Aprilia tiba di depan ruangan Ricki. Dengan ragu ia mengetuk pintu. Saat suara Ricki terdengar memintanya masuk, dengan hati-hati Aprilia membuka pintu.
Ketika pintu terbuka Aprilia melihat Ricki sedang sibuk menghadapi berkas laporan di atas meja kerjanya. Pria itu juga nampak fokus mengamati selembar kertas tanpa menoleh kearah pintu yang dibuka perlahan oleh April.
"Selamat pagi Pak ...," sapa Aprilia.
"Selamat pa ... April ?" panggil Ricki sambil menegakkan kepalanya untuk menatap Aprilia.
"I-iya Pak. Maaf kalo Saya mengganggu. Saya ... Saya ke sini mau nanyain soal ganti rugi bahan yang kemarin Saya gunting itu Pak," kata Aprilia gugup.
"Bahan yang mana ya. Kok Saya lupa ?" tanya Ricki sambil mengamati Aprilia dari atas kepala hingga ujung kaki.
Ucapan dan sikap Ricki tentu saja membuat Aprilia bingung. Bukan kah biasanya perusahaan tak pernah memberi ampun pada karyawannya melakukan kesalahan ?. Tapi mengapa Ricki nampak pura-pura lupa akan kesalahan Aprilia.
Seolah tersadar dengan sikapnya yang berbeda dari biasanya, Ricki pun segera mengalihkan pandangannya kearah lain. Pria itu tampak menundukkan kepala sejenak. Setelahnya Ricki meminta Aprilia duduk.
"Kamu bisa sedikit lebih sopan kan April. Duduk dulu baru jelasin apa yang jadi uneg-uneg Kamu," tegur Ricki sambil melirik kursi di hadapannya.
"Oh iya. Ma-maaf Pak ...," kata Aprilia lalu bergegas duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan meja kerja Ricki.
Ricki nampak tersenyum lalu mulai bertanya beberapa hal pada Aprilia.
"Jadi Saya harus ganti kerugian perusahaan berapa Pak ?" tanya Aprilia kemudian.
"Emangnya Kamu punya uang berapa ?" tanya Ricki.
"Ga banyak sih. Jujur saat ini Saya ga punya uang karena uang gajian kemarin udah habis untuk membiayai pengobatan Mama Saya," sahut Aprilia.
Entah mengapa ucapan Aprilia membuat Ricki tersentuh. Pria itu mendadak merasa iba pada Aprilia. Jika biasanya Ricki akan menawarkan solusi dengan 'potong gaji' pada setiap karyawan yang ingin mengganti kerugian perusahaan, tapi kali ini tidak.
Ricki justru membebaskan Aprilia dari tanggung jawab mengganti kerugian perusahaan. Tak hanya itu, Ricki justru memberi sejumlah uang kepada Aprilia hingga membuat gadis itu bingung.
"Ini ... uang apa Pak ?" tanya Aprilia sambil menatap amplop berisi beberapa lembar uang ratusan ribu rupiah di hadapannya.
"Anggap itu sebagai bentuk simpati Saya. Saya bangga sama Kamu karena udah mengorbankan uang gajimu untuk mengobati orangtuamu," sahut Ricki.
"Tapi Pak, ini banyak banget ...," kata Aprilia.
"Gapapa, ambil aja Pril. Saya ikhlas kok. Kalo Kamu ga mau, Kamu bisa kasih uang itu ke Mama Kamu. Saya yakin uang itu pasti bermanfaat di tangannya," sahut Ricki sambil tersenyum.
Aprilia terdiam sejenak kemudian mengangguk. Dalam hati Aprilia bersorak gembira melihat sikap lembut Ricki. Aprilia tak menyangka jika selain Ricki tak marah karena ia telah membuat kesalahan, Ricki bahkan memberinya uang dengan jumlah fantastis.
"Tiga juta ...," gumam Aprilia sambil melotot.
Saat itu Aprilia sengaja masuk ke dalam toilet untuk mengecek isi amplop pemberian Ricki.
Karena bahagia Aprilia pun tertawa sambil menggelengkan kepala.
"Ya ampuunn ..., ga nyangka deh kalo hasilnya bisa semenakjubkan ini. Mama pasti seneng banget nih," kata Aprilia di sela tawanya.
Namun tawa Aprilia harus terhenti saat suara dua petugas kebersihan terdengar memasuki toilet.
Setelah memasukkan amplop berisi uang ke dalam saku bajunya, Aprilia pun bergegas keluar dari toilet.
Sementara itu di ruangannya Ricki nampak gelisah. Berkali-kali ia mengusak rambutnya dengan kasar karena kehilangan konsentrasi.
"Duh ..., kenapa mendadak jadi ga fokus gini sih," gumam Ricki sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.
Ricki pun berusaha menenangkan diri dengan memejamkan mata dan menghela nafas panjang beberapa kali. Sambil menghela nafas, entah mengapa Ricki teringat dengan Aprilia.
"Aprilia. Kasian banget ya dia. Pantesan sering melamun saat jam kerja. Ga taunya dia bingung gimana ngatur uang gajinya supaya cukup untuk ngobatin Mamanya sekaligus untuk keperluan sehari-hari. Kalo gitu ga ada salahnya kan dibantu. Siapa tau bisa tambah deket sama dia. Kalo dipikir-pikir Aprilia cantik juga. Rasanya ga malu-maluin juga buat diajak jalan," gumam Ricki sambil tersenyum lebar.
Dan setelah menyebut nama Aprilia, entah mengapa semangat Ricki yang sempat menurun tadi kembali bangkit. Pria itu pun menegakkan tubuhnya lalu kembali fokus pada lembaran berkas yang ada di atas meja kerjanya.
\=\=\=\=\=
Aprilia nampak berlari kecil menyusuri trotoar. Sejak turun dari bus karyawan tadi, Aprilia terus berlari. Ia tak peduli meski aksinya membuat orang-orang menatap curiga kearahnya. Saat hampir mencapai rumah sang mama Aprilia pun berhenti berlari untuk mengatur nafas.
Aprilia menatap rumah sang mama sambil tersenyum. Ia membayangkan reaksi sang mama saat mendengar kabar baik yang dibawanya. Dan senyum Aprilia makin mengembang saat melihat sang mama keluar dari rumah untuk menyirami tanaman hias di depan rumah.
"Mamaaaa ...!" panggil Aprilia dengan lantang.
Fitria pun menoleh dan tersenyum melihat Aprilia sedang berdiri sambil melambaikan tangan. Fitria pun balas melambaikan tangan. Ia tahu jika sesuatu telah terjadi pada anak gadisnya itu.
Aprilia kembali berlari lalu menghambur ke pelukan sang mama. Fitria menjerit karena khawatir terjatuh. Sebab Aprilia terlalu kuat mendorong tubuhnya hingga kursi roda yang diduduki Fitria sedikit oleng ke belakang.
Bukannya minta maaf, Aprilia justru tertawa dan itu membuat Fitria kesal.
"Kamu tuh ya. Sengaja kan mau bikin Mama jatuh ?!" kata Fitria sambil mencubit pipi Aprilia
"Maaf Ma. Maaf ...," sahut Aprilia sambil tertawa.
"Ketawa terus daritadi. Ada apa sih ?" tanya Fitria kemudian sesaat setelah Aprilia berdiri tegak di hadapannya.
"Ada deh..., eh tapi Aku punya sesuatu untuk Mama," sahut Aprilia sambil mengeluarkan amplop dari dalam tasnya lalu menyodorkannya kepada sang mama.
Fitria nampak mengerutkan keningnya sejenak. Namun sedetik kemudian dengan sigap Fitria mengambil amplop berisi uang itu lalu mengecek isinya.
"Cih, pake pura-pura kaget segala. Mana pernah sih Mama nolak uang," sindir Aprilia sambil mencibir namun Fitria nampak tak peduli.
"Ini uang apa Pril, Kamu dapat bonus ya ?" tanya Fitria setelah menghitung jumlah uang di dalam amplop.
"Itu dikasih sama Pak Ricki Ma," sahut Aprilia.
"Dikasih, kok bisa ?" tanya Fitria tak mengerti.
Aprilia pun menceritakan apa yang terjadi. Ia juga menjelaskan ekspresi Ricki saat bicara dengannya tadi. Mendengar ucapan sang anak membuat Fitria tertawa.
"Tuh kan. Mama bilang juga apa. Si Ricki itu pasti langsung bertekuk lutut sama Kamu Pril. Rupanya mantra itu bekerja lebih cepat ya. Padahal Mama butuh waktu seminggu untuk bikin Papa Kamu takluk dulu," kata Fitria dengan wajah berbinar.
"Masa sih Ma. Bukannya Mama bilang mantra itu akan bekerja lima sampe sepuluh menit setelah Kita baca," kata Aprilia sambil menatap lekat sang mama.
"Oh, kalo soal itu Mama bohong Pril. Mama cuma asal ngomong aja tadi," sahut Fitria dengan santai.
Tentu saja jawaban Fitria membuat Aprilia menggelengkan kepala. Gadis itu tak menyangka jika sang mama membohonginya hanya karena ingin dia menggunakan ilmu itu secepatnya.
"Kita masuk dulu sekarang. Udah mau Maghrib tuh. Ntar abis makan Kita bikin siasat baru supaya Managermu itu mau segera melamarmu. Mama seneng, karena masih awal aja dia bisa ngasih uang sebanyak ini sama Kamu. Kebayang kan berapa banyak uang yang bakal dia kasih kalo Kamu berhasil menikahinya nanti," kata Fitria dengan mata berbinar.
"Iya Ma. Aku juga ga sabar jadi Istrinya," sahut Aprilia.
Kemudian Aprilia membantu mendorong kursi roda sang mama ke dalam rumah. Setelahnya Aprilia menutup pintu tanpa menyadari jika ada sesuatu yang tengah berdiri di belakangnya dan tengah menatapnya dengan intens.
Ternyata saat Aprilia menutup pintu, hantu perempuan mirip kuntilanak yang pernah dilihat Aprilia sedang berdiri di belakangnya. Hantu perempuan itu tersenyum melihat kebahagiaan Aprilia dan Fitria. Dan saat pintu tertutup, hantu perempuan itu melesat cepat menuju jendela kamar Aprilia.
\=\=\=\=\=
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
💎hart👑
hmmm Mak Fitria ga ada kapoknya ya
2023-11-29
0
Irma Tjondroharto
apa arti senyum nya mbak kunti ya??? kunti klo tersenyum pertanda apa? emang sama kayak manusia senyum karena apa gt? jadi kepo... ahahhaha... kluar dari cerita ini namanya aku nya... ahahaha...
2023-11-26
0