Malam ini sepulang kantor, Razka diminta sang ibu untuk pulang ke rumah karena akan ada tamu. Entah siapa yang akan datang, Razka tidak banyak bertanya. Ia hanya menuruti perintah ibunya agar pulang lebih awal dan tidak tidur di apartemen malam ini.
Setibanya di rumah, Razka melihat Tasya dan kedua orang tuanya, serta ayah ibunya yang sedang berbincang di ruang tamu.
“Lha ini Razka sudah datang,” sambut sang ibunda.
Semua mata tertuju dan tersenyum pada pria tampan itu. Berbeda denga Razka yang seolah bibirnya kaku untuk membalas senyuman mereka. Ibu Razka kemudian meminta Razka untuk duduk disampingnya.
“Langsung aja, Bu, ada apa?” tanya Razka tanpa basa–basi.
Ibunya pun menjelaskan bahwa malam ini mereka sengaja mengundang keluarga Tasya untuk makan malam bersama. Mereka akan membahas soal kerja sama, juga rencana perjodohan antara dirinya dengan Tasya. Razka jelas langsung naik pitam mendengar nama Tasya. Ia memprotes ucapan ibunya karena seharusnya mereka bertanya pada Razka terlebih dahulu.
“Tahun udah 2023 masih aja ada perjodohan. Gak bilang Razka dulu lagi, memangnya Razka anak kecil? Ibu sendiri yang bilang Razka udah mau 31 tahun. Pernikahan jelas menjadi hak Razka, bukan semua orang yang ada di sini,” bantahnya seraya berdiri akan meninggalkan ruangan.
Ayah Razka tampak memberikan kode halus pada anaknya itu untuk tetap duduk di sini.
Ibu Razka sontak mengatakan permintaan maafnya pada keluarga Tasya atas sikap Razka. “Razka memang keras anaknya.”
“Masih nekat juga kamu sudah ditolak masih maju, gak punya malu!” ujar Razka pada Tasya yang membuat ayah Tasya geram.
Situasi kembali ditenangkan oleh ayah Razka yang mengajaknya bicara empat mata di ruang tengah, sementara sang ibu kembali mengucapkan kata maaf pada Tasya juga orang tuanya.
“Sini, Ka. Ayah mau bicara. Kamu boleh menolak rencana ini, itu hak kamu. Tapi tolong, jaga sikap kamu. Ayah juga tidak sepenuhnya setuju dengan kerja sama ini, bahkan dengan perjodohan kamu. Ayah tahu betul siapa keluarga Indriawan, tapi kamu ikuti kemauan Ayah dulu ya,” jelas ayah Razka yang kemudian membisikkan sesuatu pada anak lelakinya itu yang akan segera menggantikan posisinya sebagai pemimpin perusahaan.
Razka terlihat mengiyakan permintaan ayahnya dan mereka kembali ke ruang tamu.
“Pak Indriawan, saya rasa untuk kerja sama kita bisa dibicarakan lagi nanti di kantor, sekalian kita bisa meminta staf masing-masing untuk mempresentasikan rencana dan tujuan kerja sama tersebut. Dan untuk perjodohan Razka dan Tasya, saya mengembalikan semuanya pada mereka.” Ayah Razka mencoba memberikan keputusannya.
Ayah Tasya pun seolah menerima keputusan ayah Razka.
“Mari, kita makan dulu, biar enak sambil ngobrol,” ajak ibu Razka.
Saat di meja makan, Razka lebih banyak diam. Ia masih kepikiran Hani. Sedangkan sang ibu, sangat ingin segera memiliki menantu. Sehingga besar harapannya, anaknya bisa berjodoh dengan Tasya.
“Iya, Jeng. Umur mereka ‘kan juga sudah waktunya. Razka belum punya pacar ‘kan?” tanya ibu Tasya.
“Pacar sih belum punya. Tapi sudah ada incaran,” jawab Razka cuek.
“Ah, masih incaran. Kamu belum kenalin ke ibu,” sahut ibu Razka.
“Oh si pelayan kafe itu ya, Ka? Kamu jadi sama dia?” Tasya sengaja mengungkap identitas Hani.
Ibu Razka seketika menanyakan siapa perempuan yang dimaksud Tasya. Razka seolah tak ingin kalah taktik dengan Tasya. Ia menjelaskan bahwa ia bertemu dengan seorang perempuan yang cantik luar dalam, tidak seperti Tasya yang hanya cantik di luar, karena suka merendahkan orang lain. Ia juga menceritakan betapa perempuan yang ditaksirnya ini sangat lah sempurna baginya, jauh berbeda dari Tasya.
Mendengar ucapan Razka, sang ibu menegurnya. Tidak sopan rasanya menjelek-jelekkan Tasya di depan orang tuanya. Sementara ayah Razka hanya diam tak ingin ikut campur.
Razka kembali mengatakan bahwa sebelumnya ia sudah bertemu dengan Tasya, dan dari situ ia bisa memutuskan bahwa ia tak cocok dan tak suka dengan Tasya.
“Tidak suka bukan berarti tidak akan pernah suka ‘kan? Kamu belum begitu mengenal Tasya. Dari luar memang dia terkesan jutek dan galak, tapi sebenarnya dia sangat lah manis dan baik,” sahut ayah Tasya.
Ibu Razka mengingatkan anak lelakinya itu agar mencari pasangan yang setara dengannya. Agar kehidupan mereka tidak menemui banyak masalah. Razka sontak kembali memberikan pembelaan bahwa bersama perempuan yang disukainya ini, hidupnya terasa lebih mudah dan berwarna. Sedangkan saat pertama kali bertemu Tasya, ia kembali menjadi sosok pria yang mudah marah.
Setelah itu, Razka izin meninggalkan meja makan untuk bersitirahat di kamarnya.
Ibu Razka mulai khawatir akan sikap Razka yang seolah menentang keras perjodohan ini karena perempuan yang disukainya itu. “Jadi, mereka kenal di mana, Sya? Kamu tahu siapa perempuan itu?”
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
BunDa TuTi 0910
Tasya perempuan ga laku... makanya di jual murah...
2024-05-13
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
dasar gak th malu si Tasya 😠😠😠
2023-12-19
1
Nad-IG : na_nadyaayu
kompor mleduk emng si tasya
2023-10-15
1