Chapter XIII Drama Queen

Di Kampus,

Akhirnya jam istirahat tiba, perut Emily sudah keroncongan karena pagi tadi Ia tidak sarapan, hari ini Emily bisa bernapas lega karena  perjanjian kontrak itu sudah dibatalkan.

“Vin ke kantin yuks !," ajak Emily sambil memperhatikan sahabatnya yang masih merapihkan make up naturalnya dengan bedak miliknya.

“Sebentar, ini gw pake lipstick dulu !,”

“”Yaelahh ribet banget dah lw !,”

“Emily ! gw kan harus se-perfect mungkin, nanti kalau Tuan Muda Christ liat gw yang masih amburadul bagaimana? emangnya lw ! tanpa harus make-up si Tuan Muda Hans tajir melintir itu udh naksir sama lw !” nyerocos Vina panjang lebar dengan TOA-nya kayak ngak ada rem. Emily langsung mencubit pinggang Vina.

“Sssttt ! ngaco lw jangan bikin rumor yang ngak bener !,” jutex Emily. Mukanya langsung masam mendengar Hans disebut.

“Berani bertaruh !,”tantang Vina. Emily malas meladeni Vina, Ia langsung keluar menuju kantin, sedang Vina berusaha mengejarnya lalu merangkul sahabatnya dari samping.

Kantin mereka cukup besar, semua mahasiswa jurusan Ekonomi, Akuntansi makan di Kantin ini, seperti food court di mall, meja kursi tertata rapih dan bersih, sedangkan makanan sudah tertata rapih seperti gerai hokban dan itu gratis karena sudah masuk dalam SPP bulanan. Hari ini menunya masakan ala jepang, Emily melihat ada beef teriyaki, chicken teriyaki, chicken katsu, onigiri tuna mayo, onigiri spicy chicken, takoyaki, gyoza, ramen yang membuat air liur Emily hampir menetes. Ia langsung mengambil nampan, Ia memilih onigiri tuna mayo, beef teriyaki, takoyaki dan aqua dingin sedangkan Vina mengabil ramen,beef teriyaki, onigiri spicy chicken dan orange juice. Emily lalu memilih duduk di kursi yang masih kosong di dekat kaca, Vina menyusulnya. Baru duduk 5 menit tiba-tiba genk Sania muncul, “Awas Ratu Kampus ini mau duduk,”seru salah satu genk cewek tersebut sambil mengibaskan tangannya menyuruh Emily dan Vina mengosongkan meja tersebut.

Vina geram, “ Hehhh kan kita duluan !, lagian meja sebelah situ kan kosong !,” nyolot Vina yang kelihatan tidak mau kalah sambil menunjuk meja yang masih kosong di sebelahnya. Kelihatan banget ini genknya Sania mau cari masalah dengan Emily.

“Hehh anak semester awal, dari 2 tahun yang lalu meja ini adalah meja kami ! kalian yang mesti pindah!,” teriak salah satu dayangnya Sania.

Sania datang dan hanya senyam senyum menunggu Emily dan Vina pindah. Pandangan Sania sangat jutex kepada Emily, “Susah emang kalau ngajak bicara sama kaum pribumi,” seru Sania congkak.

Emily marah dikatain seperti itu namun Ia lebih memilih mengalah karena prinsipnya percuma meladeni orang seperti itu. Lantas Emily cepat-cepat bangun sambil membawa nampannya cepet-cepat pindah ke sisi meja yang masih kosong tapi dia kalah cepat sama genk cowok pemuja Sania. Ada tiga cowok seniornya langsung secepat kilat menduduki kursinya.

Sania langsung duduk di kursi Emily yang baru saja beranjak, “ Makanya jalan jangan kayak keong, keburu diambil kan tempatnya, “Hahahahaah,” tawa Sania melengking kayak nenek lampir, disusul 3 temen ceweknya yang lain.

Vina dan Emily berdiri sambil membawa nampan mereka mencari-cari meja yang masih kosong, sumpah semua meja udah terisi semua. “Onigiriku,”batin Emily lirih melihat onigirinya sudah mulai dingin.

“Emily !, “ Tiba-tiba Roby memanggil dengan melambaikan tangan agar ke tempatnya.

Di lihatnya Roby di meja belakang sedang makan bersama genk Tuan Muda lainnya, ada Hans, Christ dan Ken di lihatnya juga ada 2 kursi kosong di depan Hans dan Christ. “Sialll kenapa mesti Hans lagi sihhh,” batin Emily. Vina langsung menyikut tangan Emily, wajahnya terlihat girang kala Roby memanggil mereka. “Ayo Emily, nunggu apa lagi Tuan Muda Hans sedang menunggu tuh, “ ucap Vina kali ini suaranya di buat nyaring bareng sambil matanya melirik dan menyindir Sania. Vina langsung jalan menuju mejanya Hans tanpa melihat kebelakang sahabatnya itu setuju atau tidak. Dengan terpaksa Emily mengikuti Vina dan duduk di depannya Hans sedang Vina duduk didepan Christ.

“ Hey, Emily nice to meet you again !, Wahh demi dirimu kami menyuruh junior kami pindah ke kursi lain lohh, “ ucap Ken sambil menunjuk Derry dan Gama yang sudah duduk membaur gombal dengan cewek-cewek. Iya sihh untuk genk Tuan Muda mah bebas bisa duduk di meja mana saja, pasti di sambut girang sama cewek-cewek di seantoro kampus.

“Thanks, tapi kok kalian ada di kantin ini sih ? ” ucap Emily.

“Yahh mau bagaimana lagi, Hans katanya mau makan di sini,” seru Roby sambil melirik ke Hans.

Hans dibuatnya keki, Hans terdiam.

“Gw denger katanya makanan di kantin ini enak, lagian emang gw niat cari Emily..mana draft tesis gw bab 1 sd 3 ? ,”ucap Hans enteng.  Belum tahu dia bahwa Emily mengerjakan tesisnya semalam suntuk, Emily yang udah kesal dengan tesis Hans langsung mengeluarkan plastik yang berisikan print-an draft tesisnya.

"Woww daebak !," ucap Para Tuan Muda lainnya melihat Hans yang udah kelar tesis samapai bab 3.

"Wahh lw buka jasa penyusunan Tesis Emiily ?! gw juga mau dunk !,"ucap Roby.

"Enak aja ! buat sendiri !, kalau dia buatin tesis lw-lw pada, kapan tesis gw akan selesai !" ucap Hans egois.

Emily santai sambil menyantap makanannya.

“Wahh kalian  kena bully sama Sania cs yaa, tenang kalau lw bersama kita, kita jamin lw pasti akan aman !,” nyerocos Ken sok tahu.

“Iya gw juga gak suka tuh sama cewek kayak Sania itu ! suka menindas orang, cuma kayaknya beda sama Bos kita nih, kayaknya tipe bos kita ....” Ucap Roby tidak melanjutkan kata-katanya karena Hans melotot kepadanya. Sedangkan Emily tersedak apa yang baru saja didengarnya.

“Hukk !..Huk !,”

“Makanya kalau makan pelan-pelan,” ucap Hans sambil membukakan tutup aqua botol milik Emily.

Sedangkan Vina yang duduk berhadap-hadapan dengan Christ, masih terdiam menikmati sosok wajah cowok tampan di depannya, dia sama sekali tidak ingin melupakan momen itu, maka dia harus merekam wajah Chris sedetail mungkin dalam memorinya.

Christ yang sedari tadi diperhatikan oleh Vina tanpa berkedip, akhirnya melontarkan kata,” Udah puas lihatin gw dari tadi !,” ucap Christ datar sambil mengunyah makanannya.

“Ehm…ehm..ngak kok, ee takjub aja melihat Christ dari jarak sedekat ini.”ucap Vina nerveous.

Christ lantas memajukan wajahnya semakin dekat dengan Vina. Vina terdiam, kaget, tanpa ekspresi, terkejut dan malu, akhirnya Vina memundurkan wajahnya, karena wajahnya Christ terlalu menyilaukan.

Vina tidak kuat menatap mata Christ yang sedang menatapnya lama, seperti ada aliran listrik DEG !!, akhirnya VIna menunduk malu karena tidak kuat melihat aura Christ yang sangat tampan itu.

“Wah Christ kayaknya lw tambah fans baru deh,” ucap Roby sambil menyikut Christ.

Vina tambah malu, Roby bilang begitu, Vina terdiam, tapi dia lagi memutar otaknya yang rada lemot itu. “ Ehm boleh gak minta foto selfie berdua ?,” pinta Vina dan itu sukses membuat Emily malu, tapi senang juga sih bisa membuat Vina berkenalan dengan cowok idamannya selama ini, Christ.

Vina mengeluarkan hpnya malu-malu.

Ken yang humble langsung mengambil hpnya Vina,” Sini gw fotoin lw berdua !, ayo Christ dan Vina merapat dikit ! 1,2,3 cekrek…cekrek !”

Setelah Ken melihat foto mereka berdua, Ken berseru, “Aku sih Yes !,” dia menyodorkan pada Roby dan Hans. Roby say, “ Aku Yess juga !,” sedangkan Hans no comment !. Hans masih asyik menyantap makanannya sambil menatap Emily yang lahap memakan Onigirinya. Sesekali Hans mencomot takoyaki dan beef teriyakinya Emily. Dan sukses membuat Emily kesal.

Vina mengambil hpnya dan melihat foto yang telah di ambil oleh Ken. “Daebak !,” seru Vina girang.

Melihatnya Christ tertawa kecil, “ Dasar aneh nih cewek !,” batinnya.

Tiba-tiba suara cewek agak cempreng yang familiar terdengar sayup-sayup manja terdengar di telinga Emily. “Hans, boleh gabung ?,” Tanya Sania manja, Ia melirik Ken yang duduknya disebelah Hans agar pindah. “ Yeayy gw lagi dahh yang di suruh pindah,” gerutu Ken sambil ngeloyor pergi.

Sania duduk di sebelah Hans, Ia melihat ramen Hans masih tersisa banyak, lalu Sania mengambil ramen Hans, mengaduk mienya agar tercampur semua, lalu Sania coba menyuapi Hans. “Kok ngak dimakan Honey, nanti sakit lhoo, kamu kan butuh energy banyak,” ucap Sania sambil menyendoki mie dengan sumpit ke mulut Hans. Sebenarnya Hans males meladeni Sania, tapi hati kecilnya Ia ingin melihat ekspresi Emily, ”Apakah Emily akan jealous?,” Tanya Hans dalam hati. Hans menyambut suapan mie dari Sania sambil tersenyum.

“Emang beda rasanya kalau  nyuapin cewek cantik,” ucap Hans berpura-pura, Ia memperhatikan Emily, mau melihat ekspresinya. Boro – boro terlihat ekspresi cemburu, Emily malah tidak memperdulikan Hans sama sekali, Ia masih tetap fokus pada makanannya yang belum habis.

Vina malahan yang keki banget di buatnya. “Hans mau maunya sama Makk Lampir !,” gerutu Vina dengan suara kecil tapi cukup terdengar oleh Christ sehingga Christ tertawa kecil, “ Mak Lampir ! Hahaha,” batin Christ.

Merasa diatas angin, Sania berniat untuk mengerjai Emily dan mempermalukannya di depan Hans. Sania melihat aqua botol Emily yang tidak ditutup berada di antara sambungan 2 meja yang disatukan, bukan si Ratu Drama namanya kalau ngak bikin drama trus di Kampus.  Sania menarik sambungan meja tersebut. “Brakkk !!, seketika air mineral dalam botol aqua itu menumpahkan air di baju yang dipakai Emily.

“Arrrghhh, Sania lw sengaja kan ?!,” seru Emily sambil berusaha membersihkan bajunya dari tumpahan air.

“Upss, gw ngak sengaja tuh,” ucap Sania tanpa ada perasaan bersalah.

Hans melihat dengan jelas bahwa Sania sengaja melakukannya, Hans baru saja mau mengeluarkan sapu tangannya tetapi malah keduluan Roby. “Ini buat lap baju lw, biar agak keringan,” ucap Roby sambil menyodorkan sapu tangannya yang masih terlihat bersih itu.

“Thanks Rob,” ucap Emily lirih, pandangannya kini tertuju kepada Sania, dilihatnya Sania,  Sania masih menggelayut manja di lengan Hans sambil tersenyum sinis kemenangan. Ugh rasanya ingin menyiramnya dengan orange juicenya Vina. Hans juga diam aja, gw digituin, dasar manusia tidak berperikemanusiaan !.

“Yuks Vin pergi dari sini ! tiba-tiba napsu makan gw ilang !,” seru Emily langsung meninggalkan mereka, disusul Vina, Christ, Roby dan Ken. Ketiga Tuan Muda juga tidak begitu suka sikap Sania yang angkuh. Begitu tinggal mereka berdua, Sania kembali mau menyuapi Hans dengan mie, tetapi boro-boro masuk ke mulut Hans, Hans langsung menampik tangan Sania yang akan menyuapinya dengan keras, sunpit mie langsung terpental jauh, begitu pun mie berceceran di atas meja. Sania bingung, ia masih mencoba merayu Hans, “Hans kenapa sihh kok muka lw jutex gitu, seremmm ahh,” manja Sania sambil mencoba menyentuh pipi Hans. Langsung tangan Sania di tangkap oleh Hans sehingga tidak berhasil menyentuh pipinya, “Cukup, gw paling gak suka badan gw di sentuh oleh sembarangan orang !,” ketus Hans sambil mencengkeram tangan Sania dengan keras lalu menghempaskannya. Hans langsung pergi meninggalkan Sania sendiri. Sania terpaku lemas dan geram diperlakukan Hans seperti itu.

***

Di lapangan run, Kampus Moderat,

Jumat pagi yang cerah di Kampus Moderat saat yang tepat untuk berolahraga. Memang setiap Jumat pagi di Kampus itu rutin diadakan senam kesegaran jasmani yang diikuti oleh murid-murid Kampus itu, ada juga yang lari di lapangan run, olahraga basket yang selalu ada pertandingan dan diminati banyak penonton. Emily berdua dengan Vina memilih olahraga lari, pagi ini dia udah berlari 2 putaran.

“Emily udahan yuk larinya, udah ngap banget nih, “ seru Vina sambil ngos-ngosan pertanda dia udah tidak sanggup lari lagi.

“Yaelah baru aja 2 putaran udah KO lw Vin,” ucap Emily dari arah depan yang masih semangat untuk berlari lagi. Ngak tega juga Emily meninggal kan Vina yang hampir pingsan di tengah lapangan run, Emily lantas menghampiri Vina, “Yaudah yuk kita melipir ke pinggir lapangan aja, abis kayaknya lw udah mau pingsan.

“Kamu memang sahabatku yang paling ngertiin aku,” girang Vina sambil memeluk sahabatnya itu.

Mereka menuju pinggiran lapangan yang ada mesin minuman, Vina memasukan uang 20 ribu lalu mengklik fanta, “ kamu mau minum apa Emily ? “.

“Aqua saja,” ucapnya.

Vina masih menunggu mesin untuk memproses aqua, tiba –tiba dari arah belakang Vina di jorokin sama cewek yang suaranya sudah tidak asing bagi mereka, Vina hampir dibuatnya terjungkal.

“Hehhh minggir ! lama amat lw ambil minuman doank !,” seru cewek jutek dari arah belakang yang tidak lain adalah Sania, teman-temannya juga tidak kalah dengan tatapan julidnya.

Vina sambil senyum kecut segera minggir, sedang Emily tidak terima sahabatnya dibegitukan.

“Ehm harusnya mba nya antri dulu donk, jangan nyeruduk kayak banteng !,”ucap Emily tak kalah nyolot sambil mendorong tubuh Sania dengan pelan karena dia mau ambil aqua yang baru keluar dari mesin.

“Hehh lw nantangin gw ! berani lw ! Junior nantangin senior !, “ ketus Sania sambil mendorong bahu Emily. Emily tersentak mundur ke belakang.

Sania makin nyolot melihat Emily sedikit mengalah, Sania maju sambil menunjuk-nunjuk batang hidung Emily sambil berkata kasar, tidak cukup dengan itu Sania mengambil minuman kaleng Vina lalu menyiram ke baju Emily, baju Emily basah kuyup dengan cairan berwarna merah itu. Emily tidak tinggal diam, dia sudah sangat geram dengan ulah Sania.

“Ini orang memang harus di beri pelajaran,” batin Emily. Emily lalu menyiram Sania dengan air aqua miliknya, Emily menumpahkan seluruh air aqua itu dari  rambut hingga baju Sania. Pertengkaran itu pun menyita banyak perhatian, semua murid di lapangan run, langsung menghampiri mereka seolah tidak rela meninggalkan pemandangan yang bagus.

Emily dan Sania bergelut dengan hebat, saling menjambak rambut, teman-teman Sania juga teriak histeris melihat kelakuan keduanya, begitu pun dengan Vina, Vina berusaha memisahkan mereka, malah dia kena terjerembab sendiri akibat amukan Sania.

Terlihat Emily tidak takut dengan Sania, malahan terlihat Sania kelihatan kesakitan menahan pukulan dan jambakan dari Emily. Sania melirik ada pukulan bisbol di tangan cowok yang sedang menonton pergelutan mereka. Sania lantas merampas pukulan bisbol itu, dia udah eneg banget sama Emily, bencinya sampai ke ubun-ubun. Pukulan itu hampir saja mendarat manis di kepala Emily tapi ada sebuah tangan yang kekar menahan tangan Sania, Sania menengok ke arah tangan kekar itu, “Siapa yang berani menahan gw ! ,”teriak Sania sudah murka. Begitu melihat ternyata Hans yang menahan tangannya, seketika nyalinya langsung ciut. Sania langsung melepas pukulan bisbol itu lalu merengek seperti anak kecil di pelukan Hans. Hans menatap iba kepada Emily, wajahnya yang sudah babak belur  dihajar Sania, begitu juga rambut panjangnya yang udah berantakan tidak karuan, belum lagi baju seragam olahraga yang berwarna putih itu basah kuyup dan hampir menampakan bra pinknya.

“Hans…baby dia duluan yang nyerang aku.” Manja Sania di pelukannya Hans.

Di situ juga ada tuan muda lainnya ada Christ, Roby dan Ken. Emily jadi salah tingkah baru ngeh, mereka semua  mengerubungi pergelutan, kini sedang memperhatikannya. Emily sudah masa bodoh terhadap tatapan aneh anak-anak itu, begitu dengan Hans, dia malah asyik memeluk Sania.

Emily beranjak dari tempatnya tanpa berkata apapun dengan Hans yang sudah menolong Sania dari pergelutan itu. Tiba – tiba ada tangan yang menggenggamnya lalu menariknya keluar dari kerumunan itu, Emily menengok ke arah orang tersebut yang ternyata adalah Hans.

“Hey lepasin !,” ronta Emily. Tetapi Hans tidak mempedulikannya, Emily tahu pasti akan diomelin habis-habisan sama Hans karena telah membuat pacarnya Sania babak belur. Hey dungu ! lw ngak denger yaa lepasin gw !,” teriak Emily sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Hans, Hans tidak menggubrisnya malah berjalan lebih cepat, alhasil kaki Emily yang tadi ditendang oleh Sania semakin sakit tidak tertahankan.

“Aouwww sakittt !,” lirih Emily yang sudah tidak kuat menaham sakit di pergelangan kakinya. Hans baru berhenti begitu dengar kata sakit keluar dari mulut Emily, Hans lalu merilik wajah Emily yang meringis lalu ke pergelangan kakinya yang kelihatan biru lebam. Semakin tidak tega melihatnya Hans Lalu menggendong Emily di pundaknya.

“Heyy turunin gw !, emangnya gw karung beras apa ?! lw gendong-gendong kayak gini !  turunin gw !” teriak Emily sambil menepuk-nepuk punggung Hans.

Pemandangan Emily digendong Hans, semakin membuat Sania jengkel, sedangkan Christ, Roby dan Ken memandang takjub terhadap Hans. Hans yang biasanya dingin sama semua cewek, sangat begitu perhatian kepada sesosok Emily.

***

Episodes
1 Chapter 1 Kuliah hari Pertama
2 Chapter II Lamborghini Aventador merah
3 Chapter III Emporer Kingdom
4 Chapter IV Berita Hoax-Viral
5 Chapter V Persiapan Dinner
6 Chapter 6 Kontrak Majikan dan Sekretaris Pribadi
7 Chapter VII Bos Hans dan Sekretaris Pribadinya
8 Chapter VIII Berkenalan dengan Ratu Drama
9 Chapter IX Persiapan Putra Mahkota Emporer Meeting
10 Chapter X Meeting di Emporer Group
11 Chapter XI Bertemu Prince Charming
12 Chapter XII Bahagia berlama-lama denganmu
13 Chapter XIII Drama Queen
14 Chapter XIV Perhatian yang aneh
15 Chapter XV Menangis dalam Pelukan Sang Putra Mahkota
16 Chapter XVI Tamu Istimewa
17 Chapter XVII Bukit Bintang
18 Chapter XVIII Jealous
19 Chapter XIX Jealous 2
20 Chapter XX Gedung Liong Group
21 Chapgter XXI Meeting dengan Liong Group
22 Chapter 22 : Kembalinya Chairman
23 Chapter 23 : Undangan Pesta
24 Chapter 24 : Pesta Pelantikan CEO Emporer Group
25 Chapter 25 : Pertemuan dengan Chairman
26 Chapter 26 : Masuk Perangkap
27 Chapter 27 : Gairah yang tidak bisa di kontrol
28 Chapter 28 : Permohonan Maaf
29 Chapter 29 : Berakhirnya Kontrak
30 Chapter 30 : Pengangkatan Rei ke Jajaran Direksi
31 Chapter 31 : Awal Mula Cinta yang Posesif
32 Chapter 32 : Jadilah Budak Penurut pada Tuannya
33 Chapter 33 : Memperbudak Tuan Muda Emporer Group
34 Chapter 34 : Persaingan Putra Mahkota dengan Duke
35 Chapter 35 : Tahanan Tuan Muda Emporer Group
36 Chapter 36 : I Love You
37 Chapter 37 : Pesta di atas Kapal Pesiar
38 Chapter 38 : Pasangan yang Kasmaran
39 Chapter 39 : Bersenang-senang bersama Kalian
40 Chapter 40 : Backstreet Relationship
41 Chapter 41 : Cinta Segitiga
42 Chapter 42 : Berita Hoak viral -Konferensi Pers
43 Chapter 43 : Persaingan antara Tuan Muda
44 Chapter 44 : Gallery Cherry Blossom
45 Chapter 45 : Model Mesum
46 Chapter 46 : Bantuan kecil Sang CEO yang Kasmaran
47 Chapter 47 : Kamu penggoda yang lihai
48 Chapter 48 : Di tangkap Polisi
49 Pemotretan Katalog Summer Season
50 Chapter 50 : Terbakar api cemburu
51 Chapter 51 : Permulaan Pencarian kembali
52 Chapter 52 : Tanda Tangan Kontrak Investasi
53 Chapter 53 : Pasca Kontrak Akuisisi Gallery Cherry Blossom
54 Chapter 54 : Who are You ?
55 Chapter 55 : Perseteruan dan Persiapan Peragaan Busana
56 Chapter 56 : Peragaan Busana Cherry Blossom I
57 Chapter 57 : Peragaan Busana Gallerry Cherry Blossom II
58 Chapter 58 : Peragaan Busana III
59 Chapter 59 : Peragaan Busana Cherry Blosson IV
60 Chapter 60 : Peragaan Chery Blossom V
61 Chapter 61 : Proposal Rekrutment
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Chapter 1 Kuliah hari Pertama
2
Chapter II Lamborghini Aventador merah
3
Chapter III Emporer Kingdom
4
Chapter IV Berita Hoax-Viral
5
Chapter V Persiapan Dinner
6
Chapter 6 Kontrak Majikan dan Sekretaris Pribadi
7
Chapter VII Bos Hans dan Sekretaris Pribadinya
8
Chapter VIII Berkenalan dengan Ratu Drama
9
Chapter IX Persiapan Putra Mahkota Emporer Meeting
10
Chapter X Meeting di Emporer Group
11
Chapter XI Bertemu Prince Charming
12
Chapter XII Bahagia berlama-lama denganmu
13
Chapter XIII Drama Queen
14
Chapter XIV Perhatian yang aneh
15
Chapter XV Menangis dalam Pelukan Sang Putra Mahkota
16
Chapter XVI Tamu Istimewa
17
Chapter XVII Bukit Bintang
18
Chapter XVIII Jealous
19
Chapter XIX Jealous 2
20
Chapter XX Gedung Liong Group
21
Chapgter XXI Meeting dengan Liong Group
22
Chapter 22 : Kembalinya Chairman
23
Chapter 23 : Undangan Pesta
24
Chapter 24 : Pesta Pelantikan CEO Emporer Group
25
Chapter 25 : Pertemuan dengan Chairman
26
Chapter 26 : Masuk Perangkap
27
Chapter 27 : Gairah yang tidak bisa di kontrol
28
Chapter 28 : Permohonan Maaf
29
Chapter 29 : Berakhirnya Kontrak
30
Chapter 30 : Pengangkatan Rei ke Jajaran Direksi
31
Chapter 31 : Awal Mula Cinta yang Posesif
32
Chapter 32 : Jadilah Budak Penurut pada Tuannya
33
Chapter 33 : Memperbudak Tuan Muda Emporer Group
34
Chapter 34 : Persaingan Putra Mahkota dengan Duke
35
Chapter 35 : Tahanan Tuan Muda Emporer Group
36
Chapter 36 : I Love You
37
Chapter 37 : Pesta di atas Kapal Pesiar
38
Chapter 38 : Pasangan yang Kasmaran
39
Chapter 39 : Bersenang-senang bersama Kalian
40
Chapter 40 : Backstreet Relationship
41
Chapter 41 : Cinta Segitiga
42
Chapter 42 : Berita Hoak viral -Konferensi Pers
43
Chapter 43 : Persaingan antara Tuan Muda
44
Chapter 44 : Gallery Cherry Blossom
45
Chapter 45 : Model Mesum
46
Chapter 46 : Bantuan kecil Sang CEO yang Kasmaran
47
Chapter 47 : Kamu penggoda yang lihai
48
Chapter 48 : Di tangkap Polisi
49
Pemotretan Katalog Summer Season
50
Chapter 50 : Terbakar api cemburu
51
Chapter 51 : Permulaan Pencarian kembali
52
Chapter 52 : Tanda Tangan Kontrak Investasi
53
Chapter 53 : Pasca Kontrak Akuisisi Gallery Cherry Blossom
54
Chapter 54 : Who are You ?
55
Chapter 55 : Perseteruan dan Persiapan Peragaan Busana
56
Chapter 56 : Peragaan Busana Cherry Blossom I
57
Chapter 57 : Peragaan Busana Gallerry Cherry Blossom II
58
Chapter 58 : Peragaan Busana III
59
Chapter 59 : Peragaan Busana Cherry Blosson IV
60
Chapter 60 : Peragaan Chery Blossom V
61
Chapter 61 : Proposal Rekrutment

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!