangat berharap jika hati Regan sedikit melembut agar bisa mempedulikan Alana.

Regan membuka pintu kamar yang terlihat gelap karena hanya lampu tidur yang menyala, ia melihat Alana yang meringkuk di atas sofa.

"Maafkan saya, maaf karena saya kehidupan kamu jadi terbatas. " Ucap Regan, lelaki itu berjongkok di samping sofa.

Tangan Regan terulur mengusap lembut pipi Alana, ia sendiri merasa tidak tega membuat Alana terluka.

Sejujurnya membatasi pergerakan dan kehidupan istrinya bukanlah keinginan Regan, Regan ingin istrinya bebas pergi keluar, berlibur dan berbelanja seperti kebanyakan para istri pengusaha.

Regan juga ingin Alana merengek untuk pergi ke mall kepadanya, namun karena tuan Aryo Regan tidak bisa melakukan itu semua untuk membahagiakan Alana.

*Flashback on*

"Regan tuan Aryo menelpon mencari tahu tentang keadaan Alma. " Ucap Aldi sahabat Regan.

"Lalu? " Tanya Regan.

"Sebaiknya kamu segera mengakhiri semuanya dengan Alma Regan, jangan biarkan semuanya semakin rumit dan hubungan kamu dengan Alana semakin memburuk. " Ucap Aldi.

"Saat ini Alma begitu gencar mendekati tuan Aryo Regan, dia yakin kalau untuk saat ini dirinya mendapatkan dukungan penuh dari tuan Aryo. " Ucap Leo yang juga sahabat Regan.

"Bagaimana soal Alma hamil? " Tanya Regan.

"Tenang Regan, Alma bukan hamil anakmu! " Ucap Aldi, Regan menatap tajam Aldi yang bicara dengan enteng.

"Saya sendiri tidak pernah menyentuh Alma!" Ucap Regan, Aldi tertawa kecil sepertinya Regan marah sekarang kepadanya.

"Sorry Regan bukan itu maksud saya. " Ucap Aldi.

"Saya akan menemui opa. " Ucap Regan bangkit dari duduk nya.

"Kau yakin? " Tanya Leo.

"Saya tidak pernah main-main dengan orang yang mengusik keluarga saya. " Ucap Regan.

"Tapi ini tuan Aryo Regan, beliau opa mu. " Ucap Leo lagi.

"Dia memang opa saya, tapi jika dia berniat menyingkirkan Alana dari kehidupan saya bukankah tidak ada salahnya jika saya lebih dulu menyingkirkan dia. " Ucap Regan.

Perkataan Regan berhasil membuat Aldi dan Leo tercengang, kedua sahabatnya tidak menyangka pengaruh Alana dalam hidup Regan begitu besar.

"Regan jangan gegabah, " Ucap Aldi.

"Biarkan saja Regan, dia tahu apa yang harus dia lakukan. Kau lupa di belakang tuan Aryo ada nyonya nadia yang selalu menjadi provokasi. " Ucap Leo.

Regan benar-benar pergi dari sana dan pergi menuju kediaman tuan Aryo, setibanya Regan di kediaman tuan Aryo lelaki itu di sambut langsung oleh sang opa.

"Regantara Davis, hahaha akhirnya kau sadar dan memilih untuk kembali kepada opa mu ini. " Ucap tuan Aryo dengan jumawa.

"Bisa kita bicara? " Ucap Regan datar, tuan Aryo yang semula merentangkan tangan nya pun menjadi sedikit gugup.

"Tentu saja nak, opa akan selalu memiliki waktu untuk berbincang denganmu. " Ucap opa, ia berjalan kedalam rumah menuju ruang kerja nya.

Keadaan rumah begitu sepi, Regan yakin jika para penghuni nya mungkin sudah tidur mengingat dirinya datang tepat pukul 10 malam.

"Katakan apa yang kamu inginkan boy? " Tanya opa begitu ramah.

"Berhenti mengikuti setiap kegiatan ku, " Ucap Regan tanpa basa-basi.

"Apa maksudmu Regan? " Tanya tuan Aryo.

"Opa tahu aku bukan orang bo*oh, aku tahu setiap hari opa selalu mengirim orang untuk mengikuti aku dan Revan." Ucap Regan menatap nyalang tuan Aryo.

"Regan, apakah wanita itu yang membuatmu menjadi pembangk-" ucapan tuan Aryo terhenti saat Regan kembali bersuara.

"Suruh orang-orang bo*oh itu berhenti, atau aku yang akan menghentikan nya sendiri! " Ucap Regan lagi.

"Kau tahu opa mu ini juga pantang menyerah, " Ucap tuan Aryo.

Perkataan tuan Aryo berhasil membuat Regan tersenyum tipis, ia menyandarkan punggungnya dengan santai.

"Opa lakukan semuanya yang ingin kau lakukan, tapi jangan salahkan aku jika pasukan mu musnah satu persatu. " Ucap Regan santai.

Mendengar perkataan Regan membuat tuan Aryo marah, lelaki paruh baya itu mengepalkan tangan nya.

"Jangan gegabah Regan. " Ucap tuan Aryo.

"Berhenti atau aku yang akan membuat semuanya terhenti! " Ucap Regan, tuan Aryo menelan saliva nya dengan sulit.

"Kau benar-benar egois, kau menghamili Alma lalu sekarang meninggalkan nya begitu saja. " Ucap tuan Aryo, Regan menarik bibirnya membentuk senyuman yang sangat menakutkan.

"Kau menuduh aku menghamili nya? " Ucap Regan.

"Jika bukan kau lalu siapa? " Bentak tuan Aryo.

Regan melemparkan sebuah map di atas meja, tidak sopan memang namun kesabaran Regan sudah tidak bisa di uji lagi.

"Coba opa tanya cucu kesayangan opa yang bernama Louis," Ucap Regan.

Tuan Aryo membuka map itu dan tercengang, isi map itu adalah foto Louis dengan Alma tanpa busana.

"Opa tidak perduli dengan ini, kau nikahi Alma dan biarkan Louis yang menikahi istrimu Regan." Ucap tuan Aryo yang terdengar konyol untuk Regan.

"Tidak, jika opa berharap aku akan setuju itu salah besar. Aku akan menghabisi Louis jika begitu! " Ucap Regan, sebegitu tidak ingin nya kah Regan Alana jatuh ke tangan lelaki lain.

"Alana Novela itu nama istrimu. " Ucap tuan Aryo dengan wajah sombongnya.

"Benar, itu sangat benar. Dan lebih benar lagi opa jangan macam-macam jika tidak ingin aku menghancurkan perusahaan opa dalam sekejap. " Ucap Regan bangkit dari duduk nya.

"Regan, " Bentak tuan Aryo.

"Hmmm, " sahut Regan.

"Kau mencintai wanita itu? Jangan bilang kau benar-benar jatuh hati kepadanya! " Ucap tuan Aryo, Regan tertawa kecil.

"Aku memang jatuh cinta kepadanya, maka dari itu jangan pernah menyentuhnya seujung kuku pun. Jika opa atau yang lain berani menyentuh istriku maka aku tidak segan-segan membuat kalian menjadi g*mb*l." Ucap Regan, tuan Aryo mengepalkan tangan nya.

"Beraninya kau, " murka tuan Aryo.

"Aku tidak pernah main-main dengan perkataan ku, dan opa tahu itu! " Tegas Regan berlalu meninggalkan kediaman tuan Aryo.

Flashback of...

"Saya hanya ingin kamu tidak terluka dan merasa terancam Alana. " Bisik Regan lagi, setelah itu Regan berdiri dan berlalu untuk membersihkan tubuh nya.

Terpopuler

Comments

Dede Mila

Dede Mila

parah..... aki aki nih.../Panic//Panic//Panic/

2024-02-28

1

Rafni Yuri

Rafni Yuri

up kk

2024-02-19

1

Anindya

Anindya

tambah up nya kak

2024-02-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!