Kota Tak Terlihat

Kota Tak Terlihat

Episode 1

Tap...tap...tap

Terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat,

Tap...tap...tap....

Terlihat di bagian sisi ruangan di balik pintu seorang Gadis kecil berumur 5 tahun meringkuk ketakutan di atas tempat tidurnya menatap ke arah pintu kamar bercat coklat, raut wajahnya terlihat sangat ketakutan. Selimut yang di pegangnya segera di tarik hingga menutupi kepalanya, tangan mungil itu bergetar dan air mata tidak terasa mengalir dari mata bulat itu.

Tap.... tap... tap...

Suara langkah kaki itu terus Mendekat dan semakin mendekat hingga kini berdiri tepat di depan sebuah pintu, terlihat dari celah bawah pintu bayangan hitam yang menandakan jika ada sesuatu atau seseorang di sana.

Ngriek... krak...

Handle pintu itu bergerak ke arah bawah secara perlahan, namun pintu itu sama sekali tidak terbuka. Handle pintu terus bergerak semakin cepat dan kuat, bayangan hitam di balik pintu itu terus berusaha menggerakkan handle agar pintu itu terbuka.

Rasa takut menjalar ke seluruh tubuh gadis kecil itu, mata terpejam di balik selimut yang menutupi kepalanya. Secara tiba – tiba pergerakan pada handle pintu itu berhenti seketika, hening tidak ada satu pun suara.

Selimut yang menutupi kepala gadis kecil itu perlahan di buka olehnya, mata yang tersirat ketakutan menatap tepat ke arah pintu kamar itu. Ingin ia mendekati pintu itu dan melihat apa yang ada di baliknya, tapi rasa takut lebih menguasai hati dan pikiran gadis kecil itu.

Handle pintu sudah tidak bergerak lagi dan bayangan hitam yang ada terlihat di celah pintu bagian bawah sudah tidak terlihat lagi, gadis kecil itu mulai memberanikan diri untuk turun dari tempat tidur yang memberikannya rasa aman. Perlahan-lahan dia mendekati pintu itu selangkah demi selangkah dengan ragu – ragu, gadis kecil itu berdiri tepat di depan pintu lalu kepalanya perlahan mendekat ke arah pintu. Dia menempelkan telinganya pada pintu berharap dapat mendengar gerangan apa yang ada di balik pintu itu.

Krraash...krrassh...

Sayup-sayup terdengar olehnya suara goresan kuku di pintu kamar, goresan kuku itu semakin keras terdengar membuat degupan jantung gadis kecil itu berdetak lebih cepat. Raut wajah gadis kecil itu terlihat semakin ketakutan, mata bulatnya menatap tepat ke arah pintu dengan perlahan melangkah mundur ke belakang.

Gadis kecil itu sama sekali tidak sadar jika ada sesuatu di belakang tubuhnya yang perlahan mendekat dan berdiri mematung di belakang punggung, mata gadis itu terus menatap ke arah satu titik yakni pintu yang masih tertutup sangat rapat.

Di balik pintu kamar gadis kecil itu terlihat jelas goresan kuku tajam, goresan itu membekas pada pintu meninggalkan jejak dalam. Gadis kecil itu ketakutan dan terus berjalan mundur ke belakang sambil terus mengawasi pintu, hingga dia merasakan tubuhnya membentur sesuatu.

Gadis kecil itu sadar jika jarak antara tempat tidurnya beberapa langkah lagi, namun tubuh mungilnya sudah membentur sesuatu di belakangnya. Perlahan-lahan dia menolehkan kepala ke arah belakang dengan raut wajah yang ketakutan.

Aaaaaaaaaaaaa......

“Aaaaaaaaaa” serentak suara teriakan terdengar bergemuruh di ruang tengah itu, para perempuan di ruangan itu serentak menutup mata mereka. Tiga orang pria yang juga berada di sana menatap kebingungan ke arah para perempuan yang berteriak ketakutan,

“Ya elah... Kalo pada takut ngapain nonton beginian” komentar salah seorang pria bertubuh atletik yang mengambil makanan kecil di hadapannya.

“kita – kita kira ni film kagak bakalan se serem ini” ujar Salah seorang perempuan yang masih menutup matanya dengan kedua telapak tangan.

“ matiin itu tv nya” teriak salah seorang perempuan yang duduk di sofa single, kakinya terangkat ke atas karena begitu ketakutan.

“ Veee.... Matiiin itu tvnyaaa“ teriak perempuan lain pada perempuan yang duduk di sampingnya, perempuan yang di panggil Vee itu langsung memegang dan menekan tombol sala satu tombol di remote itu.

Televisi yang tengah menayangkan film horor seketika layarnya menghitam, senyuman terkembang di wajah perempuan yang di panggil Ve.

Ve.... Vera Andelina (22tahun) perempuan berparas manis, berambut sebahu dengan potongan rambut bergaya wolfcut. Wajahnya semakin terlihat manis saat tersenyum melihat para sahabatnya ketakutan menonton film yang tengah di putar di televisi,

“Yeeee katanya kagak takut, baru di pertengahan aja udah pada teriak” ujar Vera masih tersenyum.

Seorang perempuan berparas cantik, berambut panjang menegakkan kepalanya menatap ke arah Vera. Terlihat jelas raut ketakutan di wajahnya,

“Kirain filmnya bakalan kagak nakuitin, ternyata.... Aku takut banget” ujar perempuan itu, dia segera menyembunyikan wajahnya dengan memegang lengan pria berbadan atletis itu. Gaya manja serta pakaian minim gadis itu membuat pria atletis tersenyum canggung dan sedikit bergerak untuk memberi jarak, gadis cantik manja itu bernama Dhatu Isyana sering di panggil Dhatu oleh para sahabatnya.

“yeee.... Takut boleh tapi kagak usah juga nempel kaya cicak ke Aksa (menyindir sambil memnyipitkan mata tidak senang) tapi hufff... Asli ni film bikin jantungan” ujar perempuan berkaca mata, berwajah manis sambil menurunkan kaki jenjangnya ke lantai. Perempuan cantik itu adalah Prisa Levronka, biasa di panggil Prisa oleh sahabat – sahabatnya.

Aksa Pradipta, biasa di panggil Aksa menggeser duduknya mendekat ke arah Vera yang duduk di sisi kirinya. Tangan kirinya segera merangkul pundak sambil tersenyum canggung pada Vera yang menatap sambil tersenyum sekenanya.

“namanya juga takut, wajar aja dungs aku reflek nempel ama Aksa. Secara dia yang ada di sebelah aku” ujar Dhatu membela diri, pipinya sedikit membulat dengan bibir manyun merasa tidak senang dengan ucapan Prisa.

“trus gua ini apa? Patung? “ ujar seorang pria berbadan sedikit berisi yang tengah menikmati burger di tangannya.

Dhatu melihat ke arah pria yang tengah menggigiti burger sambil menatap kesal ke arahnya,

“yeee gi mana Dhatu mau dekat ama Vano kalo berlepotan gitu, siapa pun pasti illfil lah” ujar Dhatu melihat tangan dan bibir pria yang di panggil Vano itu.

Elvano biasa di panggil Vano, pria manis dengan pipi chubby dan badan sedikit berisi menatap ke arah tangan yang sudah berlepotan dengan saus.

“hehehe.... habis ni burger menggoda iman banget dan rasanya Beuuuh... top markotop deh (menatap ke arah Vera) Ver kamu pesan di mana nih burger?” ujar Vano melanjutkan gigitannya pada burger itu.

“ aku mesan lewat ini (memperlihatkan sebuah aplikasi pesan antar makanan) kebetulan toko burger ini ada promo yang menarik” ujar Vera memperlihatkan promosi toko burger yang di pesannya.

“BTW guys.... Ntar lagi kan ujian semester dan setelahnya libur panjang, pada punya ide kagak libur nanti? “ tanya seorang pria berkaca mata yang duduk di lantai sambil selonjoran, pria berkaca mata itu lalu meraih sebungkus kripik di atas meja sambil menunggu pendapat dari para sahabatnya.

Pria berkaca mata itu bernama Jordan Ravrindra, biasa di panggil Jordan atau Jo oleh para sahabatnya.

“Hmmmm.... Gi mana kalo kita naik lagi? “ terdengar usulan ide dari perempuan yang duduk di samping Jordan, rambutnya terikat cantik dengan style ekor kuda. Tubuhnya terlihat atletis hasil dari kesenangannya berlatih di gym, wajah manis serta gaya yang sedikit tomboi menatap ke arah para sahabatnya yang terlihat berpikir

Perempuan itu bernama Tanisha Kaluna, biasa di panggil Tanisha.

“Aaah... bosaaaan... Baru kemaren ini kita semua pada naik, masak iya sekarang kita naik lagi. Yang lain dong” ujar Elvano mengambil potongan pizza yang ada di atas meja.

“kalo jalan – jalan keluar negeri bagaimana? “ ujar Dhatu antusias memberi ide, para sahabatnya saling berpandangan sambil menggelengkan kepala pelan. Mereka semua sangat mengenal dengan tabiat Dhatu yang lebih senang traveling ke luar negeri,

“yaelah Dhatu... Kira – kira dong ngasih ide, masak iya ke luar? Kagak ingat apa waktu kita semua keluar yang hasilnya malah zonk” ujar Tanisha mengingatkan mereka pada travelling mereka beberapa waktu yang lampau, tempat yang mereka kunjungi semula sepi dengan para wisatawan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!