Istri Cupu Mr. Arrogant

Istri Cupu Mr. Arrogant

Bab 01

Suatu pagi Alana hendak pergi ke toko kue miliknya, hidup bersama dengan ibu tiri membuat Alana mandiri sejak sekolah menengah sampai saat ini dirinya sudah selesai kuliah dan memiliki toko kue di usianya yang menginjak 24 tahun.

"Kamu sudah mau berangkat na? " Tanya sang ayah yang sedang duduk di meja makan, membuat Alana menghentikan langkah nya.

"Iya yah, " jawab Alana sedikit tidak enak hati kepada ayahnya.

"Kamu gak mau sarapan dulu na? " Ujar sang ayah.

"Enggak yah Alana buru-buru, " balas Alana.

Perhatian ayah Alana tak luput dari pandangan ibu dan kakak tirinya, Alana paham sekali dengan ketidak sukaan kedua wanita yang kini ikut duduk di meja makan bersama ayahnya.

"Sudahlah yah tak perlu dipaksa toh anaknya juga tidak mau makan bersama kita! " Ucap ibu tiri Alana.

"Tapi kasihan loh bu Alana masa gak sarapan nanti kelaparan dia, " ucap Angga ayah Alana.

Melihat ayah dan ibu tirinya adu argumen Alana pun memilih untuk menengahi dengan pamit ke toko, Alana tidak ingin karena perhatian sang ayah membuat ayahnya bertengkar dengan ibu tiri.

"Ayah sudah tidak apa-apa Alana bisa sarapan di toko nanti, lagian ini sudah terlalu siang. " Balas Alana.

"Kamu yakin nak? " Tanya ayah lagi.

"Iya Alana yakin yah, kalau begitu Alana pamit ke toko dulu yah bu. " Ucap Alana mencium punggung tangan ayah dan ibunya.

Alana pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang, di perjalanan ia terus saja memikirkan kehidupannya yang jauh dari kata nyaman.

Sebenarnya Alana ingin mengontrak saja namun ia masih merasa berat untuk meninggalkan ayahnya, bagaimana lagi Alana begitu menyayangi Angga yang menjadi orang tua satu-satunya Alana.

Sesampainya di toko Alana disambut oleh Naura sahabat sekaligus orang kepercayaan nya, Naura menatap wajah lesu Alana dengan kening berkerut.

"Ini masih pagi na lo udah galau aja, kenapa si? " Tanya Naura penasaran.

"Gak usah gue jawab juga lo pasti tau ra, " jawab Alana meletakan tas nya di meja.

"Kenapa mak tiri lo berulah lagi? " Tanya Naura, Alana pun mengangguk lesu ia lelah dengan keseharian yang tak berubah.

"Dipikirin amat na cepet tua lo, mending lo nikmatin hidup gak usah capek mikirin manusia model mak tiri sama kakak tiri lo. " Balas Naura membuat Alana tertawa kecil.

"Mulut lo ra kalo ngomong enteng bener heran gue, " balas Alana dengan tertawa begitupun Naura yang ikut tertawa.

"Lo udah sarapan ra? " Tanya Alana membuat Naura memicingkan matanya.

"Kenapa? Lo pasti belum sarapan ya na, " balas Naura.

"Hehe, iya tadi gue buru-buru ra jadi gak sempet sarapan. " Balas Alana, Naura pun menghela nafasnya mendengar perkataan Alana.

"Lo tuh ya kenapa si na, semenjak ayah lo nikah lagi lo jadi jarang banget sarapan dirumah. Kalau begini terus yang ada malah nanti lo yang sakit Alana Novela! " Geram Naura.

"Banyak ngomong banget lo ra, udah ah gue mau beli sarapan dulu lo mau nitip ga? " Tanya Alana, Naura pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Gaya lo ceramahin gue, sendirinya juga belum sarapan." Cibir Alana, Naura pun tertawa mendengar Alana yang menggerutu.

...

Siang hari Naura menghampiri Alana yang sedang duduk di meja kerja nya, ia menatap Alana yang terlihat sangat fokus.

"Ngapain lo liatin gue kaya gitu? " Ucap Alana.

"Haha, kirain lo gak sadar na. " Ucap Naura, membuat Alana memutar bola matanya dengan malas.

"Gimana bisa gak sadar kalau lo aja duduk tepat di depan muka gue ra," balas Alana membuat Naura tersenyum.

"Ada pesanan kue mau gue yang antar apa lo yang antar na? " Tanya Naura, Alana pun tampak terdiam sejenak.

"Gue aja deh lo jaga toko yang bener ya, " ucap Alana membuat Naura mendengus.

"Gaya lo na udah kaya gue gak pernah bener aja kalo jaga toko," ucap Naura.

"Ck, bukan soal gak bener ra tapi lo terlalu bucin sama suami-suami lo yang di drama itu. " Ucap Alana, sontak saja Naura tertawa kecil mendengar perkataan Alana.

"Kali ini enggak kok tenang aja, " balas Naura, Alana pun mengacungkan tangannya.

"Permisi, " panggil Alana di depan sebuah gerbang yang menjulang tinggi.

"Ada yang bisa saya bantu mbak? " Tanya seorang security.

"Pak apa benar ini kediaman bu amanda? " Tanya Alana.

"Benar mbak ini rumah nyonya Amanda, " ucap security tersebut.

"Saya dari novela cake mengantarkan kue pesanan bu Amanda pak, Kira-kira di titip disini atau-" ucapan Alana terhenti.

"Nyonya kebetulan sedang keluar mbak, kue nya biar saya yang bawa masuk. " Ucap security itu.

"Ah iya boleh pak, " balas Alana memberikan paper bag berisi kue pesanan bu Amanda.

"Uang nya sudah kan mbak? " Tanya pak security lagi.

"Sudah pak, bu Amanda sudah membayar kue nya. " Balas Alana tersenyum manis.

"Baiklah terimakasih mbak ya, " ujar security, Alana pun mengangguk dan tersenyum manis.

"Ternyata seperti ini rumah orang kaya sudah pakai security tapi tetap saja menugaskan beberapa bodyguard didalam nya, hemmm. " Ucap Alana lalu menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.

"Udah balik aja lo na, " ucap Naura.

"Emang mau ngapain lagi orang cuma ngantar kue kok, " balas Alana.

"Gue denger bu Amanda orang kaya na, emang benar ya? " Tanya Naura, Alana pun mengangguk mengiyakan perkataan Naura.

"Iya," balas Alana.

"Lo tadi masuk kedalam rumahnya gak na? " Tanya Naura lagi.

"Enggak gue cuma di depan gerbang nya aja, lagian kayaknya gak bisa sembarang orang bisa masuk deh ra. " Ucap Alana.

"Maksudnya gimana na? " Tanya Naura.

"Iya gitu, di gerbang ada security yang jaga sepertinya 24jam tu security jaga di pos gantian sama temannya, dan di depan pintu utama ada beberapa bodyguard juga yang berdiri disana ada juga yang di beberapa sudut yang gue liat. " Ucap Alana jujur.

"Bus*t na, berarti bukan orang biasa ya na. " Balas Naura terkejut.

"Mungkin sih, udah ah kenapa malah ngomongin bu Amanda si. " Ucap Alana, Naura pun tertawa.

"Lagian gue penasaran si na, " ucap Naura.

"Lo tuh terlalu kepo tau gak, " ucap Alana, Naura menggaruk kepalanya yang tidak gatal hingga akhirnya seorang pembeli datang.

"Mbak aku mau beli kue dong. " Ucap seorang customer wanita.

"Boleh mau yang mana mbak, " ucap Naura melayani customer tersebut.

Sementara Alana fokus kembali dengan apa yang tadi sedang ia kerjakan, semuanya berjalan seperti itu sampai sore dan pembeli pun tak urung berhenti. Hari ini toko kue Alana cukup ramai, hingga membuat Naura sedikit kewalahan.

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

Salam kenal kak

2024-04-08

1

Hany

Hany

hadir thoor 🙏😊

2023-10-21

2

Maria Kibtiyah

Maria Kibtiyah

wah ada yg baru nih

2023-10-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!