Bab 11

Keesokan harinya seperti biasa Alana melaksanakan kewajiban nya, setelah itu sedikit memoles wajahnya dengan make-up. Tak lupa juga Alana mengikat rambutnya dengan gaya cepol, ia menatap dirinya di cermin lalu memakai kacamata yang biasa ia pakai.

Bukan karena minus atau apa, Alana hanya suka saja memakai kacamata dan tak peduli dengan orang yang mengatakan dirinya culun atau apa tak penting bagi Alana.

Regan yang baru saja membersihkan dirinya menatap Alana yang duduk melamun di bibir ranjang, ia juga melihat pakaian yang sudah Alana siapkan untuk dirinya namun seperti biasa Regan selalu mengabaikan hal itu dan memilih pakaiannya sendiri.

"Hari ini saya tidak menginginkan kamu ke toko! " Ucap Regan membuat Alana tercengang.

"Kenapa begitu? Saya harus ke toko sekarang ada beberapa barang yang akan datang hari ini. " Ucap Alana.

"Saya suami kamu dan saya tidak suka di bantah, diamlah di rumah untuk hari ini! " Balas Regan menolak protes dari istrinya.

Alana yang merasa kesal hanya bisa diam menerima aturan yang di buat oleh Regan, biar saja dia berkata seperti apa Alana malas untuk mendengarkan nya.

Waktu sudah menunjukkan waktu makan siang, di kediaman tuan Tomi dan nyonya Renata terlihat banyak orang berkumpul disana.

Setelah selesai makan siang nyonya Amanda meminta Renata putrinya untuk menghubungi Regan, namun putranya itu tak bisa di hubungi.

"Kak Regan tidak bisa di hubungi mah, " jawab Renata.

"Hubungi Revan segera Renata! " Ucap mama, Renata pun mengangguk dan langsung menghubungi Revan selaku tangan kanan sang kakak.

**Panggilan telepon**

Revan: Ya nona?

Renata: Revan dimana kak Regan, kenapa dia sangat sulit untuk di hubungi?

Revan: Tuan muda sedang meeting dengan klien dan tidak bisa di ganggu nona.

Renata: Tolong beritahu kak Regan untuk segera pulang, opa sudah ada dirumah!

Revan: Tuan besar Aryo sudah di rumah?

Renata: Ya, segera beritahu kakak tentang ini.

Tanpa menunggu lama Revan pun langsung menemui Regan yang saat itu sedang membahas sesuatu dengan klien nya, Revan membisikan sesuatu kepada Regan sampai lelaki itu terdiam dan bangkit dari duduknya.

"Sejak kapan opa ada di rumah papa Revan? " Tanya Regan berjalan begitu saja.

Revan meminta Leo sekretaris Regan untuk meng-handle klien nya, setelah itu Revan mengejar Regan yang sudah berjalan jauh di depan.

...

"Apa kamu tidak bisa menahan suami mu Amanda? Kenapa Tomi selalu bertindak sesukanya? " Kesal Tuan Aryo yang tak lain adalah papi dari tuan Tomi papa Regan.

"Pi aku sudah membicarakan ini dengan mas Tomi, tapi aku rasa papi tahu bagaimana mas Tomi. " Ucap nyonya Amanda.

"Kamu ini perempuan bo*oh, dari dulu hanya bisa patuh kepada suami mu?" Ucap Oma Mita.

Perkataan oma jelas melukai hati mama, jujur saja sebenarnya mama juga tidak menyukai keluarga dari suaminya yang selalu sombong dan angkuh itu.

"Biasa lah mam, bisa apa mbak Manda tanpa mas Tomi." Ucap Nadia yang menjadi anak angkat oma alias tante angkat Regan.

"Tante bisa diam dulu tidak? Jangan memperkeruh suasana, aku rasa tante tahu jelas bagaimana papa ku jangan hanya menyalahkan mama. " Kesal Renata.

"Renata kamu berani sekali kepada tantemu! " Ucap oma kesal.

"Sudahlah jangan berdebat lagi, jelas kita tidak bisa menerima wanita yang dinikahi Regan. Kita juga tahu pasti Regan tidak menyukai wanita itu, kita bisa tanyakan kepada Regan nanti. " Ucap Hendra om dari Regan.

Tak lama kemudian tuan Tomi dan Regan sampai di rumah utama, wajah Regan terlihat dingin saat memasuki rumah kedua orang tuanya.

"Regan akhirnya kamu datang juga, " ucap oma mencoba memeluk Regan.

"Papi ada apa papi kesini? " Tanya tuan Tomi kepada tuan Aryo.

"Rasanya aku tidak perlu menjelaskan alasanku datang kemari Tomi! " Ucap oma dengan nada yang ketus.

"Ya aku tahu kedatangan papi kemari. " Ucap tuan Tomi.

"Jelaskan apa yang kamu lakukan kepada Regan? Kenapa kau menikahkan cucu ku dengan gadis rend*h*n itu? " Ucap tuan Aryo.

"Siapa yang papi maksud? " Tanya tuan Tomi.

"Jangan berlagak bo*oh, kau putraku jelas aku tahu apa yang sudah kamu lakukan Tomi! Berita pernikahan Regan sudah menyebar kemana-mana, bagaimana dengan keluarga Alma jika tahu tentang ini! " Ucap tuan Aryo.

"Aku tak perduli tentang keluarga Alma, aku tahu apa yang aku lakukan dan semua ini untuk kebaikan Regan! " Ucap papa Tomi.

"Oke jika kamu tidak setuju Regan dengan Alma tidak masalah mas, tapi kenapa kamu menikahkan Regan dengan wanita yang tidak sederajat dengan kita? Kenapa tidak kamu nikahkan Regan dengan Karina atau Shella? " Ucap Tante Nadia.

Melihat perdebatan di hadapannya Regan masih diam dengan wajah datar, tatapan mata yang tajam, aura yang dingin.

"Regan putraku dan aku tahu yang terbaik untuk Regan! " Ucap papa Tomi.

"Bagaimana mungkin kamu tahu jika wanita itu yang terbaik, sementara dia menikah dengan Regan saja untuk melunasi hutang keluarga nya! " Ucap Nadia.

"Nadia! " Bentak papa Tomi.

"Kenapa mas? Apa yang aku katakan benar kan? " Ucap tante Nadia.

"Katakan Regan dimana kalian menyembunyikan wanita itu? " Tanya opa.

"Katakan nak, oma tahu kamu terpaksa menikahi dia. Katakan kepada kami, dan kami pastikan kamu akan terlepas dari wanita itu. " Ucap oma.

"Katakan saja Regan, kamu jelas tahu Alma jauh lebih baik dari wanita itu kan. " Ucap Nadia.

Regan menatap satu persatu anggota keluarga nya, ia melihat sang mama yang diam seribu bahasa.

"Kalian tidak perlu tahu dimana aku menempatkan dia! " Ucap Regan.

"Apa-apaan kamu Regan, kami ingin membantu kamu agar terlepas dari wanita penebus hutang itu. " Ucap tante Nadia.

"Itu bukan urusan tante dan oma juga opa! " Ucap Regan.

"Regan katakan! " Ucap opa.

"Aku tidak akan mengatakan apapun tentang dia, apa yang akan kalian lakukan aku sudah tahu! " Ucap Regan.

"Jelas kami akan menjauhkan dia dari kamu Regan, kamu tidak pantas bersama dengan dia! " Ucap Om Hendra.

"Jangan ikut campur om, tahu apa anda tentang saya dan dia? " Ucap Regan dingin.

"Regan, " lirih oma memohon.

"Tidak! Dia istriku bagaimanapun aku akan melindungi dia dari manusia seperti kalian! " Ucap Regan berhasil membuat rahang tuan Aryo mengeras dan mendekati Regan.

Tuan Aryo berjalan mendekati Regan dan menatap tajam cucu nya, tak segan lelaki paruh baya itu melayangkan tangan nya di pipi Regan.

"Kurang aj*r kau, berani kau melindungi gadis tak jel*s itu? " Bentak tuan Aryo, mama Amanda yang melihat Regan terluka pun bangkit dari duduk nya.

Sebagai seorang ibu tentu mama Amanda tidak terima atas perlakuan papa mertuanya, ia memeluk Regan dan menjauhkan Regan dari tuan Aryo.

"Cukup, Regan ikut mama nak. " Ajak mama Amanda, Regan menatap tuan Aryo dengan tatapan bengis nya.

"Apapun yang akan kalian lakukan tidak akan aku biarkan termasuk menyentuh istriku! " Ucap Regan dengan suara yang tinggi.

"Bed*b*h, siapa yang mengajarkan kamu me bantahku? " Teriak tuan Aryo, mama Amanda menitihkan air matanya.

"Opa cukup, kenapa opa seperti tidak suka melihat kakakku bahagia? Dulu juga opa melakukan ini saat kak Regan bersama dengan kak Alma kan, sampai kak Alma harus ke luar negri opa. Apa sekarang opa akan melakukan hal yang sama membuat istri kak Regan pergi juga?" Ucap Renata, ia tak habis pikir dengan keluarga papa nya yang gila harta.

.

.

.

.

.

.

Hai, bantu like dan komentar nya ya🙏☺

Terpopuler

Comments

hadiya nur Jannah

hadiya nur Jannah

udah bau Tanah aja belagu sikat aja Regan,,,kok bisa ada manusia kayak ama opamu,,,plng ini hasutan Tante angkat

2023-12-13

1

Lilis mulyati

Lilis mulyati

wow nih klau ada dena bkan hanya mulut yg bicara tpi tindakannya jga ikut maju utk orang sprti mreka.kyanya papanya regan bkan anaknya opa kmu regan krna sifatnya jauh berbeda.dan yg pasti si nadia itu ular beracun yg sdah mracuni fkiran keluarganya ayahmu itu

2023-12-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!