Hani yang masih sulit dihubungi, membuat Razka tak ada pilihan lain selain nekat mendatangi rumahnya.
Hari ini, Hani sedang mendapat jatah libur, seperti informasi yang disampaikan oleh Angga. Razka memutuskan untuk menemuinya di rumah. Entah apa pun respon Hani nanti, ia hanya ingin segera menyeleseikan kesalahpahaman ini.
Razka memarkir mobilnya di halaman rumah Hani, mobil Razka yang sebenarnya, bukan mobil butut yang sering dipakainya untuk menemui Hani. Baginya, sudah tidak ada yang perlu ditutupi lagi. Ia ingin lebih terbuka pada Hani.
Razka mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Tak lama, Hani keluar dan betapa terkejutnya ia melihat Razka yang sedang bertamu di rumahnya, dengan mobil mewahnya. Hani dengan cepat menutup kembali pintu rumahnya, namun gerakan tangan Razka cukup cepat menghalaunya.
Hani meminta Razka tak menemuinya di rumah, hingga mereka berdebat kecil.
Bu Sukma yang mendengar suara keributan di luar, bergegas menghampiri sumber suara tersebut. Matanya terbelalak lebar ketika melihat seorang pria tampan nan gagah berdiri di depan pintu. Matanya semakin menghijau kala ia juga melihat mobil mewah Razka yang terparkir sempurna di halaman rumahnya.
Dengan senyuman manisnya, ia mempersilakan Razka duduk.
“Temannya Hani ya?” sambutnya heboh.
Razka mengangguk dan tersenyum.
Bu Sukma kemudian menegur Hani yang memasang wajah ketusnya, seperti tidak suka akan kehadiran Razka. Razka menjadikan ini sebagai kesempatan agar dibantu oleh ibu Hani. Ia menceritakan bahwa Hani sedang marah padanya hingga tak mau bicara.
Seperti tidak mau menyia-nyiakan berlian di depan mata, Bu Sukma memberi kode dengan kelopak matanya agar Hani bersikap baik pada Razka.
Melihat ibunya yang terbuai dengan kesempurnaan Razka, Hani mengajak Razka untuk berbicara di luar rumah. Ibunya menolak, dan meminta agar mereka berbicara di rumah saja. Bu Sukma kemudian ikut menimbrung dengan mengatakan, bahwa ia akan membantu Razka berbaikan dengan Hani.
“Hani memang begitu anaknya, maaf ya, Nak Razka,” ucap Bu Sukma penuh kelembutan. Ia kemudian meminta Hani yang masih diam berdiri mematung untuk membuatkan minuman.
Begitu Hani pergi meninggalkan mereka berdua, Bu Sukma berbicara pada Razka. Ia akan membantu Razka untuk membujuk Hani agar tak marah lagi padanya, tetapi dengan satu syarat. Tanpa basa basi, ia ingin dibelikan tas untuk arisan pada Razka, karena malu saat acara hanya itu itu saja yang dipakai.
Razka tersenyum mendengar permintaan Bu Sukma. Batinnya membenarkan perkataan Hani tentang ibunya yang matre. Bahkan belum apa-apa dia sudah berani meminta dibelikan tas.
Sejujurnya, tak ada masalah bagi Razka, toh ia juga ingin baik pada calon mertuanya itu. Setidaknya, Razka bisa mengambil hati Bu Sukma terlebih dahulu. Selanjutnya, hubungannya dengan Hani akan lancar setelah Bu Sukma merestui hubungan mereka.
“Ibu mau tas yang seperti apa?” tanya Razka lembut.
Mendengar pertanyaan Razka, Hani mengamuk pada ibunya juga pada Razka. Ia menganggap ibunya terlalu tak tahu malu karena baru pertama kali bertemu sudah berani meminta. Sedangkan Razka, hanya karena ia kaya raya, bisa dengan mudahnya menyogok ibunya.
“Hani, kamu salah paham lagi,” ucap Razka menenangkan Hani.
Hani mengajak Razka pergi jika memang mau berbicara padanya. Razka pun menyetujui ajakan Hani dan berpamitan pada ibunya. Razka juga memberikan kode pada Bu Sukma bahwa ia akan tetap membelikan tas.
“Kita mau kemana?” tanya Razka saat mereka sudah berada di dalam mobil.
“Ke taman perumahan sebelah,” jawab Hani ketus.
Razka pun melajukan mobilnya menuruti kemauan Hani.
Saat tiba di taman, Hani langsung turun dari mobil dan memilih tempat duduk yang rindang.
Tanpa basa basi, ia mengatakan ketidaksukaannya pada sikap Razka yang akan membelikan tas pada ibunya. Ia meminta Razka untuk membatalkannya. Jika ia menuruti permintaan ibunya, maka akan ada lagi permintaan berikutnya. Hani tidak mau itu terjadi, baginya adalah hal yang memalukan ketika sang ibu matre kepada orang lain.
“Aku tidak masalah, Han. Bukan kah memang sudah kewajiban untuk membahagiakan orang tua yang masih ada?” bujuk Razka.
“Dia bukan orang tuamu, jadi tidak perlu kamu bahagiakan,” jawab Hani ketus tanpa melihat Razka sedikit pun.
“Akan menjadi ibuku juga.” Razka tersenyum memandang Hani.
Ia kemudian menjelaskan semuanya perihal ketidakjujurannya. Awalnya, Razka memang hanya menulis pekerjaannya sebagai karyawan swasta di profil aplikasi kencan buta, tujuannya agar ia bisa menemukan perempuan yang tulus. Kedua, sebenarnya Razka sudah ingin jujur pada Hani dan tak ada maksud untuk berbohong, setelah ia melihat ketulusan Hani. Namun, ketika Hani mengatakan bahwa ia lebih suka pada pria yang biasa saja agar setara dengannya, Razka mengurungkan niatnya. Ia tak mau Hani menjauhinya ketika tahu Razka bukan lah kriterianya, hingga akhirnya, Razka terpaksa bertahan dengan kebohongannya.
“Jadi, semua yang pernah kamu tuduhkan ke aku itu salah. Kamu salah paham, Han. Semua yang aku lakukan agar kamu tidak menjauhiku. Kamu tahu kenapa?” tanya Razka dengan mimik serius.
Hani menoleh ke arah Razka.
“Karena aku sudah sangat nyaman denganmu, aku menaruh hati padamu. Itu juga alasannya kenapa aku tidak peduli jika ternyata ada kesalahan saat pencocokan di aplikasi. Aku bahkan rela menemui Tasya dengan sangat terpaksa hanya agar aku bisa segera menemuimu. Ternyata, setelah aku bertemu Tasya pun tidak ada yang berubah dengan perasaanku ke kamu. Buat aku, kamu begitu sempurna, Han. Tolong, jangan jauhi aku, aku mohon,” lanjut Razka dramatis.
Hani kembali memandang lurus ke depan. Ia terdiam tak berkutik mendengar penjelasan Razka. Razka memang selalu bisa menaklukkan hati dan perasaanya.
“Tapi kita berbeda, Ka. Keluarga kamu tidak akan suka dengan aku,” bantah Hani.
Razka meyakinkan Hani bahwa mereka bisa menghadapinya sama-sama. Orang tua Razka, tepatnya sang ayah, mengajarkannya hidup penuh dengan cinta. Suatu saat mereka akan memahami betapa ketulusan cinta itu lebih berarti dari pada apa pun. Ia menenangkan dan menguatkan Hani bahwa apa pun yang akan terjadi nanti, tak akan sesulit itu untuk dihadapi.
Di tengah pembicaraan yang serius, terlihat seorang perempuan diam-diam memotret kebersamaan mereka.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
pasti Tasya yg foto mereka diam"
2023-12-19
1