Sejak mendengar janji sang Mama yang akan membantunya mendapatkan pria idamannya, semangat kerja Aprilia yang sempat menurun pun kembali bangkit.
Pagi itu Aprilia berangkat bekerja dengan wajah berbinar bahagia membayangkan dirinya bisa dekat dengan Ricki sang Manager. Melihat wajah anaknya yang selalu tersenyum membuat hati Fitria menghangat.
"Mama akan lakukan apa pun asal bisa membuatmu tersenyum seperti ini Nak ...," gumam Fitria lirih.
"Apa Ma, Mama ngomong apa barusan ?" tanya Aprilia sambil menoleh kearah sang Mama.
"Ga ada. Mama cuma bilang jangan ada yang ketinggalan lagi kaya kemarin," sahut Fitria berbohong.
"Oh itu. Kayanya ga ada lagi yang ketinggalan Ma. Mama tenang aja," kata Aprilia sambil tersenyum.
Fitria pun mengangguk lalu melanjutkan sarapannya yang sempat terhenti.
Tak lama kemudian Aprilia pamit pada Fitria. Gadis itu bangkit dari duduknya lalu mencium sang Mama. Setelahnya ia berjalan ke pintu diikuti Fitria dengan kursi rodanya. Fitria memang selalu mengantar Aprilia hingga ke ambang pintu. Ia senang karena bisa melihat Aprilia yang melambaikan tangan kearahnya dari jauh.
\=\=\=\=\=
Aprilia tiba di 'kantornya' dan disambut senyum manis rekan-rekannya. Setelah saling menyapa Aprilia bergegas pergi ke kamar istirahat karyawan untuk berganti pakaian. Tak lama kemudian Aprilia keluar dengan mengenakan seragam yang sama persis dengan yang dikenakan rekan-rekannya itu.
"Apa lagi alasan Lo sama Mama Lo sekarang Pril ?" tanya Lisa sambil mengamati Aprilia dari atas kepala hingga ujung kaki.
"Ga ada. Mama Gue udah terbiasa ngeliat Gue berangkat kerja pake baju kasual. Kayanya dia capek karena terus menerus cerewetin Gue soal pakaian," sahut Aprilia sambil tertawa.
"Ya iya lah. Pasti Mama Lo ga percaya kalo karyawan administrasi pake kaos oblong plus celana denim ke kantor. Kan biasanya karyawan kantoran pake rok dan blouse. Rapi dan necis lagi," kata Yuna sambil mencibir.
"Abis gimana lagi Yun. Daripada penyakit Mama Gue tambah parah, lebih baik Gue bohong dikit lah soal kerjaan. Kan dia juga ga mungkin ngecek ke sini buat ngeliat apa yang Gue kerjain," sahut Aprilia.
"Iya iya, Gue paham kok. Yang penting gajinya gede dan bisa nyenengin Mama Lo. Iya ga ?" tanya Yuna sambil merengkuh bahu Aprilia untuk memberi suport padanya.
"Iya," sahut Aprilia sambil tersenyum lebar.
Saat sedang berbincang santai bel tanda mulai bekerja pun berbunyi nyaring. Aprilia dan rekan-rekannya yang tergabung dalam satu kelompok segera merapat membentuk barisan. Itu dilakukan setiap hari sebelum bekerja. Tujuannya agar sang supervisor mudah mengabsen karyawan yang hadir. Selain itu biasanya akan ada sedikit pengarahan dari supervisor seputar target pekerjaan yang harus mereka capai hari itu.
Sepuluh menit kemudian Aprilia dan rekan-rekannya nampak membubarkan diri lalu menuju meja kerja masing-masing.
Aprilia melangkah ke meja tempat menggunting bahan, Yuna ke meja pembuatan pola, sedangkan Lisa dan karyawan lain pergi ke mesin jahit.
Aprilia memulai pekerjaan dengan berdoa dalam hati. Meski bukan muslim yang taat, tapi Aprilia percaya jika berdoa sebelum melakukan pekerjaan akan membantu melindunginya dari resiko pekerjaan sekecil apa pun itu.
"Aamiin ...," gumam Aprilia sambil mengusap wajahnya dengan telapak tangan.
Kemudian Aprilia mulai bekerja. Sambil bekerja Aprilia mengingat percakapannya dengan sang Mama. Aprilia pun tersenyum getir saat mengingat kebohongan yang dia ucapkan.
Semua orang termasuk Fitria percaya jika Aprilia adalah pekerja kantoran. Tapi kantor tempat Aprilia bekerja bukan lah gedung bertingkat yang semua karyawannya bekerja di balik meja dan berkutat dengan lembaran kertas atau komputer. Kantor yang dimaksud Aprilia adalah sebuah pabrik garmen, produsen pakaian siap pakai.
Selama ini Aprilia berbohong. Ia mengatakan bekerja di sebuah perusahaan asuransi sebagai karyawan administrasi. Aprilia berbohong karena tak ingin membuat kedua orangtua dan Adik-adiknya kecewa.
Tak ada yang tahu bagaimana perjuangan Aprilia untuk mendapatkan pekerjaan. Semua perusahaan yang ia datangi bertanya mengapa ia membutuhkan waktu yang lama untuk lulus kuliah. Meski Aprilia berbohong dengan mengatakan dirinya bekerja sambil kuliah, toh perusahaan-perusahaan itu tak percaya. Apalagi setelah mereka melihat nilai akademis Aprilia yang sangat minim, itu membuat mereka ragu untuk mempekerjakan Aprilia.
Aprilia hampir putus asa. Ia yang berkeras membuktikan diri dan mengatakan mampu bekerja selain di perusahaan sang papa pun mulai goyah.
"Ke perusahaan Papa, malu. Karena nilai Gue kan rendah banget. Tapi kalo ga ke sana, Gue ga kerja-kerja dong. Terus Mama bakal bilang kalo semua omongannya bener. Emang cuma kantor Papa yang bisa nerima nilai akademis serendah Gue. Itu pun karena Gue Anaknya Pak Benzo. Padahal Gue ga suka dikasihani. Gue maunya orang menghargai Gue karena kemampuan Gue dan bukan karena nama besar Papa," gumam Aprilia sambil mengusak rambutnya dengan kasar.
Saat Aprilia sedang gelisah, melintas lah sekelompok wanita berpakaian seragam dengan logo nama sebuah garmen di punggung. Mereka nampak berbincang sambil tertawa. Entah mengapa Aprilia suka melihat mereka karena tampak tak punya beban hidup.
Bukan hanya sekali Aprilia melihat para wanita itu. Dan Aprilia selalu penasaran dengan pekerjaan mereka. Dan sore itu Aprilia tak lagi bisa menahan rasa penasarannya. Ia pun mendekat dan bertanya pada mereka tentang profesi mereka.
Yuna dan Lisa adalah orang pertama yang menyambut kehadiran Aprilia. Keduanya dengan lugas menjelaskan apa saja pekerjaan mereka di pabrik yang letaknya tak jauh dari posisi mereka berdiri saat itu.
"Oh gitu ...," kata Aprilia sambil menganggukkan kepalanya.
"Iya. Kenapa ?, Lo tertarik kerja di garmen kaya Kita ?" tanya Yuna.
"Mmm ..., emangnya masih ada lowongan buat Gue ?" tanya Aprilia.
"Masih. Kalo mau, Lo datang besok. Kebetulan pabrik garmen tempat Kami kerja lagi buka lowongan kerja," sahut Lisa.
"Ok, Gue datang besok. Makasih yaa ...," kata Aprilia sambil menjabat tangan Yuna dan Lisa bergantian.
"Sama-sama. Mudah-mudahan Lo diterima dan Kita bisa satu divisi nanti," sahut Lisa.
"Tapi Gue yakin Lo diterima Pril. Soalnya perusahaan lagi butuh banyak tenaga tambahan. Apalagi orderan juga lagi banyak nih," kata Yuna.
"Aamiin ...," sahut Aprilia dan Lisa bersamaan.
Kemudian mereka bertiga berpisah setelah saling bertukar nomor telepon.
Keesokan harinya Aprilia datang ke pabrik garmen tempat Yuna dan Lisa bekerja. Saat tiba di sana sudah banyak calon pelamar yang datang. Setelah menyerahkan berkas lamaran pekerjaan, Aprilia pun duduk sambil menunggu panggilan test dan interview.
Seperti dugaan Yuna, Aprilia langsung diterima bekerja di sana meski belum punya pengalaman kerja. Aprilia gembira bukan kepalang karena akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan dengan cara yang normal. Dan lebih menggembirakan lagi karena Aprilia ditempatkan di Divisi yang sama dengan Yuna dan Lisa.
Aprilia menyudahi lamunannya saat suara gaduh terdengar di sekitarnya. Aprilia pun menegakkan kepala dan maklum apa yang menyebabkan kegaduhan itu.
Ternyata Ricki, sang Manager Operasional tampan sedang melintas untuk mengamati kinerja semua karyawan yang didominasi kaum hawa itu. Yuna dan Lisa yang juga pengagum berat Ricki nampak tak bisa tenang. Mereka jelas-jelas memperlihatkan rasa tertarik mereka pada pria tampan itu. Begitu pun dengan Aprilia.
Bahkan saking fokusnya menatap Ricki, Aprilia tak sadar jika telah salah memotong bahan.
"Apa yang Kamu lakukan Aprilia ...?!" tanya Ricki lantang.
Suara Ricki yang lantang dan diwarnai kecemasan itu mengejutkan semua orang termasuk Aprilia. Dan saat Aprilia menyadari jika teguran itu tertuju padanya, Aprilia pun panik.
\=\=\=\=\=
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Irma Tjondroharto
waduh salah potong apa ini??? kerja fokus ma pimpinan nya... gawat itu... semoga kamu ndak kenapa2 aprilia dan semoga mama mu ndak ngajari hal buruk sama km
2023-11-25
1
💎hart👑
saking terpesona nya sampe salah potong 😅
2023-11-10
1
neng ade
semangat kerja nya April .. rak masalah kerja di garmen juga yg penting halal .. ga usah malu .. dari pada nganggur .. di syukuri dan di jalani dngn ikhlas.. itu kan jerih payah mu sendiri hingga bisa masuk ke perusahaan garment itu . .
2023-10-16
1