Huang Jian Ying sakit

“Kasim Hong, sepertinya kesehatan Huang Jian Ying belum memungkinkan untuk membawanya ke istana sekarang.”

“Tapi ini adalah perintah kaisar.” jawab Kasim Hong.

“Tolong beri dia waktu beberapa hari lagi untuk memulihkan kesehatannya.”

Kasim Hong hanya bisa menghela napas maklum, tujuannya datang pagi ini adalah untuk menjemput calon pendamping putra mahkota ke istana. Sayangnya, Huang Jian Ying terserang demam tinggi, penyakit yang cukup marak akhir-akhir ini. Sang nona tampak berbaring dengan lemah di ranjangnya, tidak sanggup untuk bepergian.

Kasim Hong menatap Jenderal Huang Han Su, lalu mengangguk. “Semoga kaisar bermurah hati pada putrimu, Tuan Jenderal Tertinggi. Bagaimana lagi kalau memang kesehatan Nona Huang tidak memungkinkannya untuk ke istana hari ini.”

“Terima kasih, Kasim Hong.”

“Kalau begitu, saya akan kembali dalam dua hari lagi. Kalau memang belum membaik, maka anda harus mengantarnya sendiri ke istana.”

Huang Han Su menganggukkan kepala, “Aku mengerti.”

Kedua laki-laki paruh baya itu akhirnya meninggalkan kamar Jian Ying agar sang nona bisa beristirahat, pelayan di sampingnya pun sangat telaten untuk menemaninya. Keduanya berjalan-jalan di sekitar paviliun tempat para dua nona Huang, jika di kamar Huang Jian Ying hanya ada pohon kesemek dan rumput liar, lain dengan kamar Huang Ling Xi yang mereka lewati, ada banyak bunga bermekaran disana.

Kasim Hong yang melihat itu jadi terkesima, “Tuan jenderal, sepertinya putri keduamu sangat menyukai bunga?”

Huang Han Su menoleh, “Putri kedua?”

“Nona Huang Ling Xi!”

“Benarkah seperti itu?”

“Iya, bukankah kau lihat sendiri banyak bunga-bunga bermekaran menyambut musim semi disini? Pasti nona kedua sangat menyukai bunga. Melihat bagaimana dia mengatur tanaman, akan sangat baik jika itu dipadukan dengan Yang Mulia Permaisuri, dia juga sangat menyukai bunga.”

Huang Han Su menggeleng, “Tidak juga. Ling Xi lebih suka belajar bela diri, alih-alih menata bunga.”

“Lalu siapa yang menata bunga-bunga ini?”

“Tentu saja aku, Paman Hong!”

Kasim Hong menoleh pada sumber suara, dimana gadis cantik nan ceria menundukkan kepala untuk menyapanya. Sudah lama sekali dia tidak bertemu langsung dengan nona kedua Huang, di perjamuan bunga teratai pun hanya melihat sekilas saja. Kecantikan dan keanggunannya memang sangat tersohor, dan itu benar adanya, Huang Ling Xi begitu menawan. “Salam, Kasim Hong!”

“Salam, nona kedua Huang!”

Huang Ling Xi tersenyum malu-malu, akibat relasi dari sang ayah dia jadi mengenal dengan baik para petinggi istana. Mereka sering berkunjung ke kediaman untuk saling menyapa. “Ah, tidak perlu begitu paman. Panggil aku Ling Xi saja, seperti biasanya.”

“Baiklah, Ling Xi!”

“Kau sudah tumbuh dengan sangat baik, Ling Xi, ayah dan ibumu pasti mendidikmu dengan baik.” puji Kasim Hong. “Tapi ayahmu baru saja menyangkal jika kau menata semua bunga ini, mana yang harus aku percaya? Kau atau Tuan Jenderal?”

Ling Xi mencuri pandang pada sang ayah yang tampak diam dan menatapnya dingin. Sebab Huang Han Su enggan segera buka suara, maka Ling Xi akan mewakilinya. “Tentu saja kau harus percaya padaku dan ayah.”

“Maksudmu?”

“Aku benar menata taman ini paman, ini adalah kamarku dan aku yang bertanggungjawab menjaganya tetap bersih, rapi dan indah. Kalau kau tidak percaya, coba tanya saja pada pelayan di paviliun ini.” ujar Huang Ling Xi begitu percaya diri. “Tapi, kalau ayah menyangkal, itu karena ayah terlalu sibuk mengurus keamanan negeri ini sampai tidak pernah memperhatikanku menata taman. Tapi itu bukan masalah besar, karena Negeri Jing jauh lebih penting dari apapun.”

Kasim Hong tersenyum dan mengangguk, “Kau memang sangat baik, Ling Xi.”

“Terima kasih, paman.”

“Aa, bagaimana kalau kau membawa bunga ini sebagai hadiah dariku?”

“Bolehkah?” Kasim Hong terperangah.

Bunga anyelir yang ditanam di sebuah pot tanah liat kecil begitu menarik perhatian, warnanya merah menyala sangat kontras dengan daunnya yang hijau sempurna, harumnya tercium sampai jauh. Huang Ling Xi mengambil satu pot untuk ia berikan kepada Kasim Hong, saat menerimanya sang ayah berdehem. “Ling Xi, kau sangat tidak sopan memberikan bunga seperti itu langsung kepada Kasim Hong. Dimana sopan santunmu!” hardiknya.

“Perhatikan tindakanmu! Seorang wanita seharusnya bersikap lemah lembut dan menjaga kesopanannya.”

Huang Ling Xi menunduk saat sang ayah marah, “Maaf, ayah.”

Huang Han Su menggeleng, “Minta maaf kepada Kasim Hong, sekarang!”

“Paman, maaf---”

“Tak apa, kau tidak salah Ling Xi. Lagi pula aku sangat senang menerimanya, tuan jenderal.” bela Kasim Hong. “Bunga indah ini akan ku simpan di kamarku, dan akan kupandang saat aku lelah setelah melayani Yang Mulia Kaisar.”

“Kasim Hong, tapi ini … “

“Tak apa, tuan jenderal, bahkan kemurahan hati seperti ini adalah yang paling utama. Ku mohon jangan terlalu keras kepada nona kedua, karena dia sangat baik hati. Kau juga harus menghargai ketulusannya.” jawab Kasim Hong, “Kepada nona kedua, terima kasih banyak. Aku akan menjaga bunga pemberianmu dengan baik, sebaik kau menjaganya disini.”

“Terima kasih, paman.”

“Kalau begitu, saya akan kembali ke istana sekarang. Salam Tuan Jenderal Huang Han Su! Salam, nona kedua!”

Kasim Hong pergi dengan bunga anyelir merah gelap itu di tangannya, pot yang berukuran kecil memudahkannya membawa dengan tangan. Sepeninggalnya, Ling Xi menatap sang ayah yang tetap diam di tempat, tidak mengantar sang kasim ke depan kediaman. Ling Xi tersenyum masam, hubungan ayah dan anak yang seharusnya hangat menjadi saling dingin, sedingin tatapan sang ayah kepadanya.

Ada lima pot bunga anyelir berbagai warna yang sengaja di tanam oleh Ling Xi, agar kamarnya harus mewangi dengan bunga ini. Satu sudah ia berikan pada Kasim Hong, maka tersisa empat lagi.

“Apa yang kau rencanakan dengan ibumu?”

Huang Ling Xi menoleh, “Maksud ayah?”

“Jangan berpura-pura tidak tahu!”

“Aku memang tidak mengerti,” aku Ling Xi.

Huang Han Su menghela napas dalam, “Kau sengaja meracuni Jian Ying, agar dia sakit dan tidak bisa pergi ke istana bukan? Apa kau sangat ingin membunuhnya? Kalau memang iya, maka bunuhlah aku juga.”

“Ayah, apa yang kau katakan, aku tidak mengerti!”

“HUANG LING XI!” bentak sang ayah keras, sampai wanita muda itu berjingkit kaget. “Kejahatanmu, kelicikanmu, dan semua yang kau lakukan bersama ibumu. Ayah mohon hentikan, kau tidak akan bisa menjadi putri mahkota karena posisi itu hanya untuk Jian Ying! Maka hentikan ambisi gila kalian sekarang juga!”

“Ayah aku …”

“Ayah tidak percaya lagi pada semua yang keluar dari mulutmu, Ling Xi, kau selalu mengecewakanku!” ujar Huang Han Su begitu menancap hingga ke ulu hati, Ling Xi sampai meneteskan air mata mendengarnya.

Dia terduduk di samping pot bunga anyelirnya, sementara sang ayah melewatinya begitu saja. Air mata yang tak bisa dibendung ini jatuh berulang kali, “Ayah, aku tidak pernah berniat buruk kepada kakak.” ujarnya tapi sang ayah tetap melanjutkan langkah sekalipun mendengarnya.

“Aku pun terpaksa melakukan ini.”

“Ayah apa kau tahu?” Huang Ling Xi meracau, dia menyeka air matanya kasar. “Mana dari empat pot ini yang sangat ingin aku berikan kepadamu?”

Terpopuler

Comments

mia0211

mia0211

buah Simalakama ling xi

2023-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 Surat perintah dari kaisar
2 Hukuman dari ibu
3 Racun untuk sang nona besar
4 Mengenang masa kecil
5 Huang Jian Ying sakit
6 Pergi membeli giok
7 Kehebohan di pasar
8 Sang pangeran kembali
9 Giok yang menghilang
10 Siapa yang lebih penting
11 Kereta kuda istana
12 Bertemu para bandit
13 Pertemuan yang tidak terduga
14 Mendapatkan rusa berkat bantuan pangeran
15 Kereta kuda yang berbeda
16 Hadiah dari kaisar
17 Ancaman telah datang
18 Kembalinya Xu Li
19 Paviliun terbengkalai
20 Bertemu kembali
21 Nanti kau akan tahu!
22 Hari pernikahan
23 Pesan dari ibu
24 Aku harus melakukan segala cara
25 Kesempatan telah datang
26 Pangeran kedua adalah dia
27 Kandidat terkuat
28 Trik licik Huang Ling Xi
29 Jelmaan rubah betina
30 Jelmaan rubah betina (2)
31 Kesalahpahaman yang menguntungkan
32 Bunga yang layu
33 Aku sangat mencintaimu
34 Surat dari kekaisaran
35 Menuju istana
36 Tidak ikut dalam perburuan
37 Hanya aku yang tidak tahu
38 Putri Mahkota vs Dayang
39 Bukit Yangxi dan rusa
40 Tipu muslihat sang putri
41 Hujan mulai turun
42 Kau selalu menemukanku
43 Sepasang mata pangeran
44 Makan malam bersama pangeran kedua
45 Tujuan sebenarnya Huang Ling Xi
46 Keberanian sang nona
47 Peringatan berakhir
48 Siapa yang berbohong?
49 Aku yang lebih baik
50 Setiap tindakan ada balasan
51 Membicarakan Huang Ling Xi
52 Mengangkat selir
53 Aturan baru tentang pajak
54 Ibu suri dan fraksi kiri
55 Surat untuk para bupati
56 Kedai dan segala informasi
57 Apa itu cinta?
58 Bangsawan Murong
59 Keputusan yang sulit
60 Hukuman untuk sang nona
61 Perubahan keputusan kaisar
62 Perubahan titah kaisar (2)
63 Jawaban dan pangeran berkuda putih
64 Aku akan ikut denganmu!
65 Penginapan Lang Lang
66 Rencana selanjutnya
67 Penghinaan untuk sang nona
68 Huang Ling Xi pergi
69 Perjalanan menuju Negeri Timur
70 Perjalanan menuju Negeri Timur (2)
71 Berhenti di penginapan
72 Menyusul Ratu Liu
73 Gelang yang sama
74 Sampai pada keluarga
75 Sampai pada keluarga (2)
76 Kota Xingnan
77 Kediaman Pangeran Liu
78 Alasan Liu Ning Yu
79 Alasan Liu Ning Yu (2)
80 Mengumpulkan kekuatan
81 Restoran XuangXi
82 Penolakan
83 Tanda bahaya
84 Tanda bahaya lainnya
85 Bertemu nenek
86 Syarat dan ketentuan
87 Tinggal di istana
88 Undangan Negeri Timur
89 Fraksi kiri dan kaisar selanjutnya
90 Sambutan tak hangat
91 Permintaan apapun akan dikabulkan
92 Memantik api permusuhan
93 Api permusuhan yang sesungguhnya
94 Kereta emas ratu
95 Guru Ryu
96 Kartu As
97 Kembali ke istana
98 Anak panah yang hampir mengenai
99 Tidak akan tinggal diam
100 Kedatangan para tamu terhormat
101 Hanfu merah yang menawan
102 Perjamuan dimulai
103 Trik kecil untuk menghindar
104 Lagu untuk ayah
105 Pertunjukan terbaik
106 Jadilah kaisar selanjutnya
107 Xingnan di malam hari
108 Lampion air bunga teratai
109 Restoran XiangMiang
110 Permohonan lampion
111 Mencuri dengar
112 Siapa yang menjadi target?
113 Tidak bisa tidur
114 Lakukan sesuatu
115 Perpustakaan istana
116 Tamu kecil yang tidak berubah
117 Tidak suka lagu sedih
118 Melodi tanpa arah
119 Beberapa saat sebelum pertemuan
120 Hukuman bagi pelanggar
121 Kegaduhan istana
122 Hukuman cambuk
123 Jangan melakukan semuanya sendiri
124 Menuju festival
125 Angin dan debu
126 Anak kucing berwarna putih
127 Pencuri Kucing
128 Membuat kegaduhan
129 Rubah licik beraksi lagi
130 Hari festival
131 Hari festival (2)
132 Sang Dalang
133 Masa lalu yang diungkit
134 Masalah semakin rumit
135 Kekacauan di istana yang damai
136 Perang saudara di istana yang tenang
137 Yang paling berkuasa akan menang
138 Ratakan tanah ini!
139 Pengungsi di Desa Baiqi
140 Langkah sulit masuk istana
141 Berdiri di puncak kekuasaan
142 Berdiri di puncak kekuasaan (2)
143 Salju pertama dan cinta sejati
144 Campur tangan kekaisaran
145 Ruang kosong dan hampa
146 Resmi menjadi putri
147 Lampion lotus dan ibukota
148 Kandidat terkuat fraksi kiri
149 Tamu tak diundang di perjamuan
150 Bertemu Huang Jian Ying
151 Ling Shui yang menenangkan
152 Perjamuan hari kedua
153 Ji Hu dan kebenaran malam itu
154 Arsip penting negara
155 Kembali berselisih dengan pangeran
156 Surat dari kediaman Huang
157 Pengkhianatan harus dibayar
158 Penangkapan tiga menteri
159 Tawar menawar dengan Kaisar
160 Penawar racun
161 Perjamuan adu domba
162 Sengaja meminum racun
163 Pihak yang bersalah
164 Pencuri arsip negara
165 Ditangkap?
166 Kemana perginya Qin
167 Dihadang di Bukit Yangxi
168 Murong Lin kembali
169 Penangkapan ibu suri
170 Putra mahkota gila
171 Akhir yang menyedihkan
172 Pergi tanpa pamit
173 Menerima lamaran
174 Bertemu Ratu Mei Xi
175 Kedatangan Wang Jun
176 Hujan anak panah
177 Huang Ling Xi menghilang
178 Bulan dan istana Selir Hui
179 Sebuah tusuk konde
180 Pengganti untuk calon ratu
181 Permaisuri dari ratu
182 Mungkinkah itu adalah dia?
183 Pendamping dalam penobatan kaisar
184 Penginapan Tuan Song Hui
185 Penginapan Tuan Song Hui (2)
186 Wanita cantik di bawah pohon murbei
187 Pengorbanan seorang ibu
188 Mu Xian dan sebuah perpisahan
189 Kuil Bailiang
190 Meng Bei dan istrinya
191 Garis keturunan langsung
192 Musuh dari orang terdekat
193 Alasan untuk semua hal
194 Persiapan yang melelahkan
195 Hari Pernikahan (end)
Episodes

Updated 195 Episodes

1
Surat perintah dari kaisar
2
Hukuman dari ibu
3
Racun untuk sang nona besar
4
Mengenang masa kecil
5
Huang Jian Ying sakit
6
Pergi membeli giok
7
Kehebohan di pasar
8
Sang pangeran kembali
9
Giok yang menghilang
10
Siapa yang lebih penting
11
Kereta kuda istana
12
Bertemu para bandit
13
Pertemuan yang tidak terduga
14
Mendapatkan rusa berkat bantuan pangeran
15
Kereta kuda yang berbeda
16
Hadiah dari kaisar
17
Ancaman telah datang
18
Kembalinya Xu Li
19
Paviliun terbengkalai
20
Bertemu kembali
21
Nanti kau akan tahu!
22
Hari pernikahan
23
Pesan dari ibu
24
Aku harus melakukan segala cara
25
Kesempatan telah datang
26
Pangeran kedua adalah dia
27
Kandidat terkuat
28
Trik licik Huang Ling Xi
29
Jelmaan rubah betina
30
Jelmaan rubah betina (2)
31
Kesalahpahaman yang menguntungkan
32
Bunga yang layu
33
Aku sangat mencintaimu
34
Surat dari kekaisaran
35
Menuju istana
36
Tidak ikut dalam perburuan
37
Hanya aku yang tidak tahu
38
Putri Mahkota vs Dayang
39
Bukit Yangxi dan rusa
40
Tipu muslihat sang putri
41
Hujan mulai turun
42
Kau selalu menemukanku
43
Sepasang mata pangeran
44
Makan malam bersama pangeran kedua
45
Tujuan sebenarnya Huang Ling Xi
46
Keberanian sang nona
47
Peringatan berakhir
48
Siapa yang berbohong?
49
Aku yang lebih baik
50
Setiap tindakan ada balasan
51
Membicarakan Huang Ling Xi
52
Mengangkat selir
53
Aturan baru tentang pajak
54
Ibu suri dan fraksi kiri
55
Surat untuk para bupati
56
Kedai dan segala informasi
57
Apa itu cinta?
58
Bangsawan Murong
59
Keputusan yang sulit
60
Hukuman untuk sang nona
61
Perubahan keputusan kaisar
62
Perubahan titah kaisar (2)
63
Jawaban dan pangeran berkuda putih
64
Aku akan ikut denganmu!
65
Penginapan Lang Lang
66
Rencana selanjutnya
67
Penghinaan untuk sang nona
68
Huang Ling Xi pergi
69
Perjalanan menuju Negeri Timur
70
Perjalanan menuju Negeri Timur (2)
71
Berhenti di penginapan
72
Menyusul Ratu Liu
73
Gelang yang sama
74
Sampai pada keluarga
75
Sampai pada keluarga (2)
76
Kota Xingnan
77
Kediaman Pangeran Liu
78
Alasan Liu Ning Yu
79
Alasan Liu Ning Yu (2)
80
Mengumpulkan kekuatan
81
Restoran XuangXi
82
Penolakan
83
Tanda bahaya
84
Tanda bahaya lainnya
85
Bertemu nenek
86
Syarat dan ketentuan
87
Tinggal di istana
88
Undangan Negeri Timur
89
Fraksi kiri dan kaisar selanjutnya
90
Sambutan tak hangat
91
Permintaan apapun akan dikabulkan
92
Memantik api permusuhan
93
Api permusuhan yang sesungguhnya
94
Kereta emas ratu
95
Guru Ryu
96
Kartu As
97
Kembali ke istana
98
Anak panah yang hampir mengenai
99
Tidak akan tinggal diam
100
Kedatangan para tamu terhormat
101
Hanfu merah yang menawan
102
Perjamuan dimulai
103
Trik kecil untuk menghindar
104
Lagu untuk ayah
105
Pertunjukan terbaik
106
Jadilah kaisar selanjutnya
107
Xingnan di malam hari
108
Lampion air bunga teratai
109
Restoran XiangMiang
110
Permohonan lampion
111
Mencuri dengar
112
Siapa yang menjadi target?
113
Tidak bisa tidur
114
Lakukan sesuatu
115
Perpustakaan istana
116
Tamu kecil yang tidak berubah
117
Tidak suka lagu sedih
118
Melodi tanpa arah
119
Beberapa saat sebelum pertemuan
120
Hukuman bagi pelanggar
121
Kegaduhan istana
122
Hukuman cambuk
123
Jangan melakukan semuanya sendiri
124
Menuju festival
125
Angin dan debu
126
Anak kucing berwarna putih
127
Pencuri Kucing
128
Membuat kegaduhan
129
Rubah licik beraksi lagi
130
Hari festival
131
Hari festival (2)
132
Sang Dalang
133
Masa lalu yang diungkit
134
Masalah semakin rumit
135
Kekacauan di istana yang damai
136
Perang saudara di istana yang tenang
137
Yang paling berkuasa akan menang
138
Ratakan tanah ini!
139
Pengungsi di Desa Baiqi
140
Langkah sulit masuk istana
141
Berdiri di puncak kekuasaan
142
Berdiri di puncak kekuasaan (2)
143
Salju pertama dan cinta sejati
144
Campur tangan kekaisaran
145
Ruang kosong dan hampa
146
Resmi menjadi putri
147
Lampion lotus dan ibukota
148
Kandidat terkuat fraksi kiri
149
Tamu tak diundang di perjamuan
150
Bertemu Huang Jian Ying
151
Ling Shui yang menenangkan
152
Perjamuan hari kedua
153
Ji Hu dan kebenaran malam itu
154
Arsip penting negara
155
Kembali berselisih dengan pangeran
156
Surat dari kediaman Huang
157
Pengkhianatan harus dibayar
158
Penangkapan tiga menteri
159
Tawar menawar dengan Kaisar
160
Penawar racun
161
Perjamuan adu domba
162
Sengaja meminum racun
163
Pihak yang bersalah
164
Pencuri arsip negara
165
Ditangkap?
166
Kemana perginya Qin
167
Dihadang di Bukit Yangxi
168
Murong Lin kembali
169
Penangkapan ibu suri
170
Putra mahkota gila
171
Akhir yang menyedihkan
172
Pergi tanpa pamit
173
Menerima lamaran
174
Bertemu Ratu Mei Xi
175
Kedatangan Wang Jun
176
Hujan anak panah
177
Huang Ling Xi menghilang
178
Bulan dan istana Selir Hui
179
Sebuah tusuk konde
180
Pengganti untuk calon ratu
181
Permaisuri dari ratu
182
Mungkinkah itu adalah dia?
183
Pendamping dalam penobatan kaisar
184
Penginapan Tuan Song Hui
185
Penginapan Tuan Song Hui (2)
186
Wanita cantik di bawah pohon murbei
187
Pengorbanan seorang ibu
188
Mu Xian dan sebuah perpisahan
189
Kuil Bailiang
190
Meng Bei dan istrinya
191
Garis keturunan langsung
192
Musuh dari orang terdekat
193
Alasan untuk semua hal
194
Persiapan yang melelahkan
195
Hari Pernikahan (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!