Suasana di Mobil Bugatti Voitture Noire terbilang suram, bagaimana tidak, mobil sudah melaju sekitar 10 menit dan Hans dengan wajah dinginnya masih belum mengucapkan sepakah katapun, sepertinya dia marah. Emily memberanikan memecahkan keheningan itu.
"Wahhh cuacanya bagus yaa, cerah tapi ngak panas," ucap Emily garing. KRIK...KRIK...KRIKK...
Hans masih terdiam.
"Lw udah lama kenal sama Rei ?," Tanya Hans dengan datar, wajahnya masih fokus ke depan tanpa mengalihkan wajahnya ke Emily.
Emily memcoba membaca apa yang dipikirkan Hans, nihil, ekspresi Hans datar banget, seperti orang frustasi.
"Gw udah kenal Rei sejak gw Kuliah di Negara X, kurang lebih 2 tahun yang lalu, kenapa emangnya ?,"
"Pokoknya lw ngak boleh deket-deket sama Rei ?!," ucap Hans tegas.
"Lho kenapa ? dia teman gw Hans !,"
"Iya lw anggep dia teman, tapi dia .....," Hans tidak melanjutkan kata-katanya, dia harus mencari kata yang lebih tepat. " Yaa Pokoknya lw gak boleh dekat-dekat sama Rei selama masa Kontrak lw sama gw belum selesai !," ucap Hans tegas.
"What ?!, ini gak fear dunk, emang ada pasal di Kontrak itu yang menyebutkan gw ngak boleh berteman dengan siapa saja ?,"
"Ada pasal 1, Pihak pertama tidak pernah salah dan pihak kedua harus menuruti perintah pihak pertama !,"
"Pejelasan lw ngak masuk akal ! lagian Rei di negara Y hanya sebentar Hans, gw gak bisa ! dia teman terbaik gw ,"
Tiba-tiba Hans membelokan mobilnya berhenti di bahu jalan. Hans mengerem mendadak.
Emily spontan rada terpental sedikit kedepan, untung dia menggunakan sabuk pengaman.
"Kalau gw bilang ga boleh yaa Gak boleh !! Ngerti Ngak !!," Hans berbicara di luar kendali.
"Lho lw kenapa sih pakai marah-marah ke gw ?! lagian gw ini siapa lw dan lw siapanya gw ?! kita cuma teman Hans !!,"
"Ngak kita lebih dari itu, sebab Kontrak itu, gw gak mau lw jadi malas meladeni gw gara-gara bocah tengik itu !! asal lw tau Emily, Rei itu Bajingan !! , lw harus hati-hati sama dia ! dia Playboy cap teri !!,"
"Hahahaha....trus Playboy cap ikan hiu siapa ? lw ? Ngaku lw ?!," canda Emily.
"Playboy, pacaran aja gw belum pernah !," ucap Hans keceplosan, seketika wajahnya memerah.
Prok !! Prok !! " Masa sih Tuan Muda pewaris Emporer Group ini belum pernah pacaran," goda Emily.
Emily lantas mencoba menggoda Hans, kedua tangan Emily menggelanyut manja di leher Hans, spontan wajah mereka jadi saling bertatapan dan mendekat, karena tau Emily hanya menggodanya, lantas Hans malah menarik pinggang Emily sehingga wajah mereka tambah berdekatan dan bibir mereka beberapa centi lagi bersentuhan.
Hans dengan tenang malah memajukan bibirnya, pikirnya Ia akan terus maju kalau Emily tidak menghindar.
Emily mengalah, dia lebih memilih menghindar dari pada harus berciuman dengan Hans, "Dasar Mesum !,"ucap Emily kesal.
"Jiahh siapa yang memulai duluan, salting sama candaan sendiri ! lucu lw Emily !," seru Hans sambil tertawa.
Emily keki dibuatnya.
Emily baru sadar bahwa ini jalanan bukan ke arah rumahnya, " Hans kita mau ke mana sih ?,"
"Tenang aja kita mau ke suatu tempat, gw pastikan abis dari sana lw akan senang." ucap Hans dengan pedenya.
***
Mobil Bugatti itu sudah melaju hampir 1 jam ke arah pelabuhan negara Y, Mereka memasuki kawasan pelabuhan, Mereka berhenti di bangunan perkantoran mewah, bernama Liong Group.
Bugatti itu berhenti di lobby Gedung Liong Group itu, mereka disambut Pegawai Liong Group, dilihatnya Tony, Asisten Hans berada di jejeran Pegawai yang menyambut Hans di lobby Kantor. Melihat majikannya, Toni lantas menghampiri Hans dan Emily, " Selamat datang Tuan Muda dan Nona Emily," ucap Tony sambil membungkukan badannya.
"Bagaimana udah kamu urus semua ? dokumen siap ? ,"tanya Hans.
"Semua sudah siap Tuan, Ohh yaa Tuan sebaikanya ganti baju dulu dengan Jas formal, di gedung ini ada ruangan khusus untuk Chairman Emporer Group sebagai Ketua Dewan Komisaris Liong Group, silakan Tuan Muda bisa memakai ruangan itu untuk bersiap-siap dahulu karena rapat akan diadakan 2 jam lagi.
Emily yang ngak ngerti apa yang akan dilakukan oleh Hans hanya mengikuti Hans dari belakang, Emily juga memperhatikan Toni, Aisten Hans yang kelihantan baik padanya, abis Toni sering tersenyum ramah kepadanya,
Mereka mengikuti Tony menaiki lift VVIP menuju lantai 4. mereka tiba di ruangan itu. Di pintu ruangan itu tertulis Ketua Dewan Komisaris.
Dengan sigap, Tony mengambilkan stelan Jas Hans lalu Tony juga memberikan Dress kepada Emily untuk di pakai saat rapat nanti.
" Tuan Muda, rapat Dewan Komisaris ini sudah atas persetujuaan oleh Chairman, Chairman mengkhawatirkan Tuan Muda, takut nanti di ruang rapat terjadi pertikaian.
"Bilang sama Chairman, suruh tenang aja,"
"Kata Chairmaan, Tuan Muda disuruh mengangat telepon darinya atau sebaiknya Tuan Muda segera menelepon Chairman," ucap Tony sopan.
"Iya lw tenang aja, abis gw siap-siap,nanti gw telepon Chairman," .
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments