MASA LALU LILY

Fujiko mencorat-coret kertasnya di atas bangku siang itu, ia sangat bosan berada di tengah kerumunan namun rasanya sama seperti sendirian, Fujiko melihat-lihat sekeliling kelasnya, semua pada asik bercanda, bermain, hingga gendang telinga Fujiko terasa seakan ingin pecah mendengar keributan dari keseruan itu.

"Lily kemana ya? aku tidak melihatnya sejak kemarin, terakhir kali aku bersamanya waktu di taman depan rumah." Gumam Fujiko sembari mencoret-coret kertas.

Fujiko kembali mengingat soal kemarin, dan mulai merasa bersalah karena telah menanyakan masa lalu keluarga Lily, Fujiko mulai mengingat raut wajah Lily yang murung saat di cerca dengan pertanyaan seputar keluarga.

"Apa Lily marah ya sama aku? karena aku sudah bertanya yang tidak-tidak padanya?"

Fujiko beranjak dari tempat duduknya kemudian berjalan ke luar kelas, melihat sekeliling berharap ada Lily di sana.. namun tetap saja, ia tidak menemukan Lily.

Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang, bel pulang berbunyi, murid-murid nampak riuh bersorak dan mengambil alat tulisnya dan bubar pergi meninggalkan sekolah.

Fujiko masih terduduk di kelasnya, melihat murid-murid lainnya pergi meninggalkan sekolah. Beberapa menit Fujiko berada di sana hingga Sein datang menjemputnya.

"Fujiko dimana ya?" gumam Sein.

Sein kemudian turun dari sepeda motornya dan mencari adiknya ke dalam sekolah, Sein menuju kelas Fujiko. Sein melihat dari depan pintu Fujiko yang terduduk lesu di kursinya di kelas.

"Fujiko.. kenapa kamu tidak keluar?" Ucap Sein lalu mendekati adiknya itu.

Fujiko hanya menggeleng, di depannya banyak kertas yang penuh coretan berserakan, Sein melirik ke arah kertas-kertas itu dan melihat satu gambaran yang wujudnya lebih jelas dari coretan yang lain.

"Kamu gambar apa itu Fujiko?" Tanya Sein lalu mengambil kertas itu di lantai.

Sein memegang dan memperhatikan gambar di kertas itu, gambarnya berupa gadis cantik yang memakai dress berwarna putih.

Fujiko masih tidak menjawab pertanyaan Sein, sampai akhirnya Sein mengusap-usap rambutnya dan mengajaknya untuk segera pulang ke rumah.

"Fujiko.. nanti lanjut gambar di rumah ya, ayo kita pulang, sebentar lagi sekolah akan di kunci oleh penjaga sekolah." Ujar Sein.

Fujiko pun menurut dan beranjak lalu mengambil tasnya, mereka berdua berjalan menuju luar sekolah tempat motor Sein terparkir.

Sesampainya di rumah Fujiko langsung membuka sepatunya lalu masuk ke kamar dan mengunci dirinya di kamar, perasaanya hari itu benar-benar tidak baik, selain merasa kesepian di sekolah tadi ia juga merasa bersalah kepada Lily.

"Sein.. Fujiko kenapa?" Tanya ibunya.

"Gak tahu bu, tadi juga begitu di sekolah." Jawab Sein dan berlalu pergi ke kamarnya.

Sesampainya di kamar Fujiko duduk di kursi belajarnya, kemudian mengambil buku diary di laci nya. Fujiko mulai menuliskan sesuatu di sana.

Dear Diary.. Hari ini aku merasa sedih entah kenapa, aku juga merasa kesepian.. tapi bukan itu yang membuatku amat sedih, aku mencari Lily yang tidak ada di manapun hari ini.. apa aku bersalah dengannya? sehingga dia menjauhiku dan tidak ingin berteman dengan ku lagi?

"Tok.. tok.. tok.. " Tiba-tiba pintu kamar Fujiko ada yang mengetuk, Fujiko pun beranjak dan membuka pintu kamarnya, ada Sein di balik pintu itu.

"Fujiko.. kamu masih sedih?" Tanya Sein.

Fujiko kembali menggeleng dan tidak melontarkan satu kata pun, akhirnya Sein mulai berkata serius.

"Fujiko, kamu jangan seperti ini, kakak tidak suka kalau kamu tertutup seperti ini sama kakak, kalau kamu sedih dan ada masalah di sekolah cerita saja, jangan di pendam." Ucap Sein.

Fujiko pun menatap wajah Sein yang nampaknya mulai serius bertanya, dan Fujiko akhirnya menjelaskan dengan pelan apa yang membuatnya sedih.

"Aku merasa bersalah pada Lily kak.. dan aku ingin minta maaf dengannya, hanya saja aku tidak bertemu dengannya seharian ini." jelas Fujiko.

"Fujiko.. bisa kamu kasih tau kakak, asal Lily itu darimana?" Tanya Sein.

Fujiko menggeleng, selama ini ia berteman dengan Lily tidak pernah ingin tahu lebih dalam soal asal-usulnya, entah kenapa.

"Fujiko.. kamu jangan sedih ya, pertanyaan kamu pada teman kamu Lily itu tidak salah kok, mungkin ada alasan tertentu yang membuatnya tidak datang hari ini." Ucap Sein menenangkan Fujiko.

...***...

Malam hari tiba, Fujiko masih terduduk di kasurmya menghadap ke luar jendelanya yang belum di tutup. Fujiko melihat kerlap-kerlip bintang di langit namun hatinya masih merasa sepi.

Fujiko kemudian mengambil buku diary nya di dalam laci-laci, hendak menulis keindahan bintang-bintang itu lewat kata-kata.. berharap Lily membacanya.

Namun saat Fujiko membuka buku itu, Fujiko melihat ada tulisan baru di sana yang nampaknya itu bukan tulisannya.

"Aku ada di padang rumput seberang rumahmu sekarang."

Fujiko terdiam, ia berpikir itu pasti tulisan Lily, Fujiko langsung menutup kembali buku nya lalu menyambar jaket yang tergantung di lemarinya dan berlari keluar rumah.

Fujiko membuka pintu rumahnya dengan cepat membuat pintu itu mengeluarkan suara yang lumayan keras sampai membangunkan Sein yang sedang tertidur.

Karena penasaran akhirnya Sein keluar kamar dan melihat asal suara itu, Sein melihat Fujiko yang keluar dari rumahnya, tanpa pikir panjang Sein langsung mengikuti Fujiko.

Sein berusaha berjalan agak jauh dari Fujiko agar Fujiko tidak mengetahui bahwa dirinya diikuti.

Fujiko nampak berlari cepat menuju padang rumput seberang rumahnya, Sein nyaris kehilangan jejak adiknya karena suasana gelap membuatnya tidak bisa melihat langkah Fujiko yang cepat, tapi untungnya pendengaran Sein tajam, ia mendengar langkah Fujiko yang menginjak daun-daun kering.

Akhirnya Fujiko sampai di ujung padang rumput yang penuh dedaunan kering itu, ia melihat kembali sosok mengerikan kemarin di sana, alangkah kagetnya Fujiko, matanya melotot keringatnya bercucuran.

Kini sosok mengerikan dengan kondisi badan hancur penuh luka kemarin melihat Fujiko, Fujiko mencoba membalik badan dan berlari namun tidak bisa, badannya terasa kaku.

Tapi bagaimana dengan tulisan di diary itu? berarti yang menulisnya adalah hantu kuntilanak ini? Otak Fujiko terasa sakit ia berpikir Lily yang menulisnya.

"Kamu siapa..?" Tanya Fujiko dengan suara gemetar.

Sosok itu mendekati Fujiko, wajahnya terlihat penuh air mata dan darah yang bercampur membalut wajahnya.

"Maafkan aku Fujiko.. aku tidak bisa bermain bersama mu hari ini.." Ucap kuntilanak itu dengan suara parau.

"Bermain?" Fujiko tercengang.

"Aku ini teman mu.. aku Lily." Ucap Kuntilanak itu.

Fujiko benar-benar kaget, sosok hantu seram yang ada di depannya ini adalah Lily, jadi selama ini ia berteman dengan hantu.

"Maafkan aku.. aku sudah membuatmu kesepian hari ini, aku tidak bisa kembali ke wujudku yang cantik saat baru pertama mengenalmu.. ini semua karena dendam ku kembali muncul kepada keluarga ku di masa lampau." jelas Lily.

Lily kemudian menceritakan asal-usulnya dulu seperti apa, Fujiko masih mematung di depan Lily seakan terikat dengan tali tak kasat mata.

"Aku kembali teringat masa lalu bersama keluarga ku saat kamu bertanya tentang pantai pasir putih kemarin.. ingatan itu membuat dendam ku kembali muncul, dan setiap dendam ku muncul, wujudku akan berubah menjadi sosok kuntilanak mengerikan seperti ini, sama seperti di saat aku di bunuh oleh keluarga ku." Jelas Lily.

Fujiko tercengang, mendengar itu.. jadi pertanyaannya kemarin benar-benar membuat Lily seperti ini, ternyata Lily adalah korban pembunuhan.

"Masa kecilku sangat indah.. aku pernah bermain ke pantai yang kau bilang indah itu bersama keluarga ku, namun tidak lama kemudian aku menderita penyakit mental, keluarga ku mulai mengetahui bahwa aku mengalami ke terbelakangan mental, tidak seperti anak pada umumnya, setiap hari keluarga ku di hina oleh tetangga, dan kerabat keluarga ku yang lain karena sudah melahirkan anak yang cacat seperti aku, ayah ibu dan semua kerabatku berencana melakukan pembunuhan kepada ku.." Jelas Lily, mata nya mulai merah saat menjelaskan masa lalunya, nampaknya dendamnya semakin pekat.

"Mereka membunuh mu dengan cara apa Lily?" Tanya Fujiko.

"Mereka mengunci ku di kamar saat aku tertidur, kemudian mereka menusuk-nusukkan pisau ke wajahku, menyayat-nyayat kakiku, namun itu belum cukup membuat mereka puas." Jelas Lily.

"Lalu apa lagi Lily?" Fujiko kembali bertanya.

"Mereka mengakhiri nya dengan menusuk tepat di jantungku." Ucap Lily.

Air mata Fujiko menetes dan membasahi pipinya, dada Fujiko benar-benar sesak mendengar peristiwa tragis yang ceritakan Lily, seharian ini Fujiko sangat merindukan Lily, namun malam ini ia harus bertemu dengan sosok Lily yang berbeda dari biasanya.

Fujiko mulai melangkahkan kakinya mendekati sosok Lily yang menyeramkan itu, tangan Fujiko kembali menepuk pundak Lily seperti hari sebelumnya saat mereka bermain.

"Lily.. aku sangat paham kesedihan hati mu.. dan hari ini aku sangat merindukan mu.. aku mencari mu di setiap sudut sekolah, namun aku tidak menemukan mu." Ucap Fujiko tersenyum.

Lily menatapnya dengan sorot mata mengerikan dan merah itu, Fujiko menatapnya balik dan tersenyum.

"Kenapa kamu tidak takut melihat sosok mengerikan ku ini?" Ucap Lily.

"Ini hanya tampilan luar mu saja Lily.. aku tahu hati mu itu baik, bahkan kau selalu membuatku ceria setiap harinya, apa lagi namanya kalau bukan baik hati?" Ujar Fujiko.

Lily kemudian meneteskan air mata terharunya mendengarkan perkataan Fujiko, ini kali pertama Lily mendapatkan kasih sayang setulus itu dari manusia, bahkan semasa hidupnya saja keluarga nya tega menghabisi nyawanya.

Sosok menyeramkan itu mulai berubah menjadi cantik, menjadi sosok Lily yang biasa bermain dengan Fujiko, dan tersenyum. Fujiko langsung memeluk sahabatnya itu erat-erat, sambil menangis.

"Lily.. kamu jangan sedih lagi ya, aku akan selalu jadi sahabat kamu." Ucap Fujiko.

"Terimakasih Fujiko... aku janji akan selalu melindungimu meskipun kita beda dimensi." Jawab Lily.

Sein memperhatikan adiknya sedari tadi dari balik semak-semak, dari tadi kakinya terasa kaku, seakan ada tali yang mengikatnya, bulunya amat merinding melihat Fujiko yang sedari tadi mengobrol sendirian.

Terpopuler

Comments

Pryanka chrysti

Pryanka chrysti

cpetan up lagi ya Thor...nggak sabar baca lanjutannya

2023-10-31

0

Agus Suastika

Agus Suastika

wow...makin seru aj ni cerita a ,,,ditunggu update selnjutnya thor👍

2023-10-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!