15. Ribut

Sejak hari dimana Ricki memberikan sejumlah uang kepada Aprilia, hubungan keduanya pun mengalami perubahan. Jika biasanya Ricki akan bersikap tak peduli bahkan hanya untuk sekedar membalas sapaan Aprilia pun enggan, kini pria itu berubah. Ricki seringkali kedapatan tengah menatap Aprilia sambil tersenyum. Bahkan Ricki merasa punya tempat istimewa di hati Aprilia. Apalagi Aprilia nampak tak keberatan dengan sikap Ricki padanya.

Interaksi Ricki dan Aprilia yang berbeda membuat hampir semua karyawan iri. Itu karena sejak dekat dengan Ricki membuat Aprilia lebih leluasa dalam bekerja. Ia bisa sedikit santai dalam mengerjakan pekerjaannya. Padahal biasanya para karyawan punya target khusus dalam menyelesaikan pekerjaannya setiap hari.

Jika Aprilia tak keberatan dan nampak menikmati perlakuan istimewa Ricki padanya, hal berbeda justru ditunjukkan oleh teman dekat Aprilia yaitu Yuna dan Lisa. Keduanya nampak tak suka dengan kedekatan Aprilia dan Ricki. Apalagi cara Aprilia memperlakukan mereka juga berbeda sekarang.

Seperti hari itu. Lagi-lagi Aprilia belum menyelesaikan memotong bahan yang sedianya akan dijahit. Tentu saja itu membuat Lisa yang ada di bagian menjahit kesal. Ia pun menghampiri Aprilia didampingi seorang rekannya.

"Masih belom selesai juga Pril. Ngapain aja sih Lo daritadi ?!" sapa Lisa dengan lantang hingga membuat Aprilia menoleh.

"Eh, Lo Lis. Iya nih. Sebentar lagi ya," sahut Aprilia sàmbil tersenyum.

"Sebentar laginya tuh sampe kapan Pril. Lah kalo kaya gini cara Lo, bisa-bisa Gue sama temen-temen yang bagian ngejait ga bisa ngejar target dong Pril !" protes Lisa dengan gusar.

"Tau nih April. Jangan samain Kami kaya Lo dong Pril !" kata Tari.

Ucapan Tari membuat Aprilia berhenti memotong bahan lalu menoleh kearah Tari. Ia menatap Tari dengan tatapan tak bersahabat.

"Maksud Lo apa ngomong gitu Tar ?" tanya Aprilia sambil menatap Tari dengan tatapan tak suka.

"Ga usah dijelasin Lo juga pasti paham maksud omongan Gue tadi," sahut Tari dengan ketus.

"Gue ga paham, jadi tolong jelasin apa maksud Lo ngomong kaya gitu tadi !" pinta Aprilia tak sabar.

"Ok. Kita semua di sini tau kok kalo Lo deket sama Pak Ricki. Tapi jangan gara-gara itu Lo jadi seenaknya Pril," kata Tari.

"Seenaknya gimana sih maksud Lo ?" tanya Aprilia pura-pura tak tahu.

Tari pun menjelaskan apa yang dia maksud. Bukannya terima, Aprilia justru marah. Suara perdebatan Aprilia dan Tari yang terdengar lantang itu menarik perhatian karyawan lainnya. Yuna yang ada di meja pola pun bergegas mendekati ketiga temannya karena penasaran dengan isi perdebatan mereka. Ia juga bermaksud melerai Lisa, Tari dan Aprilia.

"Ini ada apa sih. Kenapa malah pada ribut di sini ?" tanya Yuna sambil menepuk bahu Lisa.

Lisa menoleh lalu mendengus kesal. Ia menceritakan apa yang terjadi dengan cepat. Tentu saja Aprilia yang tak merasa bersalah pun protes dengan sikap Lisa.

"Gue juga lagi kerja dan bukannya bengong. Kalian liat sendiri kan kalo Gue lagi motong bahan. Terus salah Gue dimana ?" tanya Aprilia.

"Salah Lo ya karena Lo tuh lelet kaya ulet keket. Tau ga !" sahut Tari kesal.

"Ga usah ngada-ngada ya Tar. Gue motong bahan kaya biasa kok. Yang lainnya ga ada yang protes kenapa Lo keberatan. Lo berdua kali yang jaitnya kecepetan," kata Aprilia.

"Bukan kecepetan tapi emang disuruh cepet. Kan udah ada targetnya berapa baju yang harus Kita jait setiap harinya," sela Lisa tak sabar.

"Itu sih urusan Kalian. Kalo Kalian mau nguber target, kenapa harus ngelibatin Gue ?!" tanya Aprilia.

"Karena pekerjaan Kita kan tergantung sama cepat atau lambatnya Lo motong bahan Pril !" sahut Lisa kesal.

"Mereka bener Pril. Lo yang telat nyetor bahan sama mereka. Itu karena Lo sedikit lambat motong bahannya dan itu beda banget dari biasanya. Kalo Lo bisa lebih cepet sedikit aja, pasti ga akan rame gini kan ?" kata Yuna menengahi.

Tapi bukannya mereda, kemarahan Aprilia makin berkobar. Ia tak terima dan menuduh rekan-rekannya itu sedang mengeroyok dirinya.

Supervisor bernama Mia yang mendengar suara ribut pun lari tergopoh-gopoh menghampiri meja kerja Aprilia. Namun sayang Mia juga gagal melerai keributan yang telah memanas itu.

Keributan itu juga terdengar oleh Ricki yang kebetulan melintas. Ia terkejut menyaksikan para karyawan berhenti bekerja dan justru sibuk bergunjing. Saat Ricki tahu apa penyebabnya, dia pun marah.

"Apa-apaan ini. Kenapa Kalian malah ribut di sini ?!" tegur Ricki dengan suara lantang.

Teguran Ricki mengejutkan semua orang termasuk lima karyawati yang ada di dekat meja potong. Dengan gugup para karyawan kembali fokus pada pekerjaan mereka masing-masing. Sedang Mia, April dan ketiga rekannya yang terkejut melihat kehadiran Ricki langsung bungkam.

Jika sebelumnya Aprilia dan ketiga rekannya termasuk Mia saling berebut bicara, maka kini mereka terdiam. Kelimanya nampak berdiri sambil menundukkan kepala di hadapan Ricki.

"Kalian ... ikut Saya ke ruangan Saya. Sekaraaangg ...!" kata Ricki marah.

"Baik Pak !" sahut Mia, Aprilia dan ketiga rekannya.

\=\=\=\=\=

Aprilia, Mia, Yuna, Lisa dan Tari nampak keluar dari ruangan Manager dengan langkah lesu. Rupanya Ricki marah besar tadi. Meski pun begitu Ricki berhasil mendamaikan lima karyawatinya yang bertengkar itu.

Ricki memaksa Lisa, Yuna, Tari, Aprilia dan Mia saling berjabat tangan di hadapannya sebelum mereka keluar dari ruangannya. Dengan terpaksa kelima karyawati itu menuruti perintah Ricki karena takut dengan ancaman sang manager yang akan memecat mereka jika tak mau berdamai.

"Baru kali ini Gue ngeliat Pak Ricki marah besar kaya gitu," kata Lisa.

"Gue juga," sahut Tari dan Yuna bersamaan.

"Pak Ricki marah karena keributan tadi udah bikin operasional pabrik berhenti selama beberapa menit. Kan semua karyawan yang kerja jadi fokus ngeliatin Kita tadi. Kebayang kan kerugian yang ditanggung pabrik kalo sampe kejadian itu berlanjut sampe beberapa menit ke depan," kata Aprilia.

Yuna, Lisa, Tari dan Mia pun mengangguk mengiyakan ucapan Aprilia.

"Ternyata orang ganteng kalo marah serem juga ya. Jantung Gue hampir copot denger dia ngomong tadi," kata Tari kemudian sambil menepuk dadanya beberapa kali.

"Itu karena Kalian udah keterlaluan. Bisa-bisanya Kalian ribut di jam kerja. Kaya Anak kecil aja," kata Mia.

"Itu kan gara-gara April, Mbak !" sahut Lisa tak mau kalah.

"Saya ga peduli gara-gara siapa. Yang Saya tau, gara-gara Kalian Kita sekarang ga bisa istirahat," kata Mia kesal.

Aprilia dan ketiga rekannya tampak terdiam mendengar ucapan Mia. Dalam hati mereka merasa tak enak hati karena telah membuat Mia terlibat. Karena akibat hukuman Ricki, Mia tak bisa keluar untuk menjemput anaknya pulang sekolah.

"Terus siapa yang jemput si kecil Mbak ?" tanya Yuna.

"Saya udah nelepon dan minta tolong sama tetangga buat jemput Anak Saya tadi. Sebenernya ga enak, karena dia juga kan punya Anak kecil. Abis mau gimana lagi, daripada Anak Saya ga ada yang jemput," sahut Mia.

"Kenapa ga telepon Ayahnya aja Mbak ?" tanya Aprilia tiba-tiba.

Pertanyaan Aprilia membuat Lisa, Yuna dan Tari mendelik kesal kearahnya. Tentu saja itu membuat Aprilia bingung. Padahal Mia nampak tak terpengaruh dengan pertanyaan Aprilia tadi.

"Eh, kenapa pada ngeliatin Gue kaya gitu sih. Gue salah apa lagi sekarang ?" tanya Aprilia.

Belum sempat Yuna dan rekan-rekannya menjawab, sebuah suara terdengar memanggil nama Aprilia. Mereka nampak berdecak sebal saat mengetahui Ricki lah orang yang memanggil Aprilia.

"April ...!" panggil Ricki sambil mendekat kearah Aprilia.

"I-iya. Kenapa Pak ?" tanya Aprilia gugup.

"Temenin Saya makan siang yuk," ajak Ricki.

"Sama mereka juga Pak ?" tanya Aprilia.

"Ya ga lah. Biarin mereka jalanin hukuman dari Saya," sahut Ricki cepat.

Jawaban Ricki tentu saja mengejutkan Yuna, Lisa, Tari dan Mia. Mereka hanya bisa menggelengkan kepala melihat lengan Aprilia digamit dengan lembut oleh Ricki menuju keluar ruangan.

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

pelet sdh bereaksi... dah lah... yg salah ya jd gak salah... wes embuh sana... wkwkkwk... aku jg mau maksi sendiri nih... hehehe..

2023-11-27

1

neng ade

neng ade

pelet nya udh berhasil menjerat Ricki

2023-10-18

2

lihat semua
Episodes
1 1. Tak Sengaja Berteman
2 2. Tentang Bos
3 3. Kecurigaan Fitria
4 4. Arogansi Fitria
5 5. Fitria Ngamuk
6 6. Telephon Dari Rumah
7 7. Talak
8 8. Penyesalan
9 9. Curhatan Aprilia
10 10. Manager Idaman
11 11. Penampakan
12 12. Hantu Penunggu
13 13. Pekerjaan Aprilia
14 14. Masuk Perangkap
15 15. Ribut
16 16. Pelet Apa Sih ?
17 17. Mengambil Persembahan
18 18. Ancaman
19 19. Menikah
20 20. Pingsan
21 21. Hantu Pabrik ?
22 22. Rival
23 23. Duka Aprilia
24 24. Hengkang
25 25. Yuna Tau
26 26. Kejutan Untuk Fitria
27 27. Pulang Ke Rumah
28 28. Selingkuh
29 29. Datang Ke Kantor
30 30. Sasaran Baru
31 31. Selingkuhan Rian Ternyata ...
32 32. Masa Lalu Aprilia
33 33. Salah Minum Kopi
34 34. Basah ...?
35 35. Sekarat ...
36 36. Buronan Polisi
37 37. Banyu Pulang
38 38. Hantu Peliharaan Fitria
39 39. Tertangkap
40 40. Sosok Lain
41 41. Setengah Badan
42 42. Diterror Hantu
43 43. Kecurigaan Banyu
44 44. Terror Hantu Kaki
45 45. Water Proof
46 46. Kamar Aprilia
47 47. Hadiah Untuk Aprilia
48 48. Tas Kulit Ular
49 49. Kenangan Buruk Fitria
50 50. Teman Aprilia Adalah ...
51 51. Kemarahan Fitria
52 52. Korban Pertama Fitria
53 53. Hadiah Yang Tertukar
54 54. Tumbal Wanita
55 55. Pesan Aneh
56 56. Tumbal Pengganti
57 57. Membawa Hanifah
58 58. Mahkota Yang Direnggut
59 59. Pura - Pura
60 60. Janji Frans
61 61. Devi Panik
62 62. Devi Bukan Devi
63 63. Frans Dan Hanifah
64 64. Kenapa Dev ...?
65 65. Luka Hati Devi
66 66. Kecelakaan
67 67. Bertemu Masa Lalu
68 68. Pembalasan
69 69. Meninggal ...
70 70. Diduga Membunuh
71 71. Dijemput
72 72. Menjelang Kematian Devi
73 73. Pengakuan Fitria
74 74. Makhluk Titipan
75 75. Panggilan Darurat
76 76. Menyelamatkan Bayi
77 77. Serba Enam ?
78 78. Sempet Linglung
79 79. Menjemput Bayi Tara
80 80. Detak Jantung Indri
81 81. Obat Tidur
82 82. Nitip Raga
83 83. Raga Digendong Siapa
84 84. Mengungsi
85 85. Mendesak Aprilia
86 86. Santet Nyasar
87 87. Pria Mesum
88 88. Siasat
89 89. Belum Selesai
90 90. Kebetulan
91 91. Pergi ...
92 92. Benzo Pun Tau
93 93. Luka Hati Benzo
94 94. Menghindar
95 95. Fitria Diculik
96 96. Tetangganya Taufan
97 97. Berebut Tumbal
98 98. Pesta Untuk Aprilia
99 99. Pengantin Sedarah
100 100. Mengejar Aprilia
101 101. Gempar
102 102. Shock ...
103 103. Hanya Tersesat
104 104. Hukuman Untuk Darwis
105 105. Kasus Ditutup
106 106. Lanjutkan Hidup
107 107. Namanya Niken
108 108. Akhir Hidup Niken
109 109. Banyu Curhat
110 110. Sepatu Merah Niken
111 111. Fitria Diterror
112 112. Terbongkar Sudah
113 113. Semua Demi Cheri
114 114. Menjodohkan Aprilia
115 115. Serius Mengejar Adam
116 116. Kecurigaan Adam
117 117. Dimakan Taufan
118 118. Salah Sasaran
119 119. Taufan Sadar
120 120. Aprilia Membuat Ulah
121 121. Pawang Hati
122 122. Pelet Mani Gajah
123 123. Menyerang Mata
124 124. Terpaksa Diperban
125 125. Taufan Yang Kepelet ...
126 126. Bingung
127 127. Kebakaran
128 128. Belum Mau Menyerah
129 129. Mengubah Target
130 130. Indri Berubah ...
131 131. Hampir Saja ...
132 132. Hasrat Aprilia
133 133. Gosip Bikin Cemburu
134 134. Aprilia Ditolak
135 135. Lamaran Romantis
136 136. Hasrat Adam
137 137. Benzo Datang
138 138. Penyatuan
139 139. Kritis ...
140 140. Nyawa Yang Hengkang ...
141 141. Saran Untuk Fitria
142 142. Sosok Mirip Aprilia
143 143. Berakhir Buruk
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1. Tak Sengaja Berteman
2
2. Tentang Bos
3
3. Kecurigaan Fitria
4
4. Arogansi Fitria
5
5. Fitria Ngamuk
6
6. Telephon Dari Rumah
7
7. Talak
8
8. Penyesalan
9
9. Curhatan Aprilia
10
10. Manager Idaman
11
11. Penampakan
12
12. Hantu Penunggu
13
13. Pekerjaan Aprilia
14
14. Masuk Perangkap
15
15. Ribut
16
16. Pelet Apa Sih ?
17
17. Mengambil Persembahan
18
18. Ancaman
19
19. Menikah
20
20. Pingsan
21
21. Hantu Pabrik ?
22
22. Rival
23
23. Duka Aprilia
24
24. Hengkang
25
25. Yuna Tau
26
26. Kejutan Untuk Fitria
27
27. Pulang Ke Rumah
28
28. Selingkuh
29
29. Datang Ke Kantor
30
30. Sasaran Baru
31
31. Selingkuhan Rian Ternyata ...
32
32. Masa Lalu Aprilia
33
33. Salah Minum Kopi
34
34. Basah ...?
35
35. Sekarat ...
36
36. Buronan Polisi
37
37. Banyu Pulang
38
38. Hantu Peliharaan Fitria
39
39. Tertangkap
40
40. Sosok Lain
41
41. Setengah Badan
42
42. Diterror Hantu
43
43. Kecurigaan Banyu
44
44. Terror Hantu Kaki
45
45. Water Proof
46
46. Kamar Aprilia
47
47. Hadiah Untuk Aprilia
48
48. Tas Kulit Ular
49
49. Kenangan Buruk Fitria
50
50. Teman Aprilia Adalah ...
51
51. Kemarahan Fitria
52
52. Korban Pertama Fitria
53
53. Hadiah Yang Tertukar
54
54. Tumbal Wanita
55
55. Pesan Aneh
56
56. Tumbal Pengganti
57
57. Membawa Hanifah
58
58. Mahkota Yang Direnggut
59
59. Pura - Pura
60
60. Janji Frans
61
61. Devi Panik
62
62. Devi Bukan Devi
63
63. Frans Dan Hanifah
64
64. Kenapa Dev ...?
65
65. Luka Hati Devi
66
66. Kecelakaan
67
67. Bertemu Masa Lalu
68
68. Pembalasan
69
69. Meninggal ...
70
70. Diduga Membunuh
71
71. Dijemput
72
72. Menjelang Kematian Devi
73
73. Pengakuan Fitria
74
74. Makhluk Titipan
75
75. Panggilan Darurat
76
76. Menyelamatkan Bayi
77
77. Serba Enam ?
78
78. Sempet Linglung
79
79. Menjemput Bayi Tara
80
80. Detak Jantung Indri
81
81. Obat Tidur
82
82. Nitip Raga
83
83. Raga Digendong Siapa
84
84. Mengungsi
85
85. Mendesak Aprilia
86
86. Santet Nyasar
87
87. Pria Mesum
88
88. Siasat
89
89. Belum Selesai
90
90. Kebetulan
91
91. Pergi ...
92
92. Benzo Pun Tau
93
93. Luka Hati Benzo
94
94. Menghindar
95
95. Fitria Diculik
96
96. Tetangganya Taufan
97
97. Berebut Tumbal
98
98. Pesta Untuk Aprilia
99
99. Pengantin Sedarah
100
100. Mengejar Aprilia
101
101. Gempar
102
102. Shock ...
103
103. Hanya Tersesat
104
104. Hukuman Untuk Darwis
105
105. Kasus Ditutup
106
106. Lanjutkan Hidup
107
107. Namanya Niken
108
108. Akhir Hidup Niken
109
109. Banyu Curhat
110
110. Sepatu Merah Niken
111
111. Fitria Diterror
112
112. Terbongkar Sudah
113
113. Semua Demi Cheri
114
114. Menjodohkan Aprilia
115
115. Serius Mengejar Adam
116
116. Kecurigaan Adam
117
117. Dimakan Taufan
118
118. Salah Sasaran
119
119. Taufan Sadar
120
120. Aprilia Membuat Ulah
121
121. Pawang Hati
122
122. Pelet Mani Gajah
123
123. Menyerang Mata
124
124. Terpaksa Diperban
125
125. Taufan Yang Kepelet ...
126
126. Bingung
127
127. Kebakaran
128
128. Belum Mau Menyerah
129
129. Mengubah Target
130
130. Indri Berubah ...
131
131. Hampir Saja ...
132
132. Hasrat Aprilia
133
133. Gosip Bikin Cemburu
134
134. Aprilia Ditolak
135
135. Lamaran Romantis
136
136. Hasrat Adam
137
137. Benzo Datang
138
138. Penyatuan
139
139. Kritis ...
140
140. Nyawa Yang Hengkang ...
141
141. Saran Untuk Fitria
142
142. Sosok Mirip Aprilia
143
143. Berakhir Buruk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!