11. Penampakan

Aprilia nampak gugup saat Ricki mendekat kearahnya. Sesaat tatapan mereka bertemu. Tapi Aprilia terkejut karena mendapati kemarahan di balik tatapan Ricki.

"Melamun apa lagi Aprilia ?. Sudah Saya ingatkan berapa kali supaya jangan melamun saat kerja !" kata Ricki.

"Ma-maaf Pak. Saya ...," ucapan Aprilia terputus saat Ricki memotong cepat.

"Ke ruangan Saya sekarang !" kata Ricki sambil membalikkan tubuhnya lalu melangkah cepat meninggalkan ruang produksi.

"Baik Pak ...," sahut Aprilia dengan lirih.

Mendengar perintah Ricki membuat ruangan makin gaduh. Para karyawati tak terima jika Aprilia diminta ke ruangan sang Manager.

"Duuh ..., tau gitu Gue aja yang bikin kesalahan tadi," kata salah seorang karyawati.

"Iya. Gapapa lah dimarahin. Asal bisa ngeliat Pak Ricki dari deket," sahut karyawati lainnya.

"Tapi jarang-jarang ngeliat Pak Ricki ngomong banyak kaya tadi. Bener ga sih ?" tanya seorang karyawati.

"Iya ...," sahut beberapa karyawati bersamaan sambil menatap punggung Aprilia yang berjalan lesu.

Aprilia terus berjalan menuju ruangan Ricki. Saat melintas di Divisi Packing, Aprilia mendengar kasak-kusuk karyawati di sana tentang Ricki. Aprilia tersenyum getir saat tahu jika mereka membicarakan kehebatan Ricki.

"Ternyata saingan Gue terlalu banyak. Kalo kaya gini mendingan mundur aja deh," batin Aprilia gusar.

Aprilia tiba di depan ruangan Ricki. Saat akan mengetuk pintu, seorang karyawan pria melintas dan memberitahu jika Ricki sedang tak ada di tempat.

"Cari Pak Ricki ya ?" tanya pria itu.

"Iya," sahut Aprilia.

"Pak Rickinya baru aja keluar. Kayanya mau ke gudang ngecek barang yang baru masuk," kata pria itu.

"Terus Saya gimana dong. Pak Ricki bilang Saya harus ke ruangannya sekarang," kata Aprilia bingung.

"Ya tunggu aja sebentar daripada ntar tambah dimarahin. Tuh, ada kursi di situ," sahut pria itu sambil berlalu.

Aprilia pun melihat kearah yang ditunjuk pria itu lalu mengangguk. Setelah mengucapkan terima kasih Aprilia pun duduk di kursi itu.

Sambil duduk menunggu Ricki kembali, Aprilia mengedarkan pandangannya ke segala penjuru. Saat itu ia ada di depan ruangan Ricki dan berhadapan langsung dengan box besar terbuat dari logam berisi potongan benang berbagai warna. Box itu lumayan besar dan tingginya kurang lebih setengah meter.

Dari tempat duduknya Aprilia bisa melihat langsung ke dalam box yang berisi helaian benang yang semrawut, kusut dan tak berbentuk. Aprilia tahu benang-benang itu berasal dari sisa jahitan yang melekat di pakaian. Namun Aprilia terkejut saat melihat sesuatu yang aneh diantara kumpulan potongan benang itu. Sesuatu itu menyerupai benang panjang berwarna hitam. Ada beberapa helai benang dengan panjang dan warna serupa di dalam box itu.

Dan saat Aprilia amati dengan seksama ternyata benang-benang hitam itu bergerak lalu bersatu hingga membentuk gumpalan menyerupai rambut yang diikat rapi. Aprilia makin gusar saat gumpalan benang hitam mirip rambut itu bergerak ke kanan dan ke kiri dengan lambat seolah sengaja diayun dengan lembut. Terlihat sangat kontras dengan benang lain dan itu membuat bulu kuduk Aprilia meremang.

"Ngapain gerak-gerak gitu sih. Bikin merinding aja," batin Aprilia gusar.

Gumpalan benang yang menyerupai rambut itu terus bergerak hingga membuat Aprilia penasaran. Dengan matanya Aprilia menyusuri ujung gumpalan benang hitam hingga ke pangkalnya. Aprilia pun terkejut bukan kepalang saat mengetahui kumpulan benang itu memang rambut. Dan pemiliknya adalah sosok kuntilanak yang bertengger manis di atas rangka kuda-kuda penyangga atap pabrik.

Aprilia pun menjerit histeris saat menyadari sosok kuntilanak itu juga sedang menatap kearahnya sambil menyeringai.

Dalam sekejap jeritan Aprilia mampu menggemparkan seisi pabrik. Saking takutnya melihat penampakan kuntilanak itu Aprilia pun mengejang sejenak lalu jatuh pingsan.

Beberapa karyawan yang berdiri tak jauh dari Aprilia pun segera mendekat dan berusaha menyadarkan Aprilia.

"Ada apa ini ?. Kenapa rame-rame di depan ruangan Saya ?!" tanya Ricki tiba-tiba.

Semua orang menoleh lalu menepi. Salah seorang diantara mereka mencoba menjelaskan apa yang terjadi. Ricki nampak berpikir sejenak sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

"Ya udah. Karena klinik terlalu jauh dari sini, bawa aja ke ruangan Saya. Minta seorang karyawati untuk menemani karena Saya ga mau ada fitnah atau omongan macam-macam nanti," kata Ricki.

"Baik Pak !" sahut para karyawan bersamaan.

Beberapa karyawan menggotong tubuh Aprilia lalu membawanya masuk ke dalam ruangan Ricki. Tak lama kemudian seorang karyawati datang untuk menemani Aprilia.

"Kalo gitu Saya mau ngelanjutin ngecek barang. Dan Kamu tolong jaga Aprilia sampe dia siuman. Ingat jangan kemana-mana ...," pesan Ricki.

"Baik Pak," sahut karyawati bernama Mona itu sambil tersenyum manis.

Setelah Ricki keluar dari ruangan, Mona pun bergegas menghampiri Aprilia. Mona mencoba menyadarkan Aprilia dengan cara mengoleskan minyak kayu putih pada hidung, perut, dada dan tengkuk Aprilia.

"Enak banget sih jadi Lo. Bikin ulah, dimarahin tapi masih disuruh rebahan di ruangannya Pak Ricki," gumam Mona sambil menggosok telapak tangan Aprilia.

Beberapa saat kemudian Aprilia pun siuman. Melihat Aprilia bergerak Mona pun tersenyum lalu menyapanya.

"Udah bangun Lo. Gimana rasanya, pusing ya ...?" sapa Mona dengan ramah.

Bukannya menjawab Aprilia justru melotot seolah melihat sesuatu di belakang Mona. Dan sesaat kemudian Aprilia kembali pingsan. Karena panik, Mona pun bergegas keluar memanggil salah seorang rekannya.

"Kenapa Mon ?" tanya seorang karyawan bernama Adit.

"Temenin Gue dong Dit. Gue takut," sahut Mona sambil melirik ke dalam ruangan dimana Aprilia berada.

"Takut apaan sih, kan ga ada apa-apa di sini," kata Adit.

"Kalo ga ada apa-apa terus kenapa April bisa pingsan ?. Terus Lo tau ga kalo barusan April siuman tapi pingsan lagi," kata Mona gusar.

"Ah masa sih. Kok bisa ?" tanya Adit tak percaya.

"Ya mana Gue tau. Kayanya waktu dia siuman, dia ngeliat sesuatu di belakang Gue. Jujur Gue juga merinding waktu April melotot sambil ngeliat ke belakang Gue tadi," sahut Mona dengan suara bergetar.

"Kalo Pak Ricki tau Gue ada di sini dan ga kerja, bisa marah dia sama Gue," kata Adit.

"Abis gimana Dit. Sumpah Gue beneran takut banget. Lo tenang aja Dit, ntar Gue bantuin Lo ngomong sama Pak Ricki. Tapi Lo jangan kemana-mana ya, di sini aja ...," pinta Mona sungguh-sungguh.

Adit pun menghela nafas panjang lalu mengangguk. Tak lama kemudian Ricki datang. Ia terkejut melihat Mona dan Adit berdiri di ambang pintu ruangannya. Sebelum Ricki menghardik keduanya, Mona segera angkat bicara.

Dengan hati-hati Mona menjelaskan mengapa Adit ada di sana beraamanya. Mona tak peduli jika Ricki tak mempercayai ceritanya. Tapi di luar dugaan, Ricki percaya begitu saja dengan apa yang Mona ucapkan.

Tiba-tiba terdengar suara lenguhan Aprilia pertanda jika gadis itu mulai siuman. Mona pun menghampiri Aprilia dan membantunya duduk.

"Minum dulu biar ga dehidrasi," kata Mona sambil menyodorkan segelas air mineral.

Aprilia mengangguk lalu meneguk air mineral itu hingga tandas.

"Lagi ga ?" tanya Mona.

"Ga usah, makasih ...," sahut Aprilia lirih.

Mona mengangguk lalu menjauh dari Aprilia.

"Jadi kenapa Kamu bisa pingsan Aprilia ?" tanya Ricki tak sabar.

"Sa ... Saya ngeliat kuntilanak di depan ruangan ini Pak," sahut Aprilia dengan suara bergetar.

Jawaban Aprilia sontak membuat Mona dan Adit terkejut. Keduanya saling menatap sejenak lalu mengangguk paham.

Lalu mengalir lah cerita dari mulut Aprilia. Ricki, Mona dan Adit mendengarkan dengan serius cerita Aprilia tanpa menjedanya sama sekali.

"Mungkin Kamu kelelahan, makanya Kamu jadi berhalusianasi Aprilia," kata Ricki.

"Saya ga berhalusinasi Pak. Itu beneran kuntilanak," sahut Aprilia tak mau kalah.

"Sebaiknya Kamu ke klinik sekarang untuk memeriksakan keadaanmu. Setelahnya Kamu boleh pulang dan istirahat dulu di rumah. Saya kasih Kamu cuti selama dua hari ya. Saya harap setelah itu Kamu bisa kembali fokus bekerja," kata Ricki kemudian.

"Baik Pak," sahut Aprilia pasrah.

Aprilia pun pergi ke klinik diantar Mona. Setelah dokter memastikan Aprilia baik-baik saja, dia pun bergegas pergi keruang istirahat karyawan untuk berganti pakaian lalu pulang ke rumah.

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

itu kunti mya siapa?? kunti suruhannya mamamu atau bkn? sori neg thinking sama mamamu.. hehe... semoga km kuat dijalan yg benar april.. dg kasus ortumu harus nya kamu tau segala sesuatu itu tidak bisa dipaksakan terutama cinta..

2023-11-25

1

💎hart👑

💎hart👑

jangan-jangan sesuatu nih mba Kunti nya

2023-11-24

1

Fatimah Ziyadatul Khair

Fatimah Ziyadatul Khair

keren kak 🥰

2023-10-28

1

lihat semua
Episodes
1 1. Tak Sengaja Berteman
2 2. Tentang Bos
3 3. Kecurigaan Fitria
4 4. Arogansi Fitria
5 5. Fitria Ngamuk
6 6. Telephon Dari Rumah
7 7. Talak
8 8. Penyesalan
9 9. Curhatan Aprilia
10 10. Manager Idaman
11 11. Penampakan
12 12. Hantu Penunggu
13 13. Pekerjaan Aprilia
14 14. Masuk Perangkap
15 15. Ribut
16 16. Pelet Apa Sih ?
17 17. Mengambil Persembahan
18 18. Ancaman
19 19. Menikah
20 20. Pingsan
21 21. Hantu Pabrik ?
22 22. Rival
23 23. Duka Aprilia
24 24. Hengkang
25 25. Yuna Tau
26 26. Kejutan Untuk Fitria
27 27. Pulang Ke Rumah
28 28. Selingkuh
29 29. Datang Ke Kantor
30 30. Sasaran Baru
31 31. Selingkuhan Rian Ternyata ...
32 32. Masa Lalu Aprilia
33 33. Salah Minum Kopi
34 34. Basah ...?
35 35. Sekarat ...
36 36. Buronan Polisi
37 37. Banyu Pulang
38 38. Hantu Peliharaan Fitria
39 39. Tertangkap
40 40. Sosok Lain
41 41. Setengah Badan
42 42. Diterror Hantu
43 43. Kecurigaan Banyu
44 44. Terror Hantu Kaki
45 45. Water Proof
46 46. Kamar Aprilia
47 47. Hadiah Untuk Aprilia
48 48. Tas Kulit Ular
49 49. Kenangan Buruk Fitria
50 50. Teman Aprilia Adalah ...
51 51. Kemarahan Fitria
52 52. Korban Pertama Fitria
53 53. Hadiah Yang Tertukar
54 54. Tumbal Wanita
55 55. Pesan Aneh
56 56. Tumbal Pengganti
57 57. Membawa Hanifah
58 58. Mahkota Yang Direnggut
59 59. Pura - Pura
60 60. Janji Frans
61 61. Devi Panik
62 62. Devi Bukan Devi
63 63. Frans Dan Hanifah
64 64. Kenapa Dev ...?
65 65. Luka Hati Devi
66 66. Kecelakaan
67 67. Bertemu Masa Lalu
68 68. Pembalasan
69 69. Meninggal ...
70 70. Diduga Membunuh
71 71. Dijemput
72 72. Menjelang Kematian Devi
73 73. Pengakuan Fitria
74 74. Makhluk Titipan
75 75. Panggilan Darurat
76 76. Menyelamatkan Bayi
77 77. Serba Enam ?
78 78. Sempet Linglung
79 79. Menjemput Bayi Tara
80 80. Detak Jantung Indri
81 81. Obat Tidur
82 82. Nitip Raga
83 83. Raga Digendong Siapa
84 84. Mengungsi
85 85. Mendesak Aprilia
86 86. Santet Nyasar
87 87. Pria Mesum
88 88. Siasat
89 89. Belum Selesai
90 90. Kebetulan
91 91. Pergi ...
92 92. Benzo Pun Tau
93 93. Luka Hati Benzo
94 94. Menghindar
95 95. Fitria Diculik
96 96. Tetangganya Taufan
97 97. Berebut Tumbal
98 98. Pesta Untuk Aprilia
99 99. Pengantin Sedarah
100 100. Mengejar Aprilia
101 101. Gempar
102 102. Shock ...
103 103. Hanya Tersesat
104 104. Hukuman Untuk Darwis
105 105. Kasus Ditutup
106 106. Lanjutkan Hidup
107 107. Namanya Niken
108 108. Akhir Hidup Niken
109 109. Banyu Curhat
110 110. Sepatu Merah Niken
111 111. Fitria Diterror
112 112. Terbongkar Sudah
113 113. Semua Demi Cheri
114 114. Menjodohkan Aprilia
115 115. Serius Mengejar Adam
116 116. Kecurigaan Adam
117 117. Dimakan Taufan
118 118. Salah Sasaran
119 119. Taufan Sadar
120 120. Aprilia Membuat Ulah
121 121. Pawang Hati
122 122. Pelet Mani Gajah
123 123. Menyerang Mata
124 124. Terpaksa Diperban
125 125. Taufan Yang Kepelet ...
126 126. Bingung
127 127. Kebakaran
128 128. Belum Mau Menyerah
129 129. Mengubah Target
130 130. Indri Berubah ...
131 131. Hampir Saja ...
132 132. Hasrat Aprilia
133 133. Gosip Bikin Cemburu
134 134. Aprilia Ditolak
135 135. Lamaran Romantis
136 136. Hasrat Adam
137 137. Benzo Datang
138 138. Penyatuan
139 139. Kritis ...
140 140. Nyawa Yang Hengkang ...
141 141. Saran Untuk Fitria
142 142. Sosok Mirip Aprilia
143 143. Berakhir Buruk
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1. Tak Sengaja Berteman
2
2. Tentang Bos
3
3. Kecurigaan Fitria
4
4. Arogansi Fitria
5
5. Fitria Ngamuk
6
6. Telephon Dari Rumah
7
7. Talak
8
8. Penyesalan
9
9. Curhatan Aprilia
10
10. Manager Idaman
11
11. Penampakan
12
12. Hantu Penunggu
13
13. Pekerjaan Aprilia
14
14. Masuk Perangkap
15
15. Ribut
16
16. Pelet Apa Sih ?
17
17. Mengambil Persembahan
18
18. Ancaman
19
19. Menikah
20
20. Pingsan
21
21. Hantu Pabrik ?
22
22. Rival
23
23. Duka Aprilia
24
24. Hengkang
25
25. Yuna Tau
26
26. Kejutan Untuk Fitria
27
27. Pulang Ke Rumah
28
28. Selingkuh
29
29. Datang Ke Kantor
30
30. Sasaran Baru
31
31. Selingkuhan Rian Ternyata ...
32
32. Masa Lalu Aprilia
33
33. Salah Minum Kopi
34
34. Basah ...?
35
35. Sekarat ...
36
36. Buronan Polisi
37
37. Banyu Pulang
38
38. Hantu Peliharaan Fitria
39
39. Tertangkap
40
40. Sosok Lain
41
41. Setengah Badan
42
42. Diterror Hantu
43
43. Kecurigaan Banyu
44
44. Terror Hantu Kaki
45
45. Water Proof
46
46. Kamar Aprilia
47
47. Hadiah Untuk Aprilia
48
48. Tas Kulit Ular
49
49. Kenangan Buruk Fitria
50
50. Teman Aprilia Adalah ...
51
51. Kemarahan Fitria
52
52. Korban Pertama Fitria
53
53. Hadiah Yang Tertukar
54
54. Tumbal Wanita
55
55. Pesan Aneh
56
56. Tumbal Pengganti
57
57. Membawa Hanifah
58
58. Mahkota Yang Direnggut
59
59. Pura - Pura
60
60. Janji Frans
61
61. Devi Panik
62
62. Devi Bukan Devi
63
63. Frans Dan Hanifah
64
64. Kenapa Dev ...?
65
65. Luka Hati Devi
66
66. Kecelakaan
67
67. Bertemu Masa Lalu
68
68. Pembalasan
69
69. Meninggal ...
70
70. Diduga Membunuh
71
71. Dijemput
72
72. Menjelang Kematian Devi
73
73. Pengakuan Fitria
74
74. Makhluk Titipan
75
75. Panggilan Darurat
76
76. Menyelamatkan Bayi
77
77. Serba Enam ?
78
78. Sempet Linglung
79
79. Menjemput Bayi Tara
80
80. Detak Jantung Indri
81
81. Obat Tidur
82
82. Nitip Raga
83
83. Raga Digendong Siapa
84
84. Mengungsi
85
85. Mendesak Aprilia
86
86. Santet Nyasar
87
87. Pria Mesum
88
88. Siasat
89
89. Belum Selesai
90
90. Kebetulan
91
91. Pergi ...
92
92. Benzo Pun Tau
93
93. Luka Hati Benzo
94
94. Menghindar
95
95. Fitria Diculik
96
96. Tetangganya Taufan
97
97. Berebut Tumbal
98
98. Pesta Untuk Aprilia
99
99. Pengantin Sedarah
100
100. Mengejar Aprilia
101
101. Gempar
102
102. Shock ...
103
103. Hanya Tersesat
104
104. Hukuman Untuk Darwis
105
105. Kasus Ditutup
106
106. Lanjutkan Hidup
107
107. Namanya Niken
108
108. Akhir Hidup Niken
109
109. Banyu Curhat
110
110. Sepatu Merah Niken
111
111. Fitria Diterror
112
112. Terbongkar Sudah
113
113. Semua Demi Cheri
114
114. Menjodohkan Aprilia
115
115. Serius Mengejar Adam
116
116. Kecurigaan Adam
117
117. Dimakan Taufan
118
118. Salah Sasaran
119
119. Taufan Sadar
120
120. Aprilia Membuat Ulah
121
121. Pawang Hati
122
122. Pelet Mani Gajah
123
123. Menyerang Mata
124
124. Terpaksa Diperban
125
125. Taufan Yang Kepelet ...
126
126. Bingung
127
127. Kebakaran
128
128. Belum Mau Menyerah
129
129. Mengubah Target
130
130. Indri Berubah ...
131
131. Hampir Saja ...
132
132. Hasrat Aprilia
133
133. Gosip Bikin Cemburu
134
134. Aprilia Ditolak
135
135. Lamaran Romantis
136
136. Hasrat Adam
137
137. Benzo Datang
138
138. Penyatuan
139
139. Kritis ...
140
140. Nyawa Yang Hengkang ...
141
141. Saran Untuk Fitria
142
142. Sosok Mirip Aprilia
143
143. Berakhir Buruk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!