Bab 7

Berhari-hari Alana dan Naura berada di bali, kedua wanita itu benar-benar bersenang-senang di sana. Tak hanya itu berlibur ke bali membuat Alana sedikit lupa dengan masalah nya di rumah, dan kini kedua wanita itu sedang berada di pusat perbelanjaan di bali sampai akhirnya ponsel Alana tiba-tiba berdering menandakan adanya panggilan masuk.

**Panggilan Telepon**

Alana: Hallo yah ada apa?

Ayah: Na kapan kamu pulang, sudah satu minggu kamu berada di bali nak.

Alana: Nanti ya yah, Alana masih betah disini Alana juga merasa senang berada disini.

Ayah: Sayang ayah paham, tapi ayah minta kamu segera kembali ya nak.

Alana: Yah ayolah Alana masih betah berada disini, ayah gak kasihan sama Alana?

Ayah: Harusnya ayah yang bicara seperti itu kepada kamu na, kamu gak kasihan sama ayah?

Alana: Apa maksud ayah?

Ayah: Bos besar meminta pernikahan kamu di percepat Alana, dia mengancam jika kamu menolak maka dia akan menyita rumah peninggalan bunda dan menghancurkan keluarga kita.

Alana: Apa? Ayah bercanda kan yah?

Ayah: Apa ayah terdengar sedang bercanda sekarang? Sudah cukup waktu berliburmu Alana segera kembali ke rumah sekarang.

Setelah bicara seperti itu ayah Angga pun mematikan panggilannya, Alana terdiam dan air matanya kembali luruh.

"Loh na kenapa, siapa yang nelpon? " Ucap Naura panik.

"Ra dunia jahat banget sama gue, bahkan untuk bersenang-senang saja gue gak bisa. Gue hanya ingin menenangkan hati dan pikiran gue, baru satu minggu gue merasa semuanya lebih baik dan sekarang. " Lirih Alana berjalan menuju pantai yang dekat dengan tempat tersebut.

"Apa yang ayah lo omongin na? " Tanya Naura memegang pundak Alana.

"Ayah bilang pernikahan itu harus di percepat, dan ayah bilang kalau gue nolak mereka akan menyita rumah peninggalan bunda. " Ucap Alana menghapus air mata yang kembali mengalir di pipinya.

Oke, kita balik sekarang dan lo menikah dengan laki-laki itu. " Ucap Naura menarik tangan Alana.

"Ra, " lirih Alana.

"Gue tahu lo gak ada pilihan lain kan na, gue tahu rumah itu satu-satunya peninggalan bunda lo. " Ucap Naura menatap Alana.

"Iya ra cuma itu yang gue punya sekarang, " balas Alana menunduk dalam.

"Sekarang kita balik dan lo nikah sama itu laki-laki na, tapi gue minta sama lo setelah ini tolong elo berhenti peduli tentang mereka bisa? " Ucap Naura membuat Alana menatap sahabatnya.

"Kenapa lo ngomong gitu? " Tanya Alana, pasalnya selama ini hanya Naura yang bisa menjadi tempatnya berkeluh kesah.

"Gua gak tega liat lo terus-menerus di manfaatkan Alana, gue sakit liat lo sakit kaya gini. Gue pengen bantu lo na dan andai gue anak orang kaya udah gue lunasin utang keluarga lo, tapi lo tahu gimana hidup gue kan?" Ucap Naura yang ikut menangis.

"Ra dengan lo selalu ada buat gue lo udah jadi yang terbaik, disaat semua orang gak peduli sama gue tapi lo tetap peduli dan berdiri di samping gue. " Ucap Alana.

"Iya, dan sekarang gue minta jadiin ini pengorbanan terakhir lo buat mereka na. Lo harus bahagia setelah ini, cukup hidup lo saat ini yang merasa kurang beruntung. Setelah menikah nanti gue harap lo jadi orang yang paling bahagia." Ucap Naura, Alana pun mengangguk dan memeluk Naura.

"Terimakasih ra, " lirih Alana.

"Sama-sama, inget ya setelah ini lo harus bahagia. " Bisik Naura, Alana pun mengangguk menanggapi perkataan Naura.

...

Tiga hari berlalu hari ini seperti biasa Alana dan Naura sibuk di toko nya, sampai akhirnya Rendi datang ke toko Alana lalu di susul oleh Naina yang kebetulan juga mampir ke toko Alana.

"Na, " panggil Rendi.

"Loh mas Rendi, " bukan Alana yang menjawab melainkan Naina.

"Eh nai, disini juga ternyata. " Ucap Rendi.

"Iya mas, " balas Naina.

"Loh mas Rendi nyari Alana mas? " Ucap Naura sengaja.

"Iya ra, Alana nya ada? " Ucap Rendi membuat Naina menatap tajam Naina.

"Ada di dalam, saya panggilkan dulu ya mas. " Ucap Naura, Rendi pun mengangguk dengan senyumannya.

"Mas Rendi dekat dengan Alana? " Tanya Naina.

"Iya lumayan nai, kenapa? " Balas Rendi.

"Mas Rendi, " ucap Alana membuat Naina menatap adik tirinya dengan tajam.

"Alana kamu kan mau nikah ya kok masih suka ketemu cowok lain sih, " ucap Naina membuat Alana, Naura dan Rendi terkejut.

"Maksud kamu apa nai? " Tanya Rendi.

"Loh mas Rendi belum tahu kalau sebentar lagi Alana akan menikah? " Ucap Naina.

"Kamu mau nikah na? " Tanya Rendi kepada Alana.

"Kamu gimana sih na, aku kira mas Rendi sudah tahu loh kamu mau menikah. " Ucap Naina.

"Nai bisa diam dulu gak sih, kamu tuh terlalu banyak bicara tau gak. " Ucap Naura.

"Loh apa sih ra aku kan bicara jujur, kasihan loh mas Rendi di bohongi Alana. " Ucap Naina.

"Gak ada yang bohong disini Naina, Alana sudah sering menolak ajakan mas Rendi kok. Tapi karena mas Rendi orang nya selalu berusaha, dia terus datang mencoba untuk menemui Alana. " Ucap Naura, berhasil membuat Naina kepanasan.

"Na kamu mau nikah? " Tanya Rendi, bukannya malu Alana malah tersenyum dan menatap Rendi.

"Iya mas maaf ya, Alana juga kan sering bilang kepada mas Rendi jangan dekati Alana lagi. " Ucap Alana, Rendi diam memang selama ini Alana selalu menolak ajakannya.

"Tapi kamu gak bilang kalau kamu mau nikah na, " balas Rendi.

"Ya kan sengaja biar kamu terus ngejar dia mas, " ucap Naina menimbrung.

"Lo diem gak sih nai sebelum gue sumpel. mulut lo pakai cream mau? " Kesal Naura membuat Naina mencebikan bibir nya.

"Aku gak bilang karena memang gak penting juga kan mas, kita gak ada hubungan apa-apa jadi untuk apa aku kasih tahu kamu? " Ucap Alana, berhasil membuat hati Rendi bagai di hantam sebuah belati tajam.

"Ah iya, kita memang gak ada hubungan apa-apa. Aku minta maaf ya karena selama ini aku selalu mengganggu kamu, " ucap Rendi lagi.

"Hmmm, tidak apa-apa. " Balas Alana, tanpa banyak bicara Alana kembali kedalam toko.

"Temen lo tuh sok kecantikan, " cibir Naina.

"Loh emang dia cantik, buktinya cowok yang lo suka ngejar-ngejar Alana. " Balas Naura, Rendi yang mendengar itu langsung menatap Naina dan pergi begitu saja.

"Lo ya, gara-gara elo tuh mas Rendi pergi! " Kesal Naina kepada Naura.

"Iih bodo amat si emang gue peduli, wleeee! " Balas Naura menjulurkan lidahnya mengejek Naina.

"Awas lo ya Naura abis lo sama gue, " ucap Naina.

"Elo yang awas, pergi lo sana kalau gak pergi gue cab*k-cab*k juga lo. " Ucap Naura berhasil membuat Naina lari terbirit-birit dari sana.

Terpopuler

Comments

putri bungsu 28

putri bungsu 28

yah Thor kenapa gak ngelanjutin cerita Alexa dan saudara kembarnya aja Thor,
sepertinya cerita author lebih seru lebih menarik tentang lanjutan dari kisah dari ayah Rio sampai ke Alexa dan para sepupu nya deh Thor,
dan ini up nya lama banget apa sibuk Thor?
semangat ya Thor semoga author selalu diberikan kesehatan Aamiin🤲

2023-11-28

2

Anindya

Anindya

ditunggu updatenya kak

2023-11-14

1

Fitri Prasetyo

Fitri Prasetyo

bener Na.. abis nikah kamu harus happy.. jangan pikirin lagi keluargamu yang gak pernah memikirkan perasaanmu.. semoga yang menikahi mu nanti orangnya ganteng, melebihi Mas Rendi.. biar panas panas dah tuh Naina... 🤲🤲

2023-11-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!