[Arc 1] Hunter Mark part 3

Sudah hampir setengah jam Zolta dan Barney melakukan penyisiran di saluran air bawah tanah. Akan tetapi, mereka sama sekali belum menemukan satupun petunjuk tentang kasus menghilangnya beberapa warga kota belakangan ini.

"Hey Zolta, lebih baik kita mencari petunjuk di tempat lain saja. Sepertinya, tempat ini memang tidak ada kaitannya dengan kasus ini," ujar Barney yang mulai bosan berjalan di tempat gelap ini.

Mendengar saran Barney, Zolta hanya terdiam sambil memandangi sebuah tangga yang mengarah ke level terbawah area saluran air.

"Setidaknya, kita harus mengecek keseluruhan tempat ini, Barney," ujar Zolta yang mulai berjalan menuruni tangga.

Setelah mereka sampai ke level terendah, terlihat lantai di area ini sedikit tergenang oleh air setinggi mata kaki mereka. Zolta dan Barney mulai berjalan sambil melihat ke arah beberapa ruangan yang ada di sini.

-Clak... Clak... Clak...

Suara tetesan air dan langkah kaki mereka berdua saja yang terdengar di area yang gelap dan sunyi ini. Semakin jauh mereka berjalan, mereka mulai merasakan adanya sebuah aktivitas kehidupan di area ini. Mereka berdua memasuki sebuah ruangan yang tidak dibanjiri oleh genangan air.

"Barney, lihat." Zolta menunjuk sebuah tempat tidur terbuat dari jerami yang berada di pojokan ruangan baru saja mereka masuki. Mereka berdua kemudian menginspeksi tempat tidur itu untuk mencari sebuah petunjuk.

"Sebuah noda darah yang terlihat masih segar...," gumam Barney melihat beberapa helai jerami memiliki warna merah gelap yang aneh.

"Itu artinya—" Belum sempat Zolta menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba muncul suara langkah kaki dari luar ruangan tempat mereka berada.

-Clak...Clak...Clak....!

"Miss Aileen... Dimana Anda...?"

Terdengar suara seorang pria dan dari nadanya, dia tengah menahan sebuah rasa sakit. Zolta dan Barney kemudian melirik ke arah pintu masuk ruangan. Terlihat sesosok manusia yang kepalanya dibungkus dengan sebuah kain perban penuh bercak darah.

"Miss Aileen... Anda berada di sana, kah?" Sosok itu berjalan masuk mendekati Zolta dan Barney. Mereka berdua kemudian bersiap memegang senjata mereka.

"Tidak... Kau bukanlah Miss Aileen!" Nada bicara sosok itu mulai meninggi dan tiba-tiba, perban yang membungkus kepala pria itu mulai mengembang menjadi lebih besar sebelum akhirnya robek.

"....!"

".....!"

Zolta dan Barney terkejut melihat apa yang ada dibalik bungkusan perban itu.

...Author Note : Illustrasi Monster...

beberapa tentakel keluar dari kepalanya, salah satu tentakel yang lebih besar terlihat menjulang tinggi ke atas, panjangnya kurang lebih dua meter. Di ujung tentakel itu, terlihat sebuah tulang yang membentuk menyerupai sebuah sabit tajam.

"mIsS ailEen..., " ucapan sosok itu mulai kurang jelas di dengar oleh Zolta dan Barney.

-Swoshh!

Tentakel bersabit monster itu tiba-tiba menyerang Zolta. Dia kemudian menangkisnya, mementalkan sabit monster itu ke samping. Namun, monster itu kembali mengayunkan tentakelnya untuk menyerang Zolta.

Melihat ini, Barney langsung berlari ke arah monster itu hendak menebasnya dengan kapak besar yang ada di tangannya.

"Barney! Jangan rusak tubuh monster itu!" seru Zolta seraya menghindari serangan monster tersebut. Dia khawatir Barney akan mencincang-cincang habis tubuh monster yang dapat memberi mereka petunjuk untuk kasus yang sedang mereka dalami ini.

"Mati Kau, Bajingan! Oraaa!" teriak Barney seraya memenggal leher monster tersebut.

Setelah terpisah dengan tubuhnya, tentakel-tentakel yang berada di bagian kepala monster itu mulai kejang-kejang dan mengkerut sebelum mati memuntahkan darah berwarna coklat.

"Oraaa!" Zolta bergegas menahan tangan Barney yang terlihat akan kembali menebas tubuh monster tadi dengan kapaknya.

"Oy, Barney! Tenang, kawan! Ini sudah berakhir! Monster itu sudah mati!" seru Zolta mencoba menenangkan rekannya itu.

"Hah... Hah... Begitukah? Benar... Makhluk menjijikan itu telah mati!" Nampak nafas Barney yang tidak teratur, sklera mata Barney mulai berubah warna menjadi merah. Dia kemudian mencoba mengatur pernafasannya menjadi normal kembali.

"Baiklah, Aku sudah tenang... Aku tenang!"

Setelah menenangkan Barney, Zolta kemudian jongkok di hadapan mayat monster tadi yang telah terpenggal. "Barney, kau duduk dan tenangkanlah dirimu terlebih dahulu, Aku akan menginspeksi mayat monster ini."

"Baiklah, beritahu aku jika kau menemukan sesuatu."

Zolta mengecek seluruh bagian tubuh mayat monster tadi. Pakaian yang dikenakan oleh mayat ini sesuai dengan deskripsi salah satu warga kota yang hilang di laporan.

Zolta kemudian melihat banyak sekali sebuah bintik-bintik di tangan kanan mayat itu. Lukanya ini seperti sebuah bekas suntikan... Apakah tubuh ini adalah sebuah subjek eksperimen seseorang?

Hanya bagian kepalanya yang struktur tubuhnya sudah berubah menjadi monster, kemungkinan tubuh ini adalah sebuah eksperimen yang belum selesai, kah? pikir Zolta yang kemudian mencari otak monster tersebut.

Terlihat volume otak monster itu lebih kecil dibandingkan dengan manusia biasa. Itukah sebabnya intelejensi monster itu berkurang? Proses perubahan monster itu membuat otaknya menyusut, kah?

Setelah merasa cukup menginspeksi mayat tersebut, Zolta kemudian berdiri dan mengajak Barney untuk melanjutkan penelusuran ke tempat lain.

Setelah mengetahui mereka tak seorang diri di saluran air ini, Zolta dan Barney meningkatkan kewaspadaan mereka. Ini membuat penelusuran mereka di area ini melambat.

Namun, setelah mengecek setiap ruangan yang mereka lewati, tak satupun mereka menemukan tanda-tanda akan makhluk hidup. Sumber cahaya mereka di sana mulai meredup, tidak lama lagi Ferlight mereka akan berhenti mengeluarkan cahaya.

Setelah berjalan di area itu beberapa saat, mereka kemudian menemukan sebuah pintu yang terkunci yang kemudian mereka dobrak pintu itu dengan paksa.

-Brak!

Setelah pintu terbuka, mereka kemudian memasuki area itu lalu menemukan sebuah ruangan yang cukup besar dan beberapa terowongan di dalamnya. Sepertinya ini adalah tempat terhubungnya semua saluran yang ada di area ini.

"Miss Aileen...? Dimana kau, Miss Aileen...?"

Di tengah area ini, Zolta dan Barney kembali menemukan sesosok makhluk yang sama dengan yang mereka jumpai tadi. Tidak lama kemudian, beberapa dari mereka mulai muncul dari terowongan yang ada di ruangan ini.

Melihat mereka berdua di kelilingi oleh makhluk yang tak bersahabat, Zolta dan Barney mulai mengeluarkan senjata mereka. Perban yang membungkus bagian kepala makhluk itu mulai robek, memperlihatkan tentakel-tentakel sabit yang mereka miliki

"kAu... bUkanLah... mIss AiLeen... buNuH... pEnyUsup... "

Monster-monster itu kemudian berjalan ke arah Zolta dan Barney. Terdapat belasan monster yang ada di ruangan ini, sepertinya mereka adalah keseluruhan korban yang menghilang baru-baru ini di kota.

-Swosshh!

Tentakel-tentakel mereka mulai menyerang Zolta dan Barney. Ketik jumlah monster itu hanya satu, mereka sama sekali tidak merasakan tekanan untuk melawannya. Akan tetapi, kali ini berbeda. Belasan ayunan tentakel sabit terlihat sangat mengerikan dan akan lebih sulit untuk di hindari.

"Aku tidak peduli berapapun jumlah kalian! Akan ku musnahkan kalian semua!" seru Barney yang maju melesat ke arah monster-monster itu.

"Oraaaa!"

Pertarungan Zolta dan Barney melawan monster-monster tentakel ini dimulai. Akan tetapi, mereka tidak mengetahui, seseorang tengah mengintai mereka berdua selama ini dari kejauhan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!