[Arc 1] Hunter Mark final part

Tahun 419 Kalender Magyarian—satu tahun sebelum pertarungan Zolta dengan Aileen...

Di reruntuhan sebuah kota Bangsa Magyar, terlihat seorang Hunter Wanita yang tengah bertarung dengan beberapa monster anjing raksasa. Dapat dilihat di bagian wajahnya terdapat sebuah Mark yang menandakan, dia adalah seorang Hunter yang sering mengalami kegilaan.

Wanita itu adalah Aileen, seorang Hunter yang berasal dari salah satu Workshop yang berada di Kota Basel—Ibukota Duchy Dussdorf—Kekaisaran Salian.

Aileen menebas monster-monster itu dengan cepat menggunakan dua buah pedang yang masing-masing berada di kedua tangannya. Darah monster terciprat ke segala arah, mengenai wajah dan menodai pakaian yang ia kenakan.

"Hah... Hah... Hah ...."

Dia nampak sedikit terengah-engah karena kelelahan setelah seharian membasmi monster-monster yang ada di reruntuhan area ini.

"Ughhh... "

Aileen berlutut sambil memegangi kepalanya yang tiba-tiba merasakan sebuah sakit yang teramat sangat. Terlihat Mark yang ada di wajahnya semakin membesar.

Aileen kemudian berjalan sempoyongan keluar dari area ini, mencari tempat yang aman untuk beristirahat dari serang monster-monster yang muncul.

Sudah enam bulan lamanya Aileen berburu di Reruntuhan Kerajaan Magyar, tempat yang dipenuhi oleh sarang monster yang mana, hanya sedikit orang berani untuk memasuki wilayah tersebut.

Setelah mendapatkan tempat yang menurutnya aman, Aileen kemudian membuat sebuah api unggun untuk membuat tubuhnya tetap hangat dari dinginnya suhu di Kerajaan yang sudah mati ini.

Setelah penduduk Kerajaan Magyar mengalami perubahan monster, muncul sebuah kabut tebal misterius yang menyelimuti langit kerajaan setiap kali matahari terbit.

Ini membuat seluruh wilayah Kerajaan Magyar selalu gelap gulita bagaikan malam yang abadi. Suhu udara menurun drastis, banyak tanaman dan hewan ternak mati, membuat para warga saat itu kesulitan untuk bertahan hidup.

-Tap... Tap... Tap....

Aileen meningkatkan kewaspadaannya, ia tiba-tiba mendengar langkah kaki manusia yang mana sangat jarang ditemukan di wilayah ini. Sesosok pria kemudian muncul di balik tebalnya kabut.

"Ah... Aku tidak menyangka menemukan seorang manusia jauh di reruntuhan ini," kata pria tersebut seraya berjalan mendekati Aileen.

Aileen berdiri, tangannya memegang gagang pedangnya, bersiap jikalau pria itu melakukan gerakan-gerakan yang mencurigakan, dia akan langsung melumpuhkannya. "Siapa kau, dan apa maumu, orang asing?"

"A-ah, na-namaku Eren, Aku adalah seorang Dokter, " jawab pria itu dengan terbata-bata karena terintimidasi nada suara Aileen yang dingin. "Aku kemari karena melihat samar-samar sebuah cahaya dari kejauhan."

Setelah Aileen memastikan Eren bukanlah orang yang mencurigakan, baru dia melemaskan tubuhnya dan melepaskan pegangan tangannya dari gagang pedang.

"Emm... Bolehkah Aku beristirahat di sini dengan Anda?"

Mereka kemudian berbagi tempat beristirahat berdua. Eren membicarakan banyak hal tentang dirinya, Aileen hanya mendengarkan sambil duduk bersandar ke sebuah tembok.

Eren adalah seorang dokter muda yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Setelah menyelesaikan pendidikannya menjadi seorang dokter, dia kemudian mulai tertarik akan metode penyembuhan Bangsa Magyar yang dirumorkan dapat menyembuhkan segala penyakit dengan mudah.

Mendengar ceritanya, Aileen kemudian memandang wajah Eren untuk pertama kalinya. Menurut pengamatannya, Eren adalah pria yang lemah jika dilihat dari fisiknya. Akan tetapi, bagaimana dia bisa bertahan sejauh ini jika dirinya hanyalah pria yang lemah?

Aileen tidak terlalu peduli akan hal itu, setiap orang memiliki satu atau dua rahasia dan dia bukanlah tipe-tipe orang yang ingin mencampuri urusan orang lain.

"Apa yang sedang Anda lakukan di sini, Nona?" tanya Eren yang menyadari Aileen sedang memperhatikannya.

"Aku sedang mencari sesuatu untuk Adikku," jawab Aileen seraya mengangkat wajahnya untuk melihat ke matahari yang samar terlihat karena tebalnya kabut. "Adikku memiliki sebuah kekuatan spesial. Namun, setiap kali dia menggunakan kekuatannya, dia akan merasakan sakit."

Aileen kemudian memberitahu Eren mengenai sebuah obat yang sedang ia cari. "Menurut catatan yang ku baca di perpustakaan Kekaisaran, Bangsa Magyar memiliki ramuan obat yang mampu menghilangkan rasa sakit adikku ketika menggunakan kekuatannya."

Setelah mendengar cerita Aileen, Eren terdiam sejenak seakan-akan sedang mengingat sesuatu. "Benar sekali, memang ada sebuah obat yang memiliki efek seperti yang Anda deskripsikan."

Eren kemudian memberitahu Aileen lebih detail tentang obat yang sedang dia cari di reruntuhan Kerajaan Magyar sebagai seorang dokter.

"Miss Aileen, bagaimana kita membuat sebuah kesepakatan?" tawar Eren. Entah mengapa, nada suara Eren tiba-tiba menjadi lebih berat dari biasanya.

"Kesepakatan seperti apa?" tanya Aileen yang mencoba membaca niatan dari Eren.

"Aku akan membuatkan obat yang memiliki efek yang sama dengan obat yang Anda cari, dengan balasan, Anda menjaga pasien-pasienku selama satu tahun," ucap Eren seraya menawarkan tangannya untuk berjabat tangan. "Bagaimana, Miss Aileen?"

Aileen kemudian berpikir sejenak.

Sudah beberapa bulan dia menelusuri reruntuhan Kerajaan Magyar tetapi, dia masih belum mendapatkan petunjuk apapun mengenai obat yang sedang dia cari. Dia berpikir, menerima kesepakatan Eren tidak ada salahnya.

"Baiklah, Aku akan menjadi penjaga pasien-pasienmu."

...Author Note : Ilustrasi Hunter Aileen...

***

Zolta dan Barney mulai melesat ke arah wujud monster Aileen, mencoba menyerangnya dengan serangan koordinasi dimana Zolta akan membatasi pergerakan Aileen lalu Barney yang akan melakukan serangan pembunuh.

Zolta mencoba menyerang Aileen, tetapi wanita itu dengan sekejap hilang dari pandangan matanya. Di belakang Zolta, Barney terlihat terkejut di depannya tiba-tiba muncul Aileen yang bersiap akan menyerangnya.

"Ughhh... "

Barney dapat menghindari tusukan Aileen ke arah jantungnya. Namun, tusukan Aileen mengenai bahu Barney. Dia menebaskan kapaknya ke arah Aileen, tapi wanita itu dapat menghindarinya dengan mudah lalu kembali menjaga jarak dengan kedua lawannya itu.

Kecepatannya bertambah, kah? Dia mengincar Barney yang memiliki pergerakan lebih lambat dan mudah diserang, pikir Zolta seraya melihat darah mulai mengucur dari bahu kiri Barney.

"Minum ini, Barney," ucap Zolta seraya melemparkan sebuah Potion penyembuh pada rekannya itu, membuat Potionnya hanya tersisa satu botol saja.

Zolta mengalihkan perhatiannya kembali kepada Aileen. Dia kemudian berlari ke arahnya, diikuti oleh Barney di belakangnya. Kali ini, mereka lebih waspada akan kecepatan Aileen yang telah jauh meningkat.

Aileen maju, menebaskan pedang yang ada di tangan kiri ke arah Zolta. Namun, Zolta dapat menghindarinya dengan mudah lalu melakukan serangan balik berupa sebuah tusukan ke arah jantung Aileen.

Aileen menghindar dengan melompat ke samping. Akan tetapi, Barney telah siap bergerak ke tempat dimana Aileen mendarat. "Mati kau, monster!" teriak Barney seraya menebaskan kapak besarnya itu.

Aileen menahan serangan Barney dengan dua senjata yang ada di tangannya. Namun, Aileen terpental jauh karena ayunan kapak Barney yang sangat kuat.

"Jangan pikir serangan ku sudah selesai!"

Barney kembali melesat mengejar Aileen. Dia melakukan sebuah putaran bagaikan sebuah gasing, membuat Aileen kembali harus menjaga jarak agar tidak terkena hantaman kapaknya itu.

Namun, Aileen tidak kehilangan akal, dia menunggu waktu yang pas sebelum bergerak maju melakukan sebuah sliding tackle ke arah kaki Barney, membuatnya terjatuh seketika.

Ketika Aileen akan menghabisi Barney yang sedang tergeletak di lantai, dia mendengar suara tembakan, sebuah peluru tertanam di bahunya. Dia kemudian berbalik mendapati Zolta sedang mengarahkan sebuah pistol ke arahnya.

Zolta melihat Aileen mengarahkan tulang yang dia jadikan senjata ke arahnya.

Ketika dia hendak menarik pelatuk untuk menembaknya kembali, tiba-tiba saja tulang Aileen terbang melesat ke arah Zolta. Menghancurkan pistolnya seketika dan melukai tangan kirinya.

Zolta melihat tulang tangan kanan Aileen kembali tumbuh keluar. Itukah salah satu kemampuannya? Meregenerasi dan memanipulasi tulangnya sesuka hatinya, pikir Zolta seraya dia kembali berlari ke arah Aileen.

Zolta dan Aileen kembali melakukan jual beli serangan. Mereka saling serang dan mengcounter satu sama lain.

"Jangan kau lupakan Aku, Monster!" teriak Barney yang baru bangkit setelah dijatuhkan oleh Aileen.

Zolta dan Barney menyerang Aileen dengan bersamaan, yang mana membuat Aileen sedikit kewalahan. Namun, fisik dan stamina manusia setengah monster seperti Aileen lebih unggul.

Dia menebas pegangan kapak Barney, membuatnya terbelah menjadi dua dan tidak dapat digunakan kembali.

Melihat ini, Zolta menyerang Aileen, berniat untuk menyelamatkan Barney. Akan tetapi, Aileen dapat menghindarinya dengan melompat. Dia lalu menendang dada Barney dengan keras, membuatnya terpental cukup jauh.

Dia terlalu kuat dan lincah, apakah Aku harus menggunakan Elixir untuk mengimbanginya? Zolta mempertimbangkan untuk menggunakan kekuatan rahasia yang dimiliki setiap Hunter.

Tidak, Kami masih dapat mengalahkannya tanpa menggunakan Elixir.

Zolta kembali menyerang Aileen, dia punya rencana untuk mengalahkan manusia setengah monster ini.

Aileen menyerang Zolta dengan serangan tusukan yang bertubi-tubi. Fokus Zolta semakin meningkat untuk menghindar dari serangan Aileen yang mulai semakin agresif.

Ketika Aileen menyerang Zolta menggunakan pedang yang ada di tangan kiri, Zolta menghindar lalu melakukan serangan balik memotong tangan kiri Aileen seketika. Namun, dengan melakukan gerakan ini membuat pertahan Zolta terbuka.

Aileen segera menusukkan tulangnya ke arah jantung Zolta. Namun, Zolta bergegas menahannya dengan telapak tangan kirinya. Tulang Aileen menembus telapak tangan Zolta terus hingga menusuk bahu kirinya sekaligus.

"Ughhh...," erang Zolta kesakitan. Tetapi, dengan menahan tusukan itu dengan tangannya, dia berhasil menghindari serangan fatal ke arah jantung yang dilancarkan oleh Aileen.

Zolta kemudian melepaskan pedangnya lalu memegang tangan kanan Aileen. "Sekarang, kau tidak akan bisa ke mana-mana!"

Aileen kemudian melihat ke arah samping lalu mendapati Barney yang sedang berlari, memegang pedang Aileen yang sebelumnya terjatuh tadi dengan dua tangan, bersiap menebasnya.

"Oraaaaa!" Barney membelah tubuh Aileen menjadi dua bagian. Darah segar mulai terciprat ke mana-mana, mengotori seluruh pakaian Zolta dan Barney.

Tubuh bagian bawah Aileen roboh ke lantai, sedangkan tubuh bagian atasnya masih melayang di udara karena tertahan dengan tulangnya yang menusuk tangan kiri Zolta.

"Ughhh... Barney, bantu Aku melepaskan senjata anehnya ini," ucap Zolta lirih seraya mencoba mengeluarkan tulang Aileen yang masih menusuk tangan dan bahunya.

.

.

.

Setelah meminum potion penyembuh yang terakhir, Zolta masih merasakan nyeri dan lemas akibat kehilangan cukup banyak darah. Dia masih terduduk sambil memeriksa mayat Aileen yang baru saja mereka kalahkan.

Dia kemudian mengambil sebuah botol yang berisi cairan berwarna biru dan secarik kertas yang ada di dalam saku baju mayat Aileen. Dia memasukan botol itu ke kantung jasnya dan membaca tulisan yang ada di secarik kertas tersebut.

Untukmu—Adikku yang tengah berada di desa Zurau,

Kakak telah menemukan obat untuk meminimalisir rasa sakit ketika menggunakan kekuatanmu itu. Tidak lama lagi, kita bisa melakukan perjalanan untuk mewujudkan mimpimu itu.

Kakakmu yang tercinta—Aileen.

Setelah mengalahkan Aileen, Zolta tidak memiliki kepuasan sama sekali. Yang ada, muncul banyak pertanyaan baru yang membuat bingung kepalanya.

Aileen, tidak diragukan lagi perubahan monster yang dialaminya dipicu oleh menyebarnya Mark yang dia miliki ke seluruh tubuhnya. Akan tetapi, Zolta masih tidak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi.

Masih menjadi misteri, bagaimana para Hunter yang berburu di garis depan dapat memiliki sebuah Mark di wajah mereka, mengapa para Hunter yang memiliki sebuah Mark sering mengalami kegilaan? Obat macam apa yang Aileen hendak berikan kepada Adiknya itu? Dan terakhir, apa hubungannya Aileen dengan eksperimen mengubah para warga menjadi monster ini di sini?

"Apakah Aku akan berubah menjadi monster sama sepertinya, Zolta?" tanya Barney dengan nada yang sedikit bergetar karena takut akan hal yang tidak dimengerti olehnya.

Zolta kemudian mengingat kata-kata yang digumamkan Aileen sebelumnya.

Fear The Unknown...

Fear The Old Bloods...

"Entahlah Barney, kita harus menyelidiki masalah ini. Suatu saat nanti, kita pasti akan menyembuhkan kegilaan yang kau alami itu."

...----------------...

...Kamus Hunter...

- Garis Depan : Wilayah Kerajaan Magyar dimana terdapat banyak sekali monster yang berkeliaran.

- Hunter Mark : Sebuah tanda yang muncul di wajah para Hunter yang berburu di garis depan. Hunter-Hunter yang memilikinya akan mengalami sebuah kegilaan dimana mereka melihat ilusi-ilusi ribuan monster yang menyerang. Saat ini, diduga Hunter Mark ini juga dapat mengubah para Hunter menjadi manusia setengah monster.

- Potion : Cairan penyembuh yang diciptakan oleh para penyihir khusus bagi para Hunter. Jika manusia biasa meminumnya, tubuh mereka tidak akan kuat menahan efek sampingnya yang mana akan menimbulkan resiko kematian. ( Tidak direkomendasikan untuk meminumnya lebih dari satu kali sehari)

- Elixir : Cairan Khusus para Hunter yang dapat meningkatkan kemampuan bertarung mereka secara drastis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!