Aprilia nampak gugup saat Ricki mendekat kearahnya. Sesaat tatapan mereka bertemu. Tapi Aprilia terkejut karena mendapati kemarahan di balik tatapan Ricki.
"Melamun apa lagi Aprilia ?. Sudah Saya ingatkan berapa kali supaya jangan melamun saat kerja !" kata Ricki.
"Ma-maaf Pak. Saya ...," ucapan Aprilia terputus saat Ricki memotong cepat.
"Ke ruangan Saya sekarang !" kata Ricki sambil membalikkan tubuhnya lalu melangkah cepat meninggalkan ruang produksi.
"Baik Pak ...," sahut Aprilia dengan lirih.
Mendengar perintah Ricki membuat ruangan makin gaduh. Para karyawati tak terima jika Aprilia diminta ke ruangan sang Manager.
"Duuh ..., tau gitu Gue aja yang bikin kesalahan tadi," kata salah seorang karyawati.
"Iya. Gapapa lah dimarahin. Asal bisa ngeliat Pak Ricki dari deket," sahut karyawati lainnya.
"Tapi jarang-jarang ngeliat Pak Ricki ngomong banyak kaya tadi. Bener ga sih ?" tanya seorang karyawati.
"Iya ...," sahut beberapa karyawati bersamaan sambil menatap punggung Aprilia yang berjalan lesu.
Aprilia terus berjalan menuju ruangan Ricki. Saat melintas di Divisi Packing, Aprilia mendengar kasak-kusuk karyawati di sana tentang Ricki. Aprilia tersenyum getir saat tahu jika mereka membicarakan kehebatan Ricki.
"Ternyata saingan Gue terlalu banyak. Kalo kaya gini mendingan mundur aja deh," batin Aprilia gusar.
Aprilia tiba di depan ruangan Ricki. Saat akan mengetuk pintu, seorang karyawan pria melintas dan memberitahu jika Ricki sedang tak ada di tempat.
"Cari Pak Ricki ya ?" tanya pria itu.
"Iya," sahut Aprilia.
"Pak Rickinya baru aja keluar. Kayanya mau ke gudang ngecek barang yang baru masuk," kata pria itu.
"Terus Saya gimana dong. Pak Ricki bilang Saya harus ke ruangannya sekarang," kata Aprilia bingung.
"Ya tunggu aja sebentar daripada ntar tambah dimarahin. Tuh, ada kursi di situ," sahut pria itu sambil berlalu.
Aprilia pun melihat kearah yang ditunjuk pria itu lalu mengangguk. Setelah mengucapkan terima kasih Aprilia pun duduk di kursi itu.
Sambil duduk menunggu Ricki kembali, Aprilia mengedarkan pandangannya ke segala penjuru. Saat itu ia ada di depan ruangan Ricki dan berhadapan langsung dengan box besar terbuat dari logam berisi potongan benang berbagai warna. Box itu lumayan besar dan tingginya kurang lebih setengah meter.
Dari tempat duduknya Aprilia bisa melihat langsung ke dalam box yang berisi helaian benang yang semrawut, kusut dan tak berbentuk. Aprilia tahu benang-benang itu berasal dari sisa jahitan yang melekat di pakaian. Namun Aprilia terkejut saat melihat sesuatu yang aneh diantara kumpulan potongan benang itu. Sesuatu itu menyerupai benang panjang berwarna hitam. Ada beberapa helai benang dengan panjang dan warna serupa di dalam box itu.
Dan saat Aprilia amati dengan seksama ternyata benang-benang hitam itu bergerak lalu bersatu hingga membentuk gumpalan menyerupai rambut yang diikat rapi. Aprilia makin gusar saat gumpalan benang hitam mirip rambut itu bergerak ke kanan dan ke kiri dengan lambat seolah sengaja diayun dengan lembut. Terlihat sangat kontras dengan benang lain dan itu membuat bulu kuduk Aprilia meremang.
"Ngapain gerak-gerak gitu sih. Bikin merinding aja," batin Aprilia gusar.
Gumpalan benang yang menyerupai rambut itu terus bergerak hingga membuat Aprilia penasaran. Dengan matanya Aprilia menyusuri ujung gumpalan benang hitam hingga ke pangkalnya. Aprilia pun terkejut bukan kepalang saat mengetahui kumpulan benang itu memang rambut. Dan pemiliknya adalah sosok kuntilanak yang bertengger manis di atas rangka kuda-kuda penyangga atap pabrik.
Aprilia pun menjerit histeris saat menyadari sosok kuntilanak itu juga sedang menatap kearahnya sambil menyeringai.
Dalam sekejap jeritan Aprilia mampu menggemparkan seisi pabrik. Saking takutnya melihat penampakan kuntilanak itu Aprilia pun mengejang sejenak lalu jatuh pingsan.
Beberapa karyawan yang berdiri tak jauh dari Aprilia pun segera mendekat dan berusaha menyadarkan Aprilia.
"Ada apa ini ?. Kenapa rame-rame di depan ruangan Saya ?!" tanya Ricki tiba-tiba.
Semua orang menoleh lalu menepi. Salah seorang diantara mereka mencoba menjelaskan apa yang terjadi. Ricki nampak berpikir sejenak sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
"Ya udah. Karena klinik terlalu jauh dari sini, bawa aja ke ruangan Saya. Minta seorang karyawati untuk menemani karena Saya ga mau ada fitnah atau omongan macam-macam nanti," kata Ricki.
"Baik Pak !" sahut para karyawan bersamaan.
Beberapa karyawan menggotong tubuh Aprilia lalu membawanya masuk ke dalam ruangan Ricki. Tak lama kemudian seorang karyawati datang untuk menemani Aprilia.
"Kalo gitu Saya mau ngelanjutin ngecek barang. Dan Kamu tolong jaga Aprilia sampe dia siuman. Ingat jangan kemana-mana ...," pesan Ricki.
"Baik Pak," sahut karyawati bernama Mona itu sambil tersenyum manis.
Setelah Ricki keluar dari ruangan, Mona pun bergegas menghampiri Aprilia. Mona mencoba menyadarkan Aprilia dengan cara mengoleskan minyak kayu putih pada hidung, perut, dada dan tengkuk Aprilia.
"Enak banget sih jadi Lo. Bikin ulah, dimarahin tapi masih disuruh rebahan di ruangannya Pak Ricki," gumam Mona sambil menggosok telapak tangan Aprilia.
Beberapa saat kemudian Aprilia pun siuman. Melihat Aprilia bergerak Mona pun tersenyum lalu menyapanya.
"Udah bangun Lo. Gimana rasanya, pusing ya ...?" sapa Mona dengan ramah.
Bukannya menjawab Aprilia justru melotot seolah melihat sesuatu di belakang Mona. Dan sesaat kemudian Aprilia kembali pingsan. Karena panik, Mona pun bergegas keluar memanggil salah seorang rekannya.
"Kenapa Mon ?" tanya seorang karyawan bernama Adit.
"Temenin Gue dong Dit. Gue takut," sahut Mona sambil melirik ke dalam ruangan dimana Aprilia berada.
"Takut apaan sih, kan ga ada apa-apa di sini," kata Adit.
"Kalo ga ada apa-apa terus kenapa April bisa pingsan ?. Terus Lo tau ga kalo barusan April siuman tapi pingsan lagi," kata Mona gusar.
"Ah masa sih. Kok bisa ?" tanya Adit tak percaya.
"Ya mana Gue tau. Kayanya waktu dia siuman, dia ngeliat sesuatu di belakang Gue. Jujur Gue juga merinding waktu April melotot sambil ngeliat ke belakang Gue tadi," sahut Mona dengan suara bergetar.
"Kalo Pak Ricki tau Gue ada di sini dan ga kerja, bisa marah dia sama Gue," kata Adit.
"Abis gimana Dit. Sumpah Gue beneran takut banget. Lo tenang aja Dit, ntar Gue bantuin Lo ngomong sama Pak Ricki. Tapi Lo jangan kemana-mana ya, di sini aja ...," pinta Mona sungguh-sungguh.
Adit pun menghela nafas panjang lalu mengangguk. Tak lama kemudian Ricki datang. Ia terkejut melihat Mona dan Adit berdiri di ambang pintu ruangannya. Sebelum Ricki menghardik keduanya, Mona segera angkat bicara.
Dengan hati-hati Mona menjelaskan mengapa Adit ada di sana beraamanya. Mona tak peduli jika Ricki tak mempercayai ceritanya. Tapi di luar dugaan, Ricki percaya begitu saja dengan apa yang Mona ucapkan.
Tiba-tiba terdengar suara lenguhan Aprilia pertanda jika gadis itu mulai siuman. Mona pun menghampiri Aprilia dan membantunya duduk.
"Minum dulu biar ga dehidrasi," kata Mona sambil menyodorkan segelas air mineral.
Aprilia mengangguk lalu meneguk air mineral itu hingga tandas.
"Lagi ga ?" tanya Mona.
"Ga usah, makasih ...," sahut Aprilia lirih.
Mona mengangguk lalu menjauh dari Aprilia.
"Jadi kenapa Kamu bisa pingsan Aprilia ?" tanya Ricki tak sabar.
"Sa ... Saya ngeliat kuntilanak di depan ruangan ini Pak," sahut Aprilia dengan suara bergetar.
Jawaban Aprilia sontak membuat Mona dan Adit terkejut. Keduanya saling menatap sejenak lalu mengangguk paham.
Lalu mengalir lah cerita dari mulut Aprilia. Ricki, Mona dan Adit mendengarkan dengan serius cerita Aprilia tanpa menjedanya sama sekali.
"Mungkin Kamu kelelahan, makanya Kamu jadi berhalusianasi Aprilia," kata Ricki.
"Saya ga berhalusinasi Pak. Itu beneran kuntilanak," sahut Aprilia tak mau kalah.
"Sebaiknya Kamu ke klinik sekarang untuk memeriksakan keadaanmu. Setelahnya Kamu boleh pulang dan istirahat dulu di rumah. Saya kasih Kamu cuti selama dua hari ya. Saya harap setelah itu Kamu bisa kembali fokus bekerja," kata Ricki kemudian.
"Baik Pak," sahut Aprilia pasrah.
Aprilia pun pergi ke klinik diantar Mona. Setelah dokter memastikan Aprilia baik-baik saja, dia pun bergegas pergi keruang istirahat karyawan untuk berganti pakaian lalu pulang ke rumah.
\=\=\=\=\=
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Irma Tjondroharto
itu kunti mya siapa?? kunti suruhannya mamamu atau bkn? sori neg thinking sama mamamu.. hehe... semoga km kuat dijalan yg benar april.. dg kasus ortumu harus nya kamu tau segala sesuatu itu tidak bisa dipaksakan terutama cinta..
2023-11-25
1
💎hart👑
jangan-jangan sesuatu nih mba Kunti nya
2023-11-24
1
Fatimah Ziyadatul Khair
keren kak 🥰
2023-10-28
1