14. Masuk Perangkap

Aprilia tiba di depan ruangan Ricki. Dengan ragu ia mengetuk pintu. Saat suara Ricki terdengar memintanya masuk, dengan hati-hati Aprilia membuka pintu.

Ketika pintu terbuka Aprilia melihat Ricki sedang sibuk menghadapi berkas laporan di atas meja kerjanya. Pria itu juga nampak fokus mengamati selembar kertas tanpa menoleh kearah pintu yang dibuka perlahan oleh April.

"Selamat pagi Pak ...," sapa Aprilia.

"Selamat pa ... April ?" panggil Ricki sambil menegakkan kepalanya untuk menatap Aprilia.

"I-iya Pak. Maaf kalo Saya mengganggu. Saya ... Saya ke sini mau nanyain soal ganti rugi bahan yang kemarin Saya gunting itu Pak," kata Aprilia gugup.

"Bahan yang mana ya. Kok Saya lupa ?" tanya Ricki sambil mengamati Aprilia dari atas kepala hingga ujung kaki.

Ucapan dan sikap Ricki tentu saja membuat Aprilia bingung. Bukan kah biasanya perusahaan tak pernah memberi ampun pada karyawannya melakukan kesalahan ?. Tapi mengapa Ricki nampak pura-pura lupa akan kesalahan Aprilia.

Seolah tersadar dengan sikapnya yang berbeda dari biasanya, Ricki pun segera mengalihkan pandangannya kearah lain. Pria itu tampak menundukkan kepala sejenak. Setelahnya Ricki meminta Aprilia duduk.

"Kamu bisa sedikit lebih sopan kan April. Duduk dulu baru jelasin apa yang jadi uneg-uneg Kamu," tegur Ricki sambil melirik kursi di hadapannya.

"Oh iya. Ma-maaf Pak ...," kata Aprilia lalu bergegas duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan meja kerja Ricki.

Ricki nampak tersenyum lalu mulai bertanya beberapa hal pada Aprilia.

"Jadi Saya harus ganti kerugian perusahaan berapa Pak ?" tanya Aprilia kemudian.

"Emangnya Kamu punya uang berapa ?" tanya Ricki.

"Ga banyak sih. Jujur saat ini Saya ga punya uang karena uang gajian kemarin udah habis untuk membiayai pengobatan Mama Saya," sahut Aprilia.

Entah mengapa ucapan Aprilia membuat Ricki tersentuh. Pria itu mendadak merasa iba pada Aprilia. Jika biasanya Ricki akan menawarkan solusi dengan 'potong gaji' pada setiap karyawan yang ingin mengganti kerugian perusahaan, tapi kali ini tidak.

Ricki justru membebaskan Aprilia dari tanggung jawab mengganti kerugian perusahaan. Tak hanya itu, Ricki justru memberi sejumlah uang kepada Aprilia hingga membuat gadis itu bingung.

"Ini ... uang apa Pak ?" tanya Aprilia sambil menatap amplop berisi beberapa lembar uang ratusan ribu rupiah di hadapannya.

"Anggap itu sebagai bentuk simpati Saya. Saya bangga sama Kamu karena udah mengorbankan uang gajimu untuk mengobati orangtuamu," sahut Ricki.

"Tapi Pak, ini banyak banget ...," kata Aprilia.

"Gapapa, ambil aja Pril. Saya ikhlas kok. Kalo Kamu ga mau, Kamu bisa kasih uang itu ke Mama Kamu. Saya yakin uang itu pasti bermanfaat di tangannya," sahut Ricki sambil tersenyum.

Aprilia terdiam sejenak kemudian mengangguk. Dalam hati Aprilia bersorak gembira melihat sikap lembut Ricki. Aprilia tak menyangka jika selain Ricki tak marah karena ia telah membuat kesalahan, Ricki bahkan memberinya uang dengan jumlah fantastis.

"Tiga juta ...," gumam Aprilia sambil melotot.

Saat itu Aprilia sengaja masuk ke dalam toilet untuk mengecek isi amplop pemberian Ricki.

Karena bahagia Aprilia pun tertawa sambil menggelengkan kepala.

"Ya ampuunn ..., ga nyangka deh kalo hasilnya bisa semenakjubkan ini. Mama pasti seneng banget nih," kata Aprilia di sela tawanya.

Namun tawa Aprilia harus terhenti saat suara dua petugas kebersihan terdengar memasuki toilet.

Setelah memasukkan amplop berisi uang ke dalam saku bajunya, Aprilia pun bergegas keluar dari toilet.

Sementara itu di ruangannya Ricki nampak gelisah. Berkali-kali ia mengusak rambutnya dengan kasar karena kehilangan konsentrasi.

"Duh ..., kenapa mendadak jadi ga fokus gini sih," gumam Ricki sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.

Ricki pun berusaha menenangkan diri dengan memejamkan mata dan menghela nafas panjang beberapa kali. Sambil menghela nafas, entah mengapa Ricki teringat dengan Aprilia.

"Aprilia. Kasian banget ya dia. Pantesan sering melamun saat jam kerja. Ga taunya dia bingung gimana ngatur uang gajinya supaya cukup untuk ngobatin Mamanya sekaligus untuk keperluan sehari-hari. Kalo gitu ga ada salahnya kan dibantu. Siapa tau bisa tambah deket sama dia. Kalo dipikir-pikir Aprilia cantik juga. Rasanya ga malu-maluin juga buat diajak jalan," gumam Ricki sambil tersenyum lebar.

Dan setelah menyebut nama Aprilia, entah mengapa semangat Ricki yang sempat menurun tadi kembali bangkit. Pria itu pun menegakkan tubuhnya lalu kembali fokus pada lembaran berkas yang ada di atas meja kerjanya.

\=\=\=\=\=

Aprilia nampak berlari kecil menyusuri trotoar. Sejak turun dari bus karyawan tadi, Aprilia terus berlari. Ia tak peduli meski aksinya membuat orang-orang menatap curiga kearahnya. Saat hampir mencapai rumah sang mama Aprilia pun berhenti berlari untuk mengatur nafas.

Aprilia menatap rumah sang mama sambil tersenyum. Ia membayangkan reaksi sang mama saat mendengar kabar baik yang dibawanya. Dan senyum Aprilia makin mengembang saat melihat sang mama keluar dari rumah untuk menyirami tanaman hias di depan rumah.

"Mamaaaa ...!" panggil Aprilia dengan lantang.

Fitria pun menoleh dan tersenyum melihat Aprilia sedang berdiri sambil melambaikan tangan. Fitria pun balas melambaikan tangan. Ia tahu jika sesuatu telah terjadi pada anak gadisnya itu.

Aprilia kembali berlari lalu menghambur ke pelukan sang mama. Fitria menjerit karena khawatir terjatuh. Sebab Aprilia terlalu kuat mendorong tubuhnya hingga kursi roda yang diduduki Fitria sedikit oleng ke belakang.

Bukannya minta maaf, Aprilia justru tertawa dan itu membuat Fitria kesal.

"Kamu tuh ya. Sengaja kan mau bikin Mama jatuh ?!" kata Fitria sambil mencubit pipi Aprilia

"Maaf Ma. Maaf ...," sahut Aprilia sambil tertawa.

"Ketawa terus daritadi. Ada apa sih ?" tanya Fitria kemudian sesaat setelah Aprilia berdiri tegak di hadapannya.

"Ada deh..., eh tapi Aku punya sesuatu untuk Mama," sahut Aprilia sambil mengeluarkan amplop dari dalam tasnya lalu menyodorkannya kepada sang mama.

Fitria nampak mengerutkan keningnya sejenak. Namun sedetik kemudian dengan sigap Fitria mengambil amplop berisi uang itu lalu mengecek isinya.

"Cih, pake pura-pura kaget segala. Mana pernah sih Mama nolak uang," sindir Aprilia sambil mencibir namun Fitria nampak tak peduli.

"Ini uang apa Pril, Kamu dapat bonus ya ?" tanya Fitria setelah menghitung jumlah uang di dalam amplop.

"Itu dikasih sama Pak Ricki Ma," sahut Aprilia.

"Dikasih, kok bisa ?" tanya Fitria tak mengerti.

Aprilia pun menceritakan apa yang terjadi. Ia juga menjelaskan ekspresi Ricki saat bicara dengannya tadi. Mendengar ucapan sang anak membuat Fitria tertawa.

"Tuh kan. Mama bilang juga apa. Si Ricki itu pasti langsung bertekuk lutut sama Kamu Pril. Rupanya mantra itu bekerja lebih cepat ya. Padahal Mama butuh waktu seminggu untuk bikin Papa Kamu takluk dulu," kata Fitria dengan wajah berbinar.

"Masa sih Ma. Bukannya Mama bilang mantra itu akan bekerja lima sampe sepuluh menit setelah Kita baca," kata Aprilia sambil menatap lekat sang mama.

"Oh, kalo soal itu Mama bohong Pril. Mama cuma asal ngomong aja tadi," sahut Fitria dengan santai.

Tentu saja jawaban Fitria membuat Aprilia menggelengkan kepala. Gadis itu tak menyangka jika sang mama membohonginya hanya karena ingin dia menggunakan ilmu itu secepatnya.

"Kita masuk dulu sekarang. Udah mau Maghrib tuh. Ntar abis makan Kita bikin siasat baru supaya Managermu itu mau segera melamarmu. Mama seneng, karena masih awal aja dia bisa ngasih uang sebanyak ini sama Kamu. Kebayang kan berapa banyak uang yang bakal dia kasih kalo Kamu berhasil menikahinya nanti," kata Fitria dengan mata berbinar.

"Iya Ma. Aku juga ga sabar jadi Istrinya," sahut Aprilia.

Kemudian Aprilia membantu mendorong kursi roda sang mama ke dalam rumah. Setelahnya Aprilia menutup pintu tanpa menyadari jika ada sesuatu yang tengah berdiri di belakangnya dan tengah menatapnya dengan intens.

Ternyata saat Aprilia menutup pintu, hantu perempuan mirip kuntilanak yang pernah dilihat Aprilia sedang berdiri di belakangnya. Hantu perempuan itu tersenyum melihat kebahagiaan Aprilia dan Fitria. Dan saat pintu tertutup, hantu perempuan itu melesat cepat menuju jendela kamar Aprilia.

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

💎hart👑

💎hart👑

hmmm Mak Fitria ga ada kapoknya ya

2023-11-29

0

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

apa arti senyum nya mbak kunti ya??? kunti klo tersenyum pertanda apa? emang sama kayak manusia senyum karena apa gt? jadi kepo... ahahhaha... kluar dari cerita ini namanya aku nya... ahahaha...

2023-11-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. Tak Sengaja Berteman
2 2. Tentang Bos
3 3. Kecurigaan Fitria
4 4. Arogansi Fitria
5 5. Fitria Ngamuk
6 6. Telephon Dari Rumah
7 7. Talak
8 8. Penyesalan
9 9. Curhatan Aprilia
10 10. Manager Idaman
11 11. Penampakan
12 12. Hantu Penunggu
13 13. Pekerjaan Aprilia
14 14. Masuk Perangkap
15 15. Ribut
16 16. Pelet Apa Sih ?
17 17. Mengambil Persembahan
18 18. Ancaman
19 19. Menikah
20 20. Pingsan
21 21. Hantu Pabrik ?
22 22. Rival
23 23. Duka Aprilia
24 24. Hengkang
25 25. Yuna Tau
26 26. Kejutan Untuk Fitria
27 27. Pulang Ke Rumah
28 28. Selingkuh
29 29. Datang Ke Kantor
30 30. Sasaran Baru
31 31. Selingkuhan Rian Ternyata ...
32 32. Masa Lalu Aprilia
33 33. Salah Minum Kopi
34 34. Basah ...?
35 35. Sekarat ...
36 36. Buronan Polisi
37 37. Banyu Pulang
38 38. Hantu Peliharaan Fitria
39 39. Tertangkap
40 40. Sosok Lain
41 41. Setengah Badan
42 42. Diterror Hantu
43 43. Kecurigaan Banyu
44 44. Terror Hantu Kaki
45 45. Water Proof
46 46. Kamar Aprilia
47 47. Hadiah Untuk Aprilia
48 48. Tas Kulit Ular
49 49. Kenangan Buruk Fitria
50 50. Teman Aprilia Adalah ...
51 51. Kemarahan Fitria
52 52. Korban Pertama Fitria
53 53. Hadiah Yang Tertukar
54 54. Tumbal Wanita
55 55. Pesan Aneh
56 56. Tumbal Pengganti
57 57. Membawa Hanifah
58 58. Mahkota Yang Direnggut
59 59. Pura - Pura
60 60. Janji Frans
61 61. Devi Panik
62 62. Devi Bukan Devi
63 63. Frans Dan Hanifah
64 64. Kenapa Dev ...?
65 65. Luka Hati Devi
66 66. Kecelakaan
67 67. Bertemu Masa Lalu
68 68. Pembalasan
69 69. Meninggal ...
70 70. Diduga Membunuh
71 71. Dijemput
72 72. Menjelang Kematian Devi
73 73. Pengakuan Fitria
74 74. Makhluk Titipan
75 75. Panggilan Darurat
76 76. Menyelamatkan Bayi
77 77. Serba Enam ?
78 78. Sempet Linglung
79 79. Menjemput Bayi Tara
80 80. Detak Jantung Indri
81 81. Obat Tidur
82 82. Nitip Raga
83 83. Raga Digendong Siapa
84 84. Mengungsi
85 85. Mendesak Aprilia
86 86. Santet Nyasar
87 87. Pria Mesum
88 88. Siasat
89 89. Belum Selesai
90 90. Kebetulan
91 91. Pergi ...
92 92. Benzo Pun Tau
93 93. Luka Hati Benzo
94 94. Menghindar
95 95. Fitria Diculik
96 96. Tetangganya Taufan
97 97. Berebut Tumbal
98 98. Pesta Untuk Aprilia
99 99. Pengantin Sedarah
100 100. Mengejar Aprilia
101 101. Gempar
102 102. Shock ...
103 103. Hanya Tersesat
104 104. Hukuman Untuk Darwis
105 105. Kasus Ditutup
106 106. Lanjutkan Hidup
107 107. Namanya Niken
108 108. Akhir Hidup Niken
109 109. Banyu Curhat
110 110. Sepatu Merah Niken
111 111. Fitria Diterror
112 112. Terbongkar Sudah
113 113. Semua Demi Cheri
114 114. Menjodohkan Aprilia
115 115. Serius Mengejar Adam
116 116. Kecurigaan Adam
117 117. Dimakan Taufan
118 118. Salah Sasaran
119 119. Taufan Sadar
120 120. Aprilia Membuat Ulah
121 121. Pawang Hati
122 122. Pelet Mani Gajah
123 123. Menyerang Mata
124 124. Terpaksa Diperban
125 125. Taufan Yang Kepelet ...
126 126. Bingung
127 127. Kebakaran
128 128. Belum Mau Menyerah
129 129. Mengubah Target
130 130. Indri Berubah ...
131 131. Hampir Saja ...
132 132. Hasrat Aprilia
133 133. Gosip Bikin Cemburu
134 134. Aprilia Ditolak
135 135. Lamaran Romantis
136 136. Hasrat Adam
137 137. Benzo Datang
138 138. Penyatuan
139 139. Kritis ...
140 140. Nyawa Yang Hengkang ...
141 141. Saran Untuk Fitria
142 142. Sosok Mirip Aprilia
143 143. Berakhir Buruk
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1. Tak Sengaja Berteman
2
2. Tentang Bos
3
3. Kecurigaan Fitria
4
4. Arogansi Fitria
5
5. Fitria Ngamuk
6
6. Telephon Dari Rumah
7
7. Talak
8
8. Penyesalan
9
9. Curhatan Aprilia
10
10. Manager Idaman
11
11. Penampakan
12
12. Hantu Penunggu
13
13. Pekerjaan Aprilia
14
14. Masuk Perangkap
15
15. Ribut
16
16. Pelet Apa Sih ?
17
17. Mengambil Persembahan
18
18. Ancaman
19
19. Menikah
20
20. Pingsan
21
21. Hantu Pabrik ?
22
22. Rival
23
23. Duka Aprilia
24
24. Hengkang
25
25. Yuna Tau
26
26. Kejutan Untuk Fitria
27
27. Pulang Ke Rumah
28
28. Selingkuh
29
29. Datang Ke Kantor
30
30. Sasaran Baru
31
31. Selingkuhan Rian Ternyata ...
32
32. Masa Lalu Aprilia
33
33. Salah Minum Kopi
34
34. Basah ...?
35
35. Sekarat ...
36
36. Buronan Polisi
37
37. Banyu Pulang
38
38. Hantu Peliharaan Fitria
39
39. Tertangkap
40
40. Sosok Lain
41
41. Setengah Badan
42
42. Diterror Hantu
43
43. Kecurigaan Banyu
44
44. Terror Hantu Kaki
45
45. Water Proof
46
46. Kamar Aprilia
47
47. Hadiah Untuk Aprilia
48
48. Tas Kulit Ular
49
49. Kenangan Buruk Fitria
50
50. Teman Aprilia Adalah ...
51
51. Kemarahan Fitria
52
52. Korban Pertama Fitria
53
53. Hadiah Yang Tertukar
54
54. Tumbal Wanita
55
55. Pesan Aneh
56
56. Tumbal Pengganti
57
57. Membawa Hanifah
58
58. Mahkota Yang Direnggut
59
59. Pura - Pura
60
60. Janji Frans
61
61. Devi Panik
62
62. Devi Bukan Devi
63
63. Frans Dan Hanifah
64
64. Kenapa Dev ...?
65
65. Luka Hati Devi
66
66. Kecelakaan
67
67. Bertemu Masa Lalu
68
68. Pembalasan
69
69. Meninggal ...
70
70. Diduga Membunuh
71
71. Dijemput
72
72. Menjelang Kematian Devi
73
73. Pengakuan Fitria
74
74. Makhluk Titipan
75
75. Panggilan Darurat
76
76. Menyelamatkan Bayi
77
77. Serba Enam ?
78
78. Sempet Linglung
79
79. Menjemput Bayi Tara
80
80. Detak Jantung Indri
81
81. Obat Tidur
82
82. Nitip Raga
83
83. Raga Digendong Siapa
84
84. Mengungsi
85
85. Mendesak Aprilia
86
86. Santet Nyasar
87
87. Pria Mesum
88
88. Siasat
89
89. Belum Selesai
90
90. Kebetulan
91
91. Pergi ...
92
92. Benzo Pun Tau
93
93. Luka Hati Benzo
94
94. Menghindar
95
95. Fitria Diculik
96
96. Tetangganya Taufan
97
97. Berebut Tumbal
98
98. Pesta Untuk Aprilia
99
99. Pengantin Sedarah
100
100. Mengejar Aprilia
101
101. Gempar
102
102. Shock ...
103
103. Hanya Tersesat
104
104. Hukuman Untuk Darwis
105
105. Kasus Ditutup
106
106. Lanjutkan Hidup
107
107. Namanya Niken
108
108. Akhir Hidup Niken
109
109. Banyu Curhat
110
110. Sepatu Merah Niken
111
111. Fitria Diterror
112
112. Terbongkar Sudah
113
113. Semua Demi Cheri
114
114. Menjodohkan Aprilia
115
115. Serius Mengejar Adam
116
116. Kecurigaan Adam
117
117. Dimakan Taufan
118
118. Salah Sasaran
119
119. Taufan Sadar
120
120. Aprilia Membuat Ulah
121
121. Pawang Hati
122
122. Pelet Mani Gajah
123
123. Menyerang Mata
124
124. Terpaksa Diperban
125
125. Taufan Yang Kepelet ...
126
126. Bingung
127
127. Kebakaran
128
128. Belum Mau Menyerah
129
129. Mengubah Target
130
130. Indri Berubah ...
131
131. Hampir Saja ...
132
132. Hasrat Aprilia
133
133. Gosip Bikin Cemburu
134
134. Aprilia Ditolak
135
135. Lamaran Romantis
136
136. Hasrat Adam
137
137. Benzo Datang
138
138. Penyatuan
139
139. Kritis ...
140
140. Nyawa Yang Hengkang ...
141
141. Saran Untuk Fitria
142
142. Sosok Mirip Aprilia
143
143. Berakhir Buruk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!