Bab 8

Waktu begitu cepat berlalu hingga tiba waktunya hari pernikahan Alana dengan lelaki yang tidak ia kenal, Alana duduk termenung di sebuah ruangan dengan gaun pengantin mewah yang menghiasi tubuhnya.

Naura menghampiri Alana yang duduk termenung, Naura memegang pundak sang sahabat untuk menenangkan dan meyakinkan nya.

"Apa yang lo pikirin al? " Tanya Naura.

"Banyak ra, banyak yang gue pikirin sekarang. " Balas Alana, Naura mengangguk ia paham apa yang sedang Alana pikirkan.

Sementara itu di sebuah ruangan besar dan megah seorang lelaki berjabat tangan dengan ayah Alana sebagai wali, ayah Alana menatap lelaki yang duduk di hadapannya.

"Regantara Davis saya nikahkan kamu dengan putri kandung saya yang bernama Alana Novela binti Angga, dengan mas kawin berupa berlian dan uang sebesar lima ratus juta dibayar tunai. " Ucap Angga ayah Alana.

"Saya terima nikah nya Alana Novela binti Angga dengan mas kawin tersebut dibayar tunai. " Balas Regan dengan satu tarikan nafas dan suara yang pantang, membuat para saksi berkata sah.

Mendengar suara riuh orang mengucapkan kata sah, air mata Alana pun menetes dari pelupuk matanya.

"Alhamdulillah al sah, " ucap Naura senang.

Sementara Alana sebenarnya merasa sedih, kenapa ia harus menikah dengan cara seperti ini.

"Ra gue udah jadi istri orang sekarang, " lirih Alana.

"Ingat ya al lo harus bahagia, lo tau kan lo harus bahagia pokoknya. " Ucap Naura, dengan berat hati Alana mengangguk.

Naura pun menuntun Alana menuju ruangan megah dimana semua orang berada disana, Alana menatap lelaki yang duduk di hadapan sang ayah.

Lelaki itu menatap lurus kedepan tanpa menoleh saat dirinya mulai mendekat, Alana duduk di samping Regan dan menandatangani dokumen pernikahan.

Pesta berjalan dengan baik hingga akhirnya Revan mendekati Regan dan membisikan sesuatu, tanpa pikir panjang Regan meninggalkan Alana di pesta pernikahan sendirian.

Apakah Alana bertanya dan menahan lelaki yang kini sudah menjadi suaminya? Tentu tidak, Alana masih merasa itu bukan hak nya.

"Loh mah itu kak Regan mau kemana? " Tanya Renata yang tak lain adalah adik Regan.

"Entah lah Nat mama pun tidak tahu mau kemana kakak kamu pergi, " balas mama.

"Ini semua karena papa, kenapa papa harus memaksa kak Regan menikah dengan Alana. " Ucap Renata yang merasa kesal.

"Seperti kamu tidak tahu saja bagaimana papa mu, " ucap mama membuat Renata mencebikan bibirnya.

"Nona mari kita pergi dari sini, " ucap Revan mendekati Alana.

"Mau kemana kita pergi? " Tanya Alana.

"Maaf nona sebaiknya anda tidak banyak bertanya karena ini perintah dari tuan muda, " balas Revan sedikit menegaskan jika perintah Regan tidak bisa di bantah.

"Euumm, baiklah. " Balas Alana dia turun dari panggung pelaminan.

Naura yang melihat itu pun mendekati Alana, Naura memegang tangan Alana hingga membuat sahabatnya itu menoleh.

"Lo mau kemana pesta belum selesai, " ucap Naura.

"Ra sorry gue harus pergi sekarang, " balas Alana.

Naura terdiam melihat Alana melepaskan genggaman tangan nya, ia menatap nanar Alana yang semakin menjauh perasaannya merasa tidak enak.

"Lelaki seperti apa yang lo nikahi al? Tapi seperti apapun itu gue harap lo bahagia, ya gue berharap dia bisa membuat lo bahagia. " Lirih Alana.

...

Waktu sudah semakin larut hingga akhirnya mobil yang Alana tumpangi tiba di sebuah bangunan megah dan besar, gerbang yang menjulang tinggi itu terbuka dan memperlihatkan keindahan dan kemewahan mansion yang kini ada di hadapannya.

"Silahkan nona kita sudah sampai, " ucap Revan membukakan pintu penumpang.

"Terimakasih, tapi kita ada dimana sekarang? " Tanya Alana dirinya masih tetap merasa bingung.

"Kita berada di mansion tuan muda sekarang, mari saya antar nona ke dalam. " Ucap Revan.

Melihat kedatangan Revan dan Alana mbok sum selaku kepala pelayan berjalan tergopoh mendekati keduanya, mbok sum sedikit membungkuk saat melihat Alana.

"Selamat datang di kediaman keluarga Davis nona, " ucapnya dengan sopan.

"Terimakasih bu, " balas Alana sedikit kikuk.

"Nona perkenalkan ini mbok sum kepala pelayan dirumah ini, " ucap Revan membuat Alana mengangguk.

"Mari nona saya antar ke kamar untuk beristirahat, " ucap mbok sum.

Alana mengangguk pelan dan mengikuti langkah kaki mbok sum menuju ke lantai dua, mbok sum membuka sebuah pintu yang memperlihatkan suasana kamar yang terlihat rapi, bersih dan wangi.

"Silahkan nona, " ucap mbok sum mempersilahkan Alana.

"Bu maaf ini kamar siapa? " Tanya Alana.

"Panggil saya mbok saja nona, " ucap mbok sum, Alana pun mengangguk.

"Ini kamar tuan muda nona." Ucap mbok sum.

Alana sedikit mematung menatap nuansa kamar yang terlihat gelap dan serba hitam itu, apakah Regan seorang vampir? Kenapa kamarnya begitu gelap.

"Emmm, baiklah terimakasih mbok. " Balas Alana, mbok sum pun mengangguk dan pergi dari sana.

Alana menutup pintu dengan hati-hati, ia menatap horor kamar yang kini akan ia tempati bersama lelaki itu.

"Sebaiknya aku membersihkan diri dulu, " ucap Alana.

Namun saat masuk kedalam ruang ganti lagi-lagi ia dibuat tercengang dengan keadaan di dalamnya, namun dari sini Alana menjadi tahu jika Regan adalah lelaki yang sangat rapi.

"Sepertinya dia sangat suka kerapian, " beo Alana.

Setelah selesai membersihkan dirinya Alana mendengar suara deru mesin mobil, ia berlari kedekat jendela di kamarnya dan menatap Regan kembali kerumah.

Karena merasa takut dan gugup Alana buru-buru duduk di sofa, namun sesuatu mengejutkan terjadi karena mbok sum. mengetuk kamarnya.

"Nona apakah anda sudah tidur? " Panggil mbok sum, Alana terdiam apakah sebaiknya ia pura-pura tidur untuk menghindari komunikasi dengan Regan?

Ide bagus, Alana tidak ingin ada komunikasi apapun dengan lelaki dingin itu. Dengan segera ia merebahkan tubuh mungilnya di atas sofa.

"Dia sudah tidur? " Tanya Regan kepada mbol sum yang berdiri di depan kamar nya.

"Sepertinya sudah tuan, " jawab mbok sum.

"Kembali lah ke kamarmu, " ucap Regan membuka pintu kamar dan masuk.

Setelah memastikan tuanya masuk kedalam kamar mbok sum pun langsung pergi menuju kamar nya, Regan melepaskan jas nya dan menatap Alana yang sedang tidur di sofa.

Tanpa mempedulikan Alana lelaki itu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, Alana bernafas lega.

"Kedatangan nya membuat suasana kamar sangat mencekam, " ucap Alana mengelus dada nya yang berdebar.

Takut Regan yang keluar secara tiba-tiba Alana pun kembali memejamkan matanya, sementara Regan mengguyur tubuhnya di bawah shower untuk menyebarkan tubuhnya.

Setelah selesai Regan keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggang nya, Regan berjalan menuju ruang ganti pakaian.

Alana sedikit mengintip Regan, kini ia tahu ternyata lelaki yang ia nikahi bukanlah lelaki tua dengan perut buncit.

.

.

.

.

.

Bantu like dan komentar ya readers 🙏☺

Terpopuler

Comments

Dede Mila

Dede Mila

🧛🧛🧛🧛/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-02-28

1

Fitri Prasetyo

Fitri Prasetyo

Regan Alana.. Thor, plis kalo nanti mereka punya anak, jangan dikasih nama ReAl (Regan Alana) yah.. 🤭😂😂

2023-12-07

2

hadiya nur Jannah

hadiya nur Jannah

mudah-mudahan Regan nggak jahat sama alana,,,

2023-12-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!