Menyadari aksinya dipergoki Aprilia, Fitria pun terkejut. Sambil menggeram marah Fitria bergegas melempar piring tanah yang dipegangnya ke lantai lalu mengejar Aprilia. Fitria bermaksud meminta sang anak tak mengatakan apa yang dilihatnya tadi kepada siapa pun.
Rupanya Aprilia yang terlanjur takut nampak berusaha lari untuk menghindari kejaran sang mama. Dan aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan.
Namun sayang Aprilia tak hanya lari menghindar, remaja itu juga menjerit sekencang-kencangnya hingga membuat semua orang di dalam rumah terkejut.
"Aaa ... Tolong, tolooonnnggg ...!. Siapa pun tolong Aku !" jerit Aprilia.
"Ada apa Non ?" tanya supir pribadi Fitria yang sering dipanggil Sadri itu sambil menghadang Aprilia.
"Mama kesurupan Pak...!" sahut Aprilia dengan lantang sambil berlari menuruni anak tangga.
"Ga mungkin Ibu kesurupan. Kan Ibu baru aja pulang dan tadi juga baik-baik aja Non ?" tanya Sadri tak percaya.
"Ya mana Saya tau Pak. Itu liat aja sendiri !" sahut Aprilia sambil menunjuk sang mama yang berdiri di anak tangga paling atas.
Sadri dan empat asisten rumah tangga Fitria pun menoleh dan terkejut melihat Fitria berdiri mematung di anak tangga teratas. Saat itu kondisi Fitria nampak tak baik-baik saja. Selain rambut dan pakaian yang berantakan, wajah Fitria juga nampak menghitam. Kedua matanya berwarna merah dan menyorot tajam kearah semua orang yang ada di dekat anak tangga.
"Ibu ...," panggil Tini dengan suara bergetar.
Fitria menoleh kearah Tini sang asisten senior itu sambil menyeringai. Setelahnya Fitria membalikkan tubuhnya lalu lari ke dalam kamar.
Melihat Fitria lari ke dalam kamar Tini pun nampak menggelengkan kepala. Setelahnya tubuh Tini oleng lalu merosot jatuh ke lantai. Tentu saja itu mengejutkan semua orang. Mereka makin panik dan bingung karena tak tahu siapa yang harus didahulukan, Fitria atau Tini.
Di saat yang sama di kantor.
Benzo yang sedang sibuk mempelajari berkas kerja sama dengan tuan Scoth tiba-tiba merasa mual. Teramat mual hingga memaksanya lari ke toilet dan muntah di sana. Yang mengejutkan adalah karena muntahan Benzo beraroma tak sedap seperti aroma tikus mati. Selain itu ada potongan daging berwarna kecoklatan berlendir yang keluar saat muntah.
"Daging ?, tapi kenapa berbau busuk. Perasaan Aku belum makan apa pun siang ini. Sarapan tadi juga bukan daging tapi roti. " gumam Benzo sambil menggelengkan kepala.
Setelah menyelesaikan hajatnya, Benzo kembali ke ruangannya. Saat itu Tasya tampak telah kembali dan sedang berdiri menunggu di ambang pintu. Benzo mengerutkan keningnya karena heran melihat Tasya masuk sebelum dipanggil.
"Maaf Bos. Saya masuk sebelum disuruh. Soalnya ada telephon dari rumahnya Bos dan kayanya penting," kata Tasya.
"Iya gapapa. Siapa yang telephon ?" tanya Benzo sambil melangkah ke meja kerjanya.
"Mbak April, Bos. Kedengerannya dia panik banget. Katanya dia udah nyoba nelephon ke ponsel milik Bos tapi ga direspon," sahut Tasya.
"Oh gitu. Saya emang belum ubah mode silent ponsel Saya sejak Kita meeting sama Tuan Scoth tadi. Makasih ya Sya, sekarang Kamu boleh balik ke meja Kamu," kata Benzo sambil tersenyum.
"Baik Bos," sahut Tasya sambil mengangguk.
Setelah Tasya keluar dari ruang kerjanya, Benzo segera meraih ponselnya. Saat itu bertepatan dengan Aprilia yang menghubungi sang papa.
"Ehm, iya Pril. Ada apa ...?" tanya Benzo.
"Papa !. Tolong pulang sebentar bisa ga Pa ?!" kata Aprilia.
"Pulang, emangnya ada apa ?. Kamu tau kan Papa ga suka diganggu kalo lagi kerja Pril ...," tegur Benzo.
"Maaf Pa. Tapi ini penting. Mama ...," April sengaja menggantung ucapannya hingga membuat Benzo menegakkan tubuhnya karena penasaran.
"Marah-marah ?, kan udah biasa Pril," kata Benzo dengan enggan.
"Mama kesurupan Pa. Serem banget. Kalo Papa mau tau lengkapnya, pulang aja sekarang. Soalnya Mbok Tini juga sampe pingsan pas ngeliat Mama," sahut April di akhir kalimatnya.
Benzo menatap layar ponselnya dengan tatapan bingung. Ia mengerutkan keningnya seolah tak percaya dengan ucapan anak sulungnya itu. Tapi Aprilia bukan lah anak yang suka basa-basi. Remaja itu tak akan mungkin menghubunginya dan memintanya pulang jika tidak ada sesuatu yang mendesak. Apalagi ada kepanikan yang tersirat dari nada suaranya tadi.
Benzo yang khawatir dengan kondisi keluarganya pun bergegas berkemas. Setelahnya ia melangkah keluar ruangan. Saat membuka pintu ia melihat Adam dan Rudi sedang berdiri di drpan meja kerja Tasya. Nampaknya mereka sedang minta ijin untuk bertemu dengannya. Adam dan Rudi menoleh dan tersenyum saat mendengar suara pintu terbuka.
"Selamat siang Bos," sapa Adam dan Rudi bersamaan.
"Selamat siang. Maafkan Saya. Saya harus pulang sekarang karena ada sesuatu yang terjadi di rumah. Berkas laporan yang Saya minta tadi titip ke Tasya aja biar ditaro di ruangan Saya nanti," kata Benzo sambil menutup pintu.
"Baik Bos," sahut Rudi, Adam dan Tasya bersamaan hingga membuat Benzo tersenyum.
Setelahnya Benzo melangkah cepat menuju lift. Adam tampak mengekor sedang Rudi sibuk menyusun berkas laporan keuangan yang diminta Benzo tadi.
Adam membantu menekan tombol lift sedang Benzo beberapa kali nampak mengusap wajahnya.
Saat pintu lift terbuka, Adam pun ikut masuk menemani sang Bos. Keduanya berdiri bersisian. Sama-sama menghadap ke depan dan tak saling menatap seolah mereka tak saling kenal.
"Ada apa Bos ?" tanya Adam tanpa menoleh.
"Ada yang aneh. Barusan Aku muntah hebat. Dan yang bikin kaget karena ada potongan daging berwarna kecoklatan dan baunya amis bukan main. Padahal siang ini Aku belum makan siang dan pagi tadi hanya sarapan roti seperti biasanya. Bertambah aneh karena April bilang kalo Mamanya kesurupan. Itu sebabnya Aku pulang sekarang," sahut Benzo gusar.
Mendengar ucapan sang Bos membuat Adam terkejut. Ia menoleh lalu menatap Benzo dengan seksama.
"Apa Aku boleh ikut ?" tanya Adam kemudian.
"Tentu," sahut Benzo sambil tersenyum.
"Kalo Aku ga salah, dia berniat melakukan ritual lagi. Tapi sayang aksinya keburu ketauan orang," kata Adam lirih namun masih bisa didengar jelas oleh Benzo.
"Jadi Aku harus gimana ?" tanya Benzo.
"Sikapi semuanya dengan tenang. Aku akan membantu nanti," sahut Adam.
Ucapan Adam membuat Benzo menghela nafas lega. Bagi Benzo, Adam adalah malaikat penyelamat yang menyelamatkan hidupnya. Adam adalah orang pertama yang telah memberitahunya tentang keanehan yang ada di dirinya. Dan Adam pula yang membantu Benzo melepaskan pengaruh ilmu hitam yang digunakan Fitria selama ini.
Kehadiran Adam yang secara kebetulan itu membuat Benzo sangat bersyukur.
Jika diurut ke belakang, awalnya Adam adalah karyawan biasa di perusahaan Benzo. Kinerja Adam yang melampaui rekan-rekannya saat itu membuat Benzo tertarik lalu memintanya menghadap. Saat mereka bertemu dan bicara dari dekat, Benzo seperti merasa dejavu. Ia merasa pernah mengenal Adam entah dimana.
"Sebentar, apa Kita pernah bertemu sebelum ini ?. Maksud Saya selain di perusahaan ini," kata Benzo.
Adam hanya membisu dan membiarkan Benzo larut dalam ingatannya. Tentu saja itu membuat Benzo gusar.
"Sorot matamu mengingatkan Saya pada seseorang," kata Benzo kemudian.
"Siapa ?" tanya Adam.
"Wulan ...," sahut Benzo cepat namun membuat Adam tersenyum.
"Saya memang keponakan Tante Wulan. Kita beberapa kali ketemu saat Bos masih jadi Suami Tante Saya. Saat itu Saya panggil Bos dengan sebutan Om ...," kata Adam dengan suara tercekat.
Ucapan Adam membuat Benzo terkejut. Sesaat kemudian Benzo berdiri lalu merentangkan kedua tangannya seolah memanggil Adam untuk lari ke pelukannya.
"Adam ... Adam. Si Anak hilang yang suka berpetualang itu kan ?" kata Benzo sambil tertawa.
Adam pun ikut tertawa lalu menghambur ke pelukan Benzo. Untuk sejenak kedua pria mantan Om dan keponakan itu saling memeluk dengan hangat.
Benzo mengurai pelukannya lalu mengusak rambut Adam dengan sayang.
"Maafin Om kalo ga bisa mengenali Kamu ya Dam," kata Benzo.
"Gapapa Om, Saya maklum kok. Kan karyawan di perusahaan ini juga banyak. Jadi wajar kalo Om ga kenal sama Saya," sahut Adam.
Dan siang itu untuk pertama kalinya Benzo punya teman bicara yang mengasyikkan di perusahaan. Mereka terus menjalin kedekatan meski pun dilakukan diam-diam.
\=\=\=\=\=
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Irma Tjondroharto
ooooo tyt adam keponakan benzo dan dia yg membantu adam melepas ajian pelet fitria... goos deh... next ah
2023-11-24
1
💎hart👑
untung ada Adam
2023-11-08
1