Cinta Posesif Tuan Muda Emporer Group

Cinta Posesif Tuan Muda Emporer Group

Chapter 1 Kuliah hari Pertama

Di sebuah rumah yang asri tidak terlalu besar tapi cukup membuat mereka nyaman,

dengan hiruk pikuknya Negara Metropolitan Negara Y tidak menyurutkan semangat seorang gadis belia yang baru saja pindah dari Negara X kembali ke tanah airnya untuk melanjutkan Kuliah, Iya gadis itu bernama Emily Patricia Marine, seorang gadis blesteran Jawa-Jerman, tinggi, langsing dengan rambut panjang lurusnya yang dibiarkan tergerai. Emily sedang menghirup udara di pagi hari dari teras rumahnya.

“Nak, kamu beneran mau bawa mobil  Mini cooper mu itu ? apa tidak sebaiknya kamu diantar Pak Karto,” cemas Bunda mendengar anak semata wayangnya ingin berangkat bawa mobilnya sendiri di hari pertamanya Kuliah.

“Bunda, tenang saja, Emi akan baik-baik saja kok, ini kan bukan di luar negeri Bunda, ini Negara kelahiran Emi, Emi masih hapal betul jalanan di Negara Y ini, lagipula Emi kan bawa ini,” seraya sambil menunjukan Smartphonenya yang sudah didownload aplikasi google maps. Emi," insyaallah tidak akan nyasar Bunda."

“Bunda Emi pergi dulu,” ucap Emi sambil berpamitan mencium tangan Bundanya. Bundanya melepas kepergiannya dengan hati yang tidak rela. Lagu Justin Bieber-Intention mengalun dari dalam mobil itu. Emi terbawa suasana mendengar lagu favoritenya di putar station radio, Ia langsung spontan bergaya rap sambil menyanyikan lagu itu, sesekali Emi mengangkat kedua tangannya dari kemudinya.

“SREEKK !! SREEKK !!”

Terdengar suara aneh dari luar mobilnya tetapi Emi tetap santai melajukan mobilnya sambil menyanyikan lagu Justin Bieber tersebut , “ Picture perfect, You don’t need to filter, Gorgeous, make ‘em drop dead, you kill….” Emi melirik mobil sport Lambogini merah sedang berusaha mensejajarkan mobilnya, terlihat wajah cowok yang berteriak-teriak ke arahnya, cowok itu menurunkan kaca jendela mobil lambogininya.

“Hey berhenti ! Stop !,” teriak cowok di mobil Lamborghini itu sambil membunyikan klakson tak henti-hentinya.

Emi sayup-sayup mendengar perkataan cowok itu, yang terdengar dengan jelas hanya suara klaksonnya yang membuat telinga menjadi panas. “ Apaan sih cowok itu bikin stress aja, ngak usah tebar pesona kali baru naik lamborgini doank, norak banget,”ketus Emi dalam hati.

“ Hey, Minggir ! Menepi !,” teriak cowok itu dengan tatapan membunuh.

Emi mendengar dengan jelas apa yang diteriakan cowok itu, lantas Ia menepikan mobilnya di bahu jalan raya. Mobil Lamborghini merah langsung menikung dan berhenti tepat depannya. Cowok berbaju hitam, dengan berperawakan tubuh atletis, tinggi, maskulin menghiasi wajah cowok itu. Cowok itu menghampiri Emi yang masih duduk terdiam kaku didalam mobilnya dengan gusar.

“Hey, Buka ! Buka !,” seru cowok itu sambil mengetuk kaca mobilnya dengan kasar.

Emi masih terdiam. Ia tidak mau membuka kaca mobilnya, gelisah antara mengikuti perkataan cowok itu atau menancap pedal gas mobilnya. Cowok itu semakin terlihat marah melihat ekspresi Emi yang datar serta mengacuhkannya. Cowok itu lantas mengambil batu berukuran sedang di sisi mobil Emi yang terparkir. Emi melihat

cowok itu mengambil batu dari spion mobilnya.

“Damn ! What the boys doing !, Crazy !,” gumamnya.

Benar dugaan Emi, cowok itu mengancamnya dengan batu yang dipegangnya seraya berseru, “ Hey, buka ngak ! klo ngak gw akan pecahin kaca mobil loe !.”

Emi melihat tingkah laku cowok itu yang semakin membahayakannya. Tanpa pikir panjang, Emi menancap pedal gas mobilnya, berbelok ke kanan sehingga mau tidak mau cowok itu minggir dari pada keserempet mobilnya.

“Hahaha, rasain loe !,” ucap Emi puas melihat cowok itu  yang hampir terjatuh karena  menghindari  mobil Emi yang

tiba-tiba melaju.

***

Hampir satu jam, Emi melintasi jalanan ibu kota menuju Kampusnya,  Kampus barunya berada di tengah-tengah Negara Y, distrik itu merupakan kawasan elite, Kampusnya bernama Universitas Moderat berstandar Internasional di bawah naungan Emporer Group, merupakan Kampus yang kebanyakan mahasiswa dan mahasiswinya adalah anak dari Konglomerat negara Y. Emi memarkir mobilnya di area parkir Kampus tersebut yang cukup luas dan teduh karena banyak di tumbuhi pohon-pohon besar. Di sana, ia melihat banyak murid elite yang juga membawa mobil seperti dirinya, ada juga yang diantar oleh supir pribadinya, kebanyakan dari mereka masih asyik mengobrol secara berkelompok-kelompok, memang jam saat ini masih menunjukan Pukul 07.30 an. masing-masing mahasiwa mempunyai jadwal kuliah mereka sendiri-sendiri.

Emi lega karena tidak terlambat masuk Kuliah di hari pertamanya. Setelah touch up make up sebentar dan menyisir rambutnya yang tergerai hampir sepinggang. Emi turun dari mobil. Ia melihat, mengamati sekelilingnya sebentar, lalu dengan semangat Ia melangkahkan kakinya menuju gedung kampusnya. Ia melewati anak –anak cewek yang lagi mengobrol renyah tiba-tiba terdiam melihatnya.

“ Kenapa sih cewek-cewek itu ngeliatin gw kayak gitu,” gumamnya dalam hati. Tatapan cewek tersebut terlihat iri

melihatnya, mereka mengamati Emi dari ujung kaki sampai kepala, seraya berbisik,” Anak baru kayaknya, cantik sih tapi rada jutek!.”

Baru lima langkah dari mobilnya tiba-tiba seorang cowok menangkap tangannya dari arah belakang. Emi langsung menengok ke belakang, pandangannya mulai dari tangan yang memegangnya tanpa ijin lalu naik sampai ke wajah yang punya tangan tersebut.

“Ohh My God !,” kaget Emi bukan main. Cowok itu lagi, cowok lamborghini merah itu kini berhasil menangkapnya.

“Hahaha, akhirnya ketangkep juga Loe !,” ucap cowok itu puas masih sambil memegang pergelangan tangan Emi dengan erat.

“Hey, lepasin Gw ! dasar crazy !,” raung Emi berusaha melepaskan pegangan tangan cowok itu tapi tidak berhasil. Cowok itu mencengkram tangan Emi dengan sangat kuat.

Apa sih maksud cowok ini, perasaan gw kagak pernah kenal sama cowok itu.

Cowok itu menatapnya dengan lekat, kini jarak mereka hanya 5 centi, “Cantik juga,” ucap cowok itu dengan nada merendahkan. Emi tidak terima diperlakukan seperti itu. Tangan satunya Emi hampir menampar pipi cowok itu tapi dengan gesit cowok itu menghempaskan tangannya. Kedua tangan Emi terkunci, di genggam oleh cowok itu.

“Hey ! Lepasin gw !! brengsek !,”ronta Emi sambil minta tolong ke para mahasiswa yang masih duduk-duduk di area parkiran, Nihil, mereka hanya terdiam, tidak ada yang berani untuk menolongnya, mereka hanya bisa mengamatinya dari jauh.

“Mau gw lepasin ?! loe harus tanggung jawab dulu baby,” goda cowok itu.

“Emi tidak mengerti maksud perkataan cowok itu ?  tanggung jawab ? emang gw abis ngapain dia, stress nih orang,” ucapnya dalam hati. “ Gw ngak ngerti apa yang loe maksud ? tanggung jawab apa ? kenal aja enggak ! you crazy !,” ucap Emi.

Cowok itu berseru kepada cowok-cowok yang sedang berkumpul di pinggir taman tidak jauh dari area mereka berada. “Enaknya di apain nih Bro ?,” Tanya cowok itu kepada sekumpulan anak-anak cowok itu.

“Sikat Tuan Muda Hans !,” teriak salah satu cowok di sana. Memang siapa sih yang tidak kenal Tuan Muda Hans. sosoknya merupakan idola di kampus Moderat itu, baik cewek maupun cowok sangat mengagumi dan menuruti apa pun titah dari si Tuan Muda ini.

Emi baru tahu cowok itu namanya Hans, What ? Tuan Muda ?  karena cowok di sana barusan memanggilnya Hans, Tuan Muda Hans. Ohh seorang Tuan Muda ternyata, pantas kelakuan begitu angkuh. Dilihat dari penampilan cowok itu memang amat sangat stylis, dari outfit yang dipakainya merek DG, sepatu merk Nike, dan Tas selempang adidas, semua tampilannya branded dan maskulin.

Emi menghela napas panjang, dia ngak tau mesti ngapain lagi, pikirannya kacau karena cowok itu membullynya di hari pertama masuk Kuliah. Emi pasrah, dia sudah tidak berusaha melepaskan tangannya dari cowok itu. Dia lebih cooling down karena ingin mencerna apa yang sebenarnya diinginkan oleh cowok itu.

Cowok itu menyadari sikap Emi yang lebih penurut. Melihat Emi dari jarak sedekat ini terbersit keinginan untuk mencium bibir lembut cewek itu. “ Hahaha cmon Hans what are you thinking ?!,” batin Hans membuyarkan lamunannya. Emi juga merasakan hal yang sama, “ Kenapa jantung gw jadi berdebar kayak gini sih!, “ ucap Emi dalam hati.

Cowok itu melepaskan genggamannya sambil menghempaskan tangan Emi dengan kasar. “Loe mau tau apa yang harus lw pertanggung jawabkan ?,” kejam Hans. Emi mengangguk pelan.

Hans memegang kembali tangannya dan menariknya agar mengikutinya ke sisi parkiran yang lain. Emi mengikuti Hans sambil berlari kecil. “Nih orang kasar banget sih,” lirih Emi dalam hati.

“ Tuh lihat, “ seru Hans sambil menunjuk mobil lamborghininya yang penyok dan tergores.

Emi tidak mengerti, “Apa hubungannya gw dengan mobil loe yang penyok,” Tanya Emi. Dia memperhatikan sisi mobil lamborghini merah itu memang ada goresan lumayan banyak, dia berpikir pasti mahal untuk memperbaiki mobil lamborghini itu seperti keadaan semula.

“Kayaknya lw salah orang, ngak mungkin gw yang nyerempet mobil loe, gw tadi nyetir baik-baik aja kok,”ucap Emi membela diri dengan nada memelas.

Hans menghela napas dengan panjang, dia bingung harus membuktikan dengan cara apa lagi, lantas muncul ide di benaknya, “Ayo lw ikut gw,” Hans menarik tangan Emi dengan kasar ke sisi parkiran yang ada mobil Mini cooper pinknya, “ Itu liat ! mobil lw kebaret juga kan ! itu bukti klo mobil loe tadi nyerempet mobil gw !,” ketus Hans.

Emi terkejut melihat mobil blackpinknya penyok, “Astaga my blackpink, are u okay ?,” Tanya Emi kepada mobilnya sambil mengelus mobilnya yang kebaret, berharap setelah di usap goresan mobilnya hilang. Tapi tetap goresan itu tidak hilang. Hans melihatnya berbicara sendiri dengan mobilnya membuatnya tersenyum,”Rada gila nih cewek !,” batin Hans.

“Trus mau loe apa ?!,” lirih Emi sambil memasang muka terbaik memelasnya

Hans tidak terkecoh. “Yaa loe ganti rugi lah,”ketus Hans.

Emi tidak habis pikir, perasaan cowok yang kini di depannya adalah cowok tajir, dilihat style cowok itu dari ujung rambut sampai ujung kaki, semua yang menempel pada cowok itu barang-barang branded semua, dari Jaket merk DG, jam tangan Fossil keluaran terbaru, sepatu Nike, tas selempang Adidas, hp I-Phone keluaran terbaru. “Ngak salah ini orang minta ganti rugi ke gw, dasar cowok pelit,” batin Emi sambil menatap cowok itu dengan julid.

Cowok itu menatap jam tangannya yang sudah menunjukan hampir Pukul 08.00 kurang 5 menit, ini berarti Mata Kuliah pertamanya akan segera di mulai.  “Sini tas Loe !,” pinta Hans setengah memaksa. Emi menyerahkan tasnya dengan ragu-ragu. Tanpa pikir panjang Hans membuka tas Emi dan mengaduk-aduk isinya sampai ketemu dompet merk Guess milik Emi, setelah ketemu, Hans membuka dompet Emi, di bolak balik dompet tersebut, tidak ada uang cashnya, hanya ada kartu-kartu : kredit, debit, member butik. Emi sampai malu sendiri melihat isi dompetnya.

“Dompet apaan nih ? kok ngak ada isinya,” cemoh Hans. Tidak puas lantas Hans mengaduk-aduk isi tas Emi, “ Gotcha ! ini barang gw sandera dulu,” ketus Hans sambil menunjukan kunci mobil Mini cooper pinknya..

Setelah mengambil kunci mobil Emily, Hans berlari ke arah gedung Kampus di ikuti cowok-cowok itu..

“Hehh, kembaliin kunci mobil gw !,” teriak Emi begitu Hans mengambil kunci mobilnya, Emily berusaha mengejar Hans, sial larinya terlalu kencang di tambah Emily memakai high heel, dengan sangat terpaksa Emily kehilangan bayangan Hans.

Emi sudah tidak berusaha mengejarnya, Ia hanya terpaku lemas di sana.

Melihatnya, cowok itu jadi kasian, cowok itu pun berbalik seraya berkata,” Kalau ngak mau naik taksi atau Ojek, tungguin gw di lapangan basket  sore ini,” Teriak Cowok itu sambil kembali berlari menuju lobby Kampus.

“Huhhh nyebelin !,” teriak Emi kepada cowok itu. Emi berjalan lunglai menuju gedung Kampusnya, “ Apes banget hari ini, dasar cowok rese !!,” gerutu Emi sambil mengacak-acak rambutnya. Dari lantai tiga terlihat cowok sambil tersenyum melihat tingkah lakunya itu. “Ehm lucunya,” ucap cowok itu pelan.

***

Emily masih kurang familiar dengan gedung kampus barunya, banyak sekali koridor kampus itu yang terlihat asri, memang Gedung Kampus Moderat bergaya klasik eropa, banyak pohon rindang dan arsitekturnya seperti Kampus di luar negeri, mewah dan nyaman.  Emily merupakan mahasiswa pindahan semester 4 jurusan S-1 Akuntansi, Emily dapet Kuliah di Kampus Moderat karena mendapatkan beasiswa atau rekomendasi dari Universitas lamanya di Kota X, Emily yang tercatat sebagai Mahasiswa terpintar di Universitasnya dulu.

Dibukanya selembar kertas yang merupakan jadwal kuliah dia hari itu, “Ehm hari pertama kuliah hari ini mata kuliah Akuntansi biaya, di kelas C-2, gedung Versace,” gumam Emily. Emily berpikir keras di mana letak kelas C-2 ?. di perhatikan petunjuk jalan, nihil tidak di temukan petunjuk jalan yang mengarah ke kelas C-2, gedung Versace. Akhirnya  Emily menemukan cewek yang sedang asyik di depan cermin kecilnya, seraya merapihkan rambutnya.  Ia tampak sedang menunggu seseorang dari ballroom kelas musik.

“Maaf mba mau tanya, kelas C-2, gedung Versace ada di mana ya ?,” tanya Emi dengan sopan.

Cewek itu pura-pura tidak dengar, masih asyik di depan cerminnya.

“Nih orang budek kali yaa,” batin Emi. Di tempat itu tidak ada lagi manusia, semuanya udah masuk kelas semua, Cuma mbak itu seorang.

“Mbak…..”

“Mbak, Mbak, loe kira gw Mbak mu !,” nyolot cewek itu tanpa mengalihkan pandangannya dari cermin. Emi

memperhatikan cewek itu dari samping, sepertinya Ia mengenali cewek itu, masih kurang yakin Emi memegang kedua bahu cewek itu dengan tangannya sehingga Ia bisa melihat wajah cewek itu dengan jelas. Sambil mengeryitkan dahi dan tersenyum girang Emi berseru,” Vina, beneran loe Vina !.”

Cewek itu juga ngak kalah terkejutnya. “Emily ! What are u doing here ? ehm you look so beautiful, really !,” takjub cewek itu yang ternyata adalah sahabatnya waktu di SMU dulu.

“You awesome too, What a beautiful you are !”

Mereka saling berpelukan melepas rindu, “ Beneran lw kuliah di sini ?,” tanya Vina minta penegasan sekali lagi setelah mendapatkan penjelasan dari sahabatnya itu. Emi mengangguk. Sekali lagi mereka melompat sambil berpelukan. “Lw ambil jurusan apa ?,”tanya Vina.

“Accounting !,”

“Damn, sama ak juga, seneng banget Emily, coba lihat jadwal Kuliahmu, mudah-mudahan kita sekelas yaa. “ sumringah Vina akhirnya menemukan sohibnya di Kampus itu.

Vina mengamati dengan seksama jadwalnya Emily dibandingkan dengan jadwal Kuliahnya, “ Ehm yang sama 3 kelas dari 5 kelas, yaahh lumyanlah kita bisa barengan Emily, senang banget dehh !,” girang Vina sambil melompat-lompat.

Tiba-tiba Vina terdiam, dia melongo menatab takjub ke arah di belakang Emily. Emily mengikuti arah mata Vina menatap, jadi ingin tahu apa yang sedang dilihatnya sahabatnya itu sampai melongo dan air liurnya hampir keluar.

Emily melihat sesosok cowok tampan, berperawakan tinggi, cool, kalem, dengan setelah jaket casual keluar dari ballroom kelas musik itu berjalan ke arah mereka.

“Ohh my god Christ ! ganteng banget, gumam Vina dengan mata tidak berkedip mengikuti sosok Christ yang melewati mereka. Cowok itu yang bernama Christ sama sekali tidak peduli kepada mereka namun Christ sempat tersenyum kepada mereka dan itu membuat Kaki Vina lemas.

“Beneran dia tadi senyumin gw yaa ?!, gak percaya gw ! ughh ini hari keberuntunganmu Vina !, “ seru Vina. Vina sampai terduduk lemas sambil memegang pipinya lalu mencubitnya sendiri, “Ini tidak mimpi kan, Ugh sakit !” ucap Vina

“Vina…Vina dari dulu kamu tidak berubah yaa, seneng banget mengidolakan orang sebegitunya,” ledek Emily.

“Ehhh…lw belum tahu saja, dia itu Tuan Muda dari Grup Nanying, anak tunggal grup Nanying, calon penerus bisnis grup Nanying, Grup terbesar nomor 3 setelah grup Emperor.”

“Ngomong apa sih, bodo ahh gw nggak ngerti, ayuk kita masuk kelas saja, “ucap Emily sambil tertawa. Mereka akhirnya menuju kelas C-2 dan mengikuti kuliah sampai sore bersama-sama.

- - -

Episodes
1 Chapter 1 Kuliah hari Pertama
2 Chapter II Lamborghini Aventador merah
3 Chapter III Emporer Kingdom
4 Chapter IV Berita Hoax-Viral
5 Chapter V Persiapan Dinner
6 Chapter 6 Kontrak Majikan dan Sekretaris Pribadi
7 Chapter VII Bos Hans dan Sekretaris Pribadinya
8 Chapter VIII Berkenalan dengan Ratu Drama
9 Chapter IX Persiapan Putra Mahkota Emporer Meeting
10 Chapter X Meeting di Emporer Group
11 Chapter XI Bertemu Prince Charming
12 Chapter XII Bahagia berlama-lama denganmu
13 Chapter XIII Drama Queen
14 Chapter XIV Perhatian yang aneh
15 Chapter XV Menangis dalam Pelukan Sang Putra Mahkota
16 Chapter XVI Tamu Istimewa
17 Chapter XVII Bukit Bintang
18 Chapter XVIII Jealous
19 Chapter XIX Jealous 2
20 Chapter XX Gedung Liong Group
21 Chapgter XXI Meeting dengan Liong Group
22 Chapter 22 : Kembalinya Chairman
23 Chapter 23 : Undangan Pesta
24 Chapter 24 : Pesta Pelantikan CEO Emporer Group
25 Chapter 25 : Pertemuan dengan Chairman
26 Chapter 26 : Masuk Perangkap
27 Chapter 27 : Gairah yang tidak bisa di kontrol
28 Chapter 28 : Permohonan Maaf
29 Chapter 29 : Berakhirnya Kontrak
30 Chapter 30 : Pengangkatan Rei ke Jajaran Direksi
31 Chapter 31 : Awal Mula Cinta yang Posesif
32 Chapter 32 : Jadilah Budak Penurut pada Tuannya
33 Chapter 33 : Memperbudak Tuan Muda Emporer Group
34 Chapter 34 : Persaingan Putra Mahkota dengan Duke
35 Chapter 35 : Tahanan Tuan Muda Emporer Group
36 Chapter 36 : I Love You
37 Chapter 37 : Pesta di atas Kapal Pesiar
38 Chapter 38 : Pasangan yang Kasmaran
39 Chapter 39 : Bersenang-senang bersama Kalian
40 Chapter 40 : Backstreet Relationship
41 Chapter 41 : Cinta Segitiga
42 Chapter 42 : Berita Hoak viral -Konferensi Pers
43 Chapter 43 : Persaingan antara Tuan Muda
44 Chapter 44 : Gallery Cherry Blossom
45 Chapter 45 : Model Mesum
46 Chapter 46 : Bantuan kecil Sang CEO yang Kasmaran
47 Chapter 47 : Kamu penggoda yang lihai
48 Chapter 48 : Di tangkap Polisi
49 Pemotretan Katalog Summer Season
50 Chapter 50 : Terbakar api cemburu
51 Chapter 51 : Permulaan Pencarian kembali
52 Chapter 52 : Tanda Tangan Kontrak Investasi
53 Chapter 53 : Pasca Kontrak Akuisisi Gallery Cherry Blossom
54 Chapter 54 : Who are You ?
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Chapter 1 Kuliah hari Pertama
2
Chapter II Lamborghini Aventador merah
3
Chapter III Emporer Kingdom
4
Chapter IV Berita Hoax-Viral
5
Chapter V Persiapan Dinner
6
Chapter 6 Kontrak Majikan dan Sekretaris Pribadi
7
Chapter VII Bos Hans dan Sekretaris Pribadinya
8
Chapter VIII Berkenalan dengan Ratu Drama
9
Chapter IX Persiapan Putra Mahkota Emporer Meeting
10
Chapter X Meeting di Emporer Group
11
Chapter XI Bertemu Prince Charming
12
Chapter XII Bahagia berlama-lama denganmu
13
Chapter XIII Drama Queen
14
Chapter XIV Perhatian yang aneh
15
Chapter XV Menangis dalam Pelukan Sang Putra Mahkota
16
Chapter XVI Tamu Istimewa
17
Chapter XVII Bukit Bintang
18
Chapter XVIII Jealous
19
Chapter XIX Jealous 2
20
Chapter XX Gedung Liong Group
21
Chapgter XXI Meeting dengan Liong Group
22
Chapter 22 : Kembalinya Chairman
23
Chapter 23 : Undangan Pesta
24
Chapter 24 : Pesta Pelantikan CEO Emporer Group
25
Chapter 25 : Pertemuan dengan Chairman
26
Chapter 26 : Masuk Perangkap
27
Chapter 27 : Gairah yang tidak bisa di kontrol
28
Chapter 28 : Permohonan Maaf
29
Chapter 29 : Berakhirnya Kontrak
30
Chapter 30 : Pengangkatan Rei ke Jajaran Direksi
31
Chapter 31 : Awal Mula Cinta yang Posesif
32
Chapter 32 : Jadilah Budak Penurut pada Tuannya
33
Chapter 33 : Memperbudak Tuan Muda Emporer Group
34
Chapter 34 : Persaingan Putra Mahkota dengan Duke
35
Chapter 35 : Tahanan Tuan Muda Emporer Group
36
Chapter 36 : I Love You
37
Chapter 37 : Pesta di atas Kapal Pesiar
38
Chapter 38 : Pasangan yang Kasmaran
39
Chapter 39 : Bersenang-senang bersama Kalian
40
Chapter 40 : Backstreet Relationship
41
Chapter 41 : Cinta Segitiga
42
Chapter 42 : Berita Hoak viral -Konferensi Pers
43
Chapter 43 : Persaingan antara Tuan Muda
44
Chapter 44 : Gallery Cherry Blossom
45
Chapter 45 : Model Mesum
46
Chapter 46 : Bantuan kecil Sang CEO yang Kasmaran
47
Chapter 47 : Kamu penggoda yang lihai
48
Chapter 48 : Di tangkap Polisi
49
Pemotretan Katalog Summer Season
50
Chapter 50 : Terbakar api cemburu
51
Chapter 51 : Permulaan Pencarian kembali
52
Chapter 52 : Tanda Tangan Kontrak Investasi
53
Chapter 53 : Pasca Kontrak Akuisisi Gallery Cherry Blossom
54
Chapter 54 : Who are You ?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!