Chapter X Meeting di Emporer Group

Hans memilih menggunakan mobil favoritenya, Bugatti La Voitture Noire.

Hans memberikan kunci mobilnya kepada Emily yang secara tidak langsung menyuruh Emily untuk mengemudikan mobil sport tersebut. sedang Hans duduk di kursi penumpang di sebelahnya, hanya membutuhkan waktu setengah jam untuk sampai ke gedung Emporer Corporate.

Sesampainya di lobby Gedung Pusat Emperor yang terlihat mewah, menjulang tinggi dan bergaya futuristik itu, Hans disambut para pegawai Grup Emporer di pintu utama lobby, semua pegawainya berjejer rapih menyambut kedatangan Tuan Muda,  Mereka mengenakan setelan jas berwarna hitam. Emily mengikutinya dari belakang, sebelumnya ia menyerahkan kunci mobil pada valet gedung tersebut. Emily mengamati seorang Hans dari belakang, agak takjub juga sih, merinding bahkan, Ia baru sadar Kharisma Hans sangat kuat, dengan stelan Jas hitamnya, Hans terlihat sangat keren, belum lagi para pegawai yang berjejer menyambutnya sambil membungkukan badan saat dilewati oleh Hans,  meski Hans masih mahasiswa tahap akhir di Kampus Moderat, tapi tetap saja semua orang tahu bahwa dia adalah putra mahkota Emporer Group, jadi semua jajaran anak-anak perusahaan tunduk padanya seperti halnya tunduk pada Chairman.

Hans memasuki lift, Emily canggung mengikuti derap langkah Hans, dia udah ngak bisa mengikuti Hans tepat dibelakangnya, karena beberapa Pimpinan anak Perusahaan Emporer Group yang rapih dengan setelan Jas mereka masing-masing langsung mengerubungi Hans, Emily jadi merasa canggung, Ia bermaksud membelokkan langkah kakinya ke arah sofa lobby, dekat lift namun malah dipanggil oleh Hans.

“Emily !,” teriaknya dari dalam lift

Hans menyuruhnya masuk ke dalam lift juga, Para Pimpinan itu langsung membukakan jalan untuknya,

“Ehmm tidak nyaman,”batin Emily yang merasa canggung di keliling para men in black itu.

“Hans gw kayaknya lebih baik nunggu lw di lobby deh,” bisik Emily di telinga Hans.

Hans menjawab,”Ngak lw ikut sama gw !,” perintahnya sambil menggandeng tangan Emily keluar dari Lift menuju ruang rapat utama.

Emily mengamati begitu luasnya area dalam gedung itu dan tertata rapih, elegan dan bersih dengan design gedung dan interiornya, benar-benar Perusahaan elite. “Yaa Allah, mimpi kali yaa klo bisa kerja di Perusahaan besar kayak gini.” Batin Emi yang mengagumi betapa elitnya Grup Emporer itu. Grup Emporer adalah Group Perusahaan terbesar  se-Asia, anak perusahaannya ada banyak bergerak di berbagai bidang, mulai dari artifial intelegent, Perhotelan, perangkat lunak, retail, perdagangan online, fintech, cabangnya tersebar di seluruh penjuru benua Asia, kebanyakan saham dimiliki oleh Chairman, Ayahnya Hans.

Hans memasuki ruangan rapat, dia mengkodekan Emily agar ikut rapat dan menyuruhnya duduk di kursi didekatnya. Emily menghela napas, dilihatnya ruang rapat itu udah penuhi oleh para petinggi Grup Emporer, bangku yang masih kosong hanya bangku di dekat Hans. Emily tidak pede dengan gaya busananya yang informal yang memakai kaos tapi untungnya hari ini dia memakai blazer di padu dengan Jeans. Yahh jeans mau gimana lagi, mana tahu dia disuruh ikut rapat juga, padahal perintahnya kan cuma jadi supir doank.

“Arrrrhhh ! seenaknya aja tuh orang !,” keki Emi dalam hati.

“Emily tolong catat notulen rapatnya !,” perintah Hans.

“What are you kidding me !,” seru Emily dengan suara kecil.

Hans tersenyum, ia langsung menyodorkan notebook tipisnya agar bisa digunakan Emily untuk mengetik notulen.

“Assalamualaikum wr. Wb, Selamat siang Bapak/Ibu dewan direksi sekalian, mungkin saya tidak perlu panjang lebar  mengenalkan diri saya pribadi, saya yakin Bapak/Ibu sekalian sudah tahu siapa saya, Chairman sudah memberikan saya tugas untuk memimpin rapat pembagian deviden beberapa anak perusahaan hari ini, apakah ada yang tidak setuju ? yang tidak setuju boleh angkat tangan !,” ucap Hans lantang.

Emily menatap Hans, “Wow gayanya udah seperti CEO Tiran seperti di drama korea ! Awasome dan menakutkan! Merinding !,”batin Emi.

Semua peserta rapat berseru serentak, kami setuju !

“Okay kita mulai rapat ini, namun sebelumnya saya perkenalkan Sekretaris saya, Emily yang akan mendampingi saya sampai rapat ini selesai.

Emily tersenyum dan menunduk sekali sebagai isyarat menghormati peserta rapat lainnya, “Dalam hatinya, Sekretaris ? Pembokat kale ! sampai selesai ! hadeuhh jadi kacang garing dehh gw di ruang rapat ini !,”gerutunya dalam hati.

“ Rapat ini untuk membahas pembagian deviden anak Perusahaan Grup Emporer yaitu Skytech dan Royal Hotel Emporer, apakah pimpinan dari anak perusahaan tersebut sudah hadir ?,” Tanya Hans. Diikuti tunjukan tangan dari Bapak-Bapak setengah baya yang mengaku direktur dari Skytech dan Ibu bersanggul elegan mengenakan gaun kerja berwarna putih dari Channel yang merupakan Direktur dari Royal Hotel Emporer. Ibu itu mengamati Hans dengan tatapan terpesona, lalu menatap lekat Emily.

“Karena sudah ada perwakilan dari Skytech dan Royal Hotel Emporer, saya minta presentasikan laba yang didapat oleh kedua Perusahaan tersebut, sehingga saya akan analisis dan perhitungkan berapa deviden yang pantas di bagikan,” ucap Hans dengan lantang.

Presentasi pun di mulai, Hans terlihat sangat serius mengamati, mencerna isi dari persentasi laba tersebut. Sedangkan Emily yang tidak nyambung dengan urusan tersebut mulai mengantuk ditambah ruangan rapat itu begitu dingin dan para peserta rapat juga sibuk mempersiapkan diri mereka jika ditanya oleh sang CEO Tiran.

Presentasi kedua Perusahaan tersebut selesai setelah 1 jam lebih.

“ Oke jadi saya simpulkan, Skytech mendapatkan realisasi laba 70% dari target laba yang seharusnya 50% dan Royal Hotel Emporer mendapatkan realisasi laba 60% dari target laba yang seharusnya 80%.”

Hans mencoret-coret di Ipad nya.

“Jadi keputusannya : deviden Skytech yang dibagikan kepada dewan direksi sebesar 30% dari laba Perusahaan !,”ucap Hans dengan tegas dilengkapi dengan kharisma tirannya.

Sontak keputusan itu membuat kubu dari Skytech riwuh dan tidak mau menerima keputusan itu. Direktur itu pun mengangkat tangannya untuk bisa bernegosiasi dengan CEO muda itu. “Saya tidak setuju Pak, dengan keputusan 30% laba itu ! karena Skytech mendapatkan laba 70% dari target laba yang ditentukan cuma 50% ! ini tidak fear !, realisasi laba kami melampaui target yang ditetapkan Grup Emporer Pusat ! seharusnya deviden kami yang dapat dibagikan minimal 50% !, ini dapat mengganggu stabilitas dari pemegang saham dan dewan direksi !”

“Lancang sekali kamu !,”suara Hans menggelegar, kamu menuduh saya tidak adil ?!, justru saya sedang menyelamatkan masa depan skytech, saya gambarkan Proses Bisnis Skytech adalah Inovasi di bidang Artifial Intelegent, tentu ini bukan main-main, butuh modal yang besar untuk penelitian dan pengembangan teknologi kedepannya ! Grup Emporer Pusat tidak mau menambah modal di Skytech ini, modal perdana kami sangat besar waktu itu, sedangkan teknologi mesti harus dikembangkan lagi, jadi satu-satunya jalan untuk pengembangan teknologi diambil dari laba bersih 40%, kita perlu bersaing bahkan harus mengungguli mobil pintar dari Negara lain dan pengembangan atau Inovasi-Inovasi Platform yang memanfaatkan hyper connection ! saya harap kalian semua mengerti.

Mendengar penjelasan dari CEO Tiran, kubu dari Skytech terdiam.

Hans duduk kembali setelah bersitegang dengan kubu Skytech, Emily takjub sekali melihat kharisma CEO tiran itu. Sesekali Hans melirik Emily dan entah kenapa hatinya menjadi adem kembali.

Hans melirik arlojinya, “Selanjutnya keputusan pembagian deviden untuk Royal Hotel Emporer sebesar 30% dari Laba !”

Emily melihat kubu dari Royal Hotel Emporer, mereka terlihat berbisik-bisik namun lebih kalem dibanding Skytech tadi.

“Ada yang tidak setuju dari Royal Hotel Emporer ?,” Tanya Hans

Direktur dari Royal Hotel Emporer menunjuk tangan,”Kami perlu dengar alasan dari pemberian deviden itu Pak Hans ?,” Tanya ibu Direktur berpakaian Channel itu.

“Yaa sudah jelas, pertama Royal Hotel Emporer tidak bisa memenuhi target laba, ini kenapa bisa terjadi ? apakah karena kurang pemasaran, SDM tidak kompeten, Biaya tetap terlalu tinggi ? next saya akan memanggil auditor dan konsultan untuk memerikasa laporan keuangan dari Royal Hotel Emporer, selebihnya 30% dari sisa laba akan dijadikan dana cadangan untuk mengembangkan dan mempromosikan Royal Hotel Emporer, apakah masih ada yang tidak menerima Keputusan ini ?, “ Tanya Hans tegas.

“Kami menerima Keputusan dari Bapak yang merupakan perwakilan dari Chairman,” ucap wanita itu tidak kalah tegas.

“Oke rapat ini selesai dan ditutup,” ucap Hans.

Hans keluar dari ruangan rapat diikuti bodyguard yang sudah dipersiapkan oleh Chairman, takut terjadi chaos saat rapat. Emily mengikutinya dari belakang. ”Rapat yang menegangkan,” keluhnya.

Tiba-tiba ada tangan yang menyentuh pundak Emily. Emily menengok ke arah yang punya tangan tersebut. Dilihatnya Ibu Direktur dari Royal Hotel Emporer yang menepuk pundaknya.

“Ahh iya Bu,” jawab Emily ramah.

Kini Emily bisa melihat jelas wajah Ibu Direktur dan begitu pun sebaliknya.

“Ahhh tidak…tidak…sepertinya saya salah orang,” ucap Ibu Direktur itu seperti menyembunyikan sesuatu lantas Ibu Direktur pun segera berpaling dari Emily.

Emily langsung menyusul Hans yang sudah hampir menghilang dari pandangannya.

***

Di mobil,

“Huahhhh, akhirnya ! sangat melelahkan,” ucap Emily meluapkan Emosinya.

“Melelahkan ? emangnya lw ngapain ya?,” cemoh Hans mulai bercanda dan meninggalkan image Putra Mahkota tirannya ketika sudah berdua saja dengan Emily di dalam mobil. Hans mengacak-acak rambutnya yang tertata rapih itu.

Emily mengamati ekspresi Hans yang terlihat lebih santai dengan rambut acak-acakan itu. Prokkk Prokkk,,,Prokkk! ”Ternyata lw punya 2 kepribadian ganda yaa ! ke mana wajah sang Putra Mahkota Emporer Group Tiran tadi yang gw lihat di rapat yaa ?,”goda Emily sambil membolak balikan wajah Hans ke kiri dan ke kanan seperti sedang mencari wajah Putra Mahkota yang tiran tersebut.

“Apaan sih,” ucap Hans sambil menangkap tangan Emily.

“Thanks ya !, “ ucapnya sambil mencium tangan Emily.

Emily sampai melongo dibuatnya. Cepat –cepat Emily menarik tangannya, lalu secara perlahan mengelap tangan tersebut ke sisi bajunya. “Ihhh lebay !,” ucapnya seraya masih fokus menyetir.

“Thanks karena udh Temenin gw hari ini dan thanks waktu di pantai itu lw telah mengubah mindset gw!,”

“Hanya Thanks doank ?.” Emily tidak mensia-siakan kesempatan Hans berutang budi kepadanya.

“Maksud lw ?,”

“Hehh masa Tuan Muda dari Grup Emporer Cuma bilang thanks doank kepada seorang Emily yang udah sukses mengubah mindset hidupnya menjadi lebih baik….

“Lw mau apa ? Blackcard ?,” ucap Hans sambil mengeluarkan kartu hitam dari dompetnya.

Emily melirik kartu hitam yang berada di tangan Hans itu. OMG itu benar-benar blackcard, tidak sembarang orang punya blackcard. Kartu unlimited yang hanya dimiliki oleh Milyuner.

Emily mengambil blackcard Hans, “ Ehmm kalau ini bisa buat bayar 100 juta Lamborghini lw ?,”tanya Emily lugu.

“Haahahah ! yaa kalau untuk kasus itu sepertinya blackcard gw kagak bisa,” seru Hans berbohong.

“Gak guna dunk ini kartu,” ucap Emily sambil menyetir dan tangan satunya  mengembalikan blackcard Hans.

Dalam Hati Hans, “Hampir saja, “ batin Hans yang cepat-cepat menyimpan blackcardnya di dalam dompetnya, “ Dasar cewek lugu !,” batin Hans.

“Kalau gitu, gw mau kontrak Majikan – Sekretaris Pribadi dibatalkan !,” ucap Emily pelan sambil melirik ekspresi Hans.

Hans menatap lekat Emily,” Kenapa ? give me the reason ?”

“Gw capek, badan gw pegel-pegel, mesti bersihin mashion di Kampus itu, belum lagi lw selalu minta gw nyopirin lw! Emang ngak capek apa ?, lagi pula sebentar lagi udah ujian tengah semester,” nyerocos Emily menumpahkan keluh kesalnya sambil memasang wajah memelasnya.

“Lagian tidak masuk akal kenapa Tuan Muda dari orang kaya seperti lw ! yang punya blackcard mesti menindas gw hanya karena goresan kecil di body mobil sport lw yang hanya seratus juta doank ! lagi pula mobil itu cuma 1 dari puluhan mobil yang lw punya ! itu tidak signifikan merugikan !,” bela Emily.

Hans mengeryitkan dahi, Ia berpikir keras,” Tidak bisa, gw tipe orang yang konsisten ! kalau sudah  kontrak yaa harus di jalankan, kalau salah satu belah pihak tidak mau melaksanakan  yang ada di dalam kontrak, yaa lw harus bayar ganti rugi senilai 100 juta itu !, namun gw sebagai Tuan Muda Emperor Group cukup mengapresiasi kinerja lw sebagai sekretaris pribadi gw !,” puji Hans.

Emily hanya melengos apa yang Hans sampaikan, karena belum goal apa yang Emily mau.

“Begini aja, karena mau ujian semester, gw berbaik hati, lw ngak usah melakukan pekerjaan yang bersifat menggunakan tenaga, seperti jadi driver gw, atau bersihin mansion di Kampus Moderat, itu gak perlu, yang penting lw tetap stand by jika gw panggil atau gw butuhkan, lalu lw tolong kerjain tesis S2 gw, trus apalagi yaa, ohh iya lw harus damping gw kalau gw ada pekerjaan dari chairman.

“Emily berusaha mencerna apa yang Hans bicarakan, jadi dia ngasih dispensasi, gw gak perlu jadi driver dia, trus bersih-bersih mansion juga gak perlu, sebagai ganti ngerjain tesis dia. “batin Emily.

“Ok deal ! lagipula tinggal 4 bulan lagi,” ucap Emily.

***

Episodes
1 Chapter 1 Kuliah hari Pertama
2 Chapter II Lamborghini Aventador merah
3 Chapter III Emporer Kingdom
4 Chapter IV Berita Hoax-Viral
5 Chapter V Persiapan Dinner
6 Chapter 6 Kontrak Majikan dan Sekretaris Pribadi
7 Chapter VII Bos Hans dan Sekretaris Pribadinya
8 Chapter VIII Berkenalan dengan Ratu Drama
9 Chapter IX Persiapan Putra Mahkota Emporer Meeting
10 Chapter X Meeting di Emporer Group
11 Chapter XI Bertemu Prince Charming
12 Chapter XII Bahagia berlama-lama denganmu
13 Chapter XIII Drama Queen
14 Chapter XIV Perhatian yang aneh
15 Chapter XV Menangis dalam Pelukan Sang Putra Mahkota
16 Chapter XVI Tamu Istimewa
17 Chapter XVII Bukit Bintang
18 Chapter XVIII Jealous
19 Chapter XIX Jealous 2
20 Chapter XX Gedung Liong Group
21 Chapgter XXI Meeting dengan Liong Group
22 Chapter 22 : Kembalinya Chairman
23 Chapter 23 : Undangan Pesta
24 Chapter 24 : Pesta Pelantikan CEO Emporer Group
25 Chapter 25 : Pertemuan dengan Chairman
26 Chapter 26 : Masuk Perangkap
27 Chapter 27 : Gairah yang tidak bisa di kontrol
28 Chapter 28 : Permohonan Maaf
29 Chapter 29 : Berakhirnya Kontrak
30 Chapter 30 : Pengangkatan Rei ke Jajaran Direksi
31 Chapter 31 : Awal Mula Cinta yang Posesif
32 Chapter 32 : Jadilah Budak Penurut pada Tuannya
33 Chapter 33 : Memperbudak Tuan Muda Emporer Group
34 Chapter 34 : Persaingan Putra Mahkota dengan Duke
35 Chapter 35 : Tahanan Tuan Muda Emporer Group
36 Chapter 36 : I Love You
37 Chapter 37 : Pesta di atas Kapal Pesiar
38 Chapter 38 : Pasangan yang Kasmaran
39 Chapter 39 : Bersenang-senang bersama Kalian
40 Chapter 40 : Backstreet Relationship
41 Chapter 41 : Cinta Segitiga
42 Chapter 42 : Berita Hoak viral -Konferensi Pers
43 Chapter 43 : Persaingan antara Tuan Muda
44 Chapter 44 : Gallery Cherry Blossom
45 Chapter 45 : Model Mesum
46 Chapter 46 : Bantuan kecil Sang CEO yang Kasmaran
47 Chapter 47 : Kamu penggoda yang lihai
48 Chapter 48 : Di tangkap Polisi
49 Pemotretan Katalog Summer Season
50 Chapter 50 : Terbakar api cemburu
51 Chapter 51 : Permulaan Pencarian kembali
52 Chapter 52 : Tanda Tangan Kontrak Investasi
53 Chapter 53 : Pasca Kontrak Akuisisi Gallery Cherry Blossom
54 Chapter 54 : Who are You ?
55 Chapter 55 : Perseteruan dan Persiapan Peragaan Busana
56 Chapter 56 : Peragaan Busana Cherry Blossom I
57 Chapter 57 : Peragaan Busana Gallerry Cherry Blossom II
58 Chapter 58 : Peragaan Busana III
59 Chapter 59 : Peragaan Busana Cherry Blosson IV
60 Chapter 60 : Peragaan Chery Blossom V
61 Chapter 61 : Proposal Rekrutment
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Chapter 1 Kuliah hari Pertama
2
Chapter II Lamborghini Aventador merah
3
Chapter III Emporer Kingdom
4
Chapter IV Berita Hoax-Viral
5
Chapter V Persiapan Dinner
6
Chapter 6 Kontrak Majikan dan Sekretaris Pribadi
7
Chapter VII Bos Hans dan Sekretaris Pribadinya
8
Chapter VIII Berkenalan dengan Ratu Drama
9
Chapter IX Persiapan Putra Mahkota Emporer Meeting
10
Chapter X Meeting di Emporer Group
11
Chapter XI Bertemu Prince Charming
12
Chapter XII Bahagia berlama-lama denganmu
13
Chapter XIII Drama Queen
14
Chapter XIV Perhatian yang aneh
15
Chapter XV Menangis dalam Pelukan Sang Putra Mahkota
16
Chapter XVI Tamu Istimewa
17
Chapter XVII Bukit Bintang
18
Chapter XVIII Jealous
19
Chapter XIX Jealous 2
20
Chapter XX Gedung Liong Group
21
Chapgter XXI Meeting dengan Liong Group
22
Chapter 22 : Kembalinya Chairman
23
Chapter 23 : Undangan Pesta
24
Chapter 24 : Pesta Pelantikan CEO Emporer Group
25
Chapter 25 : Pertemuan dengan Chairman
26
Chapter 26 : Masuk Perangkap
27
Chapter 27 : Gairah yang tidak bisa di kontrol
28
Chapter 28 : Permohonan Maaf
29
Chapter 29 : Berakhirnya Kontrak
30
Chapter 30 : Pengangkatan Rei ke Jajaran Direksi
31
Chapter 31 : Awal Mula Cinta yang Posesif
32
Chapter 32 : Jadilah Budak Penurut pada Tuannya
33
Chapter 33 : Memperbudak Tuan Muda Emporer Group
34
Chapter 34 : Persaingan Putra Mahkota dengan Duke
35
Chapter 35 : Tahanan Tuan Muda Emporer Group
36
Chapter 36 : I Love You
37
Chapter 37 : Pesta di atas Kapal Pesiar
38
Chapter 38 : Pasangan yang Kasmaran
39
Chapter 39 : Bersenang-senang bersama Kalian
40
Chapter 40 : Backstreet Relationship
41
Chapter 41 : Cinta Segitiga
42
Chapter 42 : Berita Hoak viral -Konferensi Pers
43
Chapter 43 : Persaingan antara Tuan Muda
44
Chapter 44 : Gallery Cherry Blossom
45
Chapter 45 : Model Mesum
46
Chapter 46 : Bantuan kecil Sang CEO yang Kasmaran
47
Chapter 47 : Kamu penggoda yang lihai
48
Chapter 48 : Di tangkap Polisi
49
Pemotretan Katalog Summer Season
50
Chapter 50 : Terbakar api cemburu
51
Chapter 51 : Permulaan Pencarian kembali
52
Chapter 52 : Tanda Tangan Kontrak Investasi
53
Chapter 53 : Pasca Kontrak Akuisisi Gallery Cherry Blossom
54
Chapter 54 : Who are You ?
55
Chapter 55 : Perseteruan dan Persiapan Peragaan Busana
56
Chapter 56 : Peragaan Busana Cherry Blossom I
57
Chapter 57 : Peragaan Busana Gallerry Cherry Blossom II
58
Chapter 58 : Peragaan Busana III
59
Chapter 59 : Peragaan Busana Cherry Blosson IV
60
Chapter 60 : Peragaan Chery Blossom V
61
Chapter 61 : Proposal Rekrutment

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!