5. Fitria Ngamuk

Seperti dugaan Tasya, terjadi ketegangan di dalam ruangan Benzo. Pria itu nampak tak suka dengan sikap mengintimidasi yang diperlihatkan Fitria tadi.

Senyum pun mengembang di wajah Fitria. Wanita itu mendekati Benzo dan berusaha menggamit lengan sang suami. Sayangnya Benzo menepis tangan Fitria dan memilih melangkah kearah meja kerjanya.

"Kita makan siang dulu ya Pa. Aku bawa makanan kesukaan Kamu lho," kata Fitria sambil tersenyum.

"Berhenti memperlakukan Aku seperti Anak kecil," kata Benzo.

Entah tak mendengar ucapan suaminya atau sengaja mengabaikannya, Fitria nampak tak peduli dan mulai menyusun makanan yang dibawanya di atas meja. Setelahnya Fitria meraih kotak berisi nasi, meletakkan beberapa lauk di atasnya lalu membawanya kepada Benzo.

"Makan dulu Pa. Mama suapin yaa ...," kata Fitria sambil mengulurkan sendok berisi nasi dan lauk kearah mulut Benzo.

"Berhenti Fitria !" kata Benzo lantang sambil menepis tangan Fitria hingga membuat wanita itu terkejut.

Fitria menatap Benzo dengan tatapan tak percaya. Ia tak menyangka Benzo bisa sangat marah dan memanggil namanya tanpa embel-embel 'Mama' seperti biasanya hanya karena dia menyuapi sang suami makan.

"Kenapa Pa ?. Bukannya Kamu suka kalo Aku suapi. Bahkan Kamu sering memintanya dan ga malu saat disuapi di depan Anak-anak," kata Fitria.

"Tapi itu di rumah," sahut Benzo cepat.

"Apa bedanya di rumah atau di kantor. Toh, ga ada orang lain selain Kita di sini sekarang. Jadi Kamu ga perlu khawatir kehilangan wibawa," kata Fitria sambil tersenyum mengejek.

"Sudah tentu berbeda. Di rumah Kamu lah Ratunya. Jadi Kamu berhak mengatur semuanya. Tapi di sini, di perusahaan ini, cuma Aku yang berhak mengatur karena ini adalah perusahaanku. Ga ada seorang pun yang berhak ikut campur termasuk Kamu," sahut Benzo datar sambil menatap Fitria dengan tatapan tajam.

Ucapan Benzo bak anak panah yang melesat cepat lalu mendarat di jantung. Terasa sangat menyakitkan sekaligus membingungkan untuk Fitria.

"Oh ..., ok. Aku ... Aku ngerti. Kalo gitu Aku pulang sekarang," kata Fitria sambil membalikkan tubuhnya.

Fitria berharap Benzo akan mencegah kepergiannya seperti biasa. Namun Fitria harus menelan rasa kecewa. Selain Benzo tak mencegah kepergiannya, Benzo justru meminta Fitria membawa pergi semua makanan yang dibawanya tadi.

Sambil menahan kemarahan Fitria pun mengemasi makanan yang disusunnya di atas meja tadi ke dalam paper bag.

"Satu lagi ...," kata Benzo tiba-tiba hingga membuat Fitria menoleh.

"Apa ?" tanya Fitria dengan enggan.

"Jangan kirimi Aku makan siang lagi. Uangku banyak, Aku bisa beli makan siang di luar atau di kantin kantor. Selain lebih variatif rasanya juga pasti lebih enak," sahut Benzo sambil menatap Fitria.

Ucapan Benzo membuat Fitria kesal. Bagi Fitria ucapan Benzo sama saja dengan merendahkan kualitas makanan yang dibuatnya. Fitria diam sambil memendam kemarahannya. Nampaknya wanita itu sedang tak ingin berdebat karena sadar itu bukan waktu yang tepat. Sesaat kemudian Fitria pun keluar dari ruangan Benzo sambil membanting pintu.

Benzo nampak mengusap dadanya sambil menghela nafas panjang karena lumayan terkejut dengan sikap Fitria tadi.

"Astaghfirullah aladziim ...," gumam Benzo.

Sesaat kemudian Benzo nampak meraih ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang.

"Aku berhasil," kata Benzo.

"Bagus. Terus gimana rasanya ?" tanya pria di seberang telephon.

"Lumayan. Ternyata bisa membuatnya kesal itu sangat menyenangkan," sahut Benzo sambil tersenyum.

"Ga usah terburu-buru, pelan-pelan aja. Wanita itu menguasaimu terlalu lama dan berpikir semuanya akan tetap sama. Makanya dia kaget waktu ngeliat Kamu berubah," kata pria di seberang telephon.

"Iya," sahut Benzo.

"Setelah ini apa rencanamu ?" tanya pria di seberang telephon.

"Memeriksa keuangan perusahaan," sahut Benzo cepat.

"Kalo itu bukan urusanku. Terserah bagaimana Kamu melakukannya. Fokusku hanya Kamu," kata pria di seberang telephon.

"Aku tau. Tapi Aku tetap butuh dukunganmu," kata Benzo.

"Insya Allah Aku siap kapan pun Kamu butuh," sahut pria di seberang telephon sambil tersenyum.

"Alhamdulillah. Makasih ya," kata Benzo di akhir pembicaraan.

Kemudian Benzo bangkit dari duduknya. Ia melangkah kearah jendela untuk mencari keberadaan istrinya.

Dari jendela Benzo bisa melihat Fitria berjalan sambil marah-marah di parkiran. Sasaran kemarahan wanita itu adalah security perusahaan dan supir pribadinya. Nampaknya Fitria melampiaskan kemarahannya pada dua karyawan suaminya itu. Sedangkan di tempatnya Benzo hanya bisa menggelengkan kepala melihat kebiasaan buruk istrinya.

\=\=\=\=\=

Fitria tiba di rumah. Saat pintu terbuka Fitria melemparkan paper bag berisi makanan yang dibawanya ke lantai begitu saja. Tentu saja itu mengejutkan empat asisten rumah tangganya yang ada di dalam rumah. Beruntung anak bungsu Fitria sedang berada di kamar hingga tak menyaksikan tingkah tak terpuji yang Fitria lakukan.

"Kurang ajar !. Berani-beraninya dia menghina masakanku. Padahal selama ini dia makan apa pun yang Aku masak," kata Fitria kesal sambil membanting tubuhnya di atas sofa.

Ucapan Fitria membuat empat asisten rumah tangganya tak berani bergerak. Mereka tetap berdiri sambil menunduk karena takut. Rupanya mereka tak mau menanggung kemarahan Fitria yang terkenal sadis itu.

Fitria mendengus kesal sambil memijit kepalanya yang berdenyut nyeri. Nampaknya ia berusaha mencari jawaban dari perubahan sikap suaminya.

Saat itu lah anak sulung Fitria yang bernama Aprilia masuk ke dalam rumah. Remaja itu menjerit saat sepatunya tak sengaja menginjak nasi yang berceceran di lantai.

"Iiiihhh ... apaan sih nih. Jorok banget. Mboookk ...!" panggil Aprilia dengan lantang.

Jeritan Aprilia membuat Fitria menoleh. Setelahnya Fitria melirik kearah asisten rumah tangganya seolah meminta mereka untuk membereskan kekacauan itu.

Empat asisten rumah tangga Fitria mengangguk lalu dengan cepat membersihkan lantai.

Melihat sikap empat asisten rumah tangga yang tampak ketakutan itu membuat Aprilia paham. Remaja itu tahu jika telah terjadi sesuatu dengan sang mama.

"Apalagi sekarang Ma ?. Kenapa belakangan ini Mama sering banget marah tanpa sebab. Apa Mama ga capek ya marah-marah terus. Aku aja pusing dengernya Ma !" kata Aprilia sambil melangkah mendekati sang mama.

"Ga usah banyak komentar dan ga usah ikut campur April. Kamu tuh masih Anak-anak. Lebih baik Kamu fokus sama pendidikan Kamu. Belajar yang rajin, jangan suka bolos apalagi kumpul sama temen-temenmu yang ga bawa hoki itu," kata Fitria ketus sambil bangkit dari duduknya.

Ucapan Fitria membuat Aprilia tersentak. Remaja itu menatap punggung sang mama yang menjauh dengan tatapan nanar. Bukan hanya kali ini Aprilia mendengar sang mama bicara ketus. Tapi entah mengapa ucapan Fitria kali ini seolah menyadarkan Aprilia bahwa ada sekat antara dia dan sang mama.

Aprilia nampak mengerjapkan mata beberapa kali. Setelah berhasil menguasai diri remaja itu pun mengejar sang mama yang melangkah ke kamar. Namun langkah Aprilia terhenti di ambang pintu saat melihat apa yang dilakukan sang mama.

Di kamar Fitria nampak sedang mengeluarkan sesuatu dari kolong tempat tidur. Saat diamati dengan jelas ternyata itu adalah piring yang terbuat dari tanah liat. Di atas piring tampak bertebaran bunga yang telah mengering, benda berwarna kecoklatan yang basah dan berlendir serta sesuatu yang terus mengeluarkan asap. Meski dari jarak jauh namun aroma dari asap yang terus mengepul itu membuat Aprilia pening seketika. Aprilia menutup hidungnya karena tak kuasa mencium aroma asap dari benda yang terbakar itu.

Aprilia masih berdiri di ambang pintu sambil mengamati gerak-gerik sang mama secara diam-diam. Sedetik kemudian Aprilia terkejut saat menyaksikan sang mama memakan bunga-bungaan yang telah mengering dan benda basah kecoklatan berlendir itu dengan lahap.

"Mama !" panggil Aprilia dengan lantang hingga mengejutkan Fitria.

Fitria menoleh lalu menghentikan aksinya. Wanita itu menatap sang anak dengan tatapan aneh dan mulut penuh. Entah mengapa melihat tatapan sang mama membuat Aprilia bergidik ngeri. Remaja itu pun mundur beberapa langkah ke belakang karena tak kuasa menahan ngeri.

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

waduh Mama jadi kuntilanak

2024-01-11

0

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

waduh april.. harus e jangan teriak.. semoga mama mu msh bisa waras km ndak diapa2kan...

2023-11-24

1

💎hart👑

💎hart👑

nah beneran ga beres tu Fitria

2023-11-08

1

lihat semua
Episodes
1 1. Tak Sengaja Berteman
2 2. Tentang Bos
3 3. Kecurigaan Fitria
4 4. Arogansi Fitria
5 5. Fitria Ngamuk
6 6. Telephon Dari Rumah
7 7. Talak
8 8. Penyesalan
9 9. Curhatan Aprilia
10 10. Manager Idaman
11 11. Penampakan
12 12. Hantu Penunggu
13 13. Pekerjaan Aprilia
14 14. Masuk Perangkap
15 15. Ribut
16 16. Pelet Apa Sih ?
17 17. Mengambil Persembahan
18 18. Ancaman
19 19. Menikah
20 20. Pingsan
21 21. Hantu Pabrik ?
22 22. Rival
23 23. Duka Aprilia
24 24. Hengkang
25 25. Yuna Tau
26 26. Kejutan Untuk Fitria
27 27. Pulang Ke Rumah
28 28. Selingkuh
29 29. Datang Ke Kantor
30 30. Sasaran Baru
31 31. Selingkuhan Rian Ternyata ...
32 32. Masa Lalu Aprilia
33 33. Salah Minum Kopi
34 34. Basah ...?
35 35. Sekarat ...
36 36. Buronan Polisi
37 37. Banyu Pulang
38 38. Hantu Peliharaan Fitria
39 39. Tertangkap
40 40. Sosok Lain
41 41. Setengah Badan
42 42. Diterror Hantu
43 43. Kecurigaan Banyu
44 44. Terror Hantu Kaki
45 45. Water Proof
46 46. Kamar Aprilia
47 47. Hadiah Untuk Aprilia
48 48. Tas Kulit Ular
49 49. Kenangan Buruk Fitria
50 50. Teman Aprilia Adalah ...
51 51. Kemarahan Fitria
52 52. Korban Pertama Fitria
53 53. Hadiah Yang Tertukar
54 54. Tumbal Wanita
55 55. Pesan Aneh
56 56. Tumbal Pengganti
57 57. Membawa Hanifah
58 58. Mahkota Yang Direnggut
59 59. Pura - Pura
60 60. Janji Frans
61 61. Devi Panik
62 62. Devi Bukan Devi
63 63. Frans Dan Hanifah
64 64. Kenapa Dev ...?
65 65. Luka Hati Devi
66 66. Kecelakaan
67 67. Bertemu Masa Lalu
68 68. Pembalasan
69 69. Meninggal ...
70 70. Diduga Membunuh
71 71. Dijemput
72 72. Menjelang Kematian Devi
73 73. Pengakuan Fitria
74 74. Makhluk Titipan
75 75. Panggilan Darurat
76 76. Menyelamatkan Bayi
77 77. Serba Enam ?
78 78. Sempet Linglung
79 79. Menjemput Bayi Tara
80 80. Detak Jantung Indri
81 81. Obat Tidur
82 82. Nitip Raga
83 83. Raga Digendong Siapa
84 84. Mengungsi
85 85. Mendesak Aprilia
86 86. Santet Nyasar
87 87. Pria Mesum
88 88. Siasat
89 89. Belum Selesai
90 90. Kebetulan
91 91. Pergi ...
92 92. Benzo Pun Tau
93 93. Luka Hati Benzo
94 94. Menghindar
95 95. Fitria Diculik
96 96. Tetangganya Taufan
97 97. Berebut Tumbal
98 98. Pesta Untuk Aprilia
99 99. Pengantin Sedarah
100 100. Mengejar Aprilia
101 101. Gempar
102 102. Shock ...
103 103. Hanya Tersesat
104 104. Hukuman Untuk Darwis
105 105. Kasus Ditutup
106 106. Lanjutkan Hidup
107 107. Namanya Niken
108 108. Akhir Hidup Niken
109 109. Banyu Curhat
110 110. Sepatu Merah Niken
111 111. Fitria Diterror
112 112. Terbongkar Sudah
113 113. Semua Demi Cheri
114 114. Menjodohkan Aprilia
115 115. Serius Mengejar Adam
116 116. Kecurigaan Adam
117 117. Dimakan Taufan
118 118. Salah Sasaran
119 119. Taufan Sadar
120 120. Aprilia Membuat Ulah
121 121. Pawang Hati
122 122. Pelet Mani Gajah
123 123. Menyerang Mata
124 124. Terpaksa Diperban
125 125. Taufan Yang Kepelet ...
126 126. Bingung
127 127. Kebakaran
128 128. Belum Mau Menyerah
129 129. Mengubah Target
130 130. Indri Berubah ...
131 131. Hampir Saja ...
132 132. Hasrat Aprilia
133 133. Gosip Bikin Cemburu
134 134. Aprilia Ditolak
135 135. Lamaran Romantis
136 136. Hasrat Adam
137 137. Benzo Datang
138 138. Penyatuan
139 139. Kritis ...
140 140. Nyawa Yang Hengkang ...
141 141. Saran Untuk Fitria
142 142. Sosok Mirip Aprilia
143 143. Berakhir Buruk
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1. Tak Sengaja Berteman
2
2. Tentang Bos
3
3. Kecurigaan Fitria
4
4. Arogansi Fitria
5
5. Fitria Ngamuk
6
6. Telephon Dari Rumah
7
7. Talak
8
8. Penyesalan
9
9. Curhatan Aprilia
10
10. Manager Idaman
11
11. Penampakan
12
12. Hantu Penunggu
13
13. Pekerjaan Aprilia
14
14. Masuk Perangkap
15
15. Ribut
16
16. Pelet Apa Sih ?
17
17. Mengambil Persembahan
18
18. Ancaman
19
19. Menikah
20
20. Pingsan
21
21. Hantu Pabrik ?
22
22. Rival
23
23. Duka Aprilia
24
24. Hengkang
25
25. Yuna Tau
26
26. Kejutan Untuk Fitria
27
27. Pulang Ke Rumah
28
28. Selingkuh
29
29. Datang Ke Kantor
30
30. Sasaran Baru
31
31. Selingkuhan Rian Ternyata ...
32
32. Masa Lalu Aprilia
33
33. Salah Minum Kopi
34
34. Basah ...?
35
35. Sekarat ...
36
36. Buronan Polisi
37
37. Banyu Pulang
38
38. Hantu Peliharaan Fitria
39
39. Tertangkap
40
40. Sosok Lain
41
41. Setengah Badan
42
42. Diterror Hantu
43
43. Kecurigaan Banyu
44
44. Terror Hantu Kaki
45
45. Water Proof
46
46. Kamar Aprilia
47
47. Hadiah Untuk Aprilia
48
48. Tas Kulit Ular
49
49. Kenangan Buruk Fitria
50
50. Teman Aprilia Adalah ...
51
51. Kemarahan Fitria
52
52. Korban Pertama Fitria
53
53. Hadiah Yang Tertukar
54
54. Tumbal Wanita
55
55. Pesan Aneh
56
56. Tumbal Pengganti
57
57. Membawa Hanifah
58
58. Mahkota Yang Direnggut
59
59. Pura - Pura
60
60. Janji Frans
61
61. Devi Panik
62
62. Devi Bukan Devi
63
63. Frans Dan Hanifah
64
64. Kenapa Dev ...?
65
65. Luka Hati Devi
66
66. Kecelakaan
67
67. Bertemu Masa Lalu
68
68. Pembalasan
69
69. Meninggal ...
70
70. Diduga Membunuh
71
71. Dijemput
72
72. Menjelang Kematian Devi
73
73. Pengakuan Fitria
74
74. Makhluk Titipan
75
75. Panggilan Darurat
76
76. Menyelamatkan Bayi
77
77. Serba Enam ?
78
78. Sempet Linglung
79
79. Menjemput Bayi Tara
80
80. Detak Jantung Indri
81
81. Obat Tidur
82
82. Nitip Raga
83
83. Raga Digendong Siapa
84
84. Mengungsi
85
85. Mendesak Aprilia
86
86. Santet Nyasar
87
87. Pria Mesum
88
88. Siasat
89
89. Belum Selesai
90
90. Kebetulan
91
91. Pergi ...
92
92. Benzo Pun Tau
93
93. Luka Hati Benzo
94
94. Menghindar
95
95. Fitria Diculik
96
96. Tetangganya Taufan
97
97. Berebut Tumbal
98
98. Pesta Untuk Aprilia
99
99. Pengantin Sedarah
100
100. Mengejar Aprilia
101
101. Gempar
102
102. Shock ...
103
103. Hanya Tersesat
104
104. Hukuman Untuk Darwis
105
105. Kasus Ditutup
106
106. Lanjutkan Hidup
107
107. Namanya Niken
108
108. Akhir Hidup Niken
109
109. Banyu Curhat
110
110. Sepatu Merah Niken
111
111. Fitria Diterror
112
112. Terbongkar Sudah
113
113. Semua Demi Cheri
114
114. Menjodohkan Aprilia
115
115. Serius Mengejar Adam
116
116. Kecurigaan Adam
117
117. Dimakan Taufan
118
118. Salah Sasaran
119
119. Taufan Sadar
120
120. Aprilia Membuat Ulah
121
121. Pawang Hati
122
122. Pelet Mani Gajah
123
123. Menyerang Mata
124
124. Terpaksa Diperban
125
125. Taufan Yang Kepelet ...
126
126. Bingung
127
127. Kebakaran
128
128. Belum Mau Menyerah
129
129. Mengubah Target
130
130. Indri Berubah ...
131
131. Hampir Saja ...
132
132. Hasrat Aprilia
133
133. Gosip Bikin Cemburu
134
134. Aprilia Ditolak
135
135. Lamaran Romantis
136
136. Hasrat Adam
137
137. Benzo Datang
138
138. Penyatuan
139
139. Kritis ...
140
140. Nyawa Yang Hengkang ...
141
141. Saran Untuk Fitria
142
142. Sosok Mirip Aprilia
143
143. Berakhir Buruk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!