6. Telephon Dari Rumah

Menyadari aksinya dipergoki Aprilia, Fitria pun terkejut. Sambil menggeram marah Fitria bergegas melempar piring tanah yang dipegangnya ke lantai lalu mengejar Aprilia. Fitria bermaksud meminta sang anak tak mengatakan apa yang dilihatnya tadi kepada siapa pun.

Rupanya Aprilia yang terlanjur takut nampak berusaha lari untuk menghindari kejaran sang mama. Dan aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan.

Namun sayang Aprilia tak hanya lari menghindar, remaja itu juga menjerit sekencang-kencangnya hingga membuat semua orang di dalam rumah terkejut.

"Aaa ... Tolong, tolooonnnggg ...!. Siapa pun tolong Aku !" jerit Aprilia.

"Ada apa Non ?" tanya supir pribadi Fitria yang sering dipanggil Sadri itu sambil menghadang Aprilia.

"Mama kesurupan Pak...!" sahut Aprilia dengan lantang sambil berlari menuruni anak tangga.

"Ga mungkin Ibu kesurupan. Kan Ibu baru aja pulang dan tadi juga baik-baik aja Non ?" tanya Sadri tak percaya.

"Ya mana Saya tau Pak. Itu liat aja sendiri !" sahut Aprilia sambil menunjuk sang mama yang berdiri di anak tangga paling atas.

Sadri dan empat asisten rumah tangga Fitria pun menoleh dan terkejut melihat Fitria berdiri mematung di anak tangga teratas. Saat itu kondisi Fitria nampak tak baik-baik saja. Selain rambut dan pakaian yang berantakan, wajah Fitria juga nampak menghitam. Kedua matanya berwarna merah dan menyorot tajam kearah semua orang yang ada di dekat anak tangga.

"Ibu ...," panggil Tini dengan suara bergetar.

Fitria menoleh kearah Tini sang asisten senior itu sambil menyeringai. Setelahnya Fitria membalikkan tubuhnya lalu lari ke dalam kamar.

Melihat Fitria lari ke dalam kamar Tini pun nampak menggelengkan kepala. Setelahnya tubuh Tini oleng lalu merosot jatuh ke lantai. Tentu saja itu mengejutkan semua orang. Mereka makin panik dan bingung karena tak tahu siapa yang harus didahulukan, Fitria atau Tini.

Di saat yang sama di kantor.

Benzo yang sedang sibuk mempelajari berkas kerja sama dengan tuan Scoth tiba-tiba merasa mual. Teramat mual hingga memaksanya lari ke toilet dan muntah di sana. Yang mengejutkan adalah karena muntahan Benzo beraroma tak sedap seperti aroma tikus mati. Selain itu ada potongan daging berwarna kecoklatan berlendir yang keluar saat muntah.

"Daging ?, tapi kenapa berbau busuk. Perasaan Aku belum makan apa pun siang ini. Sarapan tadi juga bukan daging tapi roti. " gumam Benzo sambil menggelengkan kepala.

Setelah menyelesaikan hajatnya, Benzo kembali ke ruangannya. Saat itu Tasya tampak telah kembali dan sedang berdiri menunggu di ambang pintu. Benzo mengerutkan keningnya karena heran melihat Tasya masuk sebelum dipanggil.

"Maaf Bos. Saya masuk sebelum disuruh. Soalnya ada telephon dari rumahnya Bos dan kayanya penting," kata Tasya.

"Iya gapapa. Siapa yang telephon ?" tanya Benzo sambil melangkah ke meja kerjanya.

"Mbak April, Bos. Kedengerannya dia panik banget. Katanya dia udah nyoba nelephon ke ponsel milik Bos tapi ga direspon," sahut Tasya.

"Oh gitu. Saya emang belum ubah mode silent ponsel Saya sejak Kita meeting sama Tuan Scoth tadi. Makasih ya Sya, sekarang Kamu boleh balik ke meja Kamu," kata Benzo sambil tersenyum.

"Baik Bos," sahut Tasya sambil mengangguk.

Setelah Tasya keluar dari ruang kerjanya, Benzo segera meraih ponselnya. Saat itu bertepatan dengan Aprilia yang menghubungi sang papa.

"Ehm, iya Pril. Ada apa ...?" tanya Benzo.

"Papa !. Tolong pulang sebentar bisa ga Pa ?!" kata Aprilia.

"Pulang, emangnya ada apa ?. Kamu tau kan Papa ga suka diganggu kalo lagi kerja Pril ...," tegur Benzo.

"Maaf Pa. Tapi ini penting. Mama ...," April sengaja menggantung ucapannya hingga membuat Benzo menegakkan tubuhnya karena penasaran.

"Marah-marah ?, kan udah biasa Pril," kata Benzo dengan enggan.

"Mama kesurupan Pa. Serem banget. Kalo Papa mau tau lengkapnya, pulang aja sekarang. Soalnya Mbok Tini juga sampe pingsan pas ngeliat Mama," sahut April di akhir kalimatnya.

Benzo menatap layar ponselnya dengan tatapan bingung. Ia mengerutkan keningnya seolah tak percaya dengan ucapan anak sulungnya itu. Tapi Aprilia bukan lah anak yang suka basa-basi. Remaja itu tak akan mungkin menghubunginya dan memintanya pulang jika tidak ada sesuatu yang mendesak. Apalagi ada kepanikan yang tersirat dari nada suaranya tadi.

Benzo yang khawatir dengan kondisi keluarganya pun bergegas berkemas. Setelahnya ia melangkah keluar ruangan. Saat membuka pintu ia melihat Adam dan Rudi sedang berdiri di drpan meja kerja Tasya. Nampaknya mereka sedang minta ijin untuk bertemu dengannya. Adam dan Rudi menoleh dan tersenyum saat mendengar suara pintu terbuka.

"Selamat siang Bos," sapa Adam dan Rudi bersamaan.

"Selamat siang. Maafkan Saya. Saya harus pulang sekarang karena ada sesuatu yang terjadi di rumah. Berkas laporan yang Saya minta tadi titip ke Tasya aja biar ditaro di ruangan Saya nanti," kata Benzo sambil menutup pintu.

"Baik Bos," sahut Rudi, Adam dan Tasya bersamaan hingga membuat Benzo tersenyum.

Setelahnya Benzo melangkah cepat menuju lift. Adam tampak mengekor sedang Rudi sibuk menyusun berkas laporan keuangan yang diminta Benzo tadi.

Adam membantu menekan tombol lift sedang Benzo beberapa kali nampak mengusap wajahnya.

Saat pintu lift terbuka, Adam pun ikut masuk menemani sang Bos. Keduanya berdiri bersisian. Sama-sama menghadap ke depan dan tak saling menatap seolah mereka tak saling kenal.

"Ada apa Bos ?" tanya Adam tanpa menoleh.

"Ada yang aneh. Barusan Aku muntah hebat. Dan yang bikin kaget karena ada potongan daging berwarna kecoklatan dan baunya amis bukan main. Padahal siang ini Aku belum makan siang dan pagi tadi hanya sarapan roti seperti biasanya. Bertambah aneh karena April bilang kalo Mamanya kesurupan. Itu sebabnya Aku pulang sekarang," sahut Benzo gusar.

Mendengar ucapan sang Bos membuat Adam terkejut. Ia menoleh lalu menatap Benzo dengan seksama.

"Apa Aku boleh ikut ?" tanya Adam kemudian.

"Tentu," sahut Benzo sambil tersenyum.

"Kalo Aku ga salah, dia berniat melakukan ritual lagi. Tapi sayang aksinya keburu ketauan orang," kata Adam lirih namun masih bisa didengar jelas oleh Benzo.

"Jadi Aku harus gimana ?" tanya Benzo.

"Sikapi semuanya dengan tenang. Aku akan membantu nanti," sahut Adam.

Ucapan Adam membuat Benzo menghela nafas lega. Bagi Benzo, Adam adalah malaikat penyelamat yang menyelamatkan hidupnya. Adam adalah orang pertama yang telah memberitahunya tentang keanehan yang ada di dirinya. Dan Adam pula yang membantu Benzo melepaskan pengaruh ilmu hitam yang digunakan Fitria selama ini.

Kehadiran Adam yang secara kebetulan itu membuat Benzo sangat bersyukur.

Jika diurut ke belakang, awalnya Adam adalah karyawan biasa di perusahaan Benzo. Kinerja Adam yang melampaui rekan-rekannya saat itu membuat Benzo tertarik lalu memintanya menghadap. Saat mereka bertemu dan bicara dari dekat, Benzo seperti merasa dejavu. Ia merasa pernah mengenal Adam entah dimana.

"Sebentar, apa Kita pernah bertemu sebelum ini ?. Maksud Saya selain di perusahaan ini," kata Benzo.

Adam hanya membisu dan membiarkan Benzo larut dalam ingatannya. Tentu saja itu membuat Benzo gusar.

"Sorot matamu mengingatkan Saya pada seseorang," kata Benzo kemudian.

"Siapa ?" tanya Adam.

"Wulan ...," sahut Benzo cepat namun membuat Adam tersenyum.

"Saya memang keponakan Tante Wulan. Kita beberapa kali ketemu saat Bos masih jadi Suami Tante Saya. Saat itu Saya panggil Bos dengan sebutan Om ...," kata Adam dengan suara tercekat.

Ucapan Adam membuat Benzo terkejut. Sesaat kemudian Benzo berdiri lalu merentangkan kedua tangannya seolah memanggil Adam untuk lari ke pelukannya.

"Adam ... Adam. Si Anak hilang yang suka berpetualang itu kan ?" kata Benzo sambil tertawa.

Adam pun ikut tertawa lalu menghambur ke pelukan Benzo. Untuk sejenak kedua pria mantan Om dan keponakan itu saling memeluk dengan hangat.

Benzo mengurai pelukannya lalu mengusak rambut Adam dengan sayang.

"Maafin Om kalo ga bisa mengenali Kamu ya Dam," kata Benzo.

"Gapapa Om, Saya maklum kok. Kan karyawan di perusahaan ini juga banyak. Jadi wajar kalo Om ga kenal sama Saya," sahut Adam.

Dan siang itu untuk pertama kalinya Benzo punya teman bicara yang mengasyikkan di perusahaan. Mereka terus menjalin kedekatan meski pun dilakukan diam-diam.

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

ooooo tyt adam keponakan benzo dan dia yg membantu adam melepas ajian pelet fitria... goos deh... next ah

2023-11-24

1

💎hart👑

💎hart👑

untung ada Adam

2023-11-08

1

lihat semua
Episodes
1 1. Tak Sengaja Berteman
2 2. Tentang Bos
3 3. Kecurigaan Fitria
4 4. Arogansi Fitria
5 5. Fitria Ngamuk
6 6. Telephon Dari Rumah
7 7. Talak
8 8. Penyesalan
9 9. Curhatan Aprilia
10 10. Manager Idaman
11 11. Penampakan
12 12. Hantu Penunggu
13 13. Pekerjaan Aprilia
14 14. Masuk Perangkap
15 15. Ribut
16 16. Pelet Apa Sih ?
17 17. Mengambil Persembahan
18 18. Ancaman
19 19. Menikah
20 20. Pingsan
21 21. Hantu Pabrik ?
22 22. Rival
23 23. Duka Aprilia
24 24. Hengkang
25 25. Yuna Tau
26 26. Kejutan Untuk Fitria
27 27. Pulang Ke Rumah
28 28. Selingkuh
29 29. Datang Ke Kantor
30 30. Sasaran Baru
31 31. Selingkuhan Rian Ternyata ...
32 32. Masa Lalu Aprilia
33 33. Salah Minum Kopi
34 34. Basah ...?
35 35. Sekarat ...
36 36. Buronan Polisi
37 37. Banyu Pulang
38 38. Hantu Peliharaan Fitria
39 39. Tertangkap
40 40. Sosok Lain
41 41. Setengah Badan
42 42. Diterror Hantu
43 43. Kecurigaan Banyu
44 44. Terror Hantu Kaki
45 45. Water Proof
46 46. Kamar Aprilia
47 47. Hadiah Untuk Aprilia
48 48. Tas Kulit Ular
49 49. Kenangan Buruk Fitria
50 50. Teman Aprilia Adalah ...
51 51. Kemarahan Fitria
52 52. Korban Pertama Fitria
53 53. Hadiah Yang Tertukar
54 54. Tumbal Wanita
55 55. Pesan Aneh
56 56. Tumbal Pengganti
57 57. Membawa Hanifah
58 58. Mahkota Yang Direnggut
59 59. Pura - Pura
60 60. Janji Frans
61 61. Devi Panik
62 62. Devi Bukan Devi
63 63. Frans Dan Hanifah
64 64. Kenapa Dev ...?
65 65. Luka Hati Devi
66 66. Kecelakaan
67 67. Bertemu Masa Lalu
68 68. Pembalasan
69 69. Meninggal ...
70 70. Diduga Membunuh
71 71. Dijemput
72 72. Menjelang Kematian Devi
73 73. Pengakuan Fitria
74 74. Makhluk Titipan
75 75. Panggilan Darurat
76 76. Menyelamatkan Bayi
77 77. Serba Enam ?
78 78. Sempet Linglung
79 79. Menjemput Bayi Tara
80 80. Detak Jantung Indri
81 81. Obat Tidur
82 82. Nitip Raga
83 83. Raga Digendong Siapa
84 84. Mengungsi
85 85. Mendesak Aprilia
86 86. Santet Nyasar
87 87. Pria Mesum
88 88. Siasat
89 89. Belum Selesai
90 90. Kebetulan
91 91. Pergi ...
92 92. Benzo Pun Tau
93 93. Luka Hati Benzo
94 94. Menghindar
95 95. Fitria Diculik
96 96. Tetangganya Taufan
97 97. Berebut Tumbal
98 98. Pesta Untuk Aprilia
99 99. Pengantin Sedarah
100 100. Mengejar Aprilia
101 101. Gempar
102 102. Shock ...
103 103. Hanya Tersesat
104 104. Hukuman Untuk Darwis
105 105. Kasus Ditutup
106 106. Lanjutkan Hidup
107 107. Namanya Niken
108 108. Akhir Hidup Niken
109 109. Banyu Curhat
110 110. Sepatu Merah Niken
111 111. Fitria Diterror
112 112. Terbongkar Sudah
113 113. Semua Demi Cheri
114 114. Menjodohkan Aprilia
115 115. Serius Mengejar Adam
116 116. Kecurigaan Adam
117 117. Dimakan Taufan
118 118. Salah Sasaran
119 119. Taufan Sadar
120 120. Aprilia Membuat Ulah
121 121. Pawang Hati
122 122. Pelet Mani Gajah
123 123. Menyerang Mata
124 124. Terpaksa Diperban
125 125. Taufan Yang Kepelet ...
126 126. Bingung
127 127. Kebakaran
128 128. Belum Mau Menyerah
129 129. Mengubah Target
130 130. Indri Berubah ...
131 131. Hampir Saja ...
132 132. Hasrat Aprilia
133 133. Gosip Bikin Cemburu
134 134. Aprilia Ditolak
135 135. Lamaran Romantis
136 136. Hasrat Adam
137 137. Benzo Datang
138 138. Penyatuan
139 139. Kritis ...
140 140. Nyawa Yang Hengkang ...
141 141. Saran Untuk Fitria
142 142. Sosok Mirip Aprilia
143 143. Berakhir Buruk
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1. Tak Sengaja Berteman
2
2. Tentang Bos
3
3. Kecurigaan Fitria
4
4. Arogansi Fitria
5
5. Fitria Ngamuk
6
6. Telephon Dari Rumah
7
7. Talak
8
8. Penyesalan
9
9. Curhatan Aprilia
10
10. Manager Idaman
11
11. Penampakan
12
12. Hantu Penunggu
13
13. Pekerjaan Aprilia
14
14. Masuk Perangkap
15
15. Ribut
16
16. Pelet Apa Sih ?
17
17. Mengambil Persembahan
18
18. Ancaman
19
19. Menikah
20
20. Pingsan
21
21. Hantu Pabrik ?
22
22. Rival
23
23. Duka Aprilia
24
24. Hengkang
25
25. Yuna Tau
26
26. Kejutan Untuk Fitria
27
27. Pulang Ke Rumah
28
28. Selingkuh
29
29. Datang Ke Kantor
30
30. Sasaran Baru
31
31. Selingkuhan Rian Ternyata ...
32
32. Masa Lalu Aprilia
33
33. Salah Minum Kopi
34
34. Basah ...?
35
35. Sekarat ...
36
36. Buronan Polisi
37
37. Banyu Pulang
38
38. Hantu Peliharaan Fitria
39
39. Tertangkap
40
40. Sosok Lain
41
41. Setengah Badan
42
42. Diterror Hantu
43
43. Kecurigaan Banyu
44
44. Terror Hantu Kaki
45
45. Water Proof
46
46. Kamar Aprilia
47
47. Hadiah Untuk Aprilia
48
48. Tas Kulit Ular
49
49. Kenangan Buruk Fitria
50
50. Teman Aprilia Adalah ...
51
51. Kemarahan Fitria
52
52. Korban Pertama Fitria
53
53. Hadiah Yang Tertukar
54
54. Tumbal Wanita
55
55. Pesan Aneh
56
56. Tumbal Pengganti
57
57. Membawa Hanifah
58
58. Mahkota Yang Direnggut
59
59. Pura - Pura
60
60. Janji Frans
61
61. Devi Panik
62
62. Devi Bukan Devi
63
63. Frans Dan Hanifah
64
64. Kenapa Dev ...?
65
65. Luka Hati Devi
66
66. Kecelakaan
67
67. Bertemu Masa Lalu
68
68. Pembalasan
69
69. Meninggal ...
70
70. Diduga Membunuh
71
71. Dijemput
72
72. Menjelang Kematian Devi
73
73. Pengakuan Fitria
74
74. Makhluk Titipan
75
75. Panggilan Darurat
76
76. Menyelamatkan Bayi
77
77. Serba Enam ?
78
78. Sempet Linglung
79
79. Menjemput Bayi Tara
80
80. Detak Jantung Indri
81
81. Obat Tidur
82
82. Nitip Raga
83
83. Raga Digendong Siapa
84
84. Mengungsi
85
85. Mendesak Aprilia
86
86. Santet Nyasar
87
87. Pria Mesum
88
88. Siasat
89
89. Belum Selesai
90
90. Kebetulan
91
91. Pergi ...
92
92. Benzo Pun Tau
93
93. Luka Hati Benzo
94
94. Menghindar
95
95. Fitria Diculik
96
96. Tetangganya Taufan
97
97. Berebut Tumbal
98
98. Pesta Untuk Aprilia
99
99. Pengantin Sedarah
100
100. Mengejar Aprilia
101
101. Gempar
102
102. Shock ...
103
103. Hanya Tersesat
104
104. Hukuman Untuk Darwis
105
105. Kasus Ditutup
106
106. Lanjutkan Hidup
107
107. Namanya Niken
108
108. Akhir Hidup Niken
109
109. Banyu Curhat
110
110. Sepatu Merah Niken
111
111. Fitria Diterror
112
112. Terbongkar Sudah
113
113. Semua Demi Cheri
114
114. Menjodohkan Aprilia
115
115. Serius Mengejar Adam
116
116. Kecurigaan Adam
117
117. Dimakan Taufan
118
118. Salah Sasaran
119
119. Taufan Sadar
120
120. Aprilia Membuat Ulah
121
121. Pawang Hati
122
122. Pelet Mani Gajah
123
123. Menyerang Mata
124
124. Terpaksa Diperban
125
125. Taufan Yang Kepelet ...
126
126. Bingung
127
127. Kebakaran
128
128. Belum Mau Menyerah
129
129. Mengubah Target
130
130. Indri Berubah ...
131
131. Hampir Saja ...
132
132. Hasrat Aprilia
133
133. Gosip Bikin Cemburu
134
134. Aprilia Ditolak
135
135. Lamaran Romantis
136
136. Hasrat Adam
137
137. Benzo Datang
138
138. Penyatuan
139
139. Kritis ...
140
140. Nyawa Yang Hengkang ...
141
141. Saran Untuk Fitria
142
142. Sosok Mirip Aprilia
143
143. Berakhir Buruk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!