Mereka akhirnya jalan ke suatu tempat dengan menggunakan mobil Rei yang gak kalah mewah dibandingkan dengan para Tuan Muda Kampus Moderat. Rei membawa Bugatti chiron.
Emily terhenyak, ini mobil lw Rei ?," Tanya Emily. Pasalnya waktu di negara Y, Rei tidak pernah menonjolkan kalau dia anak orang kaya, Rei biasa naik MRT bersamanya menuju Kampus di negara Y, outfitnya juga biasa saja menurutnya, gak disangka ternyata Rei punya juga mobil Bugatti.
"Yaaiyalah mobil gw, masa mobil pinjaman, gak level kale."
Rei membukakan pintu mobilnya dan mempersilakan Emily masuk. Mereka melaju menuju tempat yang Rei rekomendasikan, suasana agak berbeda, Emily membandingkan dirinya ketika bersama Hans dan ketika bersama Rei. Bersama Rei, hatinya serasa tenang, tetapi berbeda ketika bersama Hans, ada perasaan aneh yang membuat hati tidak tenang, Emily belum bisa mengetahui perasaan apa itu, perasaan tertekan atau perasaan lainnya, entahlah, dia ngak mau ambil pusing. Emily menikmati pemandangan yang dilalui, mobil itu melaju dengan kencang.
Sepanjang perjalanan mereka mengobrol tanpa henti, ada aja obrolan yang membuat klik dan enak dibahas, tak terasa perjalanan sudah 1 jam, dan mereka tiba di suatu tempat yang indah melewati hutan pinus jalanan menanjak namun landai, mereka tiba di bukit bintang. di sana ada resort yang bernama royal resort bukit bintang.
Rei memilih duduk di Cafe Bukit Bintang tersebut, Rei memilih tempat duduk yang mendapatkan pemandaan bukit bintang yang paling indah, Rei memilih meja di ujung tepi, sehingga dapat melihat indahnya lampu-lampu bangunan di bawah bukit itu yang seperti bintang. Emily pun takjub, dia baru pertama kali melihat pemandangan seperti ini, "Indah banget Rei, lampu -lampu bangunan di bawah bukit itu berkelip-kelip seperti cahaya bintang di langit.
Cafe yang dipesan Rei sepi, padahal tempatnya instagramable banget, tumben tempat sebagus ini, dengan pemandangan seindah ini kok sepi pengunjung. Emily belum tahu bahwa Cafe itu sudah dibooking oleh Rei terlebih dahulu, sehingga cafe itu menutup tamu dari luar selain dirinya dan Rei.
"Kok aneh yaa, di malam minggu, Cafe instagramable kayak gini sepi pengunjung ?," tanya Emily heran.
Rei yang tidak berterus terang bahwa Cafe ini sudah di booking oleh dirinya, tidak bisa jujur kepada Emily.
"Iya mungkin ini hari keberuntungan kita, jadi tempat ini sepi tidak seperti biasanya yang full dengan pengunjung."
"Yayaya, bisa juga di bilang gitu."
Seorang Waitress cowok datang menghampiri mereka, membawakan menu pesanan, " Maaf Tuan mau pesan apa?."
Rei melihat buku menu itu, lantas Rei memesan Churros, egg tart, serta es capucinno, "Kamu pesan apa Emily ?,"
Emily masih membolak-balikan buku menunya, dirinya masih kenyang, lantas Emily hanya memesan es krim gellato rasa strawberry dan cokelat serta es capucinno freeze. Emily lebih memilih minuman dari pada makanan, karena Ia lebih suka yang seger-seger.
Mereka melanjutkan mengobrol sembari pesanan mereka datang, banyak sekali curhatan Emily kepada Rei, tapi Emily menskip cerita soal dirinya yang terikat kontrak dengan Hans dan dirinya yang hampir di DO di Kampus, Emily hanya menceritakan bagian dirinya yang bahagia saja.
Akhirnya pesanan mereka datang, es krim gelato yang sangat menggugah selera,
Emily langsung menyendok es krimnya itu, "Ehmm enak banget ini es krim, lumer, dingin di mulut, sangat creamy dan manis. Emily lahap banget makan es krimnya, berbanding terbalik dengan Rei yang kelihatan gelisah, ia masih menikmati churrosnya, tapi seakan dia menunggu sesuatu.
"Ada apa Rei, kok lw kelihatan panik sih, apa ada yang tidak beres ?," tanya Emily. Abis sebentar-bentar Rei menengok ke belakang, seolah mencari sesuatu.
"Ahh ngak kok, gak ada apa-apa," ucap Rei lantas menyeruput es Capucinnonya.
Tiba-tiba ada suara alunan lagu band, lagu Perempuan paling cantik di negeri ku Indonesia dari band Dewa 19,
Emily langsung berdiri mencari sumber suara, Emily melihat ke sisi tebing, Emily melihat ke arah bawah, di sana ada Band Dewa 19 sedang live manggung.
" OMG !!!! Dewa 19 Rei !!!, Daebak !! kerenn !!," Emily antusias sekali melihat pertunjukan band itu, karena jarak Emily ke Band Dewa 19 itu tergolong sangat dekat seperti penonton VVIP, tapi cuma lihatnya ke arah anjungan bagian bawah, karena panggungnya berada tepat di bawah sisi tepi itu, ada sebuah anjungan yang menjorok ke tepi bagian terluar.
Rei sangat senang melihat Emily sangat bersemangat, dilihatnya Emily ikutan benyanyi sambil berjingkrak-jingkrak. Rei bermaksud malam ini akan menyatakan perasaannya kepada Emily, dan meminta Emily untuk menjadi kekasihnya, waktunya sudah tepat banget, kesempatan yang tidak boleh disia-siakan oleh Rei. Namun ada perasaan yang masih mengganjal di hatinya Rei, dia takut Emily akan menolak dirinya, kalau sampai hal itu terjadi, yang paling ditakuti oleh Rei adalah hubungan antara Emily dan dirinya sebagai teman juga tidak bisa dilanjutkan. Rei sangat bimbang malam itu.
Rei menarik napas dalam, dia berusaha memberanikan diri untuk menerima resiko yang paling berat sekalipun, yup dia harus berani mengungkap perasaannya kepada Emily bahwa dia sudah jatuh cinta kepada Emily, sekali lagi Rei menarik napas dalam lagi lalu menghampiri Emily yang sedari tadi masih takjub melihat pertunjukan Dewa 19 yang secara diam-diam memang dibooking oleh Rei, untuk bisa manggung di Cafe itu.
Rei mengeluarkan sebuah kalung berbentuk bintang dari saku Jas hitam casualnya. Hatinya berdebar tidak karuan. seperti drum Dewa 19 yang sedang ditabuh.
Lagu kedua dari Dewa 19, "Selimut Hati" mengalun di tengah kesunyian Cafe itu, dan Emily sangat menghayati lagu itu. Tiba-tiba Rei datang menghampiri Emily. Emily melihat Rei kelihatan gelisah, lantas dia menggandeng tangan Rei untuk ikut melambaikan, menggoyangkan tangannya ke arah band Dewa 19 itu.
Rei malah ikutan menghayati alunan lagu itu yang sama persis lirik lagunya seperti yang Rei mau utarakan ke Emily. "Hadeuhhh bagaimana ini, Emily sama sekali gak peka !."batin Rei gelisah.
Lagu ketiga dari Band Dewa 19, "Kamulah satu-satunya" mengalun memecahkan keheningan di antara ketidak jelasan gerak-gerik Rei. "Rei lw dari tadi kenapa sihh ?!," ucap Emily jadi sewot, abis Rei kelihatan gelisah banget. " Ehmm muka lw pucat Rei, apa kita balik aja sekarang ? ," ucap Emily yang merasa bersalah udah mengabaikan Rei yang sedang sakit, dia malah enjoy menikmati lagu dari Dewa 19.
"Ehhh gw gapapa kok, ini gw cuma mau kasih ini, Rei menyodorkan sebuah kalung berbentuk bintang," ucap Rei malu-malu.
"Wahh sepertinya ini diamond asli yaa, kelihatan sangat bersinar," ucap Emily melihat kalung itu sampai didekatkan ke matanya seolah ingin melihat seberapa bersinar kalung itu.
"Dalam rangka apa nih kalung dikasih ke gw ?," Emily menatap lekat ke Rei.
DEGG !! DEGG ! Rei benar-benar tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun, bibirnya terkunci, tidak bisa berbicara sangking nervousnya. Emily menunggu penjelasan Rei, 1 menit, 2 menit, 3 menit berlalu dengan keheningan. Akhirnya Rei bisa berbicara juga, " Itu kalung untuk berjaga-jaga, kalung itu ada gps kecil, jadi gw gak perlu jadi bodyguard lw selama 24 jam," ucap Rei berbohong, tapi ada benarnya, kalung itu memang dilengkapi oleh gps, hasil pesanan Rei.
"Wahhh keren ! berarti lw selalu bisa melacak tempat di mana gw berada dunk, Daebak !," ucap Emily takjub melihat kecanggihan dari kalung tersebut, selain kalung itu cantik, bersinar, juga canggih lagi.
Prok ! Prok !," Makasih Rei," ucap Emily sambil mencium pipi Rei. dan sukses membuat tubuh Rei menjadi freeze sesaat.
Emily mencoba memakai kalung itu, tapi Rei langsung berinisiatif memakaikan kalung itu di leher jenjang Emily.
"Cantik ! sangat cantik !, " ucap Rei yang memuja cewek di depannya itu.
Rei kembali menarik napas dalam-dalam, dirinya belum bisa mengatakan perasaannya kepada Emily secara jujur, Rei mengapresiasi dirinya, bahwa dirinya sudah berusaha maksimal, memang hal itu tidak mudah. Rei pun memaklumi bahwa dirinya sangat ciut ketika berhadapan dengan gadis yang berada di depannya, bagaimana tidak, gadis di depannya membuat hatinya sangat berdebar secara hebat sehingga hati, otak dan lidah tidak bisa sinkron secara tiba-tiba.
Rei pun mengajak Emily untuk pulang, karena ini udah malam banget, sudah menunjukan pukul 22.00.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments