Fitria yang sedang sibuk memasak pun terkejut dengan kepulangan Aprilia. Ya, meski pun Fitria lumpuh, tapi dia masih bisa melakukan beberapa pekerjaan termasuk memasak. Itu karena Aprilia mendesign meja dapur secara khusus agar memudahkan sang mama melakukan pekerjaannya dari kursi roda.
"Aku pulang Ma ...," sapa Aprilia tiba-tiba hingga mengejutkan Fitria.
"April. Kok tumben jam segini udah pulang ?. Ada apa, apa Kamu sakit ?" tanya Fitria beruntun.
"Aku ga sakit Ma. Aku ... Aku disuruh pulang sama Pak Ricki dan dirumahkan dua hari," sahut Aprilia dengan lesu.
"Dirumahkan ?. Emangnya Kamu melakukan kesalahan apa sampe diskors dua hari ?!" tanya Fitria sambil mematikan kompor.
"Bukan diskors Ma ...," sela Aprilia.
"Apa pun namanya, tetep aja Kamu ga boleh masuk kantor selama dua hari kan ?" kata Fitria tak mau kalah.
"Iya," sahut Aprilia.
"Sekarang bilang sama Mama apa yang terjadi," pinta Fitria sambil meletakkan segelas air di hadapan Aprilia.
Setelah meneguk air di gelas hingga tandas, kemudian Aprilia menceritakan apa yang ia alami tadi.
"Oh, jadi cuma gara-gara kuntilanak ...," kata Fitria sambil tersenyum penuh makna.
Ucapan Fitria membuat Aprilia terkejut. Ia bahkan mengerutkan keningnya melihat Fitria menanggapi ceritanya dengan santai.
"Mama bilang cuma ?. Ini soal hantu Ma !. Kuntilanak itu kan hantu perempuan yang katanya meninggal penasaran dan gentayangan gara-gara masih punya dendam yang belum terbalas. Kebayang kan gimana penampilannya yang membawa dendam itu. Serem banget Ma !" kata Aprilia histeris.
"Itu karena Kamu belum terbiasa aja Pril. Nanti kalo udah terbiasa Kamu ga bakal takut lagi kok," sahut Fitria sambil tersenyum.
"Maksud Mama apa sih ?" tanya Aprilia tak mengerti.
Fitria pun meminta Aprilia membersihkan diri dulu sebelum ia menjelaskan semuanya. Meski bingung Aprilia menuruti permintaan sang mama. Dengan cepat Aprilia membersihkan diri dan berganti pakaian. Setelahnya ia duduk di hadapan sang mama yang sudah selesai memasak.
"Mama ...," panggil Aprilia sambil menarik kursi di samping Fitria.
"Wah kebetulan Kamu udah selesai mandi. Sini, Kita makan dulu yuk. Mama lapar nih ...," ajak Fitria.
Aprilia mengangguk. Ia memang merasa lapar melihat hidangan yang tersaji di atas meja makan. Meski pun Fitria adalah wanita yang menyebalkan untuk sebagian orang, tapi Aprilia mengakui kehebatan sang mama dalam memasak. Itu sebabnya Aprilia lebih suka tinggal dengan sang mama karena bisa terus merasakan hasil masakannya yang lezat itu setiap hari.
"Nih, ikan dendengnya. Mama pesen langsung sama Bu Harjo lho," kata Fitria sambil meletakkan dendeng ikan, sambal dan sayur lodeh di atas piring Aprilia.
"Waaahh ..., udah lama banget ga nemu menu ini. Makasih ya Ma," kata Aprilia antusias.
"Sama-sama Sayang. Makan yang banyak ya," sahut Fitria sambil tersenyum.
Aprilia mengangguk lalu dengan lahap menyantap hidangan pemberian sang mama. Fitria nampak tersenyum bangga melihat anaknya makan hasil masakannya itu.
Setelah makan siang, Fitria dan Aprilia pergi ke ruangan depan untuk bicara. Di sana lah Fitria menjelaskan siapa sebenarnya sosok makhluk yang mirip dengan kuntilanak yang dilihat Aprilia tadi.
"Jadi kalo Kamu ngeliat makhluk yang mirip kuntilanak itu, artinya ilmu yang Mama berikan udah mulai bekerja," kata Fitria membuka pembicaraan.
"Ilmu apaan Ma ?" tanya Aprilia tak mengerti.
"Ya ilmu buat memikat lawan jenis Aprilia. Masa gitu aja ga ngerti sih," sahut Fitria kesal.
"Apa ...?!" kata Aprilia lantang karena saking terkejutnya dengan pernyataan sang mama.
"Sssttt ..., pelankan suaramu April. Kamu ga mau semua orang yang lewat di depan sana nengok ke sini dan tau rahasia ini kan," kata Fitria sambil menyilangkan jari telunjuk di depan bibirnya.
"Ra-rahasia ?" ulang Aprilia ragu.
"Iya. Ini adalah ilmu rahasia yang Mama pake untuk menjerat Papamu dulu Aprilia," sahut Fitria dengan bangga namun berhasil membuat Aprilia terkejut bukan kepalang.
"Jadi Mama bener-bener mengguna-gunai Papa ?" tanya Aprilia tak percaya.
"Pertanyaan bodoh. Kalo ga gara-gara ilmu itu, mana mungkin Mama bisa dapetin Papamu yang kaya raya itu Aprilia. Kamu tau kan gimana cintanya Benzo sama si Wulan itu. Saking cintanya sampe dia rela melakukan apa pun hanya demi kebahagiaan Wulan !" kata Fitria berapi-api.
"Itu wajar Ma. Mereka kan saling mencintai," sahut Aprilia.
"Cih, saling mencintai. Mama jijik melihat kemesraan yang mereka tunjukkan di depan umum itu. Mama juga kesel karena kalo udah ketemu, mereka sampe mengabaikan semua orang yang ada di sekitarnya termasuk Mama lho April," kata Fitria.
"Jadi Mama kesel gara-gara dicuekin sama Mama Wulan dan Papa. Kalo menurutku sih itu salah Mama ya. Mama yang ada di tempat dan waktu yang salah. Atau jangan-jangan bener kata Papa kalo Mama itu selalu ngintilin Mama Wulan hingga mereka ga punya privacy sama sekali," kata Aprilia sambil menatap Fitria dengan tatapan berbeda.
"Sekarang Kita lagi ngebahas makhluk yang mirip kuntilanak itu, April. Kenapa malah bawa-bawa Benzo dan Wulan sih ?!. Kalo Kamu masih mau ngebahas mereka, lebih baik Mama masuk ke kamar. Mama capek mau tidur !" kata Fitria ketus sambil bersiap menggerakkan kursi rodanya.
"Eehh ..., jangan dong Ma. Maafin Aku ya. Ayo Kita omongin makhluk itu aja sekarang. Jujur Aku takut banget ngeliatnya. Bahkan saking takutnya Aku sampe pingsan tadi Ma. Makanya Pak Ricki nyuruh Aku istirahat di rumah buat nenangin diri," kata Aprilia sambil menahan kursi roda Fitria.
Fitria menghela nafas panjang mendengar penuturan Aprilia. Dia pun mengangguk lalu mulai menjelaskan apa yang harus Aprilia lakukan jika melihat makhluk itu lagi.
"Jadi makhluk itu penunggu ilmunya Mama ?" tanya Aprilia kemudian.
"Betul. Dan Kamu ga usah takut April. Dia emang serem tapi baik kok. Dia yang akan membantu Kamu menemukan jalan untuk mendapatkan pria yang Kamu inginkan," sahut Fitria.
"Apa cuma bisa digunakan untuk satu cowok Ma ?. Kalo Aku lagi ngincer beberapa orang cowok gimana ?" tanya Aprilia sambil menaik turunkan alisnya.
"Maksud Kamu, Kamu lagi naksir beberapa orang sekaligus di waktu bersamaan ?. Ya ampun Apriiill ..., satu aja belom beres udah lompat kemana-mana. Jangan serakah gitu lah Pril !" kata Fitria sambil menggelengkan kepala.
"Lho, Aku kan Anak Mama. Udah pasti Aku nurunin sifat Mama yang serakah itu. Iya kan Ma ...?" tanya Aprilia sambil menekankan kata serakah untuk menggoda sang mama.
"Jangan keterlaluan Kamu April !" kata Fitria sambil mendengus kesal namun berhasil membuat Aprilia tertawa.
"Maaf Ma, Aku bercanda kok. Bukan Aku serakah Ma. Aku lagi milih yang terbaik dari beberapa pilihan yang ada. Kalo Aku ga bisa nyeleksi mereka karena bingung, mungkin kuntilanak itu bisa bantuin Aku. Makanya Aku tanya kaya gitu tadi," kata Aprilia dengan mimik wajah serius.
"Mama belum pernah nyoba April. Mama menggunakan ilmu itu cuma buat satu orang yaitu Papa Kamu karena Mama memang cinta sama dia. Padahal dulu Mama bersedia kok jadi Istri kedua, tapi Wulan nolak dimadu dan milih bercerai. Ya udah, karena dia mundur makanya Mama yang maju," kata Fitria dengan bangga.
Aprilia pun menggelengkan kepala melihat senyum bangga sang mama yang berhasil merebut suami orang.
"Ada efek negatifnya ga Ma ?" tanya Aprilia tiba-tiba.
"Seinget Mama sih ga ada ya. Soalnya Mama pake ilmu itu sampe Kamu besar tuh," sahut Fitria tanpa rasa bersalah.
Aprilia pun mengangguk. Nampaknya penjelasan Fitria membuat Aprilia tertarik menggunakan ilmu hitam itu.
Tanpa Aprilia sadari, Fitria nampak tersenyum diam-diam mengetahui anak sulungnya mulai terpengaruh dengan ucapannya.
\=\=\=\=\=
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Michelle Ardina
tentang april
2024-01-31
1
Irma Tjondroharto
lhooooooo april... lha kan ya... sesuatu yg jelek itu gampang merasuki orang.. tp klo berubah jd baik itu syusyah nya minta ampyun...
2023-11-25
1
💎hart👑
emak durjana ngajarin anak ga bener aja nih
2023-11-24
1