PENUNGGU POHON ARJUNA

Fujiko kembali mengikuti kegiatan ospek di hari ke dua di sekolah barunya, ibu Fujiko membantu Fujiko menyiapkan barang-barang yang harus di bawanya hari ini ke sekolah, dah Sein yang sudah duduk rapi menunggunya di sofa sambil bermain game.

Fujiko nampak cantik dengan rambut nya yang hitam panjang, kemudian di ikat dua oleh ibunya.

Setelah selesai bersiap-siap, Fujiko kemudian menghampiri Sein yang tengah asik bermain game.

"Kakak!! sudah!!" Teriak Fujiko di telinga Sein.

"Astaga!! Fujiko telinga kakak jadi tuli sebelah ni ahhh!." Ucap Sein.

"Sudah-sudah, jangan ribut, ayo cepat berangkat." Ujar Ibunya menghampiri.

Sein pun berangkat mengantar Fujiko pagi itu, Sein melihat leher Fujiko yg nampak merah seperti habis di cekik.

"Fujiko.. leher kamu kenapa?" Tanya Sein.

"gak apa-apa kak, mungkin salah tidur." Jawab Fujiko berusaha menyembunyikannya dari Sein agar Sein tidak cemas, namun Sein tau itu bukan karena salah tidur.

Sesampainya di sekolah Fujiko kembali berkumpul dengan anggota kelompoknya. Diana yang sudah lebih dulu datang memanggil Fujiko dari kejauhan.

"Fujiko..! ayo ke sini." Teriak Diana.

Fujiko pun berjalan menuju ke arah Diana.

"Fujiko ini masih terlalu pagi, kita masih punya waktu satu jam untuk istirahat sebelum ospek di mulai, ke kantin yuk?" Ajak Diana.

"Yuk boleh, kebetulan aku juga belum sarapan." Ucap Diana.

Mereka berdua pun berjalan menuju kantin sekolah, yang tempatnya berada di ujung gedung sekolah.

"Kantin nya dimana? kok jauh?" Tanya Fujiko.

"Disana tuh, tadi aku sempat nganter teman yang lain ke sana beli cemilan." Jawab Diana.

Sesampainya disana Fujiko mendapati kantin sudah ramai, Fujiko pun menghentikan langkahnya dan berdiri di depan kantin, Diana tetap masuk ke kantin dan menoleh Fujiko yang tertinggal di belakang nya.

"Fujiko, kenapa kamu diam di sana? ayo cepat ke sini.. mumpung kantin masih sepi, nanti keburu gak dapat tempat duduk loh." Ujar Diana.

"Diana, aku tidak jadi sarapan." Ucap Fujiko kemudian berbalik badan dan berjalan pergi.

"Lah?? kenapa sih tu anak? katanya belum sarapan, sekarang udah ku ajakin ke kantin malah pergi." Gerutu Diana.

Diana kemudian mengambil dua bungkus roti, dan segera menyusul Fujiko yang semakin menjauh dari kantin.

"Fujiko!! tunggu!!" Teriak Diana.

Fujiko menghentikan langkahnya dan menoleh Diana yang berlari di belakangnya ke arah dia berdiri.

"Astaga Fujiko.. kenapa kamu malah pergi? baru saja aku mau pesan makanan." Ujar Diana dengan nafas ngos-ngosan.

"tidak apa-apa, makannya nanti saja di rumah." Jawab Fujiko.

Fujiko melihat pohon besar yang ada di samping kantin tadi, bahkan dari jarak beberapa meter dari kantin Fujiko sudah mencium bau aneh, yang ternyata berasal dari pohon tersebut.

"Ini Roti buat kamu.. tadi aku ambil asal aja, semoga kamu suka." Diana menyodorkan sebungkus roti selai nanas kepada Fujiko.

"Makasih Diana, tapi sepertinya ini ku makan nanti saja, Kak ketua sudah mengambil microfon, dia pasti akan mengumumkan siswa-siswi baru agar berkumpul di lapangan." Ujar Fujiko

Fujiko pun berlari menuju lapangan, disusul Diana di belakangnya.

"Fujiko.. lari mu cepat sekali.. ahh" Diana mulai tersengal.

Sesampainya di lapangan Fujiko segera bergabung ke barisan siswa-siswi lainnya, Ketua OSIS dan para anggotanya sudah berdiri rapi di depan barisan.

"Selamat pagi adik-adik, jika kalian sudah berkumpul semua, saya akan mengumumkan acara kita di hari ke dua ospek, pagi ini rangkaian acaranya adalah di awali dengan meditasi, ini bertujuan agar kalian para siswa-siswi baru bisa mengikuti acara lainnya dengan perasaan yang tenang dan tujuan lainnya agar menghindari kesalahan teknis seperti kemarin di saat presentasi yang kurang berjalan lancar." Jelas ketia OSIS.

Anggota OSIS bagian kerohanian memimpin jalannya kegiatan, memutar instrumen khas meditasi di lapangan, siswa-siswi mulai memejamkan mata mereka dan merasakan ketenangan.

"Aaaaaaaakkkhhhhh!!!" Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari salah satu siswi baru yang ada di kelompok kamboja, membuat semuanya menjadi terkejut dan menatap ke arah siswi itu.

Ketua OSIS dan para guru mulai gawat dan menghampiri nya.

"Ada apa ini?!!!" Tanya Ketua OSIS kepada bagian kerohanian.

"Aku tidak tau, Tiba-tiba siswi itu berteriak tanpa sebab" Jawabnya.

Fujiko melotot ke arah siswi itu, sosok bayangan putih, wanita tua dengan rambut panjang yang ubanan mencekik leher siswi itu.

"Itu kan nenek tua yang ada di pohon tadi? apa yang di lakukan?!" Batin Fujiko.

Siswi itu nampak terus mengerang, wajahnya mulai memerah seperti kehabisan nafas, Ketua OSIS semakin panik, para guru dan kepala sekolah juga amat panik.

"Ada apa ini? apa yang terjadi?!!" Teriak kepala sekolah.

Fujiko melihat sosok nenek tua itu terus mencekiknya, alhasil Fujiko langsung beranjak dan berlari ke arahnya.

"Hentikan!!" Teriak Fujiko mendorong sosok nenek tua itu.

Kepala sekolah dan ketua OSIS serta seluruh warga sekolah lainnya melongo melihatnya, siswi itu berhenti berteriak, nafasnya ngos-ngosan, namun tidak berhenti sampai di situ, Sosok nenek tua itu langsung terbang merasuki tubuh siswi tadi.

Siswi itu kemudian kembali berteriak keras, dan menggulingkan badannya di tanah, semua warga sekolah menjauh dan bubar dari barisan karena takut.

hanya tersisa Fujiko, siswi tersebut, ketua OSIS dan pak kepala sekolah yang masih berada di tengah lapangan.

"Sebenarnya apa yang terjadi ini?" Ketua OSIS bertanya kepada Fujiko.

"Sebentar kak, saya akan coba bertanya." Jawab Fujiko.

Fujiko mendekati siswi itu, kemudian menarik lengannya agar ia berhenti menggulingkan badan nya di tanah.

"Hei nenek, kenapa kau merasuki siswi ini? ada apa?! " Ucap Fujiko.

Ketua OSIS dan Kepala sekolah saling melirik satu sama lain melihat kejadian itu, namun mereka semua hanya bisa menonton Fujiko dan siswi yang tengah kerasukan itu.

"Hei, gadis kecil, ternyata kamu bisa melihatku ya?" Ucap siswi itu.

"Iya, katakan ada apa kenapa kau merasuki tubuh temanku dan mencekiknya barusan?" Tanya Fujiko.

"Teman mu ini sudah mengotori tempatku, dia anak yang tidak sopan, dia pantas ku celakai." Jawab sosok nenek itu.

"Mengotori tempat mu? memang apa yang dia lakukan?" Tanya Fujiko.

"Lihat saja, kau pasti sudah tau tempat ku ada di mana." Ucapnya.

Fujiko teringat, pohon arjuna tadi nampak kotor, bahkan ada bungkusan plastik berwarna hitam di sana, Fujiko mulai mencerna maksud sosok hantu nenek tua itu.

"Kak Ketua, tolong perintahkan anggota mu untuk mengambil plastik hitam yang ada di pohon dekat kantin." Ucap Fujiko kepada Ketua OSIS di samping nya.

"Pohon dekat kantin? maksud kamu pohon arjuna?" Tanya Ketua OSIS.

"Iya, tempat nenek ini ada di sana, dia bersemayam di sana, tadi pagi aku melihat ada sampah berbungkus plastik hitam di sana, ku rasa siswi ini yang membuangnya di sana hingga membuat penunggu pohon arjuna itu menjadi marah." Jelas Fujiko.

Ketua OSIS langsung menyuruh salah satu anggotanya untuk memeriksa dan memungut sampah yang ada di pohon arjuna tersebut, setelah sesampainya di sana, anggota OSIS tersebut membukanya untuk melihat isi plastik itu kemudian membungkusnya kembali lalu membuangnya di tong sampah.

Anggota OSIS itu segera kembali ke lapangan dan melaporkan kepada Ketua OSIS bahwa sampahnya sudah di bersihkan.

"Bagaimana? sampah apa memangnya yang ada di sana?" Tanya Ketua OSIS.

"Pembalut kak ketua." Jawabnya.

Setelah laporan dari anggota OSIS tadi bahwa pohon itu sudah di bersihkan, seketika siswi itu langsung lunglai dan pingsan ke tanah, nampaknya sosok nenek tua tadi sudah keluar dari tubuh nya dan anggota OSIS yang lain langsung membawa siswi itu ke ruang UKS.

"Namamu Fujiko bukan?" Tanya Ketua OSIS.

"Iya kak." Jawab Fujiko singkat.

"Terimakasih ya Fujiko, berkat kamu masalah pagi ini terpecahkan, bahkan kami semua sudah panik karena merasa ini hal janggal yang tidak kami mengerti." Jelas Ketua OSIS.

Fujiko tersenyum, kini namanya menjadi terkenal di kalangan warga sekolah setelah kejadian ini, bahkan kepala sekolah dan seluruh guru sudah tau bahwa Fujiko memiliki kemampuan yang tidak di miliki oleh orang-orang pada umumnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!