Mengejarmu Dengan Pelet

Mengejarmu Dengan Pelet

1. Tak Sengaja Berteman

Indri nampak berlari kecil menuruni anak tangga agar bisa segera menyusul rekan-rekannya yang nampak sedang berbincang di halaman kantor.

"Sorry telat. Liftnya mati ...!" kata Indri lantang.

Enam orang teman Indri menoleh lalu mendengus kesal. Bagaimana tidak. Ini bukan kali pertama gadis cantik berambut ikal itu telat.

"Udah biasa. Kan Lo ratunya telat," sahut Winda sambil mencibir.

"Kan Gue udah minta maaf Win...," kata Indri tak enak hati.

"Udah ga usah berdebat lagi. Jadi ga makan siangnya ?. Sepuluh menit waktu istirahat udah terbuang sia-sia nih !" tegur Adam sambil melirik jam di pergelangan tangannya.

"Jadi doonngg ...!" sahut enam orang lainnya bersamaan hingga membuat Adam tersenyum.

"Kalo gitu ayo buruan jalan !" ajak Adam dengan lantang sambil membuka pintu mobil dinasnya.

Enam rekan Adam termasuk Indri pun bergegas menyusul lalu masuk ke dalam mobil dinas yang dikendarai Adam. Tak lama kemudian mobil dinas berwarna putih itu melaju cepat meninggalkan halaman kantor.

Mobil menepi di sebuah restoran dan tujuh orang penumpangnya turun satu per satu. Kemudian mereka melangkah masuk ke dalam restoran dan disambut oleh pelayan restoran dengan ramah.

"Atas nama Adam Baihaqi Mbak ...," kata Adam.

"Oh baik. Silakan ke sebelah sini Pak," sahut pelayan restoran sambil melangkah menuju tempat yang telah dibooking Adam sebelumnya.

Wajah keenam rekan Adam nampak berbinar mengetahui makanan telah siap tersaji di atas meja. Mereka senang karena tak perlu menunggu lama dan bisa langsung mengeksekusi hidangan yang telah tersaji itu.

"Tau aja kalo Kita udah lapar Dam," kata Rudi sambil menatap hidangan dengan antusias.

"Ya tau lah, kan Kita ke sini mau makan Rud. Sebenernya mau mempersilakan Kalian pesen sendiri tadi. Tapi karena Kita telat, ya terpaksa Gue pesenin duluan. Sorry kalo ga sesuai sama selera Kalian," sahut Adam sambil mulai menyuap makanan ke dalam mulutnya.

"Gapapa Dam, ini enak kok. Iya kan temen-temen ...?" tanya Rudi sambil menatap lima temannya satu per satu.

"Iya ...," sahut lima rekan Rudi dengan mulut penuh.

Rudi hanya menggelengkan kepala melihat temannya telah sibuk dengan makanan masing-masing.

Ketujuh orang itu pun melanjutkan makan siang mereka. Suasana akrab dan hangat mewarnai meja yang dihuni oleh Adam, Rudi, Indri, Winda, Dinar, Toriq dan Tasya itu. Sesekali tawa terdengar saat salah seorang diantara mereka mengomentari cerita Tasya sang sekretaris.

"Untung sekarang Bos Lo lagi keluar negeri Sya. Kalo ga, Lo ga bakal bisa ikutan sama Kita dan ditraktir makan siang sama Mas Adam," kata Dinar.

"Iya. Yang ada Gue harus ngintilin Bos terus kemana pun dia pergi," sahut Tasya.

"Bukannya enak ya Sya. Lo jadi bisa makan siang di restoran mahal setiap hari. Secara Bos kalo meeting kan pasti di tempat mahal dan bagus," kata Winda.

"Awalnya Gue kira juga gitu Win, tapi yang Gue dapet malah Zonk !" sahut Tasya sambil mendengus kesal.

"Zonk gimana sih maksud Lo ?" tanya Indri tak mengerti.

"Kita emang meeting di tempat mewah, tapi Kita ga makan siang di sana. Alasannya si Bos sih katanya ga enak karena Istrinya udah ngirimin dia makan siang. Yang capek ya Gue juga karena abis naro berkas Gue harus lari ke kantin buat makan siang. Sendirian, karena biasanya pas nyampe kantor jam istirahat udah selesai," sahut Tasya.

"Tapi makan siang Lo gratis alias dibayarin sama Bos kan Sya ?" tanya Toriq.

"Boro-boro Riq !. Yang ada Gue makan sendiri dan bayar sendiri !" sahut Tasya kesal hingga membuat semua rekannya tertawa geli.

Begitulah salah satu isi perbincangan yang terjadi diantara ketujuh orang karyawan PT. BERLIAN yang menjadi dekat karena situasi.

PT. BERLIAN bergerak di bidang kontruksi dan alat berat. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang pria bertangan besi bernama Benzo, pria keturunan Jerman yang seringkali dipanggil 'Bos' oleh para karyawannya.

Adam dan Rudi adalah Manager di perusahaan. Jika Adam adalah Manager Personalia, maka Rudi adalah Manager Keuangan. Mereka dekat karena selain pernah kuliah di universitas yang sama, mereka juga kerap terlibat dalam meeting perusahaan untuk membahas berbagai hal yang terjadi di perusahaan.

Indri, Dinar dan Winda adalah karyawan biasa di Divisi Keuangan sedangkan Toriq adalah Kepala gudang.

Mereka bertujuh menjadi dekat berawal dari gempa yang melanda Jakarta. Bukan gempa berkekuatan besar namun getarannya cukup membuat panik para karyawan wanita. Apalagi gempa terjadi saat jam kerja dan mereka berada di dalam gedung bertingkat.

Toriq yang saat itu sedang berkoordinasai dengan karyawan gudang merasakan gempa untuk pertama kalinya. Ia pun segera memerintahkan semua orang keluar dari gudang yang berisi benda-benda berat terbuat dari logam itu. Setelahnya ia berlari untuk mengingatkan semua orang di Divisi lainnya.

Saat sedang berlari ia melihat Winda, Indri dan Dinar yang ketakutan di depan lift. Nampaknya mereka ingin turun menggunakan lift tapi terpaksa menunggu karena lift lebih dulu tertutup.

"Ga usah pake lift. Ini lantai tiga, lewat tangga aja !" ajak Toriq dengan lantang.

Tanpa pikir panjang Winda, Indri dan Dinar pun mengikuti Toriq yang berlari kearah pintu darurat menuju anak tangga.

Ternyata di sana mereka berpapasan dengan Rudi dan Adam yang langsung menepi dan mempersilakan ketiga wanita itu untuk turun lebih dulu. Saat hendak menutup pintu, Adam melihat Tasya yang sedang lari kebingungan.

"Sebelah sini Mbak !" panggil Adam.

Tasya menoleh lalu bergegas menghampiri Adam. Namun sayang plafond ruangan tepat di atas pintu darurat ambruk dan hampir mengenai Tasya. Beruntung Adam berhasil menarik tangan Tasya hingga plafond itu jatuh di belakang tubuh Tasya.

Dengan bergandengan tangan Adam dan Tasya berlari cepat menuruni anak tangga. Saat hampir tiba di lantai dasar, lagi-lagi mereka menghadapi rintangan karena pintu yang mendadak terkunci.

Adam pun berusaha mendobrak pintu sambil memanggil Rudi berulang kali. Sayangnya karena terlalu panik, Rudi tak mendengar panggilan Adam.

Indri yang berjalan paling akhir nampaknya mendengar suara Adam pun menoleh dan memanggil rekan-rekannya.

"Ntar dulu Win. Ada yang terjebak di dalam !" kata Indri panik sambil menarik lengan Winda.

"Ga ada siapa-siapa Dri. Cuma Kita yang lewat tangga itu tadi !" sahut Winda sambil berusaha menarik tangan Indri agar menjauh dari pintu darurat.

"Tapi ada orang lain Win. Ayo Kita bantuin !" kata Indri memaksa.

Toriq yang mendengar jeritan Winda dan Indri pun berhenti berlari lalu menghampiri keduanya. Setelah mengerti apa yang diperdebatkan, Toriq pun segera menghampiri pintu dan berusaha mendobraknya.

"Kenapa mereka malah berhenti ?" tanya Rudi gusar.

"Katanya ada yang kekunci Pak !" sahut Dinar sambil berbalik menghampiri Winda dan Indri.

Rudi yang terkejut saat menyadari Adam tak ada bersama mereka pun bergegas lari kearah pintu darurat. la membantu Toriq mendobrak pintu.

"Menjauh dari pintu Dam !" pinta Rudi.

"Iya Rud !" sahut Adam dari balik pintu.

Rudi dan Toriq pun bersama-sama mendobrak pintu. Namun rupanya pintu terlalu kuat hingga memaksa Indri, Winda dan Dinar ikut membantu mendobrak pintu.

"Hitungan ke tiga ya. Satu ... dua ... tigaaa ...!" kata Toriq dengan lantang.

"Braaakkk ... gubrakkk ...!"

Pintu pun berhasil didobrak hingga membuat ketujuh orang itu bersorak gembira. Setelahnya mereka berlari menuju keluar sambil bergandengan tangan dan tertawa.

Tiba di halaman mereka melihat banyak karyawan telah berkumpul dengan wajah panik. Di sana mereka juga mendapat kabar jika lift rusak dan beberapa orang terjebak di dalamnya.

"Semua orang pasti pengen cepet turun dari lantai atas dan ga mempertimbangkan kekuatan lift. Akibat terlalu berat, lift pun ga bisa bergerak dan stuck di tengah," kata Toriq.

"Betul. Beruntung Kita lewat tangga darurat tadi," sahut Rudi.

"Iya. Walau sempet terkunci juga tapi itu jauh lebih baik. Iya kan Mbak ...," kata Adam sambil menatap Tasya.

"Tasya. Panggil Saya Tasya aja ...," pinta Tasya sambil tersenyum.

Kemudian mereka bertujuh saling memperkenalkan diri dan berjabat tangan sebagai salam perkenalan.

Setelah hari itu mereka kerap bertemu untuk sekedar berbincang santai, entah saat jam pulang kantor atau saat jam makan siang seperti sekarang. Tanpa mereka sadari itu membuat hubungan mereka makin dekat.

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

Ali B.U

Ali B.U

hadir

2024-04-19

2

Lailya Anis Afifah

Lailya Anis Afifah

mampir novelku kak horor.. aku berbeda

2024-02-21

0

Michelle Ardina

Michelle Ardina

mampir cpa tau betah

2024-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 1. Tak Sengaja Berteman
2 2. Tentang Bos
3 3. Kecurigaan Fitria
4 4. Arogansi Fitria
5 5. Fitria Ngamuk
6 6. Telephon Dari Rumah
7 7. Talak
8 8. Penyesalan
9 9. Curhatan Aprilia
10 10. Manager Idaman
11 11. Penampakan
12 12. Hantu Penunggu
13 13. Pekerjaan Aprilia
14 14. Masuk Perangkap
15 15. Ribut
16 16. Pelet Apa Sih ?
17 17. Mengambil Persembahan
18 18. Ancaman
19 19. Menikah
20 20. Pingsan
21 21. Hantu Pabrik ?
22 22. Rival
23 23. Duka Aprilia
24 24. Hengkang
25 25. Yuna Tau
26 26. Kejutan Untuk Fitria
27 27. Pulang Ke Rumah
28 28. Selingkuh
29 29. Datang Ke Kantor
30 30. Sasaran Baru
31 31. Selingkuhan Rian Ternyata ...
32 32. Masa Lalu Aprilia
33 33. Salah Minum Kopi
34 34. Basah ...?
35 35. Sekarat ...
36 36. Buronan Polisi
37 37. Banyu Pulang
38 38. Hantu Peliharaan Fitria
39 39. Tertangkap
40 40. Sosok Lain
41 41. Setengah Badan
42 42. Diterror Hantu
43 43. Kecurigaan Banyu
44 44. Terror Hantu Kaki
45 45. Water Proof
46 46. Kamar Aprilia
47 47. Hadiah Untuk Aprilia
48 48. Tas Kulit Ular
49 49. Kenangan Buruk Fitria
50 50. Teman Aprilia Adalah ...
51 51. Kemarahan Fitria
52 52. Korban Pertama Fitria
53 53. Hadiah Yang Tertukar
54 54. Tumbal Wanita
55 55. Pesan Aneh
56 56. Tumbal Pengganti
57 57. Membawa Hanifah
58 58. Mahkota Yang Direnggut
59 59. Pura - Pura
60 60. Janji Frans
61 61. Devi Panik
62 62. Devi Bukan Devi
63 63. Frans Dan Hanifah
64 64. Kenapa Dev ...?
65 65. Luka Hati Devi
66 66. Kecelakaan
67 67. Bertemu Masa Lalu
68 68. Pembalasan
69 69. Meninggal ...
70 70. Diduga Membunuh
71 71. Dijemput
72 72. Menjelang Kematian Devi
73 73. Pengakuan Fitria
74 74. Makhluk Titipan
75 75. Panggilan Darurat
76 76. Menyelamatkan Bayi
77 77. Serba Enam ?
78 78. Sempet Linglung
79 79. Menjemput Bayi Tara
80 80. Detak Jantung Indri
81 81. Obat Tidur
82 82. Nitip Raga
83 83. Raga Digendong Siapa
84 84. Mengungsi
85 85. Mendesak Aprilia
86 86. Santet Nyasar
87 87. Pria Mesum
88 88. Siasat
89 89. Belum Selesai
90 90. Kebetulan
91 91. Pergi ...
92 92. Benzo Pun Tau
93 93. Luka Hati Benzo
94 94. Menghindar
95 95. Fitria Diculik
96 96. Tetangganya Taufan
97 97. Berebut Tumbal
98 98. Pesta Untuk Aprilia
99 99. Pengantin Sedarah
100 100. Mengejar Aprilia
101 101. Gempar
102 102. Shock ...
103 103. Hanya Tersesat
104 104. Hukuman Untuk Darwis
105 105. Kasus Ditutup
106 106. Lanjutkan Hidup
107 107. Namanya Niken
108 108. Akhir Hidup Niken
109 109. Banyu Curhat
110 110. Sepatu Merah Niken
111 111. Fitria Diterror
112 112. Terbongkar Sudah
113 113. Semua Demi Cheri
114 114. Menjodohkan Aprilia
115 115. Serius Mengejar Adam
116 116. Kecurigaan Adam
117 117. Dimakan Taufan
118 118. Salah Sasaran
119 119. Taufan Sadar
120 120. Aprilia Membuat Ulah
121 121. Pawang Hati
122 122. Pelet Mani Gajah
123 123. Menyerang Mata
124 124. Terpaksa Diperban
125 125. Taufan Yang Kepelet ...
126 126. Bingung
127 127. Kebakaran
128 128. Belum Mau Menyerah
129 129. Mengubah Target
130 130. Indri Berubah ...
131 131. Hampir Saja ...
132 132. Hasrat Aprilia
133 133. Gosip Bikin Cemburu
134 134. Aprilia Ditolak
135 135. Lamaran Romantis
136 136. Hasrat Adam
137 137. Benzo Datang
138 138. Penyatuan
139 139. Kritis ...
140 140. Nyawa Yang Hengkang ...
141 141. Saran Untuk Fitria
142 142. Sosok Mirip Aprilia
143 143. Berakhir Buruk
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1. Tak Sengaja Berteman
2
2. Tentang Bos
3
3. Kecurigaan Fitria
4
4. Arogansi Fitria
5
5. Fitria Ngamuk
6
6. Telephon Dari Rumah
7
7. Talak
8
8. Penyesalan
9
9. Curhatan Aprilia
10
10. Manager Idaman
11
11. Penampakan
12
12. Hantu Penunggu
13
13. Pekerjaan Aprilia
14
14. Masuk Perangkap
15
15. Ribut
16
16. Pelet Apa Sih ?
17
17. Mengambil Persembahan
18
18. Ancaman
19
19. Menikah
20
20. Pingsan
21
21. Hantu Pabrik ?
22
22. Rival
23
23. Duka Aprilia
24
24. Hengkang
25
25. Yuna Tau
26
26. Kejutan Untuk Fitria
27
27. Pulang Ke Rumah
28
28. Selingkuh
29
29. Datang Ke Kantor
30
30. Sasaran Baru
31
31. Selingkuhan Rian Ternyata ...
32
32. Masa Lalu Aprilia
33
33. Salah Minum Kopi
34
34. Basah ...?
35
35. Sekarat ...
36
36. Buronan Polisi
37
37. Banyu Pulang
38
38. Hantu Peliharaan Fitria
39
39. Tertangkap
40
40. Sosok Lain
41
41. Setengah Badan
42
42. Diterror Hantu
43
43. Kecurigaan Banyu
44
44. Terror Hantu Kaki
45
45. Water Proof
46
46. Kamar Aprilia
47
47. Hadiah Untuk Aprilia
48
48. Tas Kulit Ular
49
49. Kenangan Buruk Fitria
50
50. Teman Aprilia Adalah ...
51
51. Kemarahan Fitria
52
52. Korban Pertama Fitria
53
53. Hadiah Yang Tertukar
54
54. Tumbal Wanita
55
55. Pesan Aneh
56
56. Tumbal Pengganti
57
57. Membawa Hanifah
58
58. Mahkota Yang Direnggut
59
59. Pura - Pura
60
60. Janji Frans
61
61. Devi Panik
62
62. Devi Bukan Devi
63
63. Frans Dan Hanifah
64
64. Kenapa Dev ...?
65
65. Luka Hati Devi
66
66. Kecelakaan
67
67. Bertemu Masa Lalu
68
68. Pembalasan
69
69. Meninggal ...
70
70. Diduga Membunuh
71
71. Dijemput
72
72. Menjelang Kematian Devi
73
73. Pengakuan Fitria
74
74. Makhluk Titipan
75
75. Panggilan Darurat
76
76. Menyelamatkan Bayi
77
77. Serba Enam ?
78
78. Sempet Linglung
79
79. Menjemput Bayi Tara
80
80. Detak Jantung Indri
81
81. Obat Tidur
82
82. Nitip Raga
83
83. Raga Digendong Siapa
84
84. Mengungsi
85
85. Mendesak Aprilia
86
86. Santet Nyasar
87
87. Pria Mesum
88
88. Siasat
89
89. Belum Selesai
90
90. Kebetulan
91
91. Pergi ...
92
92. Benzo Pun Tau
93
93. Luka Hati Benzo
94
94. Menghindar
95
95. Fitria Diculik
96
96. Tetangganya Taufan
97
97. Berebut Tumbal
98
98. Pesta Untuk Aprilia
99
99. Pengantin Sedarah
100
100. Mengejar Aprilia
101
101. Gempar
102
102. Shock ...
103
103. Hanya Tersesat
104
104. Hukuman Untuk Darwis
105
105. Kasus Ditutup
106
106. Lanjutkan Hidup
107
107. Namanya Niken
108
108. Akhir Hidup Niken
109
109. Banyu Curhat
110
110. Sepatu Merah Niken
111
111. Fitria Diterror
112
112. Terbongkar Sudah
113
113. Semua Demi Cheri
114
114. Menjodohkan Aprilia
115
115. Serius Mengejar Adam
116
116. Kecurigaan Adam
117
117. Dimakan Taufan
118
118. Salah Sasaran
119
119. Taufan Sadar
120
120. Aprilia Membuat Ulah
121
121. Pawang Hati
122
122. Pelet Mani Gajah
123
123. Menyerang Mata
124
124. Terpaksa Diperban
125
125. Taufan Yang Kepelet ...
126
126. Bingung
127
127. Kebakaran
128
128. Belum Mau Menyerah
129
129. Mengubah Target
130
130. Indri Berubah ...
131
131. Hampir Saja ...
132
132. Hasrat Aprilia
133
133. Gosip Bikin Cemburu
134
134. Aprilia Ditolak
135
135. Lamaran Romantis
136
136. Hasrat Adam
137
137. Benzo Datang
138
138. Penyatuan
139
139. Kritis ...
140
140. Nyawa Yang Hengkang ...
141
141. Saran Untuk Fitria
142
142. Sosok Mirip Aprilia
143
143. Berakhir Buruk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!