Bab 6

Pagi hari Alana baru saja keluar dari kamar mandi, ia mengernyit melihat kehadiran Naina di kamarnya tak hanya itu Alana juga merasa curiga saat melihat Naina sedang memegang tas milik nya.

"Ngapain kamu? " Tanya Alana yang membuat Naina tersentak.

"Apa si lo ngagetin aja, " balas Naina menyembunyikan tas milik Alana di belakang tubuh nya.

"Kamu ngapain di kamar aku Naina? " Tanya Alana lagi.

"Yang sopan kalau ngomong Alana gue ini kakak lo. " Ucap Naina tidak terima.

"Aku gak merasa punya kakak kayak kamu, sekarang jawab aku ngapain kamu disini? " Ucap Alana lagi, Naina kelabakan ia bingung harus menjawab apa kepada Alana.

"Gue nyari lo, iya nyari lo. " Balas Naina bohong.

"Bohong kan kamu, " ucap Alana lagi.

"Mau lo apa sih gue udah jawab kan, " ucap Naina kesal dengan Alana.

"Ada apa sih kenapa kalian ribut-ribut? " Tanya ayah dan ibu membuat Alana dan Naina menoleh ke ambang pintu.

"Alana nih yah masa aku ke kamar nya aja gak boleh, " ucap Naina mengadu.

"Alana, " ucap ayah lembut.

"Jujur kenapa si nai? " Ucap alana, membuat bu Elis emosi.

"Jaga bicara kamu Alana, Naina itu kakak kamu yang sopan kalau bicara! " Ucap bu Elis.

"Jujur apa lagi sih na, gue udah bilang kan gue nyari lo. " Ucap Naina.

"Bohong, kalau kamu cari aku terus apa yang kamu sembunyikan dibalik tubuh kamu. " Ucap Alana, berhasil membuat Naina tergagap di hadapan kedua orang tuanya.

"Apa sih al orang gak ada apa-apa, " elak Naina.

Karena kesal dengan Naina akhirnya Alana berjalan mendekati Naina dan menarik tangan kakak tirinya yang sejak tadi di sembunyikan dibalik badan, Alana menarik tas, uang dan dompet miliknya yang berada dalam genggaman Naina.

"Ini apa nai? Kamu mau nyuri uang aku iya? " Ucap Alana menatap tajam Naina.

"Enggak, lo jangan fitnah ya al gue gak ada ngambil duit lo. " Ucap Naina lagi.

"Bohong, karena ketahuan saja kamu gak ambil uang aku. Coba kalau gak ketahuan kamu udah pasti ambil uang aku kan! " Ucap Alana.

"Nai, " panggil ayah.

"Enggak yah Alana fitnah aku, " balas Naina.

"Fitnah? Aku bukan orang gak ada kerjaan kayak kamu ya Naina, untuk apa aku memfitnah kamu jika memang faktanya kamu menc*ri! " Ucap Alana pedas.

"Ibu, " lirih Naina.

"Alana jaga sikap kamu yah, kamu sangat keterlaluan kepada kakak kamu. " Ucap bu Elis.

"Loh yang keterlaluan disini siapa aku atau kalian? Masih kurang bikin aku harus menanggung akibat dari perbuatan kalian, masih kurang kah aku mengorbankan diri aku untuk menutupi utang kalian sampai kamu Naina tega mau menc*ri uangku juga? " Ucap Alana membuat ayah terdiam, namun berbeda dengan bu Elis yang terpancing emosi.

"Kamu semakin berani ya Alana, " ucap Elis menunjuk wajah Alana.

"Apa yang aku katakan itu fakta, kalau ibu keberatan dengan sikapku maka suruh saja putri kesayangan ibu untuk menikahi bos besar! " Tegas Alana, berhasil membungkam mulut Elis dan Naina.

"Al, " panggil ayah merasa bersalah.

"Tolong keluar dari kamarku sekarang, aku ingin bersiap-siap. " Balas Alana tak menghiraukan ayah nya.

Akhirnya ayah, ibu dan Naina pun keluar dari kamar Alana, ibu dan Naina menggerutu karena Alana semakin berani berbicara dan bertingkah.

"Al kamu mau kemana? " Tanya ayah yang melihat Alana sudah rapi dan membawa sebuah koper kecil.

"Aku ingin pergi berlibur untuk memenangkan diri yah, " balas Alana.

"Mau berlibur kemana kamu? " Tanya ibu yang selalu ingin tahu.

"Ke Bali kenapa? " Balas Alana.

"Cih, gaya saja ke Bali cuma buang-buang duit. " Cibir Naina.

"Suka-suka aku lah, lagian yang aku buang kan duit ku sendiri bukan duitmu kenapa? " Ucap Alana.

"Ibu lihat Alana berlibur ke bali, " kesal Naina.

"Loh kenapa? Kalau kamu mau berlibur juga mangkanya kerja cari uang sendiri, jangan bisanya cuma minta saja. Lagian pacarmu kaya kan kenapa gak minta sama pacarmu! " Kesal Alana membuat Naina dan ibu tercengang dengan perkataan Alana.

"Aku berangkat dulu yah, " ucap Alana pamit kepada ayah nya.

"Hati-hati sayang, " ucap ayah merasa senang karena akhirnya Alana mau bicara kembali dengannya.

"Ayah kenapa ijinin Alana pergi si yah," ucap Ibu yang merasa kesal.

"Ya biarkan saja Alana bersenang-senang sebelum menikah, toh ia berlibur menggunakan uang nya sendiri tidak minta sama ayah. " ucap ayah Angga.

"Ayah nyebelin banget si bu, " protes Naina saat melihat ayahnya berlalu.

"Biarkan saja ayahmu, sebaiknya kita pikirkan cara agar Alana segera menikah. Ibu sudah muak melihat dia berkeliaran di rumah ini. " Ucap bu Elis.

"Kenapa tidak ibu hubungi saja bos besar, bilang kalau tidak segera di nikahkan Alana pasti kabur. " Ucap Naina lagi.

"Kamu benar juga, nanti akan ibu hubungi bos besar. " Ucap bu Elis.

...

"Nauraaaaa, " panggil Alana di depan toko kue nya.

"Lah mau kemana lo na bawa koper begitu, di usir lo? " Ucap Naura, Alana menggeleng dengan senyum manis nya.

"Ayok kita ke Bali sekarang, " Ucap Alana membuat Naura melongo.

"Lo gila? Kok dadakan si Alana kebiasaan deh. " Ucap Naura terkejut bukan main.

"Gue serius buktinya gue udah bawa koper kan, dan lo juga yang bilang gue harus panasin Naina dengan berlibur" Ucap Alana tanpa dosa.

"Terus toko gimana? " Tanya Naura bingung.

"Ada karyawan yang kerja lagian ngapain si kita sibuk di toko terus? " Ucap Alana, kali ini Naura dibuat tercengang karena sahabatnya sudah berubah 180 derajat.

"Na lo sakit na? " Tanya Naura memegang kening Alana.

"Gue sehat Naura ya ampun, ayok ke Bali! " Ucap Alana dengan tatapan dingin nya.

"O-oke kita ke Bali, sekarang temenin gue balik dulu buat ambil baju dan barang-barang gue. " Ucap Naura, dengan cepat Alana mengangguk.

"Lo kenapa mau liburan kok murung gitu? " Tanya Alana polos.

"Lo ngajak liburan gada basa-basi nya coy main jalan aja. " Balas Naura, Alana tertawa mendengar perkataan Naura.

"Apa salahnya, selama ini gue udah cari duit banyak ra buat keluarga gue tapi mereka gak menghargai itu. Dan gue rasa ini sudah waktunya gue mengapresiasi diri gue sendiri, lagian lo juga gak mau emang gue ajak liburan gratis? " Ucap Alana, Naura tersenyum manis.

"Siap saya mau bu boss, " balas Naura.

kini kedua wanita itu tertawa di dalam taksi online menuju bandara, Alana menatap keluar jendela mobil menatap jalanan kota yang tidak terlalu padat dan tidak juga terlalu lenggang.

Begitupun dengan Naura ia sesekali melirik Alana, meski Alana tertawa dan memutuskan untuk berlibur Naura tahu ini bukan berlibur pada umumnya, namun untuk menenangkan diri Alana sebelum dirinya menikah dengan orang yang benar-benar tidak ia kenali.

Terpopuler

Comments

Fitri Prasetyo

Fitri Prasetyo

Na, samperin aku dong.. aku juga kangen Bali Na.. 🤭🙈🙈

2023-11-13

2

Maria Kibtiyah

Maria Kibtiyah

ayahnya alana gak bisa tegas banget si

2023-11-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!