19. Menikah

Tanpa huru hara dan tanpa kabar berita, pernikahan Aprilia dengan Ricki pun digelar. Semua berjalan lancar dan cepat.

Pernikahan yang terjadi seminggu setelah Ricki bertandang ke rumah menemui Fitria itu memang membuat Ricki bahagia. Meski Aprilia juga terlihat bahagia, namun Fitria tahu itu hanya kebahagiaan semu. Karena sejatinya Aprilia juga terpaksa menjalani pernikahan itu.

Bukan tanpa alasan Fitria mempercepat pernikahan Aprilia. Itu terjadi karena ia mendengar berita tak menyenangkan yang dibawa Aprilia.

Beberapa hari yang lalu Aprilia menceritakan jika ia baru saja bertengkar dengan beberapa temannya.

"Kok bisa. Emang ada masalah apa ?" tanya Fitria kala itu.

"Mereka nuduh Aku pake pelet Ma. Ya, walau itu bener tapi Aku ga suka. Mereka bilang sikapnya Ricki itu ga wajar dan berlebihan sama Aku," sahut Aprilia kesal.

"Jadi gitu. Kenapa ga buktiin aja dugaan mereka sekalian. Pasti seru kan ?" tanya Fitria.

"Boleh Ma. Capek juga Aku dituduh terus menerus. Aku mau liat gimana reaksi mereka kalo tau Aku sama Ricki bukan cuma pacaran tapi udah nikah," sahut Aprilia sambil tersenyum membayangkan reaksi orang-orang saat mengetahui pernikahannya.

"Bagus. Biar Mama yang atur nanti. Kamu sama Ricki tinggal duduk manis aja," kata Fitria.

Dan di sini lah Aprilia, Ricki dan Fitria berada. Bukan di kantor KUA tapi di sebuah Rumah yang kemudian dijadikan mahar pernikahan oleh Ricki. Ya, Ricki dan Aprilia baru saja menikah. Meski dilakukan sederhana dan tanpa wali sahnya, tapi pernikahan tetap berjalan.

Semua orang yang hadir saat itu seperti orang linglung termasuk pengurus lingkungan dimana Ricki tinggal. Sang ketua RT dan sekretarisnya yang diminta jadi saksi pernikahan tampak duduk dengan tatapan kosong.

Selain mereka, Ricki juga meminta seorang temannya untuk mengabadikan moment pentingnya itu. Meski pun pernikahan dilakukan diam-diam tapi Ricki ingin punya foto yang bisa dijadikan kenangan kelak.

"Jadi ini pernikahan apa namanya Ma ?" tanya Aprilia setelah penghulu, saksi dan beberapa tamu keluar dari rumah.

"Ya nikah siri," sahut Fitria cepat.

"Tapi setau Aku nikah siri juga harus pake wali yang sah Ma. Papa kan masih hidup dan sehat. Kenapa Mama ga undang Papa untuk jadi wali di pernikahanku ?" tanya Aprilia.

"Papamu ga di Jakarta sekarang. Dia lagi ada di luar negeri ngurus bisnisnya," sahut Fitria berbohong tanpa berani menatap Aprilia.

"Ngurus bisnis ?. Kata Mama urusan perusahaan dipegang Om Adam. Kenapa Papa masih mondar-mandir keluar negeri segala. Kalo gitu percuma Om Adam gantiin Papa kalo semuanya masih harus Papa yang ngurus," kata Aprilia.

"Kalo itu Mama juga ga tau Pril. Udah deh, ga usah bahas Papa Kamu bisa ga. Ngerusak suasana aja," pinta Fitria sambil menatap kesal kearah Aprilia.

"Maaf Ma ...," kata Aprilia.

Fitria mengangguk lalu tersenyum bersamaan dengan masuknya Ricki ke dalam rumah.

"Nah, itu Ricki. Kalian obrolin dulu kesepakatan yang mau Kalian buat. Mama mau nonton tivi dulu ya," kata Fitria.

"Tapi Aku mau Mama jadi saksi dari kesepakatan yang mau Kami buat," sahut Aprilia.

"Ga usah. Mama ga mau ikut campur dalam urusan rumah tangga Kalian," kata Fitria sambil berlalu meninggalkan Aprili dan Ricki begitu saja.

Untuk sejenak sepasang pengantin itu nampak terdiam bingung di ruang tamu.

Ruangan yang telah menjadi saksi pernikahan Aprilia dan Ricki itu memang dihias dengan cantik. Walau pernikahan mereka hanya pernikahan siri, namun Aprilia dan Ricki ingin menjadikan pernikahan mereka berkesan.

"Jadi ... kesepakatan apa yang Kamu inginkan Sayang ?" tanya Ricki setelah terdiam beberapa saat.

"Kalo menurut Kamu, perlu kah Kita membuat kesepakatan ?" tanya Aprilia.

"Menurutku sih ga perlu ya. Menikah juga kan sebuah kesepakatan antara sepasang manusia. Semua yang ada di dalamnya mengikuti norma yang berlaku. Misalnya Kita harus saling setia, tidak bergaul berlebihan dengan lawan jenis supaya ga timbul kecemburuan yang berujung keributan," sahut Ricki.

Jawaban Ricki membuat Aprilia tersentak. Ia tak menyangka Ricki tetap bisa sepandai itu. Rupanya pengaruh ilmu hitam yang ia lancarkan, tak membuat kepandaian Ricki dalam menganalisa suatu masalah hilang sama sekali. Menyadari itu membuat Aprilia tersenyum.

"Kenapa senyum-senyum gitu sih. Ada yang lucu ya ?" tanya Ricki.

"Ga kok. Aku cuma kagum aja sama kepintaran Kamu," sahut Aprilia.

"Oh itu kan emang salah satu faktor yang bikin Kamu cinta sama Aku. Iya kan ?" tanya Ricki.

"Iya," sahut Aprilia jujur hingga membuat Ricki tertawa.

"Jadi, Kamu Istriku sekarang," kata Ricki sambil memeluk Aprilia dengan erat.

Aprilia mengangguk lalu membalas pelukan Ricki.

"Untuk sementara segini aja dulu. Kita liat seberapa ampuhnya ilmu yang Mama kasih itu untuk mengendalikan Kamu Ricki," kata Aprilia dalam hati sambil tersenyum penuh kemenangan.

Di ruang lain tampak Fitria ikut tersenyum menyaksikan interaksi Aprilia dan Ricki.

Seperti yang diinginkan Fitria, dia pun pindah ke rumah Ricki mengikuti Aprilia yang diboyong oleh Ricki. Fitria senang karena dengan tinggal bersama akan mempermudahnya mengendalikan Ricki nanti.

\=\=\=\=\=

Meski pernikahan Aprilia dilakukan secara diam-diam, berita itu sampai juga di telinga Benzo. Pria itu kecewa saat mengetahui mantan istrinya tak melibatkan dia dalam pernikahan anak sulung mereka.

"Apa-apaan ini ?!. Apa maksud Fitria menikahkan April tanpa sepengetahuanku. Apa dia lupa kalo Aku Ayahnya April !" kata Benzo marah sambil mengibaskan tangannya hingga sebuah pajangan jatuh ke lantai dan pecah berhamburan.

"Sabar Om. Jangan marah-marah ya, ingat kesehatan Om ...," kata Adam sambil menggamit lengannya lalu membawa Benzo duduk di sofa.

"Tapi ini keterlaluan Dam. Aprilia itu Anakku. Jangankan memintaku untuk jadi wali, ngabarin aja ga. Pasti Fitria yang mengatur semuanya !" sahut Benzo dengan suara bergetar.

Adam mengangguk sambil terus mengusap lembut punggung Benzo agar lebih tenang. Adam berhasil membuat Benzo 'tak meledak' lagi, meski air mata nampak mengalir di sudut mata Benzo.

Ternyata Adam lah yang menyampaikan berita pernikahan Aprilia dan Ricki kepada Benzo. Awalnya Adam hanya ingin memberi hadiah pernikahan kepada Aprilia. Tapi karena tak tahu dimana Aprilia tinggal, maka Adam pun bertanya pada Benzo. Namun sayang, Benzo yang ditemui dirumahnya ternyata juga tak tahu menahu perihal pernikahan Aprilia. Benzo justru terkejut mendengar berita itu.

Benzo masih berusaha menguasai diri. Sedangkan Adam nampak mengusap wajah dengan kasar sambil menatap layar ponselnya. Rupanya asisten Adam baru saja mengirimkan informasi tentang latar belakang pernikahan Aprilia dan Ricki.

"Maafin Aku Om. Aku ga tau kalo Aprilia menikah tanpa sepengetahuan Om. Dan ...," Adam sengaja menggantung ucapannya.

"Dan apa ?" tanya Benzo tak sabar.

"Dan Aprilia cuma menikah siri Om," sahut Adam.

"Astaghfirullah aladziim .... Apa, nikah siri ?. Kenapa harus nikah siri ?. Apa Aprilia hamil sebelum menikah ?!" tanya Benzo panik.

Saat itu Benzo sangat terpukul. Selain tak dihadirkan dalam pernikahan Aprilia, Benzo juga merasa gagal menjadi ayah karena telah membiarkan Aprilia hamil sebelum menikah. Tapi ucapan Adam selanjutnya justru membuat Benzo bertambah shock.

"Bukan itu penyebab Aprilia menikah siri Om. Aprilia ga hamil saat ini. Dia ... maksudku pernikahan ini. Aku melihat ada sesuatu yang ga beres di dalamnya," kata Adam.

"Maksudmu apa Dam. Tolong lebih detail lagi. Aku udah terlalu tua untuk sekedar berteka-teki," pinta Benzo.

"Ibu Aprilia alias mantan Istri Om itu lah yang mengatur pernikahan ini. Dia membuat Ricki menikahi Aprilia saat laki-laki itu berada di alam bawah sadarnya," sahut Adam.

"Pelet ?" tanya Benzo.

"Betul," sahut Adam lugas.

Benzo tersentak lalu menggelengkan kepala. Nampaknya ia menyesal telah membiarkan Aprilia tinggal bersama Fitria.

"Astaghfirullah aladziim..., kalo tau dia bakal merusak April. Aku pasti ga akan ijinin April tinggal di sana," kata Benzo dengan nada menyesal.

\=\=\=\=\=

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***