Hingga di suatu hari saat Benzo meminta Adam menemaninya ke suatu tempat. Di sana lah Adam memberitahu apa yang ia rasakan dan apa yang ia lihat saat berdekatan dengan Benzo.
Tentu saja pengakuan Adam mengejutkan Benzo. Pria berkulit pucat dan bertubuh tinggi besar itu bahkan hampir jatuh jika Adam tak sigap memegangi lengannya.
"Apa Kamu serius Dam ?" tanya Benzo beberapa saat kemudian.
"Saya serius Bos," sahut Adam sungguh-sungguh.
"Apa ... apa yang Kamu liat Dam ?" tanya Benzo penasaran.
Bukan tanpa alasan Benzo bertanya seperti itu. Saat ia masih menikah dengan Wulan, mantan istrinya itu pernah mengatakan jika Adam memiliki kepekaan pada sesuatu yang di luar nalar. Itu sebabnya kakak Wulan alias orangtua Adam tak pernah melarang kemana pun Adam pergi. Mereka percaya jika Adam pergi karena menuruti 'tuntunan' yang diterimanya. Dan itu pula yang menyebabkan Adam jarang terlihat saat acara keluarga karena biasanya saat pertemua keluarga besar Adam masih sibuk bertualang di luar sana.
"Bos bukan seperti orang yang Saya kenal. Walau Kita baru beberapa kali bertemu dulu, tapi Saya cukup paham bagaimana karakter Bos ...," sahut Adam.
Jawaban Adam seolah menyentuh sesuatu di dalam diri Benzo. Sesuatu yang gelap dan keras itu seolah mengurai dan mencair begitu saja hingga berujung dengan kesadaran Benzo.
"Jadi ... sudah berapa lama Dam ?" tanya Benzo dengan jantung berdebar.
"Sangat lama. Mungkin sejak Bos masih jadi Om Saya ...," sahut Adam sambil tersenyum getir.
Benzo menggelengkan kepala mendengar jawaban Adam. Saat itu ingatan Benzo seolah ditarik paksa ke masa belasan tahun yang lalu. Saat dimana ia masih menyandang status sebagai suami Wulan.
Pernikahan Benzo dan Wulan berjalan hangat. Keduanya saling mencintai dan menjalani rumah tangga dengan rukun. Saat itu Benzo tak peduli dengan kekurangan Wulan yang divonis sulit hamil. Cinta Benzo yang besar membuat Wulan bahagia dan bersyukur.
Namun sayang bahtera cinta Benzo dan Wulan oleng karena kehadiran orang ketiga. Orang itu adalah Fitria, teman masa kecil Wulan yang datang karena membutuhkan bantuan Wulan. Karena ingin mendidik Fitria agar tak terbiasa meminta-minta, maka Wulan memutuskan memasukkan Fitria ke perusahaan suaminya. Di sana Fitria menjadi karyawan biasa sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Seperti cerita kebanyakan di luar sana, air susu dibalas air tuba. Begitu lah yang terjadi pada Wulan. Sejak kehadiran Fitria di perusahaan, perlahan sikap Benzo berubah. Rupanya pria itu mulai main api dengan Fitria di belakang Wulan.
Saat Wulan mengetahui perselingkuhan suami dan teman kecilnya itu, Wulan pun depresi. Meski pun masih mencintai Benzo, dengan berat hati Wulan mengajukan gugatan cerai. Dan mereka berpisah dengan damai seolah tanpa konflik.
Setelah bercerai dari Wulan, Benzo pun menikahi Fitria. Pesta pernikahan digelar dengan mewah dan mengundang banyak tamu. Maklum saja saat itu Benzo adalah pemilik perusahaan terkenal. Pernikahan terjadi seminggu setelah Benzo dan Wulan resmi bercerai. Dari sana bisa disimpulkan jika Fitria adalah orang ketiga yang menghancurkan rumah tangga Benzo dan Wulan.
Benzo seolah menutup mata dan telinga. Ia mengabaikan kasak kusuk di luar sana yang mencurigai pernikahan itu telah direncanakan jauh hari oleh Fitria. Karena mustahil rasanya menggelar pesta mewah jika persiapan hanya dilakukan dalam hitungan hari. Apalagi Fitria mengenakan gaun yang sangat indah. Pasti dibutuhkan waktu yang lama untuk membuat gaun semewah dan serumit itu.
Benzo kembali menghela nafas panjang saat menyadari sesuatu. Benzo ingat beberapa kali ia merasa sangat membenci Fitria. Ia tak suka Fitria ada di dekatnya dan terus mengatur hidupnya. Biasanya Benzo akan menjauh sementara waktu dari Fitria dan ketiga anak mereka untuk menenangkan diri. Tapi sesuatu terjadi setelahnya. Tiba-tiba Benzo merasa sangat bersalah dan rindu pada Fitria. Hanya Fitria dan tanpa anak-anak.
Jika itu terjadi maka Benzo akan segera pulang untuk menemui Fitria. Meski malam telah larut dan berada di luar negeri Benzo tak peduli. Saat itu perasaan rindunya mengalahkan akal sehatnya hingga Benzo akan mengamuk jika keinginannya tak dituruti. Bahkan tak jarang Benzo memarahi asistennya dan memecatnya jika tak bisa mengatur kepulangannya secepat mungkin.
Dan saat menyadari semuanya, Benzo pun nampak kecewa.
"Bodohnya Aku ...," gumam Benzo sambil menggelengkan kepala.
"Bagus kalo Bos udah inget semuanya," sahut Adam.
"Pasti saat itu Tantemu kecewa banget ya Dam," kata Benzo sambil menatap Adam.
"Banget. Beruntung Tante Wulan segera menemukan jalan keluar dan pengganti yang tepat. Meski Suaminya bukan pengusaha kaya raya, tapi Tante Wulan bahagia. Apalagi Anak-anak tiri Tante Wulan sangat menyayanginya. Belum lama ini Anak tiri Tante Wulan melahirkan. Otomatis Tante Wulan jadi Nenek karena punya Cucu. Jadi kebayang kan gimana bahagianya Tante Wulan sekarang ...," sahut Adam sambil tersenyum bangga.
Benzo mengangguk. Ia sadar telah menyia-nyiakan wanita sebaik Wulan. Dan entah mengapa ia merasa menyesal sekarang.
Lamunan Benzo buyar saat Adam menepuk lengannya. Ternyata kini mereka telah tiba di rumah Benzo. Rupanya sejak dari lift hingga masuk ke dalam mobil Benzo larut dalam lamunan panjang.
"Kita sampe Bos," kata Adam.
Benzo mengangguk lalu bergegas turun dari mobil sedangkan Adam tak ikut turun tapi tetap menunggu di mobil. Aprilia yang memang menunggu sang papa pun nampak menyambut Benzo dengan gugup.
"Papa ...!" panggil Aprilia.
"Dimana Mama Kamu ?" tanya Benzo sambil terus melangkah.
"Ada di kamar Pa," sahut Aprilia sambil mengekori Benzo.
"Biar Papa ke sana dan Kamu tunggu di sini aja," kata Benzo tegas.
Aprilia pun mengangguk dan membiarkan Benzo naik ke lantai atas. Sambil menaiki anak tangga Benzo bisa melihat tiga asisten rumah tangganya sedang sibuk membantu menyadarkan Tini yang pingsan.
Benzo pun membuka pintu dan terkejut melihat penampilan Fitria yang tak seperti biasanya. Saat itu Fitria tengah duduk di lantai dengan rambut dan pakaian yang kusut. Yang lebih mengejutkan karena Benzo juga melihat beberapa potongan daging kecoklatan dan berendir di lantai kamar. Itu sama persis dengan potongan daging yang keluar bersama muntahannya tadi. Dan Benzo pun paham apa artinya.
Fitria nampak sama terkejutnya melihat kehadiran Benzo. Wanita itu berdiri lalu berjalan mendekati Benzo.
"Jangan mendekat !" kata Benzo sambil mengembangkan telapak tangannya ke depan.
"Maafin Aku karena ga nyambut Kamu pulang Pa. Tapi tolong jangan marah ya. Aku ...," ucapan Fitria terputus saat Benzo memotong cepat.
"Jadi ini yang Kamu lakukan untuk menjeratku selama ini Fitria !" kata Benzo lantang.
"Kamu ngomong apa sih Pa ?. Dan kenapa Kamu terus memanggil namaku tanpa sebutan Mama seperti biasanya. Beginikah sikapmu pada Istrimu yang ingin Kamu tunjukkan di depan Anak-anak ?" tanya Fitria.
Pertanyaan Fitria disambut senyum sinis Benzo. Kemudian pria itu menunjuk cermin. Fitria pun menoleh kearah yang ditunjuk Benzo dan terkejut melihat pantulan dirinya di cermin.
"Ngaca Fitria. Wanita jahat seperti Kamu tak layak menjadi Istriku. Aku tau, Kamu telah melakukan sesuatu yang membuatku tak menyadari apa pun selama ini. Bahkan Aku bisa melupakan cintaku pada Wulan begitu saja hanya demi perempuan seperti Kamu !" kata Benzo dengan suara bergetar.
Fitria terkejut mendengar ucapan Benzo. Ia tak menyangka jika belasan tahun bersama tak mampu mengikis rasa cinta Benzo pada Wulan.
"Wulan lagi, Wulan lagi !. Kenapa Kamu terus ngomongin perempuan rendahan itu sih. Dia mandul dan ...," ucapan Fitria lagi-lagi terputus.
"Cukup !. Jangan sebut nama Wulan dengan mulut kotormu itu Fitria. Jangan lupa jika Kamu lebih rendah dari Wulan andai dia ga mengangkat derajatmu dulu. Dan karena Wulan lah Kamu punya semuanya sekarang!.Aku sudah muak dengan sikap sok kuasamu itu Fitria. Jadi lebih baik Kita bercerai saja," kata Benzo.
"Aku ga mau !. Ingat Benzo. Ada tiga Anak yang Aku lahirkan untukmu. Bagaimana nasib mereka andai Kita bercerai," sahut Fitria gusar.
"Aku akan bertanggung jawab pada Anak-anak sampai kapan pun. Tapi Aku ga sanggup lagi bersamamu. Mulai detik ini Aku talak Kamu, Fitria !" kata Benzo dengan lantang.
Suara Benzo yang lantang saat menalak Fitria terdengar menggema di rumah itu hingga membuat semua orang terkejut.
Namun Adam yang berdiam diri di mobil nampak tersenyum saat melihat kabut hitam yang menyelubungi rumah Benzo pecah seketika bersamaan dengan ikrar talak yang Benzo ucapkan tadi.
\=\=\=\=\=
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Irma Tjondroharto
wih adam yg menyelamatkan bos benzo... syukurlah klo wulan dpt pengganti yg lbh baik dan bahagia... jangan km rusak kebahagiaan wulan ya benzo... biarlah dia hidup bahagia spt yg sehrsnya
2023-11-24
1
💎hart👑
perempuan ga tau diri. enak kan d talak
2023-11-08
1
💎hart👑
dan 'tuntunan' pun membawa Adam tuk menyelamatkan Benzo
2023-11-08
1