Kampus Moderat,
Hari ini Emily ke Kampus naik Mini cooper pinknya, senang mengendari mobil kecilnya itu, simple dan nyaman. Tapi Emily belum mengembalikan kunci mobil Lambogini merah kepada Hans. Emily akan memohon kepada Hans agar dia bisa dibebaskan dari ganti rugi itu, “Semangat Emily ! kamu pasti bisa!,” batin Emily.
Dilihatnya layar Hpnya, dia ingin mengirim pesan wa ke Hans, tapi gelisah antara gengsi hubungi duluan, tapi harus…tapi gengsi !,” batin Emi berkecambuk.
Bip…Bip..
Ponsel Hpnya berbunyi tanda pesan wa masuk, dilihatnya pesan wa itu yang ternyata dari Tuan Muda belagu !, begitulah Nama Hans diponselnya Emily.
“Ke lapangan run sekarang, gw tunggu,,,,ada pertunjukan menarik !,” isi pesan wa dari Hans.
Emily langsung bergegas ke lapangan run yang terletak di belakang gedung Burj Khalifah, dilihatnya ada kerumunan orang banyak di sana, Emily mencoba melihat apa yang sedang terjadi. Seorang cowok kurus memakai kacamata dan cewek sedang dibully oleh Hans dan Para Tuan Muda lainnya. Hans tampak memegang pukulan bisbol, Hans membuang pukulan bisbol itu karena cowok itu sudah berulang kali minta maaf sambil berlutut di hadapannya, masih tidak terima Hans berulang kali melemparkan bogem mentah dan tendangan ke tubuh cowok itu. Ken yang menyadari kehadiran Emily, menahan Hans untuk tidak menghajar cowok itu. “Hans tahan, ada Emily,” ucap Ken pelan sambil menahan Hans yang hampir memukul cowok itu lagi.
Hans menatap Emily, dilihatnya cewek itu menatap Hans dengan ketakutan. Ditambah korbannya sudah babak belur dihajar oleh Hans.
“Sekarang lw minta maaf sambil berlutut di kaki cewek itu !,” teriak Hans kepada cowok dan cewek itu sambil menunjuk ke arah Emily.
Kedua korban itu langsung berlutut dihadapan Emily mohon ampun, mereka minta maaf. “ Maaf Emily kami tidak sengaja menyebarkan rumor itu, kami mengaku salah ! mohon ampuni dan maafkan Kami !,” ucap cowok dan cewek itu serentak.
Hans menghampiri Emily. “Mereka yang sudah menyebarkan rumor kalau lw wanita simpanan gw di internet, terserah lw mau apaain mereka !,” ucap Hans sambil memberikan pukulan bisbol di tangan Emily. Emily melihat kedua korban sudah sangat merasa bersalah dan sudah memohon untuk dimaafkan, walaupun kejadian kemarin cukup membuatnya sangat malu. Emily membuang pukulan bisbol itu. Dia lalu ikut berjongkok, memberikan sapu tangannya untuk mengelap darah yang banyak keluar dari pelipis kepala dari cowok itu, sambil berucap, “Kalian tenang saja, saya udah maafin !,”
Hans yang melihat tingkah Emily diluar dugaannya, menarik tangan Emily dengan paksa, “ Hey lw ngapain bantuin cowok itu !,” geram Hans yang melihat Emily mengelap darah orang tersebut.
“Hans lw ngak liat ?, dia ngeluarin banyak darah ! lagi pula mereka sudah minta maaf !,” jelas Emily. Hans speechless sama cewek yang satu ini, begitu juga dengan ketiga Tuan Muda yang memandang perbuatan Emily yang terpuji.
Hans kesal, “Terserah lw !,” ucap Hans. Hans lalu meninggalkan Emily, diikuti Ketiga Tuan Muda lainnya.
Emily baru teringat dia harus berbicara dengan Hans, lantas dia berlari mengejar Hans. “ Hans tunggu !, ada yang mesti gw omongin ke lw !,” pinta Emily sambil menarik baju lengan Hans untuk berhenti. Hans berhenti, lalu berpaling menatap Emily, menunggu apa yang ingin Emiy sampaikan.
“Ehmm…gw mau ngomong tapi ini agak sedikit privasi sih,” ucap Emily malu karena ketiga Tuan Muda lainnya juga ikut berhenti menantikan apa yang ingin Emily bicarakan.
Hans girang dalam hati, cewek itu mengajaknya ngobrol hanya berdua, “Oke kita makan malam di restoran red star!, nanti malam, gw jemput !,” ucap Hans sok datar.
Emily terbengong, “Ehhh maksud gw gak perlu formil juga kali, cukup kita bicara di suatu tempat di sekitaran ini, berdua saja," ucap Emily pelan dan bingung. Hans tidak mendengarkan ucapan Emily, Hans dan ketiga Tuan Muda pergi berlalu meninggalkan Emily.
"Arrghhh !! begoo !! kenapa jadinya ke restoran Red Star ?! bukannya itu restoran bintang 5 yang terkenal yaa, hanya member VVIP yang bisa makan di sana. “ batin Emi gundah.
….
Sore harinya di kediaman Emily, tiba-tiba Pak Karto membawa kotak segiempat mewah yang berpita pink, kotak itu bermerk Dior. “ Non, katanya ini buat Non, ada seorang pemuda mengantarkan kotak ini. “ jelas Pak Karta.
Diterimanya kotak itu, lalu dibuka, Emily terperanjat dengan dress sleevesless you can see gaun berwarna putih, dengan panjang selutut, dressnya cantik banget, tertera dilabelnya Dior limited edition. Emily membaca kartu nama pengirim kotak tersebut, dari Hans, “Untuk dinner nanti malam,” ucapan di kartu nama itu.
“Priketiew ! so sweat Non….”, ucap Bibi Ati. Yang melihat dress cantik itu dari cowok. “Pacar Non yaa ? hayo ngaku ?,” tanya Bi Ati kepo.
“Ihh Bi Ati, mau tahu aja ! awas yaa jangan bilang ke Bunda! Jangan menyebarkan rumor yang belum pasti, itu tidak baik !,” ucap Emily.
“Siap Non !,” ucap Bi Ati sambil memperagakan bahwa mulutnya akan di gembok.
Emily bersiap karena tinggal sejam lagi Hans akan datang menjemputnya, dipakainya dress itu, pas sekali di badannya yang ramping dan tinggi. “Dasar Hans, ngapain coba pakai beliin gaun ini segala, mahal lagi harganya menembus harga 100 jutaan,” batin Emily yang sebelumnya udah kepoin dress merk Dior di internet, dress yang kini di pakainya langsung muncul pada halaman pertama, dress edisi terbaru dan limited edition. Emily gak habis pikir, Hans ngeluarin duit sampai 100 juta untuk dress buat gw ? sedangkan Hans pelit banget masalah Lamborghini merahnya ?!, “ batin Emily bingung.
Emily lalu menata rambutnya sendiri, dia memilih gaya rambut yang simple namun chic dengan gaun yang dipakainya, Emily memilih gaya rambut kepang setengah rambut, dengan hiasan bunga kecil putih. Emily tampil sangat cantik dan elegan !.
Rington HPnya berbunyi, Hans memanggilnya,” Gw udah di halaman rumah lw !,” ucap Hans.
Emily bergegas menuruni anak tangga, dia berpamitan dengan Bi Ati sedang Bundanya masih berada di luar kota. “Ati-ati Non !,” teriak Bi Ati yang mengikuti Emily dari belakang, sebenarnya Bi Ati kepo seperti apa wajah seorang cowok yang sedang mendekati Nonanya ini.
Emily membuka pintu rumahnya, Hans sudah berdiri dengan setelas jas berwarna putih merk Channel, “sangat tampan dan bersinar,”batin Emily.
Hans juga sangat takjub dan terpana melihat Emily terbalut dengan dress yang dikirimnya, Sangat cantik dan elegan, belum pernah Hans melihat wanita secantik ini, seketika jantungnya berdegub dengan kencang.
Bi Ati sampai melongo melihat Hans, kakinya sampai lemas sangking melihat laki-laki yang luar biasa tampannya. “Non…Non…,” Bi Ati kehilangan keseimbangan. Ia lalu dipegangi olah Pak Karta yang berada di sebelah Bi Ati.
“Kita langsung berangkat ? atau di mana orang tua lw ? gw mau ijin dulu sama mereka,” ucap Hans sopan sedang pandangannya tidak teralih dari wajah Emily sedetik pun.
“Bunda masih di luar kota, sepertinya besok baru pulang,” jelas Emily.
Hans mengulurkan tangannya, Hans tersenyum kepada Bi Ati, Hans lalu membawa Emily pergi dengan mobil Rolls Royce Phantom.
“Yaa Allah Non Emily, pacarnya ganteng banget !, mana sepertinya orang kaya banget lagi, lihat dia bawa mobil semewah itu.” ucap Bi Ati, kali ini dia udah ngedeprok di lantai, sangking gak kuat melihat ketampanan Hans.
….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Lina A
"karena kamu sudah ganteng Matthias," ucap Layla.
2024-02-16
0
Matthias Von Herhardt
😁😁😁 Apa cuma aku ya yg liat cogan biasa aja bahkan mukaku datar
2024-02-11
0