Bab 17

"Re-regan, " lirih Alana.

"Gak nurut lagi, hmmm? " Ucap Regan berhasil membuat Alana menelan saliva nya dengan sulit.

"Regan aku-" Ucap Alana menatap takut kepada Regan.

"Nurut al jangan kabur-kaburan seperti ini. " Potong Regan.

Flashback on

Saat Regan berniat untuk mencari Alana ke toko kue nya terlebih dahulu, karena terakhir kali ia bertemu Alana beberapa waktu lalu saat istrinya itu pergi dari rumah ya di jalan dekat toko kue nya.

Saat Regan tiba di sana lelaki itu mengenali salah satu mobil yang tak asing di penglihatan nya, ia yakin jika itu adalah mobil orang suruhan opa nya.

Regan memperhatikan dengan seksama sehingga orang itu menurunkan kaca mobilnya dan memperhatikan Alana yang sedang berdiri di pinggir jalan, Regan yakin jika Alana sedang menunggu taksi saat itu.

"Tuan bukankah itu, " Ucap Regan yang juga tahu siapa lelaki yang berada di dalam mobil itu.

"Hmmm, " balas Regan.

Saat lelaki itu menoleh kebelakang yang entah berbicara dengan siapa Regan menggunakan kesempatan itu untuk menarik Alana, saat itu Alana merasakan tubuhnya di peluk dari belakang hingga tubuhnya melayang terangkat.

"Lepas, lepasin saya kamu gila ya?" Teriak Alana memberontak.

"Lepaskan kurang aj*r, kau melakukan pel*c*han kepadaku. " teriak nya lagi.

Merasa sudah aman Regan pun menurunkan Alana dan berdiri tanpa dosa, Alana yang marah membalikan tubuhnya hendak mencaci orang yang memeluk secara tidak sopan.

"Re-regan, " lirih Alana.

"Gak nurut lagi, hmmm? " Ucap Regan menatap Alana dengan datar.

"Aku-" Ucap Alana mencoba menjelaskan.

"Nurut al jangan kabur-kaburan seperti ini. " Ucap Regan memotong perkataan Alana.

Flashback off...

"Regan aku bukan gak mau nurut, " Ucap Alana.

"Nanti di rumah jelasinnya, sekarang ikut saya pulang. " Ucap Regan menarik tangan Alana menuju mobilnya.

"Aku mau jenguk ayah Regan, " rengek Alana merasa kesal dengan sikap Regan.

"Pulang al, ayah kamu sudah baik-baik saja. " Ucap Regan.

"Aku gak mau pulang lepasin aku. " Ucap Alana, ia berusaha untuk memberontak berharap Regan akan melepaskan cengkraman tangan nya.

"Masuk." Ucap Regan membukakan pintu mobilnya.

"Aku gak mau! " Ucap Alana masih tetap dengan pendirian nya.

"Alana Novela masuk! " Ucap Regan mengucapkan nama lengkap Alana.

"Regan aku mau jenguk ayah apa salahnya sih? " Kesal Alana.

"Salah karena kamu kabur-kaburan, sekarang masuk! " Ucap Regan.

"Regan, " masih dengan merengek kepada Regan.

"Masuk Alana Novela! " Kali ini suara Regan terdengar dingin hingga membuat nyali Alana menciut, dengan hati yang dongkol Alana pun masuk kedalam mobil meskipun dalam hatinya wanita itu menyumpah serapahi Regan.

Regan masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, lelaki itu melirik Alana yang sejak tadi diam dengan mengerucutkan bibirnya.

"Menggemaskan dan menyebalkan beda tipis ternyata! " Batin Regan.

Lelaki itu terlihat memijat pelipisnya yang terasa pening dengan kelakuan Alana yang diluar prediksi, Regan kira Alana wanita penakut karena ia di nikahkan sebagai penebus hutang ibu dan kakak tirinya.

Namun ternyata semua itu salah, Alana justru menjadi sangat aktif akhir-akhir ini apalagi jika mengingat para bodyguard yang mengadu kepada Revan bagaimana mereka mengejar nona mudanya.

Sesampainya di rumah Alana di sambut oleh mbok sum yang berdiri dengan cemas, Alana keluar dari mobil tanpa menunggu Regan.

"Nona akhirnya anda kembali dengan selamat, " ucap mbok sum memeluk Alana. sementara Alana merasa heran dengan perkataan mbok sum.

"Tuan, " sapa mbok sum saat melihat Regan.

Alana yang sadar jika Regan ada di belakangnya pun langsung masuk kedalam rumah, namun saat beberapa langkah Alana berjalan ia di kejutkan oleh perkataan Regan.

"Ke depannya kunci semua pintu agar tidak ada yang keluar dan masuk dengan liar. " Ucap Regan menatap punggung Alana.

"Ba-baik tuan. " Ucap mbok sum sedikit melirik punggung Alana.

"Dasar psikopat," lirih Alana mencebikan bibirnya dan berlalu melangkah pergi.

"Awasi nona dengan baik mbok, saya tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi! " Tegas Regan membuat mbok sum mengangguk dengan cepat.

"Baik tuan, " ujar nya.

Regan melangkahkan kakinya menuju ruang kerja nya, lelaki itu benar-benar khawatir akan Alana ia takut jika wanita yang saat ini menjadi istrinya itu kenapa-napa.

"Opa kau benar-benar menguji kesabaran ku, " gumam Regan.

Lelaki itu membuka ponselnya dan mendapatkan pesan dari tuan Aryo, lelaki tua yang menjadi opa nya itu meminta Regan untuk segera menemuinya.

"Apalagi rencananya saat ini, apapun yang kau lakukan aku tidak akan terkecoh! " Gumam Regan dengan rahang yang mengeras.

"Tapi bagaimana dengan Alana, wanita itu benar-benar aktif sekali. " Gumam nya memijit pelipis nya yang terasa berkedut.

Malam hari Alana keluar dari kamar wanita cantik itu terlihat celingukan sambil menuruni anak tangga, Alana berjalan menuju meja makan dan duduk di sana.

"Mbok dimana tuan? " Tanya Alana mencari keberadaan Regan.

"Tuan sedang keluar nona. " Jawab mbok sum, Alana mengangguk lalu berpikir sejenak dan menatap mbok sum.

"Mbok, " panggil Alana.

"Iya nona, " sahut mbok sum.

"Aku ingin menjenguk ayah tapi kenapa Regan melarang ku. " Ucap Alana mengadukan kekesalan hatinya.

"Mungkin tuan khawatir terjadi sesuatu terhadap nona. " Ucap mbok sum.

"Untuk apa dia merasa khawatir. " Ucap Alana mengaduk-aduk makanan di piring nya.

"Nona itu istri tuan, jelas jika tuan begitu khawatir Nona. " Ucap mbok sum, Alana menatap mbok sum.

"Regan tidak perlu khawatir kepada saya mbok, harusnya yang dia khawatirkan itu Alma. Bukankah Alma kekasihnya, Regan harusnya khawatir bagaimana jika Alma tahu bahwa lelaki yang dicintainya sudah menikah dengan wanita lain. Itu pasti sangat menyakitkan. " Ucap Alana, mbok sum diam mendengar perkataan Alana.

Jujur saja wanita paruh baya itu terkejut saat Alana mengatakan Alma kekasih Regan, dari mana nona muda nya itu tahu tentang Alma.

"Nona sebaiknya makan yang banyak, jangan banyak berpikir yang tidak-tidak. " Ucap mbok sum masih setia berdiri di samping Alana.

"Saya sudah kenyang. " Ucap Alana, ia bahkan tidak menyantap sesuap pun makanan yang sudah tersaji di piring nya.

"Nona anda harus makan, " Ucap mbok sum khawatir kepada Alana.

"Mbok saya istirahat dulu, " balas Alana tanpa menggubris perkataan mbok sum.

Alana berlari kecil menaiki anak tangga, tanpa sadar air matanya menetes. Hatinya sakit dengan keadaan nya saat ini, Alana yang terbiasa hidup bebas kini bagaikan tahanan di istana mewah milik Regan.

"Gue serba salah banget perasaan, gak nikah salah terus nikah juga malah kaya tahanan seperti ini. " Ujarnya terisak.

"Gue yang gak cengeng jadi cengeng begini gara-gara Regan si*l*n, sebenarnya lelaki seperti apa sih yang gue nikahi? Kenapa kehidupan gue benar-benar di batasi. " Kesal Alana, ia menyembunyikan wajahnya di balik bantal dan terisak.

.

.

.

.

.

Hai, happy reading ☺ jangan lupa like dan koment nya😊

Terpopuler

Comments

Dede Mila

Dede Mila

mewek dah jadi nya..../Silent//Silent/

2024-02-28

1

Mikayla Azahra

Mikayla Azahra

siapa juga sih yang gak kesel seharian di kurung di rumah

2024-02-05

1

Lilis mulyati

Lilis mulyati

saranku mnding regan jujur sma Alana tntang opanya yg slalu sja mneror dirinya dan dia mnjdikan drimu trgetnya ykinlah alan bkaln nurut jka kmu ksih tau keadaan yg trjdi skrang ini

2024-02-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!