Hadiah dari kaisar

“Salam Yang Mulia, semoga kaisar hidup seribu tahun!”

Dua pangeran tampan nan gagah datang menyapa seorang pria paruh baya yang duduk di singgasana yang terbuat dari kayu berukiran indah dan berhias emas permata. Mahkota di kepalanya bertahta batu mulia dan hanfu berserat emas murni melekat di tubuhnya. Di sisi kanannya putra mahkota duduk dengan tenang, dan di sisi kiri ada ibu suri. Sang kaisar menatap kedua putranya dengan kening berkerut, terpaksa ia letakkan kembali arak di cangkir yang lebih tandas sepenuhnya. “Bangkitlah!” balas kaisar.

Sebuah kebetulan atau memang dia tidak tahu jika pangeran kedua dan pangeran ketiga telah kembali ke ibukota.

“Kenapa kalian datang kesini?” tanyanya langsung, “Seharusnya kalian berada di perbatasan untuk menjaga wilayah konflik, kenapa kalian kembali? Jangan bilang kalau kalian tidak bisa meredakan konflik yang ada disana. Tujuan kalian adalah untuk menumpas para pemberontak dan mempertahankan wilayah.”

Penyambutan yang tidak hangat bahkan tidak menyenangkan sama sekali, tentu saja sangat memuakkan. Terlebih mereka tahu jika pada akhirnya nanti, kedua pangeran ini akan kembali disisihkan di negeri-negeri yang penuh konflik. Ide itu tentu tidak terlepas dari Ibu Suri Bai yang sejak lama tidak menyukai keduanya, padahal kedudukan Wang Ren dan Wang Jun sama seperti Wang Ming. Mereka adalah cucu kandung yang lahir dari Kaisar dan Ratu Xianyuan.

Wang Ren dan Wang Jun duduk di meja jamuan yang telah tersedia disana, para dayang segera memberikan jamuan teh hangat dan beberapa kue sebagai pendampingnya. “Yang Mulia, kami dengar putra mahkota akan segera menikah, sehingga kami tentu saja akan ikut merayakan. Aku takut kakak pertama akan bersedih jika aku tidak ikut merayakan.” jawab Wang Jun sambil melirik putra mahkota.

“Negeri selatan telah terbebas dari konflik, dan pemberontak telah berhasil kami tangani dengan baik. Saat ini kami sedang mencoba mengambil alih wilayah Negeri Hang sedikit demi sedikit.” jawab Wang Ren dengan tenang sambil menyesap teh hijau di cangkirnya.

“Negeri Hang kaya akan hasil bumi, bahkan disana aku menemukan potensi tambang perak dan giok yang sangat melimpah. Beberapa aku hadiahkan untuk kaisar.” tambahnya.

Sang pangeran kedua memberi kode kepada Yu Ze untuk membawa persembahannya ke hadapan kaisar, dan itu sangat tidak mengecewakan.

Tak mau kalah, Wang Jun juga memberi aba-aba kepada pengawal pribadinya untuk masuk dan memberikan persembahan miliknya kepada kaisar. “Yang Mulia, wilayah barat telah berhasil merebut tambang Baojing dan berhasil membawa kembali emas dan permata.” jawab Wang Jun, selaku pangeran yang dipercaya mengemban tugas berat yakni merebut tambang emas Baojing dari tangan pemberontak Lun.

“Aku pun turut membawakan beberapa untukmu.”

“Wah, bagus sekali!” puji kaisar.

Kaisar Wang Hangdi amat sangat menyukai kabar baik seperti wilayah baru dan sumber daya emas atau permata, kedua matanya langsung berbinar dan di dalam otaknya telah tersusun rencana untuk membebankan pajak lebih tinggi pada rakyat di daerah kaya akan sumber daya. Ini akan semakin memperkaya dirinya dan kekaisaran.

Sambil bersorak kegirangan, Kaisar Wang memeriksa persembahan untuknya yang sangat luar biasa. “Sangat bagus! Ini sangatlah bagus, kalian telah melakukan tugas kalian dengan baik.”

“Akan kuberikan masing-masing dari kalian wilayah yang berhasil kalian kuasai.”

Ibu Suri Bai dan putra mahkota saling tatap sebelum akhirnya melempar tatapan mereka kepada kaisar. Mereka merasa ini terlalu berlebihan, sebab tanah yang diberikan kepada kedua pangeran jauh lebih besar dari tanah yang diberikan untuk putra mahkota. Disana juga kaya akan hasil tambang dan hasil bumi, sehingga kedua pangeran akan sangat diuntungkan.

Mendengar titah itu, terlebih ada Kasim Hong dan beberapa menteri yang menjadi saksinya, pangeran kedua dan pangeran ketiga tersenyum puas dalam hati. Tentu saja ini yang mereka cari setelah berjuang keras untuk kekaisaran.

Wang Jun menyeringai puas saat putra mahkota dan ibu suri dibuat ketar-ketir. “Terima kasih atas kebaikan hati, Yang Mulia Kaisar Wang, semoga kaisar hidup seribu tahun.” ucapnya cepat.

“Terima kasih atas kebaikan hati, Yang Mulia.” sambung Wang Ren.

“Tunggu!”

Ibu Suri Bai segera menimpali, dia menatap Wang Jun dan Wang Ren culas sebelum kembali menatap kaisar. “Bukankah ini tidak adil? Pangeran kedua dan pangeran ketiga kembali mendapatkan wilayah bukankah itu tidak adil?”

“Iya.” sambung putra mahkota, Wang Ming, “Bagaimana mungkin adik-adik mendapatkan wilayah yang jauh lebih besar daripada tanah yang ku miliki, Yang Mulia? Apakah adik kedua dan adik ketiga nantinya tidak akan dicap sebagai pengkhianat terhadapku?”

“Pengkhianat apa kakak?” balas Wang Jun, “Kaisar hanya bermurah hati memberikan kami hadiah atas kerja keras yang telah dilakukan, kaisar hanya ingin membalas jasa.”

“Tapi kau dan adik kedua telah mendapatkan banyak wilayah, tidakkah kalian puas?!” putra mahkota menatap kedua adiknya dengan marah, “Terlebih adik kedua! Kau sudah mendapatkan seluruh negeri selatan, bahkan kau telah menjadi raja disana, apakah itu tidak cukup bagimu? Serakah sekali!”

Ibu Suri Bai mengangguk dua kali, “Benar! Kalian terlalu serakah, Wang Ren, Wang Jun, cepat tolak pemberian dari kaisar sekarang juga!”

Wang Ren terkekeh kecil, tatapan tajamnya mengarah pada ibu suri. “Menolak pemberian dari kaisar, siapa yang mau bersikap bodoh?”

“Wang Ren!”

“Kakak kedua benar, nenek!” balas Wang Jun tidak mau ketinggalan untuk melawan, “Kaisar sendiri yang telah memberikannya kepada kami, semua orang mendengarnya, Kasim Hong dan para menteri juga mendengarnya. Aku pun menerima dengan penuh kehormatan.”

“Kalian beraninya!!!!”

Wang Ming sangat geram, dia mengepalkan kedua telapak tangannya sampai buku-buku jari tercetak jelas. Kedua adiknya ini jelas-jelas telah mengibarkan bendera perang dengannya. Wang Ming harus bertindak, dia tidak akan tinggal diam.

Ibu Suri Bai mengibaskan tangannya sambil tertawa remeh, “Kalian lihat sendiri jika kaisar sedang mabuk karena arak yang dia minum, bahkan aku pun mulai merasa mabuk. Jadi, kaisar tidak bersungguh-sungguh dengan ucapannya.”

“Mabuk atau tidak, ucapan kaisar adalah titah!” jawab Wang Ren penuh percaya diri. “Kasim Hong, Panglima Hua, cepat tulis titah kaisar untuk kami.”

“Ma-maaf, pangeran?” Kasim Hong tergagap, dia menatap takut pada ibu suri yang memberinya tatapan maut. “Tapi … “

“Pangeran sepertinya ini … “ Panglima Hua pun ikut berkelit.

“Apakah kalian hendak berkhianat dengan tidak menulis titah kaisar, mata, kepala, dan telinga kalian pasti masih berfungsi dengan baik. Semua orang mendengar dengan jelas!” ujar Wang Ren lagi, “Kalau memang telinga kalian sudah tidak berfungsi, aku akan memotongnya dengan pedangku!”

“Ba-baik, Yang Mulia Xuan!”

Pada akhirnya, titah telah tertulis dengan jelas untuk pangeran kedua dan pangeran ketiga. Mereka mendapatkan wilayah yang berhasil mereka kuasai. Bahkan putra mahkota yang memiliki seluruh tanah di ibu kota, masih kalah dengan wilayah yang dimiliki Wang Ren.

Wang Jun sendiri, memiliki tambang Baojing sama artinya dengan memilik seluruh Kota Baojing. Itu sangat cukup sebab sumber daya tambang disana sangat melimpah.

“Ku dengar kakak akan segera menikah.” ujar Wang Ren santai, “Tapi kau tampak biasa saja saat calon istrimu hampir mati karena bandit.”

Terpopuler

Comments

Oi Min

Oi Min

baguslah klo Ling Xi g jadi ma putra mahkota boneka itu.

2024-10-13

1

lihat semua
Episodes
1 Surat perintah dari kaisar
2 Hukuman dari ibu
3 Racun untuk sang nona besar
4 Mengenang masa kecil
5 Huang Jian Ying sakit
6 Pergi membeli giok
7 Kehebohan di pasar
8 Sang pangeran kembali
9 Giok yang menghilang
10 Siapa yang lebih penting
11 Kereta kuda istana
12 Bertemu para bandit
13 Pertemuan yang tidak terduga
14 Mendapatkan rusa berkat bantuan pangeran
15 Kereta kuda yang berbeda
16 Hadiah dari kaisar
17 Ancaman telah datang
18 Kembalinya Xu Li
19 Paviliun terbengkalai
20 Bertemu kembali
21 Nanti kau akan tahu!
22 Hari pernikahan
23 Pesan dari ibu
24 Aku harus melakukan segala cara
25 Kesempatan telah datang
26 Pangeran kedua adalah dia
27 Kandidat terkuat
28 Trik licik Huang Ling Xi
29 Jelmaan rubah betina
30 Jelmaan rubah betina (2)
31 Kesalahpahaman yang menguntungkan
32 Bunga yang layu
33 Aku sangat mencintaimu
34 Surat dari kekaisaran
35 Menuju istana
36 Tidak ikut dalam perburuan
37 Hanya aku yang tidak tahu
38 Putri Mahkota vs Dayang
39 Bukit Yangxi dan rusa
40 Tipu muslihat sang putri
41 Hujan mulai turun
42 Kau selalu menemukanku
43 Sepasang mata pangeran
44 Makan malam bersama pangeran kedua
45 Tujuan sebenarnya Huang Ling Xi
46 Keberanian sang nona
47 Peringatan berakhir
48 Siapa yang berbohong?
49 Aku yang lebih baik
50 Setiap tindakan ada balasan
51 Membicarakan Huang Ling Xi
52 Mengangkat selir
53 Aturan baru tentang pajak
54 Ibu suri dan fraksi kiri
55 Surat untuk para bupati
56 Kedai dan segala informasi
57 Apa itu cinta?
58 Bangsawan Murong
59 Keputusan yang sulit
60 Hukuman untuk sang nona
61 Perubahan keputusan kaisar
62 Perubahan titah kaisar (2)
63 Jawaban dan pangeran berkuda putih
64 Aku akan ikut denganmu!
65 Penginapan Lang Lang
66 Rencana selanjutnya
67 Penghinaan untuk sang nona
68 Huang Ling Xi pergi
69 Perjalanan menuju Negeri Timur
70 Perjalanan menuju Negeri Timur (2)
71 Berhenti di penginapan
72 Menyusul Ratu Liu
73 Gelang yang sama
74 Sampai pada keluarga
75 Sampai pada keluarga (2)
76 Kota Xingnan
77 Kediaman Pangeran Liu
78 Alasan Liu Ning Yu
79 Alasan Liu Ning Yu (2)
80 Mengumpulkan kekuatan
81 Restoran XuangXi
82 Penolakan
83 Tanda bahaya
84 Tanda bahaya lainnya
85 Bertemu nenek
86 Syarat dan ketentuan
87 Tinggal di istana
88 Undangan Negeri Timur
89 Fraksi kiri dan kaisar selanjutnya
90 Sambutan tak hangat
91 Permintaan apapun akan dikabulkan
92 Memantik api permusuhan
93 Api permusuhan yang sesungguhnya
94 Kereta emas ratu
95 Guru Ryu
96 Kartu As
97 Kembali ke istana
98 Anak panah yang hampir mengenai
99 Tidak akan tinggal diam
100 Kedatangan para tamu terhormat
101 Hanfu merah yang menawan
102 Perjamuan dimulai
103 Trik kecil untuk menghindar
104 Lagu untuk ayah
105 Pertunjukan terbaik
106 Jadilah kaisar selanjutnya
107 Xingnan di malam hari
108 Lampion air bunga teratai
109 Restoran XiangMiang
110 Permohonan lampion
111 Mencuri dengar
112 Siapa yang menjadi target?
113 Tidak bisa tidur
114 Lakukan sesuatu
115 Perpustakaan istana
116 Tamu kecil yang tidak berubah
117 Tidak suka lagu sedih
118 Melodi tanpa arah
119 Beberapa saat sebelum pertemuan
120 Hukuman bagi pelanggar
121 Kegaduhan istana
122 Hukuman cambuk
123 Jangan melakukan semuanya sendiri
124 Menuju festival
125 Angin dan debu
126 Anak kucing berwarna putih
127 Pencuri Kucing
128 Membuat kegaduhan
129 Rubah licik beraksi lagi
130 Hari festival
131 Hari festival (2)
132 Sang Dalang
133 Masa lalu yang diungkit
134 Masalah semakin rumit
135 Kekacauan di istana yang damai
136 Perang saudara di istana yang tenang
137 Yang paling berkuasa akan menang
138 Ratakan tanah ini!
139 Pengungsi di Desa Baiqi
140 Langkah sulit masuk istana
141 Berdiri di puncak kekuasaan
142 Berdiri di puncak kekuasaan (2)
143 Salju pertama dan cinta sejati
144 Campur tangan kekaisaran
145 Ruang kosong dan hampa
146 Resmi menjadi putri
147 Lampion lotus dan ibukota
148 Kandidat terkuat fraksi kiri
149 Tamu tak diundang di perjamuan
150 Bertemu Huang Jian Ying
151 Ling Shui yang menenangkan
152 Perjamuan hari kedua
153 Ji Hu dan kebenaran malam itu
154 Arsip penting negara
155 Kembali berselisih dengan pangeran
156 Surat dari kediaman Huang
157 Pengkhianatan harus dibayar
158 Penangkapan tiga menteri
159 Tawar menawar dengan Kaisar
160 Penawar racun
161 Perjamuan adu domba
162 Sengaja meminum racun
163 Pihak yang bersalah
164 Pencuri arsip negara
165 Ditangkap?
166 Kemana perginya Qin
167 Dihadang di Bukit Yangxi
168 Murong Lin kembali
169 Penangkapan ibu suri
170 Putra mahkota gila
171 Akhir yang menyedihkan
172 Pergi tanpa pamit
173 Menerima lamaran
174 Bertemu Ratu Mei Xi
175 Kedatangan Wang Jun
176 Hujan anak panah
177 Huang Ling Xi menghilang
178 Bulan dan istana Selir Hui
179 Sebuah tusuk konde
180 Pengganti untuk calon ratu
181 Permaisuri dari ratu
182 Mungkinkah itu adalah dia?
183 Pendamping dalam penobatan kaisar
184 Penginapan Tuan Song Hui
185 Penginapan Tuan Song Hui (2)
186 Wanita cantik di bawah pohon murbei
187 Pengorbanan seorang ibu
188 Mu Xian dan sebuah perpisahan
189 Kuil Bailiang
190 Meng Bei dan istrinya
191 Garis keturunan langsung
192 Musuh dari orang terdekat
193 Alasan untuk semua hal
194 Persiapan yang melelahkan
195 Hari Pernikahan (end)
Episodes

Updated 195 Episodes

1
Surat perintah dari kaisar
2
Hukuman dari ibu
3
Racun untuk sang nona besar
4
Mengenang masa kecil
5
Huang Jian Ying sakit
6
Pergi membeli giok
7
Kehebohan di pasar
8
Sang pangeran kembali
9
Giok yang menghilang
10
Siapa yang lebih penting
11
Kereta kuda istana
12
Bertemu para bandit
13
Pertemuan yang tidak terduga
14
Mendapatkan rusa berkat bantuan pangeran
15
Kereta kuda yang berbeda
16
Hadiah dari kaisar
17
Ancaman telah datang
18
Kembalinya Xu Li
19
Paviliun terbengkalai
20
Bertemu kembali
21
Nanti kau akan tahu!
22
Hari pernikahan
23
Pesan dari ibu
24
Aku harus melakukan segala cara
25
Kesempatan telah datang
26
Pangeran kedua adalah dia
27
Kandidat terkuat
28
Trik licik Huang Ling Xi
29
Jelmaan rubah betina
30
Jelmaan rubah betina (2)
31
Kesalahpahaman yang menguntungkan
32
Bunga yang layu
33
Aku sangat mencintaimu
34
Surat dari kekaisaran
35
Menuju istana
36
Tidak ikut dalam perburuan
37
Hanya aku yang tidak tahu
38
Putri Mahkota vs Dayang
39
Bukit Yangxi dan rusa
40
Tipu muslihat sang putri
41
Hujan mulai turun
42
Kau selalu menemukanku
43
Sepasang mata pangeran
44
Makan malam bersama pangeran kedua
45
Tujuan sebenarnya Huang Ling Xi
46
Keberanian sang nona
47
Peringatan berakhir
48
Siapa yang berbohong?
49
Aku yang lebih baik
50
Setiap tindakan ada balasan
51
Membicarakan Huang Ling Xi
52
Mengangkat selir
53
Aturan baru tentang pajak
54
Ibu suri dan fraksi kiri
55
Surat untuk para bupati
56
Kedai dan segala informasi
57
Apa itu cinta?
58
Bangsawan Murong
59
Keputusan yang sulit
60
Hukuman untuk sang nona
61
Perubahan keputusan kaisar
62
Perubahan titah kaisar (2)
63
Jawaban dan pangeran berkuda putih
64
Aku akan ikut denganmu!
65
Penginapan Lang Lang
66
Rencana selanjutnya
67
Penghinaan untuk sang nona
68
Huang Ling Xi pergi
69
Perjalanan menuju Negeri Timur
70
Perjalanan menuju Negeri Timur (2)
71
Berhenti di penginapan
72
Menyusul Ratu Liu
73
Gelang yang sama
74
Sampai pada keluarga
75
Sampai pada keluarga (2)
76
Kota Xingnan
77
Kediaman Pangeran Liu
78
Alasan Liu Ning Yu
79
Alasan Liu Ning Yu (2)
80
Mengumpulkan kekuatan
81
Restoran XuangXi
82
Penolakan
83
Tanda bahaya
84
Tanda bahaya lainnya
85
Bertemu nenek
86
Syarat dan ketentuan
87
Tinggal di istana
88
Undangan Negeri Timur
89
Fraksi kiri dan kaisar selanjutnya
90
Sambutan tak hangat
91
Permintaan apapun akan dikabulkan
92
Memantik api permusuhan
93
Api permusuhan yang sesungguhnya
94
Kereta emas ratu
95
Guru Ryu
96
Kartu As
97
Kembali ke istana
98
Anak panah yang hampir mengenai
99
Tidak akan tinggal diam
100
Kedatangan para tamu terhormat
101
Hanfu merah yang menawan
102
Perjamuan dimulai
103
Trik kecil untuk menghindar
104
Lagu untuk ayah
105
Pertunjukan terbaik
106
Jadilah kaisar selanjutnya
107
Xingnan di malam hari
108
Lampion air bunga teratai
109
Restoran XiangMiang
110
Permohonan lampion
111
Mencuri dengar
112
Siapa yang menjadi target?
113
Tidak bisa tidur
114
Lakukan sesuatu
115
Perpustakaan istana
116
Tamu kecil yang tidak berubah
117
Tidak suka lagu sedih
118
Melodi tanpa arah
119
Beberapa saat sebelum pertemuan
120
Hukuman bagi pelanggar
121
Kegaduhan istana
122
Hukuman cambuk
123
Jangan melakukan semuanya sendiri
124
Menuju festival
125
Angin dan debu
126
Anak kucing berwarna putih
127
Pencuri Kucing
128
Membuat kegaduhan
129
Rubah licik beraksi lagi
130
Hari festival
131
Hari festival (2)
132
Sang Dalang
133
Masa lalu yang diungkit
134
Masalah semakin rumit
135
Kekacauan di istana yang damai
136
Perang saudara di istana yang tenang
137
Yang paling berkuasa akan menang
138
Ratakan tanah ini!
139
Pengungsi di Desa Baiqi
140
Langkah sulit masuk istana
141
Berdiri di puncak kekuasaan
142
Berdiri di puncak kekuasaan (2)
143
Salju pertama dan cinta sejati
144
Campur tangan kekaisaran
145
Ruang kosong dan hampa
146
Resmi menjadi putri
147
Lampion lotus dan ibukota
148
Kandidat terkuat fraksi kiri
149
Tamu tak diundang di perjamuan
150
Bertemu Huang Jian Ying
151
Ling Shui yang menenangkan
152
Perjamuan hari kedua
153
Ji Hu dan kebenaran malam itu
154
Arsip penting negara
155
Kembali berselisih dengan pangeran
156
Surat dari kediaman Huang
157
Pengkhianatan harus dibayar
158
Penangkapan tiga menteri
159
Tawar menawar dengan Kaisar
160
Penawar racun
161
Perjamuan adu domba
162
Sengaja meminum racun
163
Pihak yang bersalah
164
Pencuri arsip negara
165
Ditangkap?
166
Kemana perginya Qin
167
Dihadang di Bukit Yangxi
168
Murong Lin kembali
169
Penangkapan ibu suri
170
Putra mahkota gila
171
Akhir yang menyedihkan
172
Pergi tanpa pamit
173
Menerima lamaran
174
Bertemu Ratu Mei Xi
175
Kedatangan Wang Jun
176
Hujan anak panah
177
Huang Ling Xi menghilang
178
Bulan dan istana Selir Hui
179
Sebuah tusuk konde
180
Pengganti untuk calon ratu
181
Permaisuri dari ratu
182
Mungkinkah itu adalah dia?
183
Pendamping dalam penobatan kaisar
184
Penginapan Tuan Song Hui
185
Penginapan Tuan Song Hui (2)
186
Wanita cantik di bawah pohon murbei
187
Pengorbanan seorang ibu
188
Mu Xian dan sebuah perpisahan
189
Kuil Bailiang
190
Meng Bei dan istrinya
191
Garis keturunan langsung
192
Musuh dari orang terdekat
193
Alasan untuk semua hal
194
Persiapan yang melelahkan
195
Hari Pernikahan (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!