Chapter XVIII Jealous

Hari senin, hari pertama masuk Kuliah lagi, Emily langsung bersemangat bangun tidur, lalu persiapan berangkat Kuliah, hari ini cuma ada 2 mata kuliah, pagi jam 08.00 mata kuliah Analisa Laporan Keuangan dan jam 10.00 Akuntansi Sektor Publik. Hari ini Emily memakai blouse berenda berbentuk V di leher sehingga terlihat dengan jelas kalung pemberian Rei yang berbentuk Bulan Sabit dan Bintang itu, dipadu dengan rok mini di atas dengkul, Emily tampak manis dan kasual dengan stelan yang dipakainya.

Pagi itu Rei menjemput Emily, karena semalam dia berjanji akan mengantar Emily sampai ke Kampus Moderat.

Setelah sarapan, Emily berpamitan sama Bunda bahwa hari ini dia ada kuliah dan Rei sudah menjemputnya di halaman rumah Emily.

Rei turun dari Bugatti Chironnya, benar-benar Pangeran Charming. Hari ini Rei hanya memakai kaos casual dipadu dengan Jeans belel, rambut dibiarkan berantakan, kayak belum sisiran.

Rei menghampiri Bunda yang ingin melepas Emily untuk pergi kuliah, seperti biasa Rei mencium tangan Bundanya.

Emily menatap Rei dengan lekat, " Rei, lw udah mandi belum sih ?, abis muka kayak baru bangun tidur, trus rambut kayaknya belum sisiran itu ! " nyerocos Emily.

"Nih coba cium !," goda Rei sambil menyodorkan ketiaknya.

"Ihhh jorok !!," ucap Emily sambil menutup hidungnya dengan tangannya. Rei malah memaksa Emily mencium ketiaknya dengan memiting kepala Emily dengan ketiaknya.

1 menit, 2 menit, 3 menit kepala Emily berada dalam pitingan ketiak Rei.

Bunda yang melihat mereka berdua malah ikut tertawa, " Ada-ada aja tingkah mereka," batin Bundanya.

"Ampun Reiiii !!! gw nanti bisa pingsan !."teriak Emily.

"Cium dulu yang bener wangi atau bau ?!," tanya Rei setengah becanda tapi serius, karena memang sudah kebiasan mereka becanda seperti itu.

"Wangiiii !! sumpah wangi banget !, cepet lepasain gw !!," pinta Emily histeris yang udah mulai kehabisan napas karena berusaha menahan napasnya, tapi Emily menyadari memang aroma tubuh Rei itu wangi sabun gitu.

"Ehmm makanya kalau ngomong dipikir dulu jangan asal ngucap !, masa anterin lw ke kampus gw kagak mandi, ada-ada aja lw !."

"Yayaya," seru Emily mengakui kesalahannya.

Mereka akhirnya berangkat menuju Kampus mengendarai Bugatti Chiron.

***

Perjalanan menuju Kampus, ketika memasuki wilayah gerbang Kampus Moderat, yang jaraknya masih 3 km dari Kampus Versace. Maklum Kampus Moderat ini sangat luas sekali, luasnya mencapai 320 hektar, dengan ada beberapa danau yang luasnya mencapai 2,8 hektar.

Rei lagi santai mengendarai Bugatti Chironnya, tiba-tiba dia di sorot oleh lampu Dim dari arah belakang mobilnya, Rei melirik ke kaca spion, "Siapa sih iseng banget mainin lampu sorot kayak gitu," batinnya.

Rei melihat mobil Bugatti Le voitture Noire berwarna hitam yang menyorotnya dengan lampu sorotnya. Di dim beberapa kali, tanda agar mobilnya Rei disuruh mengambil jalur lambat, karena Bugatti itu seperti sedang terburu-buru, suara mesin mobilnya sangat menderu,

Rei belum mau minggir dan itu membuat Bugatti Le Voiture Noire itu geram, mesin mobilnya makin digeber kencang, suara deruan mobil semakin kencang, karena gak sabar Bugatti hitam itu menyalip dari jalur lambat, karena di tengah jalan itu ada pembatas beton.  Pengemudi Bugatti Le Voitture Noire itu sengaja mensejajarkan mobilnya dengan Bugatti miliknya, barulah Emily tersadar menengok ke arah Bugatti hitam itu dan ternyata Hans yang sedang mengendarainya.

Emily dan Hans beradu pandang, Hans menatap Emily dengan dingin dari balik kaca bugatti hitamnya.

Bugatti hitam itu langsung melaju menyalip Bugatti chiron milik Rei. namun bukannya menyalip segera melesat jauh dari bugatti chironnya, malahan bugatti hitam itu menahan lambat laju mobilnya sehingga terpaksa Rei juga melambatkan mobilnya.

Rei ingin menyalip Bugatti le Voitture Noire berwarna hitam itu dari jalur lambat, tapi laju bugatti hitam sedikit lebih kencang, seolah ingin mengejeknya.

Rei melihat ternyata Bugatti hitam itu berkonvoi dengan mobil sport mewah di belakangnya, ada Bugatti centodieci berwarna putih,  Bugatti Divo, dan Lamborghini biru.

"Dasar orang-orang norak !!," teriak Rei. Pasalnya mobilnya jadi  tidak bisa menyalip, Dia di kepung oleh gerombolan konvoi mobil sport itu, satu sisi di depan, di belakang dan di sisi kirinya.

"Brengsek !! nih orang maunya apa ya ?!, " teriak Rei dilanjutkan dengan suara klakson nyaring dari Bugattinya.

Konvoi mobil itu tidak mengindahkan klakson dari mobil Rei.

"Itu konvoi mobil Para Tuan Muda dari Kampus Moderat ini," jelas Emily.

"Sebaiknya lw ngalah aja, mereka yang punya Kampus ini," jelas Emily.

"Emang jalanan ini punya mereka apa ?," ketus Rei marah.

"Memang iya," jawab Emily santai.

"What the Fuck !!,"

Setibanya di lobby Kampus Versace, konvoi mobil itu melepaskan Bugatti Chiron milik Rei.

Konvoi Mobil sport  itu berjejer rapih di depan lobby Kampus Versace.

"Ihhh kenapa sih Hans pakai berhenti di lobby Kampus gw ! Damn !."

Hans turun dari Bugatti hitamnya, dilanjut Christ, Roby dan Ken turun dari masing-masing  mobil mereka.

Rei tidak mempedulikan mereka, "Apalah, Tuan Muda sinting," batinnya.

Rei turun dari mobil lalu membukakan pintu untuk Emily, Emily pun turun dari mobil Rei. Emily berusaha tidak melakukan kontak mata dengan Hans dan para Tuan Muda lainnya. Namun berkebalikan, Hans sangat jealous melihat Emily turun dari mobil bersama cowok lain.

Emily berusaha menghindar dari Hans, Emily langsung memasuki lobby Kampus Versace tanpa menyapa Hans dan Tuan Muda lainnya, dia takut menimbulkan kegaduhan. sesekali dia melirik ke arah Hans di belakang,

" OMG !! mukanya serem banget ! takuttt !," batin Emily.

"Emily, kenapa sih jalan lw kayak buru-buru banget, perasaan masih jam 07.30, kelas lw kan jam 08.00 mulainya ?!" tanya Rei ingin tahu kenapa Emily seperti kayak mau buru-buru masuk ke kelas.

Emily tidak menggubris Rei, Emily masih berjalan cepat, Rei mencegat jalannya," Hey...Hey...lw kenapa sih kayak abis ngelihat hantu ?, cmon girl beri gw salam perpisahan dulu dunk, sambil menyodorkan tangan, Rei bermaksud menggapai tangan Emily dan menciumnya, belum sempat mencium tangan Emily, pundak Rei dihempaskan oleh seseorang sehingga Rei terjerembab ke belakang.

Emily terbelalak melihat Hans yang menghempaskan tubuh Rei ke belakang. " Hans lw kenapa sih ?," ketus Emily.

"Dia udah bersikap tidak sopan sama lw !," ucap Hans ngak kalah ketus juga, terlihat urat di wajahnya menegang. Emily yang sudah tahu gelagat bahwa Hans sedang marah, Emily tidak boleh lebih memprovokasinya.

"Dia teman gw !," ucap Emily. Lantas Emily langsung membantu Rei berdiri," Rei lw gak papa," ucap Emily merasa bersalah.

PROK !! PROK !!!  PROK !!! Wahhh dunia ini kecil yaa, bagaimana kabar dari pewaris Emporer Group, Tuan Muda Hans ?!!," ucap Rei santai sambil berusaha berdiri. Emily keget kok bisa Rei mengenali Hans.

Hans berbalik mengamati wajah Rei, mengenali wajah yang sangat famiiar baginya.  Ohhh ternyata lw ! .Rei  anak manja dari Direktur Royal Hotel Emporer, gw inget, Ohh bagaimana kabar Jenny ? biar gw tebak pasti kalian sudah putus kan ?! Dasar Loser !!," Ketus Hans.

Rei naik pitam dikatain begitu oleh Hans. apalagi di depan Emily, gadis pujaannya. "Hehhh siapa yang Loser ! lw kali yang pecundang ! "

Ngak terima dikatain Pecundang, Hans memberikan bogem mentah ke wajah Rei, dan Rei tidak mau kalah, dia juga memberikan bogem mentahnya ke Hans, Mereka saling berkelahi, adu jontos, seketika Hans serasa De Ja Fu, teringat kejadian masa lalu mereka, Dua tahun yang lalu, mereka juga pernah berkelahi hebat, sangking hebatnya keduanya sama-sama masuk rumah sakit, ibunda Rei sangat histeris melihat mereka berdua terluka, dahulu Rei pernah cedera patah tulang, begitu juga dengan Hans kakinya terkilir, hampir 2 bulan tidak bisa jalan normal. sembari berkelahi kejadian masa lalu menflash back ingatan mereka. semakin mereka tidak mau mengalah satu sama lain.

"Hans !!! Reiiii !!! Hentikan !!!," teriak Emily.

Emily berusaha melerai mereka, namun Emily ditahan oleh Christ. Christ takut Emily malah akan kena salah sasar bogem mentah mereka. Roby dan Ken berusaha melerai mereka. Roby memegang bahu Rei, begitu juga Ken yang menghalangi Hans untuk meninju Rei, dengan susah payah Ken menahan tubuh Hans yang masih ingin menghajar Rei.

"Rei ! cepat pulang dari sini !, gw gak mau lihat lw berantem lagi sama Hans, !," ketus Emily.

Lalu Emily menghampiri Hans, " Lw ! ," Emily speechless. Emily tidak tahu apa yang harus dia perbuat kepada Hans, apakah Emily perlu menampar Hans ? atau mengobati luka di wajahnya yang babak belur seperti yang dia lakukan kepadanya waktu Emily berantem dengan Sania. Tak tega, Emily menarik tangan Hans agar Hans mengikutinya.

Sesekali Emily melirik ke arah Rei, mengkodekan agar dia segera pulang dan mengkodekan dengan tangannya bahwa Emily akan segera meneleponnya.

Rei nampaknya menurut, Rei masuk ke dalam Bugattinya, sebenarnya tidak tega juga, karena wajah Rei tadi juga babak belur. Emily merasa bersalah banget sama Rei yang sudah selama ini baik pada dirinya, Dia berkomitmen, nanti setelah pulang kuliah dia akan menemui Rei.

Emily baru ngeh ternyata banyak mata yang menonton perkelahian antara Hans dan Rei. Emily menggandeng tangan Hans melewati kerumunan orang-orang yang melihat tontonan perkelahian gratis itu. Hans diam, menurut saja diajak Emily ke suatu ruangan dan ternyata Faskes (Fasilitas Kesehatan) di Kampus Versace.

Tok !! Tok !!, diketuknya pintu Faskes, nihil tidak ada orang dari dalam yang menyaut. Emily membuka pintunya dan ternyata tidak terkunci, Emily dan Hans memasuki ruangan Faskes  yang kosong itu. Tidak ada dokter yang berjaga, mungkin ini masih terlalu pagi, jadi dokternya belum datang.

Emily menyuruh Hans untuk berbaring di salah satu bed Faskes itu, sembari celingukan, Emily mencari tempat obat, dibukanya laci obat-obatan satu persatu, Emily menemukan alkohol pembersih luka, kapas, dan betadine.

Hans berbaring di bed, sembari memperhatikan gerak gerik Emily, Hans tersenyum dalam hati, ternyata Emily sangat perhatian kepadanya, dan itu membuatnya senang.

Emily mengambil kapas yang sudah diberikan alkohol pembersih luka, dibersihkan wajah Hans yang mengeluarkan darah di pelipis dekat alisnya, pipi, dan bibirnya.  lalu langkah berikutnya Emily memberikan betadine kepada luka di wajahnya Hans.

Hans memegang tangan Emily yang sedang mengobati luka di wajahnya, mereka bertatapan, " Thanks !," ucap Hans kepada Emily.

"Gak perlu terima kasih karena sebenarnya gw juga kesel sama lw ! kenapa sih mesti berkelahi sama Rei ?," ucap Emily masih kesal.

" Gw kan jadi merasa bersalah seolah ini semua gara-gara gw...

Sebelum Emily melanjutkan bicaranya, mulutnya sudah ditutup oleh jari telunjuk Hans agar tidak melanjutkan kata-katanya lagi," Bukan salah lw kok, ini cuma dendam masa lalu aja," ucap Hans santai.

Hans berusaha bangun dari tidurnya ke posisi duduk di bed, namun bahunya terasa sangat sakit, Hans meringis. "Kenapa lw Hans ?," Emily baru ngeh ternyata bahu Hans terluka akibat kena tendang Rei.

Emily mau melihat seberapa parah luka di bahunya, apakah hanya lebam atau ada patah tulang ?, merasa was-was, Emily spontan melepaskan kaos Hans, sehingga terlihat tubuh Hans yang setengah telanjang. Emily fokus pada bahu Hans yang berwarna kemerahan, ada luka di sana, lantas Emily membersihkan luka itu dengan kapas, alkohol dan batadine. " Ehmm kayaknya untuk bahu ini perlu diperiksa Dokter lebih lanjut, takutnya ada yang patah tulangnya," ucap Emily serius.

"Kenapa muka lw jadi merah yaa ? tanya Emily, lantas Emily memegang dahi Hans yang dia rasakan tidak panas, namun dia baru ngeh bahwa tangan satunya Emily memegang otot perut Hans yang six pack.  "Arghhh...ups ! sorry," Emily terlihat malu, wajahnya merona merah, dia berbalik membelakangi  Hans dan menyuruh Hans mengenakan kaosnya lagi.

"Emily, bantu gw pakai kaos ini karena bahu gw masih sakit jadi gak bisa pakai sendiri," ucap Hans.

Emily menuruti Hans, dia membantu Hans memakaikan kaosnya dengan serius sehingga wajah Hans dan Emily hampir bersentuhan ketika Emily berusaha memasukan tangan Hans yang bahunya sakit dengan sangat hati-hati, wajahnya terlalu mendekati  wajah Hans, Hans yang mengamati bahwa bibir mereka hampir bersentuhan, membuat Hans tak kuasa, bibirnya menyentuh bibir Emily, bibir mereka menempel namun tidak berciuman, karena seketika Emily dan Hans menjadi kaku, terdiam sesaat, sadar akan posisi mereka.  Mereka salah tingkah. Emily langsung secapat kilat memakaikan kaosnya Hans, lalu cepat-cepat berpaling dari Hans seolah tidak terjadi apa-apa.

Hans sumringah, hatinya senang, Hans menyadari bahwa dirinya telah jatuh cinta kepada Emily, Hans baru tersadar, bahwa dia terlalu jealous saat Emily pergi dengan cowok lain. dan perasaan yang selalu berdebar ketika dirinya berdekatan dengan Emily, hatinya terasa senang dan bahagia. Perasaan yang baru dia ketahui sekarang bahwa dia mencintai Emily.

***

Episodes
1 Chapter 1 Kuliah hari Pertama
2 Chapter II Lamborghini Aventador merah
3 Chapter III Emporer Kingdom
4 Chapter IV Berita Hoax-Viral
5 Chapter V Persiapan Dinner
6 Chapter 6 Kontrak Majikan dan Sekretaris Pribadi
7 Chapter VII Bos Hans dan Sekretaris Pribadinya
8 Chapter VIII Berkenalan dengan Ratu Drama
9 Chapter IX Persiapan Putra Mahkota Emporer Meeting
10 Chapter X Meeting di Emporer Group
11 Chapter XI Bertemu Prince Charming
12 Chapter XII Bahagia berlama-lama denganmu
13 Chapter XIII Drama Queen
14 Chapter XIV Perhatian yang aneh
15 Chapter XV Menangis dalam Pelukan Sang Putra Mahkota
16 Chapter XVI Tamu Istimewa
17 Chapter XVII Bukit Bintang
18 Chapter XVIII Jealous
19 Chapter XIX Jealous 2
20 Chapter XX Gedung Liong Group
21 Chapgter XXI Meeting dengan Liong Group
22 Chapter 22 : Kembalinya Chairman
23 Chapter 23 : Undangan Pesta
24 Chapter 24 : Pesta Pelantikan CEO Emporer Group
25 Chapter 25 : Pertemuan dengan Chairman
26 Chapter 26 : Masuk Perangkap
27 Chapter 27 : Gairah yang tidak bisa di kontrol
28 Chapter 28 : Permohonan Maaf
29 Chapter 29 : Berakhirnya Kontrak
30 Chapter 30 : Pengangkatan Rei ke Jajaran Direksi
31 Chapter 31 : Awal Mula Cinta yang Posesif
32 Chapter 32 : Jadilah Budak Penurut pada Tuannya
33 Chapter 33 : Memperbudak Tuan Muda Emporer Group
34 Chapter 34 : Persaingan Putra Mahkota dengan Duke
35 Chapter 35 : Tahanan Tuan Muda Emporer Group
36 Chapter 36 : I Love You
37 Chapter 37 : Pesta di atas Kapal Pesiar
38 Chapter 38 : Pasangan yang Kasmaran
39 Chapter 39 : Bersenang-senang bersama Kalian
40 Chapter 40 : Backstreet Relationship
41 Chapter 41 : Cinta Segitiga
42 Chapter 42 : Berita Hoak viral -Konferensi Pers
43 Chapter 43 : Persaingan antara Tuan Muda
44 Chapter 44 : Gallery Cherry Blossom
45 Chapter 45 : Model Mesum
46 Chapter 46 : Bantuan kecil Sang CEO yang Kasmaran
47 Chapter 47 : Kamu penggoda yang lihai
48 Chapter 48 : Di tangkap Polisi
49 Pemotretan Katalog Summer Season
50 Chapter 50 : Terbakar api cemburu
51 Chapter 51 : Permulaan Pencarian kembali
52 Chapter 52 : Tanda Tangan Kontrak Investasi
53 Chapter 53 : Pasca Kontrak Akuisisi Gallery Cherry Blossom
54 Chapter 54 : Who are You ?
55 Chapter 55 : Perseteruan dan Persiapan Peragaan Busana
56 Chapter 56 : Peragaan Busana Cherry Blossom I
57 Chapter 57 : Peragaan Busana Gallerry Cherry Blossom II
58 Chapter 58 : Peragaan Busana III
59 Chapter 59 : Peragaan Busana Cherry Blosson IV
60 Chapter 60 : Peragaan Chery Blossom V
61 Chapter 61 : Proposal Rekrutment
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Chapter 1 Kuliah hari Pertama
2
Chapter II Lamborghini Aventador merah
3
Chapter III Emporer Kingdom
4
Chapter IV Berita Hoax-Viral
5
Chapter V Persiapan Dinner
6
Chapter 6 Kontrak Majikan dan Sekretaris Pribadi
7
Chapter VII Bos Hans dan Sekretaris Pribadinya
8
Chapter VIII Berkenalan dengan Ratu Drama
9
Chapter IX Persiapan Putra Mahkota Emporer Meeting
10
Chapter X Meeting di Emporer Group
11
Chapter XI Bertemu Prince Charming
12
Chapter XII Bahagia berlama-lama denganmu
13
Chapter XIII Drama Queen
14
Chapter XIV Perhatian yang aneh
15
Chapter XV Menangis dalam Pelukan Sang Putra Mahkota
16
Chapter XVI Tamu Istimewa
17
Chapter XVII Bukit Bintang
18
Chapter XVIII Jealous
19
Chapter XIX Jealous 2
20
Chapter XX Gedung Liong Group
21
Chapgter XXI Meeting dengan Liong Group
22
Chapter 22 : Kembalinya Chairman
23
Chapter 23 : Undangan Pesta
24
Chapter 24 : Pesta Pelantikan CEO Emporer Group
25
Chapter 25 : Pertemuan dengan Chairman
26
Chapter 26 : Masuk Perangkap
27
Chapter 27 : Gairah yang tidak bisa di kontrol
28
Chapter 28 : Permohonan Maaf
29
Chapter 29 : Berakhirnya Kontrak
30
Chapter 30 : Pengangkatan Rei ke Jajaran Direksi
31
Chapter 31 : Awal Mula Cinta yang Posesif
32
Chapter 32 : Jadilah Budak Penurut pada Tuannya
33
Chapter 33 : Memperbudak Tuan Muda Emporer Group
34
Chapter 34 : Persaingan Putra Mahkota dengan Duke
35
Chapter 35 : Tahanan Tuan Muda Emporer Group
36
Chapter 36 : I Love You
37
Chapter 37 : Pesta di atas Kapal Pesiar
38
Chapter 38 : Pasangan yang Kasmaran
39
Chapter 39 : Bersenang-senang bersama Kalian
40
Chapter 40 : Backstreet Relationship
41
Chapter 41 : Cinta Segitiga
42
Chapter 42 : Berita Hoak viral -Konferensi Pers
43
Chapter 43 : Persaingan antara Tuan Muda
44
Chapter 44 : Gallery Cherry Blossom
45
Chapter 45 : Model Mesum
46
Chapter 46 : Bantuan kecil Sang CEO yang Kasmaran
47
Chapter 47 : Kamu penggoda yang lihai
48
Chapter 48 : Di tangkap Polisi
49
Pemotretan Katalog Summer Season
50
Chapter 50 : Terbakar api cemburu
51
Chapter 51 : Permulaan Pencarian kembali
52
Chapter 52 : Tanda Tangan Kontrak Investasi
53
Chapter 53 : Pasca Kontrak Akuisisi Gallery Cherry Blossom
54
Chapter 54 : Who are You ?
55
Chapter 55 : Perseteruan dan Persiapan Peragaan Busana
56
Chapter 56 : Peragaan Busana Cherry Blossom I
57
Chapter 57 : Peragaan Busana Gallerry Cherry Blossom II
58
Chapter 58 : Peragaan Busana III
59
Chapter 59 : Peragaan Busana Cherry Blosson IV
60
Chapter 60 : Peragaan Chery Blossom V
61
Chapter 61 : Proposal Rekrutment

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!