Episode 2

Mereka semula sangat antusias melakukan penjelajahan serta tidak lupa mengabadikan dalam lensa kamera ponsel, setelah mencapai spot wisata yang terkenal di suatu negara itu mereka malah terdiam termenung. Begitu banyaknya wisatawan yang datang membuat spot wisata itu begitu ramai, tidak hanya itu saja pada setiap sudut spot wisata itu di penuhi dengan sampah dari para wisatawan yang tidak bertanggung jawab.

Para sahabat Dhatu lantas melihat ke arahnya yang memasang wajah tidak berdosa, berniat ingin healing sejenak dari rutinitas perkampusan kini mereka semakin tidak nyaman dengan pemandangan ajaib di depan mereka.

Lamunan dari masing – masing mereka mendadak buyar saat Prisa yang duduk di samping Dhatu memberi wejangan andalan,

“Benar kata mak Tanisha, lagian di sini Masih banyak spot dalam yang belum kita jelajahi, pemandangannya juga kagak bakalan kalah dengan spot wisata di luar” ujar Prisa yang langsung di angguki perlahan oleh para sahabat lainnya.

“Terus ke mana? Ada ide kagak? “ ujar Aksa.

Mereka semua terdiam sejenak lantaran bukan mengheningkan cipta, namun mereka larut dalam pikiran masing – masing mencari ide untuk liburan mereka kali ini.

“sayang, kalau tidak salah ingat papi kamu pernah cerita kalau baru beli resort di daerah KNT. Gi mana kalo kita ke sana aja? “ ujar Aksa memberi ide, Vera menatap ke arah Aksa sambil mengingat cerita papinya yang baru saja memenangkan sebuah resort megah di pasar lelang.

“Benaran Ve?!” ujar Dhatu tidak percaya, tanpa di sadari oleh teman – temannya raut wajah Dhatu berubah tidak senang.

“Widih makin tajir dong lu, Ve. Pantesan tu lekong lu masih setia” sindir Elvano pada Aksa yang langsung di hadiahi tatapan tajam serta tidak senang.

Seketika suasana menjadi hening serta canggung, Tanisha langsung melayangkan pukulan sayang tepat di belakang kepala Elvano.

Plaaak....

“ouuuuch.... atit Tanisha.... Kamu mo bikin aku gegar otak apa? “ ujar Elvano sambil mengelus kepalanya sambil menatap ke arah Tanisha yang langsung menghadiahi tatapan sinar laser tajam.

“kalo mo ngemeng di pikirin dulu” ujar Tanisha kesal.

“Lah bukannya.... “ ucapan Elvano langsung terhenti lebih tepatnya di paksa berhenti oleh Tanisha yang langsung menutup mulut pria chubby itu.

“Udah.... Udah kagak usah di bahas lagi” ujar Aksa memilih mengakhiri dan mengabaikan ucapan Elvano.

“Jadi gi mana rencana liburan nanti? “ ujar Jordan.

“ hmmmm aku coba tanya sama papi dulu apakah boleh menggunakan resort di KNT, “ ujar Vera mengambil ponselnya yang tergeletak di meja kecil samping sofa yang didudukinya.

Vera memperhatikan layar ponselnya dan segera menghubungi papi yang di saat itu tengah berada di luar negara bersama maminya, tidak membutuhkan waktu lama sambungan telepon itu langsung di sahut oleh papi Vera.

“ada apa sayang? Tumben putri kesayangan papi menelepon”

“isss papi, pas Vera telepon malah di bilang tumben”

“yaaa kamu kan kalo udah ngumpul bareng sama teman – teman kamu mana ingat untuk telepon papi atau mami, padahal kami terus menunggu telepon dari kamu”

“hehehe (tertawa cengengesan) o ya pi liburan nanti boleh nggak Vera dan teman – teman gunain Resort yang di KNT? “

“boleh saja sayang, ntar papi telepon pak Agus untuk menyiapkan semuanya. Aksa juga ikut kan?”

“papi papi... Mana mungkin dong Vera bakalan pergi sendirian ama teman – teman tanpa calon menantu kesayangan papi, tentu aja Aksa ikut nemenin Vera”

“jika Aksa ikut, papi bisa tenang ada yang menjaga putri kesayangan papi. Jangan lupa setelah sampai di sana hubungi papi dan mami”

Pembicaraan Vera dengan Papinya menjadi pusat perhatian bagi para teman-teman yang memasang wajah penuh harap, respon berbunga – bunga jelas terlihat di wajah Aksa saat Vera menyinggung namanya. Berbeda dengan Dhatu yang memutar bola matanya dengan raut wajah tidak senang, sikap Dhatu tentu saja tidak di sadari oleh lainnya.

Setelah berbicara cukup lama Vera mengakhiri pembicaraan dengan papinya,

“gi mana Ve? “ tanya Prisa penasaran tingkat dewa.

“ya... tentu aja Papi ngijinin, bahkan papi juga udah nyiapin pesawat jet pribadi untuk kita berangkat ke KNT” ujar Vera yang langsung di sambut senang oleh teman – temannya,

“yeeeees....” ujar mereka serentak senang, malam itu semuanya bersenang – senang sambil menikmati hidangan yang tersedia.

Suasana ceria di sertai tawa riang gembira saat Jordan dan Prisa mengisengi Elvano, mereka bersenang – senang sambil menari gembira di iringi dengan suara musik yang sengaja di bunyikan keras. Prisa mengajak para perempuan untuk menari bersama, Dhatu dengan antusias ikut menari sambil sesekali melirik ke arah Aksa yang tersenyum – senyum melihat aksi para pria.

*****

Ujian semester telah berakhir, masa liburan pun di mulai. Di Pagi yang cerah itu Vera, Prisa, Aksa, Elvano, Dhatu, Jordan dan Tanisha tengah berjalan melewati terminal bandara menuju gerbang di mana pesawat jet milik keluarga Vera berada. Semua barang – barang milik mereka berada di atas troli yang di dorong oleh Jordan dan Elvano, para perempuan sudah berjalan lebih dulu menuju pintu keluar landasan.

Pilot dan pramugari menyambut mereka dengan ramah lalu mempersilahkan Vera dan lainnya untuk duduk di dalam pesawat jet, mereka semua terlihat senang dan sangat antusias. Mesin pesawat jet menyala dan perlahan bergerak menuju landasan pacu, pilot pesawat mulai menarik tuas yang ada di kokpit pesawat sambil menekan beberapa tombol yang ada di hadapannya.

Pesawat mulai mengudara membelah langit biru yang tampak cerah, Vera duduk di samping Aksa menyandarkan kepalanya di pundak kekar sambil memperhatikan pemandangan di luar jendela. Tangan kanan Aksa membelai lembut rambut Vera sambil tersenyum manis, sikap romantis pasangan itu membuat Dhatu yang duduk di samping Tanisha pada bangku kedua terbakar api cemburu.

Sikap Dhatu langsung berubah saat Tanisha yang duduk di sampingnya mengajak berbicara, dia sesekali menanggapi dengan tersenyum manis.

Penerbangan menuju KNT menempuh waktu hanya satu jam perjalanan, pilot yang duduk di belakang kemudi menggerakkan tuas mendaratkan pesawat jet itu pada landasan pacu di bandara KNT. Setelah pesawat jet itu mendarat dengan aman, pramugari membuka pintu pesawat dan mempersilahkan Vera serta kawan – kawannya untuk turun.

Setelah mengucapkan terima kasih pada pilot serta pramugari Vera dan lainnya lalu berjalan menuju terminal kedatangan, beberapa petugas bandara segera membantu menurunkan barang – barang dan menyusunnya di atas troli.

Vera mengedarkan pandangannya pada terminal kedatangan yang terlihat ramai, matanya memperhatikan setiap orang – orang yang berdiri di terminal kedatangan. Mata Vera menatap pada seorang pria setengah baya yang melihat – lihat e arah orang – orang yang baru saja datang, pada kedua tangan pria itu tengah memegang kertas bertuliskan nama Vera Andelina.

Terpopuler

Comments

Summer

Summer

ada apa di knt?

2025-02-07

0

Summer

Summer

Makin penasaran

2025-02-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!